Anda di halaman 1dari 10

Pengungkapan dan

Pengukuran Akuntansi
Disa Nursyaffanah (5211161007)
Annisa Sakinatul A (5211161014)
Yuni Hermawati (5211161016)
Farah Firdaniyah (5211161017)
M. Bagus Rusyadi (5211161029)
Pembahasan
01 Pengakuan Unsur Laporan Keuangan

02 Pengukuran Unsur Laporan


Keuangan
.
Elemen Laporan Keuangan
Elemen adalah bagian (yang penting, yang dibutuhkan) dari keseluruhan yang
lebih besar; unsur

5 Elemen Laporan Keuangan (IAI) :


1. Aset
2. Kewajiban
3. Ekuitas
4. Penghasilan
5. Beban
Pengakuan

Pengakuan adalah pos-pos terdefinisi (dengan kata-kata) jumlah


rupiah tertentu dicantumkan dalam neraca atau laporan laba rugi.
Secara konseptual pengakuan adalah penyajian suatu informasi
statement keuangan sebagai ciri central pelaporan keuangan.
Secara Teknis Pengakuan adalah pencatatan secara resmi
(perjurnalan) suatu kuantitas (jumlah rupiah) hasil pengukuran ke
dalam sistem akuntansi sehingga jumlah rupiah tersebut akan
mempengaruhi suatu pos terefleksi kedalam statement keuangan.
Menurut SAK (2009:15)
Pengakuan adalah proses pembentukan suatu pos yang membawa manfaat ekonomi dimasa depan
dan mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan andal.

Kriteria Pengakuan Konseptual atau Fundamental (FASB)


1. Definisi (Definitions)
2. Keterukuran (Measureability)
3. Keberpautan (Relevance)
4. Keterandalan (Realibility)
Kriteria Pengakuan Konseptual atau Fundamental

 Definisi
Item yang memenuhi definisi elemen laporan keuangan.

 Measureabillity
Memiliki atribut relevan yang dapat diukur dengan cukup kehandalan.

 Relevansi
Informasi yang terkandung mampu membuat perbedaan dalam keputusan pengguna.

 Reliabillity
Informasi yang terkandung mampu menyimbolkan fenomena, dan netral secara tapat
(terverifikasi)
Pengukuran
Pengukuran adalah penentuan besarnya unit pengukur (jumlah rupiah) yang
akan diletakan pada suatu objek (elemen atau pos) yang terlibat dalam suatu
transaksi, kejadian, atau keadaan untuk merepresentasi makna/atribut objek
tersebut.

Menurut SAK (2009:17)


Pengukuran adalah proses pendapatan jumlah uang untuk mengakui dan
memasukan setiap unsur laporan neraca dan laporan laba rugi.

Dasar Pengukuran :
1. Biaya Historis
2. Biaya Kini (Current Cost)
3. Nilai Realisasi
4. Nilai Sekarang (Present Value)
Biaya Historis
Aset dicatat sebesar pengeluaran kas atau setara kas yang dibayar atau sebesar nilai wajar
dari imbalan yang diberikan untuk memperoleh aset tersebut pada saat perolehan. Liabilitas
dicatat sebesar jumlah yang diterima sebagai penukar dari kewajiban atau dalam keadaan
tertentu (misalnya : pajak penghasilan) dalam jumlah kas atau setara kas yang diharapkan
akan dibayarkan untuk memenuhi liabilitas dalam pelaksanaan usaha yang normal.

Biaya Kini
Aset dinilai dalam jumlah kas atau setara kas yang seharusnya dibayar bila aset yang sama
atau setara aset yang diperoleh saat ini. Liabilitas menyatakan dalam jumlah kas atau setara
kas yang tidak di diskonto kan yang mungkin akan diperlukan untuk menyelesaikan
kewajiban kini.
Nilai Realisasi
Aset dinyatakan dalam jumlah kas atau setara kas yang dapat diperoleh sekarang dengan
menjual aset dalam pelepasan normal. Liabilitas dinyatakan sebesar nilai penyelesaian; yaitu
jumlah kas atau setara kas yang tidak di diskonto kan yang diharapkan akan dibayarkan
untuk memenuhi liabilitas dalam pelaksanaan usaha normal.

Nilai Sekarang
Aset dinyatakan sebesar arus kas masuk bersih di masa depan yang di diskontokan ke nilai
sekarang dari pos yang diharapkan dapat memberikan hasil dalam pelaksanaan usaha
normal. Liabilitas dinyatakan sebesar arus kas keluar bersih di masa depan yang di
diskontokan ke nilai sekarang yang dihrapkan akan diperlukan untuk menyelesaikan liabilitas
dalam pelaksanaan usaha normal.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai