Disusun oleh:
Kelompok 6
TA 2019/2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat ALLAH SWT yang mana telah
memberikan kami semua kesempatan serta kelancaran dalam menyelesaikan
makalah, tak lupa kita hadiahkan sholawat Nabi besar Muhammad Saw, yang telah
menuntun akhlak kita dari zaman kegelapan ke zaman terang benderang saat ini.
Alhamdulillah dalam mata kuliah Sejarah Peradaban Indonesia II yang berjudul “
Situs Peninggalan Belanda di Indonesia” dapat selesai seperti waktu yang telah
penulis rencanakan. Tersusunnya makalah ini tentunya tidak lepas dari berbagai pihak
yang telah memberikan bantuan secara materil dan moril, baik secara langsung
maupun tidak langsung. Selain untuk menambah wawasan dan pengetahuan penulis ,
dalam isi makalah ini masih sangat sedikit kami uraikan situs-situs peninggalan
Belanda di Indonesia karena keterbatasan data untuk melengkapinya, jadi kami
memohon sekiranya pembaca dapat memaklumi serta saran dan kritik dari pembaca
kami terima dengan lapang hati dan semoga makalah yang kami sajikan ini dapat
bermanfaat bagi pembaca sekalian.
Kelompok VI
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja situs peninggalan kolonialisme yang ada di setiap daerah di Indonesia ?
2. Apa manfaat dari keberadaan situs peninggalan sejarah ?
3. Bagaimana upaya yang harus dilakukan untuk melestarikan situs
peninggalansejarah?
C.Tujuan
1. Untuk mengetahui peninggalan kolonialisme yang ada di Indonesia.
2. Untuk mengetahui manfaat dari keberadaan peninggalan sejarah.
3. Untuk mengetahui upaya yang harus dilakukan untuk melestarikan peninggalan
sejarah.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Benteng vastenburg
Benteng dengan luas 40.000 meter persegi ini lokasinya di Gladak. Baron van
Imhoff mendirikan benteng ini pada tahun 1745. Benteng ini berdiri di antara keratin
Kasunanan Surakarta dengan kantor Gubernur Belanda, yang sekarang adalah balai
kota Surakarta. Sekitaran tahun 1750, pasukan Belanda menggunakan benteng ini
untuk mengawasi keratin Kasunanan Surakarta. Didalam benteng terdapat kompleks
1
Mukhlis Paeni, Sejarah Kebudayaan Indonesia, Jakarta, PT.Raja Grafindo Persaja hlm,292-293
2
bangunan yang pada masa itu merupakan rumah untuk prajurit besera keluarganya.
Selain itu ada pula banguanan asrama yang mengelilingi Benteng di beberapa titik.
Usai kemerdekaan Indonesia benteng ini sempat dijadikan markas TNI. Kemudian,
pada tahun 1980-an, Benteng vastenburg di jadikan pusat pelatihan keprajuritan
wilayah Karesidenan Surakarta dan sekitarnya oleh brigade Infanteri 6/
3
Benteng vredenburg
Adalah sebuah benteng yang terletak di depan gedung Agung dan Kraton
Kesultanan Yogyakarta. Sekarang, benteng ini menjadi sebuah museum. Di sejumlah
bangunan di dalam benteng ini terdapat diorama mengenai sejarah Indonesia.
Banteng vredeburg dijadikan tempat berlindungnya gubernur Hindia Belanda di masa
penjajahan. Benteng Vredeburg di bangun pada tahun 1760 oleh sri sultan hamengku
buwono I yang fungsi awalnya adalah sebagai benteng pertahanan. Benteng ini
memiliki 4 bastion yang masing-masing sudutnya memiliki nama. Untuk sudut barat
laut, di beri nama Jayawisesa. Sudut timurlaut, diberi nama Jayapurusa. Sementara
untuk sudut baratdaya, diberi nama Jaya prokosaning dan Jayaprayitna di sudut
Tenggara. Pada awalnya, benteng yang letaknya di Jalan Ahmad Yani No. 6 ini
bernama Rustenburg yang memiliki arti ‘benteng peristirahatan’. Namun setelah
sempat rubuh akibat gempa bumi yang terjadi di Yogyakarta, pada tahun 1867,
benteng ini kembali di bangun dan kemudian di beri nama benteng vredenburg yang
berarti ‘Benteng perdamaian’.
4
Batavia : Kota Kolonial
5
Kota Batavia mempunyai gedung balaikota, tempat administras kota yang di
laksanakan, yang pertama sejak tahun 1620( yaitu lokasi museum wayang sekarang).
Kemudian gedung balaikota dibangun di lokasi Museum fatahillah sekarang.
Bangunan balaikota Batavia ini berlantai dua, gayanya mirip balaikota Amsterdam,
yang bisa jadi telah memengaruhi perancangnya (W.J. Van der Velde).
Selain gedung balaikota Batavia ini hampir tidak ada gedung institusi lain (
kecuali istana-istana) yang menonjol, karena walaupun kekuasaan kolonial di abad
ke-19 langsung berada di tangan pemerintah Hindia Belanda, tidak banyak bangunan
institusi yang di bangun di daerah-daerah kekuasaanya. Ketika beberapa kota
memperoleh status gemeente/stadsgemeente, gedung-gedung balaikota dibangun
dengan bermacam gaya dan corak.2
2
Mukhlis Paeni, Sejarah Kebudayaan Indonesia, Jakarta, PT.Raja Grafindo Persaja hlm,295-300
6
Eropa datang ke Nusantara. Didalam kota Batavia terdapat tiga gereja protestan yang
menggunakan bahasa Belanda, Portgis dan Melayu.
Gedung sate
7
esplanade seremonial yang luas, Di ujung utara adalah istana dan kediaman resmi
Gubernur jendral dan di ujung selatan adalah gedung sate ini, yang akan menampung
bagian-bagian pelayanan tekhnis ( governments-bedriff) pemerintah Hindia Belanda.
8
Stasiun Cirebon
Transportasi dan jaringan kereta api adalah salah satu peninggalan Belanda di
indoesia yang menonjol. Perkereta apian sudah mulai di upayakan di Indonesia sejak
pertengahan abad ke-19, tetapi baru mulai di ujudkan sejak tahun 1870-an di Jawa-
Madura dan Sumatera. Ada dua perusahaan kereta api, yaitu Staatspoorwegen (SS)
dan Nederlands Indische Spoorweg Maatschappij (NISM) yang mengelola perkereta
apian di zaman kolonial itu. Di kota-kota yang di lalui kereta api dibangun stasiun
dan Halte, bengkel-bengkel, juga perkanttoran dan perumahan pegawai. Meski
demikian perusahaan kereta api negarastaatspoorwegen (SS) Baru mengembangkan
eksploitasi rel kereta apinya di Cirebon pada 1911. Peristiwa itu diawali dengan
peletakan batu pertama pembanguann stasiun stasiun Cirebon Kejaksan pada lintas
Batavia-Cikampek-Cirebon-Purwokerto-Kroya,Stasiun Cirebon di desain oleh arsitek
Belanda bernama Pieter Adriaan Jacobus Moojen yang diresmikan pada 3 Juni 1912
bersamaan dengan di bukanya linta smilik SS Cikampek-Cirebon sejauh 137
kilometer. Stasiun kereta apiini digunakan pada masa penjajahan juga sebagai
pengangkut hasil perkebunan tebu . Sampai akhir abad ke-19 di wilayah Cirebon saja
sudah lebih dari sepuluh pabrik gula berdiri yang membuka peluang bisnis angkutan
gula lewat kereta.
9
Perumahan: Volkshuisvesting, Kleinwoningbouw
10
Medan Sumatera Utara
3
https://klmpok4-museologi.blogspot.com/2012/09/bangunan-bersejarah-di-kota-medan.html, diakses
(12.00 WIB)
11
2. Kantor Pos Indonesia
Kantor pos dan Giro ini letaknya di jalan balaikota Medan tepatnya
menghadap ke Lapangan merdeka Meda (dahulunya disebut esplanade) yang
merupakan bangunan sejarah peninggalan zaman kolonial Belanda. Lokasi ini
juga disebut sebagai “Titik Nol” Kota Medan. Yang artinya dari sinilah diukur
jarak kilometer pusat kota Medan ke seluruh lokasi kota Medan dan kota lain
disekitarnya. Bangunan ini dibangun pada tahun 1909-19011 oleh seorang
arsitek bernama Snuyf yang dulu merupakan direktur jawatan pekerjaan
umum Belanda untuk Indonesia pada masa Pemerintahan Belanda. Bangunan
ini memiliki nilai sejarah, nilai estetis, nilai sosial, nilai fungsional, dan juga
nilai structural yang tinggi. Itu sebabnya banguann ini termasuk bangunan
cagar budaya yang dilindungi oleh pemerintah kota Medan dalam bentuk
PERDA.
12
3. Menara air Tirtandi
Menara air Tirtandi merupakan salah satu ikon kota Medan, Sumatera
Utara. Menara air ini dulunya milik pemerintahan kolonial Belanda yang
bernama NV. Water Leiding Maatschappij Ajer Beresih yang berdiri pada
tahun 1905. Menara air ini selesai di bangun pada tahun 1908 dan sekarang
sudah menjadi PDAM Tirtandi. Fungsinya untuk mensuplai kebutuhan air
bersih para penduduk yang sampai sekarang masih tetap digunakan. Selain
itu, Menara air ini dulunya berfungsi juga sebagai Landmark kota Medan.
Ketika anda akan memasuki kpta Medan, anda akan disambut dengan
pemandangan puncak menara Tirtandi sebagai Tangki penyimpanan air bersih
kebutuhan warga kota sejak zaman Kolonial Belanda sampai sekarang. 4
4
https://klmpok4-museologi.blogspot.com/2012/09/bangunan-bersejarah-di-kota-medan.html, diakses
(12.00 WIB)
13
B. Manfaat Peninggalan situs Bersejarah
Misalnya bahwa kemerdekaan itu sungguh tak ternilai harganya. Sebagai bangsa yang
pernah dijajah, bangsa Indonesia betul-betul menghargai kemerdekaan. Bangsa
Indonesia sudah merasakan betapa pahitnya dijajah oleh bangsa lain. Sungguh hina
hidup sebagai bangsa yang dijajah. Jadi, melalui peninggalan, baik yang berupa teks
Proklamasi maupun bendera pusaka yang dijahit Ibu Fatmawati menunjukkan suatu
pengorbanan dan perjuangan yang besar dalam meraih kemerdekaan.
14
3. Memajukan pariwisata dan devisa negara.
5
https://mujtahid269.blogspot.com/2013/06/manfaat-peninggalan-sejarah.html, diakses pada(05.00
WIB)
15
e) Menyebarluaskan informasi mengenai peninggalan sejarah yang ada
f) Memelihara peninggalan sejarah sebaik-baiknya, menjaga kebersihan dan
keindahan.
g) Melestarikan benda sejarah tersebut agar tidak rusak, baik oleh faktor alam
maupun buatan.
h) Tidak mencoret-coret benda peninggalan sejarah,
i) Turut menjaga kebersihan dan keutuhan,
j) Wajib menaati tata tertib yang ada dalam setiap tempat peninggalan sejarah,
dan Wajib menaati peraturan pemerintah dan tata tertib yang berlaku.
16
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
17
DAFTAR PUSTAKA
https://klmpok4-museologi.blogspot.com/2012/09/bangunan-bersejarah-di-kota-
medan.html,
https://mujtahid269.blogspot.com/2013/06/manfaat-peninggalan-sejarah.html,
18