Anda di halaman 1dari 8

Perlawanan Rakyat Nusantara terhadap perdagangan.

Portugis Para pengawas itu ditempatkan di


pelabuhan-pelabuhan penting seperti di
A. Aceh Pariaman. Para pengawas itu umumnya
Melawan terdiri para panglima perang. Setelah
Portugis mempersiapkan pasukannya, pada tahun
Setelah 1629 Iskandar Muda melancarkan serangan
Malaka jatuh ke Malaka. Menghadapi serangan kali ini
ke tangan Portugis sempat kewalahan. Portugis harus
Portugis pada mengerahkan semua kekuatan tentara dan
tahun 1511, persenjataan untuk menghadapi pasukan
justru membawa hikmah bagi Aceh. Banyak Iskandar Muda. Namun, serangan Aceh kali
para pedagang Islam yang menyingkir dari ini juga tidak berhasil mengusir Portugis
Malaka menuju ke Aceh. Dengan demikian dari Malaka. Hubungan Aceh dan Portugis
perdagangan di Aceh semakin ramai. Hal ini semakin memburuk. Bentrokan-bentrokan
telah mendorong Aceh berkembang menjadi antara kedua belah pihak masih sering
bandar dan pusat perdagangan. terjadi, tetapi Portugis tetap tidak berhasil
Perkembangan Aceh yang begitu pesat ini menguasai Aceh dan begitu juga Aceh tidak
dipandang oleh Portugis sebagai ancaman, berhasil mengusir Portugis dari Malaka.
oleh karena itu, Portugis berkehendak untuk Yang berhasil mengusir Portugis dari
menghancurkan Aceh. Pada tahun 1523 Malaka adalah VOC pada tahun 1641.
Portugis melancarkan serangan ke Aceh di
bawah pimpinan Henrigues, dan menyusul B. Perlawanan
pada tahun 1524 dipimpin oleh de Sauza. Rakyat Maluku
Beberapa serangan Portugis ini mengalami terhadap Portugis
kegagalan. dan VOC
Portugis terus mencari cara untuk Karena ulah orang-orang Portugis yang
melemahkan posisi Aceh sebagai pusat serakah, maka hubungannya dengan Ternate
perdagangan. Kapal-kapal Portugis selalu yang semula baik menjadi retak. Portugis
mengganggu kapal-kapal dagang Aceh di ingin memaksakan monopoli perdagangan
manapun berada. kepada rakyat Ternate. Tentu saja hal itu
Iskandar Muda adalah raja yang gagah ditentang oleh rakyat Ternate. Perlawanan
berani dan bercita-cita untuk mengenyahkan terhadap kekuasaan Portugis di Ternate
penjajahan asing, termasuk mengusir berkobar pada tahun 1533.
Portugis dari Malaka. Iskandar Muda Untuk menghadapi Portugis, Sultan Ternate
berusaha untuk melipatgandakan kekuatan menyerukan agar rakyat dari Irian sampai ke
pasukannya. Angkatan lautnya diperkuat Pulau Jawa bersatu melawan Portugis. Maka
dengan kapal-kapal besar yang dapat berkobarlah perlawanan umum di Maluku
mengangkut 600-800 prajurit. Pasukan terhadap Portugis. rakyat Maluku bangkit
kavaleri dilengkapi dengan kuda-kuda dari melawan Portugis. Kerajaan Ternate dan
Persia, bahkan Aceh juga menyiapkan Tidore bersatu. Akibatnya Portugis terdesak.
pasukan gajah dan milisi infanteri. Karena merasa terdesak, Portugis lalu
Sementara itu untuk mengamankan mendatangkan pasukan dari Malaka, di
wilayahnya yang semakin luas meliputi bawah pimpinan Antonio Galvao. Pasukan
Sumatera Timur dan Sumatera Barat, bantuan tersebut menyerbu beberapa
ditempatkan para pengawas di jalur-jalur wilayah di kerajaan Ternate.
Rakyat Maluku di bawah pimpinan kerajaan Perlawanan Rakyat Nusantara terhadap
Ternate berjuang penuh semangat VOC
mempertahankan kemerdekaannya. Tetapi
kali ini Ternate belum berhasil mengusir A. Perlawanan Rakyat Aceh terhadap
Portugis. Untuk sementara Portugis dapat VOC
menguasai Maluku. Usaha VOC untuk berdagang dan
Pada tahun 1565 rakyat Ternate bangkit menguasai pelabuhan-pelabuhan penting di
kembali melawan Portugis di bawah Aceh tidak berhasil, karena Sultan Iskandar
pimpinan Sultan Hairun. Portugis hampir Muda cukup tegas. Ia selalu mempersulit
terdesak, tetapi kemudian melakukan orang-orang barat untuk berdagang di
tindakan licik. Sultan Hairun diajak wilayahnya.
berunding. Untuk itu Sultan Hairun Ketika itu Inggris dan Belanda minta ijin
diundang agar datang ke benteng Portugis. untuk berdagang di wilayah Aceh. Sultan
Dengan jiwa kesatria dan tanpa perasaan Iskandar Muda menegaskan bahwa ia hanya
curiga Sultan memenuhi undangan Portugis. akan memberi ijin kepada salah satu di
Setiba di benteng Portugis Sultan Hairun antara keduanya dengan syarat ijin diberikan
dibunuh. Peristiwa itu membangkitkan kepada yang memberi keuntungan kepada
kemarahan rakyat Maluku. Perlawanan Kerajaan Aceh.
umum berkobar lagi di bawah pimpinan Karena merasa kesulitan mendapatkan ijin
Sultan Baabullah, pengganti Sultan Hairun. berdagang, maka para pedagang Inggris dan
Pada tahun 1574 benteng Portugis dapat Belanda mencoba melaksanakan
direbut oleh Ternate. Dengan demikian perdagangan Inggris dan Belanda mencoba
rakyat Ternate berhasil mempertahankan melaksanakan perdagangan gelap atau
kemerdekaannya dari penjajahan Portugis. penyelundupan. Usaha itupun tidak berhasil,
Pasukan bantuan dari Malaka di bawah karena armada Aceh selalu siaga menjaga
pimpinan Antonio Galvao tidak hanya setiap pelabuhan di wilayahnya.
menyerbu Ternate, tetapi juga Tidore. Pada akhir pemerintahan Sultan Iskandar
Armada Portugis mengepung pelabuhan uda, Aceh mulai surut. Hal itu akibat
Tidore. Rakyat Tidore telah siap. Orang- kekalahan Perlawanan Aceh terhadap
orang Tidore mulai menembaki armada Portugis di Malaka. Oleh karena itu, Aceh
Portugis. Pertempuran pun berkobar dengan membutuhkan banyak beaya untuk
sengitnya. Orang-orang Portugis berhasil membangun armadanya kembali. Maka
mendarat dan merebut kota Tidore. dengan sangat terpaksa, Aceh memberi ijin
Setelah kota Tidore diduduki Portugis, kepada VOC untuk berdagang di
orang-orang Tidore pun mengadakan wilayahnya.
penyerbuan dari laut dengan perahu kora- Dalam pelaksanaannya, VOC tetap
kora. Usaha ini juga belum berhasil. Maka mengalami kesulitan. Pada tahun 1641 VOC
dilaksanakan serangan serempak dari darat merebut Malaka dari tangan Portugis. Sejak
maupun laut. Tetapi ternyata bahwa armada itu VOC berperan penting di Selat Malaka.
Portugis lebih unggul. Oleh karena itu Akibatnya peranan Aceh di selat tersebut
perlawanan rakyat Tidore pun tidak berhasil. makin berkurang.
citanya ini maka Sultan Agung
B. Perlawanan sangat menentang keberadaan
Rakyat Maluku kekuatan VOC di Jawa.
Melawan VOC
Oleh karena itu, Sultan Agung
merencanakan serangan ke Batavia. Ada
beberapa alasan mengapa Sultan Agung
merencanakan serangan ke Batavia, yakni:
1. Pada tahun 1635 muncul perlawanan
rakyat Maluku terhadap VOC di  tindakan monopoli yang dilakukan
bawah pimpinan Kakiali, Kapten VOC.
Hitu.  VOC sering menghalang-halangi
2. Pada tahun 1646 muncul perlawanan kapal-kapal dagang Mataram yang
rakyat Maluku terhadap VOC di akan berdagang ke Malaka
bawah pimpinan Telukabesi  VOC menolak untuk mengakui
3. Pada tahun 1650 muncul perlawanan kedaulatan Mataram, dan
di Ambon yang dipimpin oleh Saidi.  keberadaan VOC di Batavia telah
4. Pada akhir abad ke-18, muncul lagi memberikan ancaman serius bagi
perlawanan rakyat Maluku di bawah masa depan Pulau Jawa.
pimpinan Sultan Jamaluddin
5. Tahun 1780 pasukan Patra Pada tahun 1628 telah dipersiapkan pasukan
Alammenyerang dan mengepung dengan segenap persenjataan dan
tempat kediaman Sultan Nuku, perbekalan. Pada waktu itu yang menjadi
namun Sultan Nuku berhasil
gubernur jenderal VOC adalah J.P. Coen.
meloloskan diri dan menyingkir ke
Halmahera Sebagai pimpinan pasukan Mataram adalah
6. Menjelang akhir abad ke-18 (1797) Tumenggung Baureksa. Tepat pada tanggal
muncullah perlawanan besar rakyat 22 Agustus 1628, pasukan Mataram di
Maluku di bawah pimpinan Sultan bawah pimpinan Tumenggung Baureksa
Nukudari Tidore menyerang Batavia. Pasukan Mataram
7. Perlawanan Pattimura(1817). berusaha membangun pos pertahanan, tetapi
Perlawanan Pattimura terjadi di
kompeni VOC berusaha menghalang-
Saparua, yaitu sebuah kota kecil di
dekat pulau Ambon. halangi, sehingga pertempuran antara kedua
pihak tidak dapat dihindarkan. Tahun 1629
C. Perlawanan Sultan Agung pasukan Mataram diberangkatkan menuju
Sultan Agung adalah raja yang paling Batavia. Sebagai pimpinan pasukan
terkenal dari Kerajaan Mataram. Pada masa Mataram dipercayakan kepada Tumenggung
pemerintahan Sultan Agung, Mataram Singaranu, Kiai Dipati Juminah, dan Dipati
mencapai zaman keemasan. Cita-cita Sultan
Agung antara lain: Purbaya. Ternyata informasi persiapan
pasukan Mataram diketahui oleh VOC.
 mempersatukan seluruh tanah Dengan segera VOC mengirim kapal-kapal
Jawa,dan perang untuk menghancurkan lumbung-
 mengusir kekuasaan asing dari bumi lumbung yang dipersiapkan pasukan
Nusantara. Terkait dengan cita- Mataram. Di Tegal tentara VOC berhasil
menghancurkan 200 kapal Mataram, 400
rumah penduduk dan sebuah lumbung beras. D. Perlawanan Banten
Pasukan Mataram berhasil mengepung dan Perlawanan rakyat Banten terhadap VOC
menghancurkan Benteng Hollandia. dibangkitkan oleh Abdul Fatah (Sultan
Berikutnya pasukan Mataram mengepung Ageng Tirtayasa) dan puteranya bernama
Benteng Bommel, tetapi gagal Pangeran Purbaya (Sultan Haji). Sultan
menghancurkan benteng tersebut. Pada saat Ageng Tirtayasa dengan tegas menolak
pengepungan Benteng Bommel, terpetik segala bentuk aturan monopoli VOC dan
berita bahwa J.P. Coen meninggal. Peristiwa berusaha mengusir VOC dari Batavia. Pada
ini terjadi pada tanggal 21 September 1629. tahun 1659, perlawanan rakyat Banten
Dengan semangat juang yang tinggi pasukan mengalami kegagalan, yaitu ditandai oleh
Mataram terus melakukan penyerangan. keberhasilan Belanda dalam memaksa
Dalam situasi yang kritis ini pasukan Sultan Ageng Tirtayasa untuk
Belanda semakin marah dan meningkatkan menandatangani perjanjian monopoli
kekuatannya untuk mengusir pasukan perdagangan.
Mataram. Dengan mengandalkan Pada tahun 1683, VOC menerapkan politik
persenjataan yang lebih baik dan lengkap, adu domba (devide et impera) antara Sultan
akhirnya dapat menghentikan serangan- Ageng Tirtayasa dengan puteranya yang
serangan pasukan Mataram. bernama Sultan Haji, sehingga terjadilah
Setelah Sultan Agung meninggal tahun perselisihan antara ayah dan anak, yang
1645, Mataram menjadi semakin lemah pada akhirnya dapat mempersempit wilayah
sehingga akhirnya berhasil dikendalikan serta memperlemah posisi Kerajaan Banten.
oleh VOC. Sebagai pengganti Sultan Agung Sultan Haji yang dibantu oleh VOC dapat
adalah Sunan Amangkurat I. Ia memerintah mengalahkan Sultan Ageng Tirtayasa.
pada tahun 1646 -1677. Ternyata Raja Kemenangan Sultan Haji atas bantuan VOC
Amangkurat I merupakan raja yang lemah tersebut menghasilkan kompensasi dalam
dan bahkan bersahabat dengan VOC. Raja penandatanganan perjanjian dengan
ini juga bersifat reaksioner dengan bersikap kompeni.
sewenang-wenang kepada rakyat dan kejam Perjanjian tersebut menandakan perlawanan
terhadap para ulama. Oleh karena itu, pada rakyat Banten terhadap VOC dapat
masa pemerintahan Amangkurat I itu timbul dipadamkan, bahkan Banten dapat dikuasai
berbagai perlawanan rakyat. Salah satu oleh VOC. Pertikaian keluarga di Kerajaan
perlawanan itu dipimpin oleh Trunajaya. Banten menunjukkan bahwa mudahnya
rakyat Banten untuk diadu domba oleh
VOC.
E. Perlawanan 1667.
GOWA Perlawanan rakyat Makasar akhirnya
Di Sulawesi mengalami kegagalan. Salah satu faktor
Selatan, penyebab kegagalan rakyat Makasar adalah
perlawanan keberhasilan politik adu domba Belanda
terhadap terhadap Sultan Hasanudin dengan Aru
kolonialisme Belanda dilakukan oleh Palaka. Perlawanan rakyat Makasar
Kerajaan Gowa dan Tallo, yang kemudian selanjutnya dilakukan dalam bentuk lain,
bergabung menjadi Kerajaan Makasar. seperti membantu Trunojoyo dan rakyat
Dilihat dari letak geografisnya, letak Banten setiap melakukan perlawanan
wilayah Kerajaan Makasar sangat strategis terhadap VOC.
dan memiliki kota pelabuhan sebagai pusat F. Perlawanan Rakyat Riau
perdagangan di Kawasan Indonesia Timur. Ambisi untuk melakukan monopoli
Kerajaan Makassar, dengan didukung oleh perdagangan dan menguasai berbagai daerah
pelaut-pelaut ulung, mencapai puncak di Nusantara terus dilakukan oleh VOC. Di
kejayaannya pada masa pemerintahan Sultan samping menguasai berbagai daerah di
Hasanudin antara tahun 1654 – 1669. Pada Nusantara terus dilakukan oleh VOC.
pertengahan abad ke-17, Kerajaan Makasar Dengan politik memecah belah VOC mulai
menjadi pesaing berat bagi kompeni VOC berhasil menanamkan pengaruhnya di Riau.
pelayaran dan perdagangan di wilayah Kerajaan-kerajaan kecil seperti Siak,
Indonesia Timur. Persaingan dagang Indragiri, Rokan, dan Kampar semakin
tersebut terasa semakin berat untuk VOC terdesak oleh pemaksaan monopoli dan
sehingga VOC berpura-pura ingin tindakan sewenang-wenang dari VOC. Oleh
membangun hubungan baik dan saling karena itu, beberapa kerajaan mulai
menguntungkan. Upaya VOC yang melancarkan perlawanan.
sepertinya terlihat baik ini disambut baik Raja Siak sultan Abdul Jalil Rahmat Syah
oleh Raja Gowa dan kemudian VOC (1723-1744) memimpin rakyatnya untuk
diizinkan berdagang secara bebas. Setelah melawan VOC. Setelah berhasil merebut
mendapatkan kesempatan berdagang dan Jolor kemudian ia membuat benteng
mendapatkan pengaruh di Makasar, VOC pertahanan di pulau Bintan. Dari pertahanan
mulai menunjukkan perilaku dan niat di Pulau Bintan ini pasukan Sultan Abdul
utamanya, yaitu mulai mengajukan tuntutan Jalil mengirim pasukan di bawah Komando
kepada Sultan Hasanuddin. Raja Lela Muda untuk menyerang Malaka
Peperangan berlangsung seru dan cukup Dalam suasana konfrontasi dengan VOC itu,
lama, tetapi pada saat itu Kota Makassar Sultan Abdul Jalil Rahmat Syeh wafat.
masih dapat dipertahankan oleh Sultan Sebagai gantinya diangkatlah puteranya
Hasanudin. Pada akhir kesempatan itu, yang bernama Muhammad Abdul Jalil
Sultan Hasanudin terdesak dan dipaksa Muzafar Syah (1746-1760). Raja ini juga
untuk menandatangani perjanjian memiliki naluri seperti ayahandanya yang
perdamaian di Desa Bongaya pada tahun ingin selalu memerangi VOC di Malaka dan
sebagai komandan perangnya adalah Raja yang ditemukan di setiap rumah. Sementara
Indra Pahlawan. yang berhasil meloloskan diri dan
Sultan Siak bersama para panglima dan melakukan perlawanan di berbagai daerah,
penasihat mengatur siasat baru. Disepakati misalnya di Jawa Tengah. Salah satu
bahwa VOC harus dilawan dengan tipu tokohnya yang terkenal adalah Oey Panko
daya. Sultan diminta berpura-pura berdamai atau kemudian dikenal dengan sebutan Khe
dengan cara memberikan hadiah kepada Panjang, kemudian di Jawa menjadi Ki
Belanda. Oleh Karena itu, siasat ini dikenal sapanjang. Nama ini dikaitkan dengan
dengan “siasat hadiah sultan”. VOC setuju perannya dalam memimpin perlawanan di
dengan ajakan damai ini. Perundingan damai sepanjang pesisir Jawa.
diadakan di loji di Pulau Guntung. Perlawanan dan kekacauan yang dilakukan
G. Pemberontakkan Orang – Orang orang-orang Cina itu kemudian meluas di
Cina berbagai tempat terutama di daerah pesisir
Sejak abad ke-5 orang-orang Cina sudah Jawa. Perlawanan orang-orang Cina ini
mengadakan hubungan dagang ke Jawa dan mendapatkan bantuan dan dukungan dari
jumlahnya pun semakin banyak. Pada masa para buapati di pesisir. Bahka yang menarik
perkembangan kerajaan-kerajaan Hindu- atas desakan para pangeran, Raja
Budha dan Islam banyak pedagang Cina Pakubuwana II juga ikut mendukung
yang tinggal di daerah pesisir, bahkan tidak pemberontakan orang-orang Cina tersebut.
Untuk membatasi kedatangan orang-orang Pada tahun 1741 benteng VOC di Kartasura
Cina ke Batavia, VOC mengeluarkan dapat diserang sehingga pemberontakan
ketentuan bahwa setiap orang Cina yang orang-orang Cina satu demi satu dapat
tinggal di Batavia harus memiliki surat izin dipadamkan. Pada kondisi yang demikian ini
bermukim yang Pakubuwana II mulai bimbang dan akhirnya
disebutpermissiebriefjes atau masyarakat melakukan perundingan damai dengan
sering menyebut dengan “surat pas”. VOC.
Apabila tidak memiliki surat izin, maka
akan ditangkap dan dibuang ke Sailon (sri H. Perlawanan Pangeran Mangkubumi
lanka) untuk dipekerjakan di kebun-kebun dan Mas Said
pala milik VOC atau akan dikembalikan ke Perlawanan terhadap VOC kembali terjadi
Cina. di Jawa, kali ini dipimpin oleh bangsawan
Pada suatu ketika tahun 1740 terjadi kerajaan yakni pangeran Mangkubumi dan
kebakaran di Batavia. VOC menafsirkan Raden Mas Said. Perlawanan berlangsung
peristiwa ini sebagai gerakan orang-orang sekitar 20 tahun.
Cina yang akan melakukan pemberontakan. Raden Mas Said adalah putera dari Raden
Oleh karena itu, para serdadu VOC mulai Mas Riya yang bergelar Adipati Arya
bereaksi dengan Mangkunegara dengan Raden Ayu Wulan
melakukan sweeping memasuki rumah- putri dari Adipati Blitar. Pada usia 14 tahun
rumah orang cina dan kemudian melakukan Raden Mas said sudah diangkat
pembunuhan terhadap orang-orang Cina sebagai gandek kraton (pegawai rendahan di
Istana) dan diberi gelar R.M.Ng. Sukowati kepada Pangeran Mangkubumi.
Suryokusumo. Karena merasa sudah Terjadilah pertentangan antara Raja
berpengalaman, Raden Mas said kemudian Pakubuwana II yang didukung Patih
mengajukan permohonan untuk Pringgalaya di satu pihak dengan Pangeran
mendapatkan kenaikan pangkat. Akibat Mangkubumi di pihak lain. Dalam suasana
permohonan ini Mas Said justru mendapat konflik ini tiba-tiba dalam pertemuan
cercaan dan hinaan dari keluarga kepatihan, terbuka di istana itu Gubernur Jenderal Van
bahkan dikait-kaitkan dengan tuduhan ikut Imhoff mengeluarkan kata-kata yang
membantu pemberontakan orang-orang Cina menghina dan menuduh Pangeran
yang sedang berlangsung. Mas said pergi Mangkubumi terlalu ambisi mencari
menuju Nglaroh untuk memulai perlawanan. kekuasaan. Hal inilah yang sangat
Oleh karena pengikutnya mas said diangkat mengecewakan Pangeran Mangkubumi,
sebagai raja baru dengan gelar Pangeran pejabat VOC secara lansung telah
Adipati Anom Hamengku Negara Senopati mencampuri urusan pemerintahan kerajaan.
Sudibyaning Prang. Hingga kini sebutan Pangeran Mangkubumi segera
Mas Said yang dikenal masyarakat yakni meninggalkan istana. Tidak ada pilihan lain
Pangeran Sambernyawa. Pada tahun 1745 kecuali angkat senjata untuk melawan VOC
Pakubuwana II mengumumkan barang siapa yang telah semena-mena ikut campur tangan
yang dapat memadamkan perlawanan Mas pemerintahan kerajaan. Hal ini sekaligus
Said akan diberi hadiah sebidang tanah di untuk memperingatkan saudara tuanya
Sukowati (di wilayah sragen sekarang). Mas Pakubuwana II agar tidak mau didikte oleh
Said tidak menghiraukan apa yang VOC.
dilakukan Pakubuwana II di istana, ia terus Perjanjian itu berisi pasal-pasal antara lain :
melancarkan perlawanan kepada kerajaan (1). Susuhunan Pakubuwana II menyerahkan
maupun VOC. Kerajaan Mataram baik secara de facto
Mendengar adanya sayembara berhadiah itu, maupun de jure kepada VOC.
Pangeran Mangkubumi ingin mencoba (2). Hanya keturunan Pakubuwana II yang
sekaligus menkar seberapa jauh komitmen berhak naik tahta, dan akan dinobatkan oleh
dan kejujuran Pakubuwana II. Pangeran VOC menjadi raja Mataram dengan tanah
Mangkubumi adalah adik dari Pakubuwana Mataram sebagai pinjaman dari VOC.
II. Pangeran Mangkubumi dan para (3). Putera mahkota akan segera dinobatkan.
pengikutnya berhasil memadamkan Sembilan hari setelah penandatanganan
perlawanan Mas Said. Ternyata perjanjian itu Pakubuwana II wafat. Tanggal
Pakubuwana II ingkar janji. Pakubuwana II 15 Desember 1749 Baron van Hohendorff
kehilangan nilai dan komitmennya sebagai mengumumkan pengangkatan putera
raja yang berpegang pada tradisi, sabda mahkota sebagai Susuhunan Pakubuwana
pandhita ratu datan kena wola- III.
wali(perkataan raja tidak boleh ingkar). Perjanjian tersebut merupakan sebuah
Karena bujukan Patih Pringgalaya, trgaedi karena Kerajaan Mataram yang
Pakubuwana II tidak meberikan tanah pernah Berjaya di masa Sultan Agung harus
menyerahkan kedaulatan atas seluruh
wilayah kerajaan kepada pihak asing. Hal ini
semakin membuat kekecewaan Pangeran
Mangkubumi dan Mas Said, sehingga
keduanya harus meningkatkan
perlawanannya terhadap kezaliman VOC.

Anda mungkin juga menyukai