Anda di halaman 1dari 6

Kelompok

Contoh kontrak MUZARA'AH (DESAIN KONTRAK PERJANJIAN SYARIAH)


Pembahasan
a. Pengertian Muzaraah
Menurut bahasa muzaraah artinya penanaman lahan. Menurut istilah muzaraah adalah suatu
usaha kerjasama antara pemilik sawah atau ladang dengan petani penggarap yang hasilnya dibagi
menurut kesepakatan, dimana benih tanaman dari si Pemilik tanah. Adapun zakat dari hasil kerja
sama ditanggung oleh pemilik sawah atau ladang.
b.

Rukun Muzaraah
Pemilik dan penggarap sawah.
Sawah atau ladang
Jenis pekerjaan yang harus dilakukan.
Kesepakatan dalam pembagian hasil (upah).
Akad (sighat).

c.

Syarat Muzaraah
benih dari pemilik tanah
Waktu pelaksanaannya jelas
Akad dilakukan sebelum pelaksanaan pekerjaan
Pembagian hasil disebutkan secara jelas

d. Hikmah Muzaraah
Terwujudnya kerja sama yang saling menguntungkan antara pemilik tanah dengan petani
penggarap.
Meningkatnya kesejahteraan masyarakat.
Tertanggulanginya kemiskinan.
Terbukanya lapangan pekerjaan, terutama bagi petani yang memiliki kemampuan bertani
tetapi tidak memiliki tanah garapan.

Contoh Naskah Kontak Kontrak Pembiayaan Muzaraah antara Bank Mandiri Syariah Cabang
Banda Aceh dan Bpk. Agustian
Nomor : 0025/MZR/BMS/2013

Bismillahirrohmanirrohim .........
Sesungguhnya janji itu pasti diminta pertanggung jawabannya (QS.Al Isra ayat 34)

Pada hari ini, Rabu, tanggal sembilan bulan sepuluh Oktober tahun dua ribu empat belas
(09/10/2014) di Banda Aceh, para pihak yang bertanda tangan di bawah ini :
1. Bank Mandiri Syariah cabang Banda Aceh, berkedudukan di Jln. Mayor Sujadi Timur
Nomor 26 Banda Aceh, dalam hal ini diwakili oleh Alfatar, Kepala Cabang Bank
Mandiri Syariah cabang Banda Aceh, bertempat tinggal di Dsn. Salakan Ds. Prada
Kembang RT. 01 Rw. 03 Kec. Baiturahman Kab. Banda Aceh, bertindak untuk dan atas
nama Bank Mandiri Syariah cabang Banda Aceh selanjutnya disebut Bank:
2. Samsul Muslimin, bertempat tinggal di Dsn. Cabe Ds. Neusu Rt. 04 Rw. 02 Kec.
Baiturahman Kab. Banda Aceh, pemegang Kartu Tanda Penduduk nomor
350602430193003, dalam hal ini akan bertindak untuk dirinya sendiri dan selanjutnya
akan disebut nasabah.
Dengan ini para pihak terlebih dahulu menerangkan hal-hal sebagai berikut :
Bahwa Samsul Muslimin sebagai nasabah pembiayaan bermaksud mengadakan perjanjian
kerjasama Muzaraah dengan sistem bagi hasil dengan Bank Mandiri Syariah cabang Banda
Aceh.
Bahwa untuk mencapai maksud tersebut, Bank Mandiri Syariah cabang Banda Aceh bersedia
memberikan pembiayaan kepada nasabah tersebut dengan persyaratan dan ketentuan yang telah
ditetapkan dalam akad Muzaraah.

Berdasarkan keterangan di atas, selanjutnya kedua belah pihak sepakat untuk mengikatkan diri
dalam akad Muzaraah, berdasarkan ketentuan dan persyaratan yang akan diuraikan ke dalam
pasal-pasal berikut :
Pasal 1
Ketentuan Umum

Dalam kontrak perjanjian telah dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan:


1. Bank Mandiri Syariah cabang Banda Aceh adalah bank yang menjalankan kegiatan usaha
yang berdasarkan prinsip syariah (hukum Islam yang bersumber dari Al quran dan As
Sunnah)
2. Nasabah adalah pihak yang menggunakan jasa Bank Mandiri Syariah Cabang Banda
Aceh, termasuk pihak yang tidak memiliki rekening namun memanfaatkan jasa Bank
Mandiri Syariah Cabang Banda Aceh untuk melakukan transaksi keuangan.
3. Akad adalah perjanjian tertulis yang memuat ijab dan qabul antara Bank Mandiri Syariah
cabang Tulungagung dengan nasabah yang berisi hak dan kewajiban masing-masing
pihak sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.
4. Muzaraah adalah akad kerjasama antara dua pihak atau pemilik modal/lahan dengan
pengelola atau penggarap.
5. Pembiayaan Muzaraah adalah penyediaan dana/modal/bibit dan lahan dari bank untuk
dikelola oleh nasabah dengan pendapatan dibagi menjadi dua antara Bank Mandiri
Syariah cabang Banda Aceh dan nasabah sesuai dengan akad yang disepakati.
6. Bagi Hasil adalah pembagian pendapatan berdasarkan presentase yang telah ditetapkan
berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak.
7. Pendapatan adalah penerimaan yang diperoleh dari hasil usaha yang di jalankan oleh
nasabah dengan modal dari Bank Syariah cabang Banda Aceh.
8. Jangka waktu adalah masa berlakunya akad antara nasabah dengan Bank Mandiri
Syariah cabang Banda Aceh.
9. Penyelesaian sengketa syariah adalah upaya hukum untuk menyelesaikan perselisihan
berdasarkan prinsip syariah.

Pasal 2
Pembiayaan dan Penggunaan
1. Bank Mandiri Syariah berjanji dengan ini mengikatkan diri untuk menyediakan modal
tanah 1 hektar di Ds. Kopiah Meukutop Rt.01 Rw. 10 Kec. Baiturhman Kab. Banda Aceh
dan modal untuk pembelian bibit padi jenis Ciherang Rp. 9.000.000,00 yang akan
dikelola oleh nasabah
Pasal 3
Jangka Waktu
1. Pembiayaan yang dimaksud berlangsung selama jangka waktu 2 tahun terhitung sejak
tanggal 15 September 2013 dan berakhir 15 September 2015
Pasal 4

Kesepakatan Nisbah Bagi Hasil (Muzaraah)


1. Nasabah dan Bank Mandiri Syariah cabang Tulungagung sepakat bahwa nisbah dari
masing masing pihak yaitu 30% untuk nasabah 70% untuk Bank Mandiri Syariah
cabang Banda Aceh dari pendapatan setiap 4 bulan sekali/setelah masa panen.
2. Bank Mandiri Syariah cabang Banda Aceh berjanji untuk ikut menanggung kerugian
yang timbul dalam pelaksanaan akad ini. Kecuali apabila kerugian terjadi karena ketidak
jujuran atau kelalaian yang dilakukan oleh nasabah.
Pasal 5
Pembayaran Kembali
1. Nasabah berjanji untuk mengembalikan seluruh jumlah pembiayaan pokok Rp.
9.000.000,00 yang diangsur setiap bulan Rp. 375.000,00 selama 2 tahun, dan
memberikan bagian pendapatan yang menjadi hak dari Bank Mandiri Syariah cabang
Banda Aceh sampai lunas sesuai dengan nisbah bagi hasil yang disepakati.
2. Setiap pembayaran kembali oleh nasabah kepada Bank Mandiri Syariah cabang Banda
Aceh atas pembiayaan yang di fasilitasi bank di lakukan di kantor Bank Mandiri Syariah
cabang Tulungagung yang berkedudukan di Jln. Mayor Sujadi Timur Nomor 26 Banda
Aceh, atau dilakukan melalui rekening yang dibuka oleh dan atas nama nasabah di Bank
Mandiri Syariah.
3. Apabila nasabah melunasi pembiayaan lebih awal dari waktu yang di perjanjikan, maka
bukan berarti pembayaran tersebut akan mengurangi bagian hasil pendapatan pihak Bank
Mandiri Syariah cabang Tulungagung.

Pasal 6
Biaya, Potongan, dan Pajak
1. Nasabah berjanji untuk menanggung biaya yang diperlukan dalam pelaksanaan akad ini.
2. Setiap pelunasan oleh nasabah kepada Bank Mandiri Syariah cabang Banda Aceh tanpa
adanya potongan, pungutan, pajak atau biaya lainnya.
Pasal 7
Kewajiban Nasabah
1. Mengembalikan seluruh jumlah pokok pembiayaan beserta bagian pendapatan Bank
Mandiri Syariah cabang Tulungagung.
2. Mengelola dan mengadakan pencatatan sendiri atas pengeluaran dana secara jujur dan
amanah.
Pasal 8

Pelanggaran
Nasabah dianggap telah melanggar syarat syarat akad bila terbukti melakukan perbuatan
perbuatan sebagai berikut:
1. Menggunakan dana di luar rencana kerja yang telah di tentukan bersama oleh Bank
Mandiri Syariah cabang Banda Aceh.
2. Melakukan pengalihan usaha dengan cara apapun.
3. Menolak dan menghalangi Bank Mandiri Syariah cabang Banda Aceh dalam melakukan
pemeriksaan.

Pasal 8
Pemberian Jaminan
Jenis jaminan yang diserahkan oleh nasabah kepada Bank Mandiri Syariah cabang Banda Aceh
berupa :
1. Kendaraan Roda Dua dengan No. Pol. AG 2376 QL dengan bukti BPKB No. 00012 Q
atas nama Agustian.

Pasal 9
Kewajiban Nasabah
Sehubungan dengan fasilitas pembiayaan oleh BANK kepada Nasabah berdasarkan akad ini,
Nasabah berjanji dan dengan ini mengikatkan diri untuk :
1. Mengembalikan seluruh jumlah pokok pembiayaan selambat-lambatnya tanggal 25 setiap
bulan berikut bagian dari pendapatan Bank Mandiri Syariah cabang Banda Aceh sesuai
dengan Nisbah bagi hasil pada saat jatuh tempo berdasarkan akad yang telah disepakati.
2. Memberitahukan laporan secara tertulis kepada Bank Mandiri Syariah cabang Banda
Aceh dalam hal terjadinya perubahan yang menyangkut nasabah maupun usahanya.
3. Melakukan pembayaran atas semua tagihan atau tanggungan dari pihak ketiga melalui
rekening nasabah di Bank Mandiri Syariah cabang Banda Aceh.
4. Membebaskan seluruh harta kekayaan milik nasabah dari beban penjamin terhadap pihak
lain, kecuali penjaminan bagi kepentingan Bank Mandiri Syariah cabang Banda Aceh
berdasarkan akad ini.
5. Mengelola dan mengadakan pencatatan tersendiri atas pengeluaran dana secara jujur dan
amanah dengan itikad baik.
6. Menyerahkan kepada Bank Mandiri Syariah cabang Banda Aceh perhitungan usahanya
yang difasilitasi pembiayaannya berdasarkan yang ditetapkan dalam pasal 4 akad ini.

7. Menyerahkan kepada Bank Mandiri Syariah cabang Tulungagung setiap dokumen, data
dan atau keterangan-keterangan yang diminta Bank Mandiri Syariah cabang Banda Aceh
kepada Nasabah.
8. Menjalankan usahanya sesuai dengan ketentuan-ketentuan dengan tidak menyimpang
dari prinsip-prinsip syariah.
Pasal 10
Penyelesaian Perselisihan
1. Apabila terjadi perbedaan pendapat atau terjadi perselisihan dalam pelaksanaan akad ini,
maka nasabah dan Bank Mandiri Syariah cabang Banda Aceh akan berusaha
menyelesaikannya dengan musyawarah.
2. Apabila dengan musyawarah tidak menghasilkan kesepakatan maka pihak nasabah dan
Bank Mandiri Syariah cabang Banda Aceh sepakat untuk menunjuk dan memberi kuasa
kepada Badan Arbitrase Syariah untuk memberikan putusannya.
3. Keputusan dari Badan Arbitrase Syariah bersifat mengikat.

Demikianlah kontrak ini dibuat dan ditandatangani oleh kedua belah pihak di Banda Aceh, pada
hari Rabu tanggal 05 September 2013.

Anda mungkin juga menyukai