Anda di halaman 1dari 17

PENJAJAHAN INGGRIS DI INDONESIA

Perjalanan Bangsa Inggris ke Indonesia

Kedatangan bangsa Inggris ke Indonesia dirintis oleh Francis Drake dan


Thomas Cavendish. Dengan mengikuti jalur yang dilalui Magellan, pada
tahun 1579 Francis Drake berlayar ke Indonesia. Armadanya berhasil
membawa rempah-rempah dari Ternate dan kembali ke Inggris lewat
Samudera Hindia. Perjalanan beriktunya dilakukan pada tahun 1586 oleh
Thomas Cavendish melewati jalur yang sama.Pengalaman kedua pelaut
tersebut mendorong Ratu Elizabeth I meningkatkan pelayaran
internasioalnya. Hal ini dilakukan dalam rangka menggalakan ekspor wol,
menyaingi perdagangan Spanyol, dan mencari rempah-rempah. Ratu
Elizabeth I kemudian memberi hak istimewa kepada EIC (East Indian
Company) untuk mengurus perdagangan dengan Asia. EIC kemudian
mengirim armadanya ke Indonesia. Armada EIC yang dipimpin James
Lancestor berhasil melewati jalan Portugis (lewat Afrika). Namun, mereka
gagal mencapai Indonesia karena diserang Portugis dan bajak laut Melayu
di selat Malaka.
AWAL MULA KEPENDUDUKAN INGGRIS

Inggris telah datang ke Indonesia jauh sebelumnya. Perhatian terhadap


Indonesia dimulai sewaktu penjelajah F. Drake singgah di Ternate pada
tahun 1579. Selanjutnya ekspedisi lainnya dikirim pada akhir abad ke-16
melalui kongsi dagang yang diberi nama East Indies Company (EIC).
EIC mengemban misi untuk hubungan dagang dengan Indonesia.
Pada tahun 1602, armada Inggris sampai di Banten dan berhasil mendirikan
Loji disana. Pada tahun 1904, Inggris mengadakan perdagangan dengan
Ambon dan Banda, tahun 1909 mendirikan pos di Sukadana Kalimantan,
tahun 1613 berdagang dengan Makassar (kerajaan Gowa), dan pada tahun
1614 mendirikan loji di Batavia (jakarta).
Dalam usaha perdagangan itu, Inggris mendapat perlawanan kuat
dari Belanda. Belanda tidak segan-segan menggunakan kekerasan untuk
mengusir orang Inggris dari Indonesia. Setelah terjadi tragedi Ambon
Massacre, EIC mengundurkan diri dari Indonesia dan mengarahkan
perhatiannya ke daerah lainnya di Asia tenggara, seperti Singapura, 
Malaysia, dan Brunei Darussalam sampai memperoleh kesuksesan. Inggris
kembali memperoleh kekuasaan di Indonesia melalui keberhasilannya
memenangkan perjanjian Tuntang pada tahun 1811.
Pada tanggal 3 agustus 1811 inggris muncul di batapia. Peperangan
tidak terlelakkan  lagi. Janssens kalah dan menyerah dalam perjanjian tuntang. Pulau
jawapun berpindah tangan ke inggris.Wilayah bekas hindia-belanda di serahkan
kepada Thomas Stamford raffles sebagai penguasa baru. Raffles tidak begitu lama
memerintah hindia-belanda , karena di eropa sedang terjadi perubahan politik baru,
inggris dapat menguasai prancis.
enyerahan wilayah hindia-belanda  dari Inggris kepada belanda
berlangsung pada tanggal 9 agustus 1816. sejak peristiwa itu, berhakirlah penjajahan
inggris di wilyah hindia-belanda.
Pada tanggal 19 agustus 1816, beslangsung penyerahaan kekuasaan 
atas Indonesia dari inggis kepada belanda. Pihak belanda d wakili oleh sebuah
komisariat jenderal yang  terdiri atas mr. elout, van der capellen, dan buyskess. 
Sementara pihak inggris d wakili  oleh john fendall.  Penyerahan
kekuasaan itu  di adakan d London, inggris, yang kemudaian  dikenal dengan
convention of London.Penyerahaan kekuasaan itu dilakukan setelah  kekuasaan
kaisar  napoleon  bonaparte jatuh
Latar belakang pendudukan Inggris adalah sbb :

a).Contingental Stelseel
Yang diterapkan oleh Napoleon di Eropa 1806
dengan memblokade perdagangan Inggris di
Eropa daratan,Inggris tumbuh menjadi negara
industri besar membutuhkan daerah pemasaran
yg luas,oleh karena itu India dan Indonesia
akan dijadikan tempat pemasaran barang
barang industri Inggris.
b).Nusantara yang praktis dikuasai Perancis (Belanda
Perancis) merupakan bahaya laten bagi kekuasaan Inggris
di Asia.
• Ketika akhirnya Inggris menyerbu P.Jawa,pengganti
nya Daendels,gubernur jendral Jansen,tidak mampu
bertahan dan menyerah,akhir dari penjajahan
Belanda-Perancis ditandatangani dengan Kapitulasi
Tuntang (18 Sepetember 1811),isinya :
a.Seluruh Jawa dan sekitarnya diserahkan kepada
Inggris.
b.Semua tentara Belanda menjadi tawanan Inggris
c.Semua pegawai Belanda yg mau bekerjasama
dengan Inggris dapat memegang jabatannya terus
d.Semua hutang Pemerintah Belanda yg dahulu,
bukan menjadi tanggung jawab Inggris.
Kapitulasi Tuntang ditandatangani tanggal 18 Sept
1811 oleh S.Auchmuty dari fihak Inggris dan
Janseens dari fihak Belanda.
• Seminggu sebelum Kapitulasi Tuntang ,raja muda
Lord Minto yg berkedudukan di India mengangkat
Thomas Stamford Raffles sebagai wakil gubernur
di P.Jawa,dalam pelaksanaannya Raffles berkuasa
penuh diseluruh Nusantara.Dan cenderung menda-
pat tanggapan positif dari raja-raja dan rakyat
setempat karena hal berikut ini :
a.Para raja da rakyat tidak menyukai Daendels
b.Ketika masih berkedudukan di Penang,Malaysia
Raffles beberapa kali mengadakan misi rahasia
ke kerajaan-kerajaan yg anti Belanda,seperti :
Yogyakarta,Banten dan Palembang.
C.Sebagai seorang yg Liberalis ,Raffles memiliki
kepribadian yg simpatik,ia menjalankan politik
murah hati dan sabar walaupun dalam praktek-
nya berlainan.
KEBIJAKAN PEMERINTAH
RAFLES(1811-1816)

a.Jenis penyerahan wajib pajak dan rodi


harus dihapuskan
b. Rakyat diberi kebebasan untuk
menentukan tanaman yang ditanam;
c. Tanah merupakan milik pemerintah
dan petani dianggap sebagai penggarap
tanah tersebut
d.Bupati diangkat sebagai pegawai
pemerintah.
• Dalam menjalankan tugas Raffles didampingi oleh
suatu badan penasehat (advisory Council) yang
terdiri atas Gillespie,Cranssen dan Muntinghe.

1.Bidang Pemerintahan
langkah-langkah yg diambil Raffles :
a.P.Jawa dibagi menjadi 16 Karisidenan (berlang-
sung sampai tahun 1964).
b.Merubah sistem pemerintahan yg semula dilaku
kan oleh pengusaha pribumi menjadi sistem
pemerintahan kolonial yg bercorak barat.
c.Bupati-bupati atau penguasa-penguasa pribumi
dilepaskan kedudukannya yg mereka peroleh
secara turun tumurun.
2. BIDANG EKONOMI DAN KEUANGAN.

a.Petani dibebaskan menanam tanaman ekspor,


sedangkan pemerintah hanya merangsang
untuk pasar tanaman ekspor

b.Penghapusan pajak hasil bumi(contingenten)


dan sistem penyerahan wajib (verplichte
leverantei) karena dianggap terlalu berat dan
dapat mengurangi daya beli rakyat

c.Menetapkan sistem sewa tanah (landrent)

d.Pemungutan pajak pada mulanya perorangan,


namun akhirnya per desa.
MAKSUD DAN TUJUAN PELAKSANAAN SISTEM SEWA TANAH
a. Para petani dapat menanam dan menjual hasil panennya secara
bebas untuk memotivasi mereka agar bekerja lebih giat sehingga
kesejahteraannya menjadi lebih baik.
b. Daya beli masyarakat semakin meningkat sehingga daapt
membeli barang-barang industri Inggris.
c. Pemerintah kolonial mempunyai pemasukan negara secara tetap
dan cukup terjamin.
d. Memberikan kepastianhukum atas tanah yang dimiliki petani.
e. Secara bertahap untuk mengubah sistem ekonomi barang menjadi
ekonomi uang.
Sistem sewa tanah dalam pelaksanaannya telah menimbulkan
perubahan-perubahan penting sebagai berikut:
a) Unsur paksaan diganti dengan unsur kebebasan dan suka rela.
b) Ikatan yang bercorak tradisional dirubah menjadi hubungan
perjanjian atau kontrak.
c) Ikatan adat-istiadat yang sudah berjalan turun- temurun
menjadi semakin longgar, karena pengaruh budaya barat.
HAMBATAN-HAMBATAN DALAM PELAKSANAAN SISTEM SEWA TANAH

a. Keuangan negara dan pegawai-pegawai yang cakap jumlahnya terbatas.


b. Masyarakat Indonesia berbeda dengan masyarakat India yang sudah mengenal
perdagangan ekspor.
c. Sistem ekonomi desa pada waktu itu belum memungkinkan diterapkannya ekonomi uang.
d. Belum adanya pengukuran tanah milik penduduk secara tepat.
e. Adanya pejabat yang bertindak sewenang-wenang dan korup.
f. Pajak terlalu tinggi sehingga banyak tanah yang tidak digarap
3. Bidang Hukum

Sistem peradilan yang diterapkan affles lebih baik daripada yang


dilaksanakan oleh Daendels. Apabila Daendels berorientasi
kepada warna kulit (ras), Raffles lebih berorientasi kepada
besar kecilnya kesalahan. Badan-badan penegak hukum yang
ada pada masa Raffles adalah sebagai berikut.
a. Court of Justice, terdapat pada setiap residen.
b. Court of Request, terdapat pada setiap divisi.
c. Police of Magistrace.
Menurut Raffles pengadilan merupakan benteng untuk
memperoleh keadilan.
4. Bidang Sosial
a. Penghapusan kerja rodi
b. Penghapusan perbudakan, tetapidalam prateknya
ia melanggarundang-undang.
c. Peniadaan pynbank (disakiti), yaituhukuman yang
sangat kejam denganmelawan harimau
5. Bidang Ilmu Pengetahuan
a. Ditulisnya buku berjudul History of Jawaoleh Raffles yang dibantu
oleh Raden ArioNotodiningrat dan bupati sumenep
b. Ditulisnya buku berjudulHistory of theeast Indian Archipelagooleh
John Crawfurd
c. Raffles juga aktif mendukung Bataviach Genootschap, sebuah
perkumpulankebudayaan dan ilmu pengetahuan
d. Ditemukanya bunga rafflesia Arnoldi5.Dirintisnya kebon raya bogor
Berakhirnya kekuasaan Thomas Stamford Raffles

Berakhirnya pemerintahan Raffles di Nusantara


ditandai dengan adanya Convention of London pada tahun
1814. perjanjian tersebut ditandatangani di London oleh
wakil-wakil Belanda dan Inggris yang isinya sebagai berikut.
1) Nusantara dikembalikan kepada Belanda.
2) Jajahan Belanda seperti Sailan, Kaap Koloni, Guyana, tetap
di tangan Inggris.
3) Cochin (di pantai Malabar) diambil alih oleh Inggris
sedangkan Bangka diserahkan kepada Belanda sebagai
gantinya.

Anda mungkin juga menyukai