KONFLIK
Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Perilaku Organisasi
Disusun Oleh:
Yulian Apriani Alhaz 1702020007
Nurul Adiani 1702020008
Ani Isnaeni 1702020020
Monika Tri Wulandari 1702020021
Aji Wahyu Pratama 1702020026
Ridwan Taufik 1702020027
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Alloh SWT atas segala rahmat-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Konflik” untuk
memenuhi tugas mata kuliah Perilaku Organisasi.
Makalah ini penulis susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu
penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi
dalam pembuatan makalah ini. Semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan
dan pengalaman bagi para pembaca khususnya para mahasiswa Universitas
Perjuangan.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan dalam
makalah ini dikarenakan keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman penulis.
Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan masukan dari dosen pengajar demi
perbaikan pembuatan makalah penulis di masa yang akan datang dan
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan
makalah ini.
Penulis,
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Tidak satu masyarakat pun yang tidak pernah mengalami konflik antar
anggotanya atau dengan kelompok masyarakat lainnya, konflik hanya akan hilang
bersamaan dengan hilangnya masyarakat itu sendiri.
1
1.2. Rumusan Masalah
Penulis telah menyusun beberapa masalah yang akan dibahas dalam
makalah ini sebagai batasan dalam pembahasan bab isi. Beberapa masalah
tersebut antara lain:
1. Apa definisi konflik?
2. Apa saja penyebab timbulnya konflik?
3. Apa saja jenis-jenis konflik?
1.3. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dalam penulisan makalah
ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui definisi konflik.
2. Untuk mengetahui penyebab timbulnya konflik.
3. Untuk mengetahui jenis-jenis konflik).
2
3
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam sosiologi, pengertian konflik adalah suatu proses sosial antara dua
individu atau kelompok sosial dimana masing-masing pihak berusaha untuk
menyingkirkan pihak lain demi mencapai tujuannya dengan cara memberikan
perlawanan yang disertai dengan ancaman dan kekerasan.
Istilah “konflik” berasal dari bahasa Inggris, yaitu “conflict” yang artinya
pertentangan atau perselisihan. Konflik adalah proses disosiatif dalam interaksi
sosial yang terjadi ketika semua pihak dalam masyarakat ingin mencapai tujuannya
dalam waktu bersamaan.
2. Faktor Kebudayaan
Contohnya, perilaku dan cara berbicara orang Batak yang keras seringkali
dianggap arogan dan suka marah oleh orang lain yang berbeda kebudayaan,
misalnya orang Sunda.
3. Faktor Kepentingan
4. Interaksi Sosial
5. Perubahan Sosial
Perubahan sosial dapat terjadi secara alami karena pada dasarnya manusia
memang senantiasa mengalami perubahan. Dan perubahan sosial ini cukup sering
menjadi faktor penyebab terjadinya konflik di dalam masyarakat.
1) Konflik Intrapersonal
Konflik ini merupakan tipe konflik yang banyak terjadi di dalam organisasi-
organisasi. Konflik antar lini dan staf, pekerja dan pekerja - manajemen merupakan
dua macam bidang konflik antar kelompok.
1. Konflik Individu
Konflik pribadi adalah konflik yang terjadi antara individu dengan individu
atau dengan kelompok masyarakat. Jenis konflik ini sangat sering terjadi di dalam
keluarga, pertemanan, dunia kerja, dan lainnya.
2. Konflik Rasial
Konflik rasial adalah konflik yang terjadi antara dua ras atau lebih yang
berbeda. Konflik rasioal akan terjadi ketika setiap ras merasa lebih unggul dan
lebih mengutamakan kepentingan kelompoknya sendiri di atas kepentingan
bersama.
3. Konflik Agama
5. Konflik Politik
8
6. Konflik Sosial
7. Konflik Internasional
Pada dasarnya konflik akan menimbulkan dampak negatif bagi setiap pihak.
Namun, selain menimbulkan dampak negatif, pada kasusu tertentu ternyata konflik
juga bisa memberikan dampak posifit.
1) Dampak Negatif
Menimbulkan kerusakan integrasi sosial masyarakat.
Menimbulkan trauma secara psikologis dan sosial.
Menumbuhkan rasa dendam pada setiap pihak sehingga kehidupan
masyarakat menjadi tidak harmonis.
Terjadi kerusakan/ kehilangan harta benda di dalam kehidupan masyarakat.
2) Dampak Positif
Konflik yang terjadi di masyarakat memang lebih banyak
memberikan dampak negatif. Namun, konflik tersebut dapat menghasilkan
9
1. Kompetisi
2. Akomodasi
3. Sharing
4. Kolaborasi
Bentuk usaha penyelesaian konflik yang memuaskan kedua belah pihak. Usaha
ini adalah pendekatan pemecahan problem (problem-solving approach) yang
memerlukan integrasi dari kedua pihak.
10
5. Penghindaran
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Konflik dilatar belakangi oleh perbedaan ciri-ciri yang dibawa individu dalam
suatu interaksi. Perbedaan-perbedaan tersebut diantaranya adalah menyangkut ciri
fisik, kepandaian, pengetahuan, adat istiadat, keyakinan, dan lain sebagainya.
Dengan dibawa sertanya ciri-ciri individual dalam interaksi sosial, konflik
merupakan situasi yang wajar dalam setiap masyarakat dan tidak satu masyarakat
pun yang tidak pernah mengalami konflik antar anggotanya atau dengan kelompok
masyarakat lainnya, konflik hanya akan hilang bersamaan dengan hilangnya
masyarakat itu sendiri.
Konflik sendiri tidak selalu harus dihindari karena tidak selalu negatif
akibatnya. Berbagai konflik yang ringan dan dapat dikendalikan (dikenal dan
ditanggulangi) dapat berakibat positif bagi mereka yang terlibat maupun bagi
organisasi.
3.2 Saran
Janganlah sering membuat masalah-masalah yang akan menimbulkan
konflik. Dan jika kamu ingin menyelesaikan sebuah konflik maka selesaikanlah
dengan cara yang positif seperti, cara kompetisi, akomodasi, sharing, kolaborasi
dan penghindaran. Karena itu semua merupakan cara selain dapat menyelesaikan
konflik juga berdampak positif bagi kita semua.
DAFTAR PUSTAKA