Anda di halaman 1dari 19

PERANG MENENTANG

KOLONIALISME BARAT

By: Nining Miftahuroifah, M.Pd


A. PERLAWANAN BANGSA INDONESIA TERHADAP KONGSI
DAGANG

1. Perlawanan terhadap Portugis


a. Perlawanan kerajaan Aceh
 Portugis dibawah pimpinan Alfanso de Albuquerque(1511),
berhasil menguasai Malaka kemudian berpindah kepelabuhan
yang lebih aman dan menguntungkan , yaitu Aceh
 Aceh Vs Portugis : bertentangan
 Aceh menyerang Portugis di Malaka (1568): Gagal dibawah
pimpinan Sultan Alaudin Riayat Syah
 Aceh menyerang kembali Portugis pada masa pemerintahan
Sultan Iskandar Muda
 Thn 1629, Aceh menggempur Portugis dengan sejumlah
kapal dengan cara saling berusaha menghancurkan : Gagal
b. Perlawanan Kerajaan Demak
 Kedatangan Portugis ke pelabuhan Malaka dipimpin oleh
Diego Lopez de Sequeira
 Malaka jatuh ketangan Portugis pd thn 1511 yang
menimbulkan terganggunya dan ruginya aktivitas
perdagangan di Pelabuhan Malaka
 Thn 1512-1513, Sultan Demak (R. Patah) mengirim pasukan
dibawah pimpinan pati unus untuk menyerang Portugis di
Malaka: Gagal
 Thn 1527, tentara Demak menyerang kembali Portugis
dibawah pimpinan Fatahillah yg mulai menanamkan
pengaruhnya disunda kelapa: nama Sunda Kelapa diganti
menjadi Jayakarta
c. Perlawanan Kerajaan Ternate
 1. Masa pemerintahan Sultan Bayanullah (1500-1521), Ternate
semakin berkembang&Islami
 Thn 1512, Portugis datang ke Ternate dipimpin oleh Fransisco
serrao: mendapat izin oleh sultan Bayanullah mendirikan pos
perdagangan di Ternate
 Portugis tamak & melakukan monopoli perdagangan

 Portugis melakukan siasat adu domba diantara keluarga kerajaan


 2. Sultan Tabaraji, , menentang portugis sehingga diasingkan ke Goa
(India): sempat dipaksa Portugis untuk menandatangani perjanjian
menjadikan Ternate sbg Kerajaan bercorak kristen.
 3. Sultan Hairun (1534-1570), menentang perjanjian paksaan
portugis.
 Gubernur Portugis (Lopez) meminta berunding dengan Sultan
Hairun: membunuh Sultan Hairun
 4. Sultan Baabullah (1570-1583), dendam terhadap portugis atas
kematian ayahnya sehingga melakukan peperangan dengan
portugis selama 5 thn: akhirnya Portugis terusir dari Maluku thn
1575
 5. Sultan Sa’id, berhasil ditawan Spanyol& dibuang ke Manila
 Tahun 1603, Ternate meminta bantuan VOC : berhasil mengusir
Spanyol
 Ternate harus membayar bantuan VOC dengan cara memonopoli
yakni membangun bentengOranje di Ternate merupakan benteng
pertama kali di Indonesia
2. Perlawanan Rakyat terhadap Spanyol

 Perlawanan kongsi dagang terjadi di Minahasa (Sulawesi Utara)


 Bertujuan melakukan pembelian hasil bumi(Beras) dan berusaha menyebar
agama kristen
 Thn 1617, dibangun benteng didekat sungai manarow(Manado)
 Spanyol menyalahgunakan kebaikan Minahasa yaitu memaksakan memonopoli
beras&memungut pajak: menimbulkan perlawanan sehingga perang
berlangsung sampai 2 kali.
 Perang ke 2 Minahasa meminta bantuan VOC untuk mengatasinya
 VOC bersedia membantu dengan imbalan dengan imbalan diberi izin
mendirikan benteng di Manado (bernama Fort-Amsterdam)
 Orang-orang Spanyol keluar ari Manado, namun didaerah-daerah tertentu lolos
dari pengawasan VOC
 Didaerah Tondano penduduk setempat melakukan pertempuran dengan Spanyol:
Spanyol mundur dan lari ke Tondano Parte
 Thn 1665, pasukan Spanyol melarikan diri ke Filipina
3. Perlawanan Rakyat terhadap VOC
a. Perlawanan Rakyat Mataram
 Raja Mataram yang bernama Sultan Agung (1613-1645),
mengalihkan perhatiannya kepada VOC dibawah
kepemimpinan J.P. coen di Batavia yang berusaha
mendirikan benteng untuk memonopoli di Jawa yang
menjadikan Sultan agung marah&melakukan peperangan.
 Sebab-sebab Mataram menyerang Batavia:

1. Mengusir Belanda dari tanah air Indonesia


2. Belanda sering berintangi perdagangan Mataram ke
Indonesia
3. Belanda melaksanakan monopoli perdagangan
 22 Agustus 1628, tentara mataram berangkat ke Batavia
untuk melakukan serangan yg dibantu oleh pasukan
pasundan, para raja, kiai2, dll
 21 September 1628, Mataram menyerbu benteng
Holandia di Batavia, akan tetapi mendapat tembakan
gencar dari VOC
 Mataram mengalami kesulitan, akhirnya mataram
membendung sungai Ciliwung, akibatnya Belanda
kekurangan air dan timbul wabah penyakit di Batavia
 Thn 1629, Sultan agung menyerang kembali di Batavia dengan menambah
jumlah tentara&persiapan yang lebih matang sehingga cukup merepotkan
tentara Belanda
 Dipati Puger berhasil menghancurkan Benteng Holandia&benteng Bommel.
Pada saat pengepungan dibenteng J.P Coen meninggal krn sakit colera.
 Usaha Mataram menyerang VOC gagal 2 kali akan tetapi Sultan Agung tidak
pernah kompromi dengan VOC
 Thn 1645, Sultan agung wafat dan digantikan putranya yang bernama
Amangkurat I (1645-1677), berkompromi dengan VOC
 VOC melakukan politik adu domba dengan cara timbul pemberontakan raja
Amangkurat I dengan Trunojoyo dibantu pangeran kajoran (1674), sehingga
Amangkurat I melarikan diri dan meninggal diperjalanan.
 Thn 1677, Amangkurat II naik tahta atas dukungan Belanda, sebagai
imbalannya, Amangkurat II memberikan beberapa daerah kepada VOC yang
nantinya Mataram tidak dapat lagi mengembangkan usaha maritimnya
 Atas bantuan VOC, Trunojoyo berhasil ditangkap kemudian diserahkan Kepada
Amangkurat II&dihukum mati.
 Perlawanan terhadap VOC dipulau jawa dilanjutkan oleh
Untung Suropati (1686-1706)
 Untung suropati berlawanan dengan Amangkurat II
 Amangkurat II berbalik melawan VOC karena merasa
keberatan atas perjanjian yang dilakukan VOC
 VOC mengutus Kapten Tack melawan Unntung
Suropati, akan tetapi Kapten Tack terbunuh, shg untung s
diangkat sebagai bupati pasuruan.
 Thn 1706, VOC bisa mengalahkan Untung Surpati di
Kartasura
b. Perlawanan Rakyat Banten
 Raja abdul Fatah menolak tegas&berusaha mengusir VOC
dari Batavia
 Thn 1659, Banten mengalami kegagalan & VOC memaksa
Raja Abdul Fatah menandatangani monopoli perdagangan
 Thn 1683, VOC menerapkan politik devide et impera
antara Raja Abdul Fatah dengan putranya Sultan Haji
dengan tujuan VOC mempersempit wilayah dan
memperlemah posisi kerajaan Banten dengan cara Sultan
Haji dibantu VOC dengan perjanjian VOC diberi hak
untuk memonopoli perdagangan di Banten dan Sumatra
Selatan.
C. Perlawanan Rakyat Makassar (Gowatallo)
 Gowa merupakan tempat singgah perdagangan dari
Maluku ke Malaka
 VOC ingin sekali menguasai bandar di Gowa dengan
cara melakukan blokade terhadap pelabuhan Sombaopu.
Disamping itu, VOC juga merusak & menangkap kapal-
kapal pribumi & kapal-kapal asing
 Raja Gowa(Sultan Hasanudin) mempersiapkan segala
perlengkapan untuk menghadapi VOC
 VOC melakukan politi devide et impera kepada
pangeran Bugis(Arung Palaka) & Gowa
 Perselisihan VOC yang diperkuat pengikut Arung Palaka
melawan Gowa dengan diakhiri perjanjian Bongaya,
diantaranya:
1. Gowa harus mengakui hak monopoli
2. Semua orang barat, kecuali Belanda harus
meninggalkan wilayah kekuasaan Gowa
3. Gowa harus membayar biaya perang
4. Di Makasar dibangun benteng-benteng VOC
d. Perlawanan Rakyat Maluku
 Tertanngkapnya Sultan Jamaludin oleh VOC
menyebabkan terjadi perang besar antara Tidore
melawan VOC
 Siasat yang dipakai adalah mengadu domba antara
tentara Inggris dengan tentara VOC
 VOC kalah, tentara Inggris diasingkan dari Maluku
sehingga Tidore bebas dari kekuasaan asing sementara
waktu
e. Perlawanan Rakyat Riau
 VOC melakukan adu domba sebagai cara menguasai wilayah yang diincarnya,
akibatnya muncul perlawanan yang dilakukan rakyat Riau (Kerajaan Sri Indrapura:
Sultan Abdul Jalil Rahmat Syah)
 M. Abdul Jalil Muzafar (1746-1760) adalah pengganti S. Abdul Jalil R, juga anti
VOC
 Thn 1751, berkobar kembali melawan VOC

 VOC memblokade di muara sungai Siak

 Pertempuran VOC dengan para raja berlangsung selama 1 bulan

 Pertahanan VOC di pulau guntung sangat kuat sehingga membuat rakyat dan prajuti
Sri Inderapura kewalahan menyerangnya
 S. Siak Inderapura berpura-pura damai dengan VOC dengan cara memberi “hadiah
Sultan”
 Sultan Siak Inderapura berunding dengan VOC di loji akan tetapi S. Siak
mempunyai siasat khusus, yakni para prajurit sultan menyerang & menghancurkan
tempat VOC
 Loji VOC berhasil dibakar, banyak mereka yang tewas
4. Perlawanan terhaap EIC (Inggris)
a. Perlawanan Sultan Hamengkubuwono II
 Raffles (1811-1816) tidak dapat mewujudkan program
sepenuhnya karena hasil konverensi pengambilan
Indonesia ke tangan Belanda
 Kebijakan Raffles menimbulkan perlawanan terhadap
raja-raja pribumi (salah satunya S. Hamengkubuwono
II), Namun berkat politik adu domba sehingga S.
Hamengkubuwono II dapat dikalahkan dan diasingkan
b. Perlawanan di Bengkulu
1) Peristiwa benteng marlborough
 Rakyat Selebar (Bengkulu) & keturunan pangeran Nata Diradja
dendam terhadap EIC karena di duga membunuh pangeran nata D
 Malam 23 Maret 1719, benteng Marlborough diserbu sekitar 80
orang (suku lembak dan selebar) sehingga orang EIC melarikan
diri ke Batavia dan Madras
2) Peristiwa Mount felix
 Residen Thomas Parr memerintah di Bengkulu selama 2 tahun

 Residen Thomas Parr membuat kebijakan-kebijakan tanpa


persetujuan para kepala adat sehingga menimbulkan ketegangan
sosial
 27 Desember 1807, Thomas Parr dibunuh dikediaman Mount felix
c. Perlawanan kesultanan Palembang
 14 September 1811 terjadi peristiwa pembumihanguskan di loji sungai Alur
 Belanda menuduh EIC, sedangkan EIC menuduh sultan Mahmud Badaruddin II yang
melakukannya, Raffles mulai terpojok, tetapi masih berharap dapat berunding dengan sultan
palembang : S. Badaruddin II menolaknya
 EIC mengirim armada perangnya dengan hasil sultan badaruddin II menyingkir ke Muara
Rawas
 14 Mei 1812, EIC mengangkat penguasa /sultan boneka yang bernama Pangeran Adipati(adik
S. Badaruddin II) dengan gelar Ahmad Najamuddin II.
 Pulau Bangka berhasil dikuasai EIC dan diganti nama Duke of York’s Island, Mentok menjadi
Minto ditempatkan Meares sebagai Residen
 28 Agustus 1812, Meares membawa pasukan dn persenjataan untuk menyerbu Muara Rawas
(tempat sembunyi S. Badaruddin II): Meares tertembak tewas
 Kedudukan Meares digantikan oleh Robinson
 Robinson dan S. Badaruddin II mampu berdamai dan dalam perundingannya S. Badaruddin II
kembali ke Palembang dan naik tahta kembali (13 juli 1813- Agustus 1813)
 Robinson akhirnya dipecat Raffles dengan alasan tidak melaksanakan tugas dengan benar.
Terimah Kasih…

Anda mungkin juga menyukai