Anda di halaman 1dari 43

ARSITEKTUR ISLAM

1
Dosen Pengampu:
Pidia Amelia
Sejarah
Arsitektur
Islam
• Arsitektur Islam mengalami perkembangan dari bentuk
yang sederhana pada abad ke-6 sampai pada tingkat
kesempurnaan yang mengagumkan pada abad ke-8 dan
seterusnya.
• Arsitektur Islam memiliki keanekaragaman bentuk sesuai
dengan budaya umat yang menciptakannya.
• Perkembangan arsitektur itu dipengaruhi oleh tiga
keadaan:
1). Tingginya teknologi bangunan,
2). Pengaruh sosial politik,
3). Berubahnya tingkat ekonomi masyarakat.
• Frishman Flechter membagi perkembangan
arsitektur Islam pada umumnya dan arsitektur
masjid khususnya menjadi 3 fase:
1. Klasik
2. Pertengahan
3. Modern
Sejarah A.I. Klasik:

• Nabi Muhammad Saw (622 M- 632M)


• Khulafaur Rasyidin (632 M-661 M)
• Dinasti Umayyah (661 M-750 M)
• Dinasti Abbasiyah (749 M-2158 M)
Sejarah A.I. Klasik: Nabi Muhammad Saw
Sejarah A.I. Klasik: Nabi Muhammad Saw
• Masjid Quba dibangun pada tahun 622 M
• Berbentuk persegi.
• Berupa pelataran yang dipagari dinding tembok yang cukup tinggi.
• Pada sisi utara dibangun tempat untuk sholat (al-maghata).
• Tiang-tiang dari batang pohon kurma dan atap dari pelepah daun
kurma yang dianyam dan dicampur dengan tanah liat.
• Tanda kiblat hanya berupa batu yang diumpak.
• Tengah-tengah kompleks masjid berupa lapangan terbuka (shaan)
dan sebuah sumur untuk berwudhu.
Sejarah A.I. Klasik: Nabi Muhammad Saw
Arsitektur Masjid Nabawi Pertama kali:
• Berupa halaman rumah nabi yang dikitari dinding.
• Halaman terbuka kosong dan tidak ada tanaman apapun.
• Ukuran masjid pertama kali 805 M2.
• Bentuk denah : bujur sangkar.
• Awal : kiblat mengarah ke Jerusalem.
• Kemudian: Kiblat berpindah ke Makkah.
• Komposisi bangunan: fondasi terbuat dari batu, lantai terbuat dari
pasir dan kerikil, atap terbuat dari anyaman pelepah daun kurma,
dan tiang / pilar dan dinding terbuat dari batang kurma.
• Komposisi keruangan: Shuffa , zulla, bilik nabi, dan pintu
masuk/keluar (3 pintu) tanpa daun pintu.
• Tidak ada mihrab, tidak ada penerangan di malam hari.
• Mimbar muncul belakangan.
Kesederhanaan Bilik Nabi
• Dinding sebagian terbuat dari pelepah kurma yang didempul tanah
liat.
• Atap terbuat dari anyaman pelepah kurma.
• Pintu terbuat dari kayu ara, dan ditutupi bulu domba hitam.
• Tempat tidur terbuat dari dahan kayu diikat dengan temali kulit
kayu.
• Di dalam bilik nyaris tanpa isi, tak ada perkakas, hanya sebuah
bangku beralas anyaman daun kurma.
• Pada dinding tergantung ghuriba, kantong air dari kulit, tempat
menyimpan air wudhu.
Perubahan Masjid Nabawi-1
• Perintah memindahkan arah kiblat dari Masjidil Aqsa ke
arah Ka’bah di Mekkah (Al-Baqarah:144).
• Zulla dipindah ke sisi utara, shuffa bergeser ke aras
selatan.
• Tidak ada penambahan luas dan komponen bangunan
Masjid Nabawi.
Perubahan Masjid Nabawi-2
• Terjadi pada tahun 7 H (sekitar 629/630 M).
• Setelah memenangkan perang Khaibar.
• Penyebab: Semakin banyak orang-orang masuk Islam di Madinah,
masjid semakin sempit tidak bisa menampung jamaah.
• Perluasan didapat dari pembelian tanah dengan harga mahal sekitar
25.000 dirham.
• Luas total masjid menjadi 2.475 m, Luas dinding utara (kiblat) 50
m, dinding selatan 45 m.
• Perubahan: perluasan zulla, perluasan shuffa, menambah jumlah
bilik nabi (9 buah).
• Bahan-bahan komponen masjid masih sama.
• Muncul mimbar terbuat dari alas kayu kurma setinggi tiga undakan.
Sejarah A.I. Klasik: Khalifah Umar ibn Khattab-639 M
• Khalifah Umar mendapat tambahan tanah untuk perluasan Masjid
Nabawi.
• Luas sisi barat dan timur tidak ditambah, panjang sisi selatan dan
utara yang ditambah.
• Antara dinding bilik nabi dengan dinding zulla mulai tidak sejajar.
• Menambah 3 pintu di sisi barat, pintu di sisi utara sebanyak 3 pintu.
• Pilar-pilar diganti dengan batu bata.
• Denah masjid berubah, tidak lagi bujur sangkar / persegi.
• Khalifah Umar menjadi orang pertama yang melakukan ijtihad
dalam bidang arsitektur Islam : Bahwa yang perlu diwarisi adalah
semangat keIslaman nabi, bukan mewarisi bentuk fisik hasil
pekerjaan nabi.
Sejarah A.I. Klasik: Khalifah Umar ibn Khattab-639 M

• Masjid Fustat
• Pada Masjid Kuffah, Khalifah Umar melarang penggunaan mimbar,
meskipun pada masa nabi di Masjid Nabawi terdapat mimbar.
• Umar memilih tampilan arsitektur masjid dengan bahan-bahan yang
sederhana agar mudah ditiru dan didirikan di daerah-daerah baru
yang dikuasai Islam.
• Masjid Ziyad di Kuffa

• Masjid Amr di Fustat


Sejarah A.I. Klasik: Khalifah ‘Utsman
• Khalifah ‘Utsman melakukan perubahan ke-empat pada Masjid
Nabawi tahun 649 - 650 M.
• Pada masa itu Madinah telah menjadi ibu kota pemerintahan Islam.
• Kehidupan ekonomi, sosial, politik pada masa itu lebih maju.
• Muncul berbagai permasalahan sosial : Kecemburuan masyarakat
Muslim Madinah terhadap rumah ibadah agama lain (Gereja
Nasrani, Kanish Yahudi, Kuil Api kaum Majusi) yang lebih bagus.
• Luas masjid yang baru: 160 x 150 hasta.
• Dinding masjid terbuat dari batu bata, tiang/pilar terbuat dari batu
marmer (Mesir, Palestina, Syiria), kerangka atap terbuat dari kayu
(Lebanon).
• Para tukang didatangkan dari Syiria dan Yunani, yang telah masuk
Islam.
• Bilik nabi tidak diubah.
Sejarah A.I. Klasik:Dinasti Umayyah (661 M-750 M)

• Perubahan ke-5 Masjid Nabawi dilakukan oleh Khalifah Al-Walid


I.
• Perombakan arsitektur masjid dilakukan secara besar-besaran,
terutama pada sisi timur (bilik nabi, makam nabi dan dua sahabat).
• Perubahan terjadi pada beberapa komponen masjid : dinding bagian
luar, menambah ceruk kecil pada bagian kiblat, menambah 4
menara pada 4 sudut masjid, menambah unsur kolom dan balok
penyanggah pengganti pilar sejajar arah kiblat, atap menggunakan
kerangka jaring dari blok-blok kayu dua arah.
Sejarah A.I. Klasik:Dinasti Umayyah (661 M-750 M)

• Pusat pemerintahan pindah ke Damaskus di Syiria.


• Masjid pertama : Masjid Jamik (Shaan dan Riwaqs).
• Khalifah Khalid al-Walid kemudian mulai membangun masjid
berarsitektur megah.
• Gaya arsitektur : Masjid Basilika (Masjid Gereja).
• Basilika awalnya berupa ruang pertemuan yang digunakan bangsa
romawi, kemudian diadaptasi menjadi basilika kristen.
• Mulai menggunakan Mihrab.Mihrab juga merupakan warisan tradisi
kristen yg disebut koptik yaitu tempat pendeta menyampaikan
khutbah
• Hiasan mosaik yang tadinya membuat episode cerita
gerejani diubah menjadi motif-motif yang mencerminkan
hiasan khas Islam (motif tumbuh-tumbuhan yang
ditambah dengan unsur alam lainnya).
• Pada masa itu muncul menara untuk pertama kali.
Mengapa?
• Komponen masjid lainnya juga ikut muncul: seperti
maksura (ruan khusus untuk penguasa), iwan (lengkung
gapura/gerbang), pilar tapal kuda.
• Komponen masjid yang tetap; shan (lapangan), riwaqs,
liwan (dinding keliling).
• Fungsi masjid berubah.
Masjidil Aqsa (Qubbah al-Sakhra)
• Bentuk Masjidil Aqsa secara arsitektur menyerupai
rotunda yang dipakai pada Gereja Syiria sejak 400 M.
• Bedanya rotunda gereja berbentuk bulat, sedangkan
Masjidil Aqsa persegi delapan.
• Komponen dalam ruang berbentuk kolom juga memiliki
kesamaan dengan gereja Syiria tersebut.
Mesjid Ummayah di
Damaskus (709-715):
1. Kuil kaum pagan sebagai
Kuil Dewa Matahari/Yupiter
2. Gereja Yahya Sang
Pembaptis
3. Masjid Damaskus
• Ketika pusat pemerintahan dipindahkan ke Cordoba,
muncul bangunan-bangunan baru berarsitektur megah,
seperti perguruan tinggi, perpustakaan, rumah sakit, dan
bangunan lainnya.
Sejarah A.I. Klasik:Dinasti Abbasiyah (749 M-2158
M)

• Masjid Nabawi direnovasi pada beberapa bagian.


• Menambah kubah hijau di atas makam nabi.
• Menambah ruang di sisi selatan, dan sisi bilik nabi.
Sejarah A.I. Klasik:Dinasti Abbasiyah (749 M-2158
M)
• Pusat kekuasaan dipindah I ke Bahgdad, Irak.
• Semua hal dalam bidang keilmuan berkembang pesat : Renaissance
Timur.
• Bidang arsitektur semakin maju.
• Ahli bangunan didatangkan dari Mesir, Syiria, Romawi Timur,
Persia, dan India.
• Denah masjid masih sama, namun shaan semakin hilang.
• Menara, relung, mihrab, dan ornamen lainnya yang semakin
berkembang.
• Berbagai bangunan, bukan hanya masjid, pengalami perkembangan
arsitektur.
• Seperti : bangunan sekolah (madrasah), istana, penataan kota, dan
turbah (makam)
Masjid Agung Samarra
Masjid Shah di Persia
Makam Syekh Sayyid di Ardabili
• Pada fase klasik tersebut menunjukkan bahwa, arsitektur Islam
mendapat pengaruh dari wilayah Barat dan Timur:
• Wilayah Barat: Anatolia, Syiria, Damaskus, Rusfa, Palestina,
Amman, Yordania, Mesir, Afrika Utara, Tunisia, Maghribi.
• Wilayah Timur: Pesia, sumeria, mesopotamia, kawasan Hindu
lainnya.
• Pengaruh arsitektur Islam tersebut menujukan dalam hal akidah
memiliki persoalan yang sangat berbeda, namun pergaulan budaya
sanhat lentur.
• Konsep pinjam meminjam atau bahkan waris mewarisi benda2 fisik
wujud kebudayaan antar komunitas, sepanjang dapat diolah tanpa
mengganggu akidah.
• Maka ada pernyataan bahwa Islam adalah pewaris kebudayaan
dunia yang monumental atau agung, serta mampu melahirkan corak
fisik budaya arsitekturnya yang khas. (Al Hujarat:13).
• Menujukan dlm hal akidah memiliki persoalan yg sangat berbeda,
namun pergaulan budaya sanhat lentur. Kinsep oinjam meminjam
atau bahkan waris mewarisi benda2 fisik ujud kebudayaan
antarkomunitas, sepanjang dapat diolah tanpa mengganggu akidah.
• Maka ada pernyataan bahwa Islam adalah pewaris kebudayaan
dunia yg monumental atau agung, serta mampu melahirkan corak
fisik budaya araitekturnya yang khas. (Al Hujarat:13).
Sejarah A.I. Pertengahan:

• Fatimiyah (909 M-1171),


• Bani Seljuk (1038 M-1194 M),
• Mongol (1206 M-1634 M),
• Persia (1314 M-1393 M)
Sejarah A.I. Modern:

• Masa Safawi (1501 M- 1732 M),


• Mongol di India (1526 M- 1858),
• Ottoman Turki (1300 M-1923 M).
Tugas:

• Buatlah peta konsep / bagan alur dari sejarah arsitektur Islam dunia
(Klasik, Pertengahan, Modern).
• Beserta foto tinggalan-tinggalannya dan mendapat pengaruh apa.

Anda mungkin juga menyukai