Anda di halaman 1dari 22

AKUNTANSI PERPAJAKAN

ATAS PIUTANG
PENGERTIAN PIUTANG
 Piutang adalah tuntutan perusahaan kepada
pihak lain, baik perorangan maupun terhadap
badan usaha yang terjadi karena adanya suatu
transaksi. Piutang timbul akibat terjadi transaksi
penjualan barang secara kredit.
JENIS-JENIS PIUTANG
 Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) (2007:451) mengemukakan bahwa menurut
sumber terjadinya, piutang digolongkan kedalam 2 kategori yaitu piutang usaha
dan piutang lain-lain. Piutang usaha timbul karena penjualan produk atau jasa
dalam rangka kegiatan normal usaha sementara piutang yang timbul diluar
kegiatan normal usaha digolongkan sebagai piutang lain-lain.
 Pengelompokan Piutang Usaha secara umum:
1. Piutang Dagang/ piutang Usaha;
2. Piutang Wesel;
3. Piutang Lain-lain.
PENGAKUAN PIUTANG USAHA
 Piutang Usaha bisa diakui atau dicatat pada saat:
1. Perusahaan memperoleh piutang dagang tersebut melalui adanya
transaksi penjualan kredit;
2. Terjadinya retur dan potongan penjualan;

3. Adanya pelunasan piutang dagang oleh pelanggan.


PENILAIAN PIUTANG USAHA
Jumlah piutang yang tidak dapat tertagih diakui sebagai kerugian
piutang. Kerugian piutang ini dilaporkan dalam laporan laba rugi
periode berjalan sebagai beban lain-lain.
Besarnya kerugian piutang dapat ditentukan atau dinilai dengan
menggunakan dua metode yaitu:
a. Metode penghapusan langsung
b. Metode cadangan.
PENGALIHAN PIUTANG USAHA
Beberapa alasan perusahaan mengalihkan piutangnya karena
disebabkan hal berikut:
1. Keadaan dan kondisi perusahaan sedang mengalami kesulitan
daam memperoleh pinjaman dan tingginya tingkat bunga
sehingga menyebabkan perusahaan harus merubah piutang yang
dimiliki menjadi kas;
2. Penagihan piutang pelanggan sering memakan waktu yang cukup
lama dan terkadang juga memerlukan biaya sehingga perusahaan
lebih memilih menerima kas yang lebih kecil dibandingkan yang
sebenarnya.
PIUTANG USAHA YANG TIDAK DAPAT
DITAGIH
Ada dua metode yang digunakan untuk menilai, mencatat
atau menghapus piutang usaha yang tidak dapat ditagih yaitu
metode hapus langsung (direct write of method) dan metode
penyisihan (Allowance method).
Perbedaan pencatatan antara yaitu metode hapus langsung
(direct write of method) dengan metode penyisihan
(Allowance method) adalah sebagai berikut:
LANJUTAN…..
Direct write of method Allowance method
Estimasi Jumlah Piutang Tidak diperlukan Beban piutang Tak Tertagih xxxx
Tak Tertagih Cadangan Piutang Tak Tertagih
Penghapusan Piutang Beban Piutang Tak Tertagih xxxx xxxx
Usaha Piutang Usaha Cadangan Piutang Tak Tertagih xxxx
xxxx Piutang Usaha xxxx
Piutang Usaha Yang Telah Piutang Usaha xxxx Piutang Usaha xxxx
Dihapus Ternyata Dapat Beban Piutang Usaha Cadangan Piutang Tak Tertagih
Dilunasi xxxx xxxx
Kas xxxx Kas xxxx
Piutang Usaha Piutang Usaha xxxx
xxxx
CATATAN PENTING!!!!!
 Pembukuan penyisihan untuk potongan tunai dan retur
penjualan tidak diperkenankan untuk tujuan perpajakan
karena ketentuan perpajakan lebih menekankan pada
keadaan senyatanya dan bukan bersifat antisipatif dengan
penyisihan tersebut.
 Dalam praktik akuntansi komersial, pembentukan
penyisihan (cadangan) berguna untuk mengantisipasi
kemungkinan kerugian dari piutang tak tertagih merupakan
hal yang lazim. Terhadap piutang yang diragukan tingkat
kolektibilitasnya, perusahaan dapat menghapuskan dan
membebankannya kepada cadangan yang dimaksud.
Ketentuan Perpajakan memberlakukan metode penghapusan langsung
(direct written-method). Adapun syarat-syarat penghapusan piutang yang
nyata-nyata tidak dapat ditagih menurut UU Nomor 36 Tahun 2008 Pasal 6
ayat 1 huruf h sebagai berikut:
1. Telah dibebankan sebagai biaya dalam laporan laba rugi komersial
2. WP harus menyerahkan daftar piutang yang tidak dapat ditagih kepada
Dirjen Pajak.
3. Telah diserahkan perkara penagihannya kepada Pengadilan Negeri atau
Instansi Pemerintahan yang menangani piutang negara, atau adanya
perjanjian tertulis mengenai penghapusan piutang antara kreditur dan
debitur yang bersangkutan atau telah dipublikasikan dalam penerbitan
umum atau khusus, atau adanya pengakuan dari debitur bahwa
hutangny atelah dihapuskan untuk jumlah utang tertentu.
4. Syarat sebagaimana dimaksud pada angka 3 tidak berlaku untuk
penghapusan piutang tak tertagih debitur kecil.
Akan tetapi pembentukan piutang cadangan/pemupukan dana cadangan
untuk jenis usaha tertentu seperti:
1. Usaha bank dan badan usaha lain yang menyalurkan kredit, sewa
guna usaha dengan hak opsi, perusahaan pembiayaan konsumen dan
perusahaan anjak piutang;
2. Cadangan untuk usaha asuransi termasuk cadangan bantuan sosial
yang dibentuk oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS);
3. Cadangan untuk Lembaga Penjamin Simpanan;
4. Cadangan untuk biaya reklamasi untuk usaha pertambangan;
5. Cadangan biaya penanaman kembali untuk usaha kehutanan;
6. Cadangan biaya penutupan dan pemeliharaan tempat pembuangan
limbah industri untuk usaha pengolahan limbah industri.
Memperkenankan adanya pembentukan penyisihan (cadangan) sesuai
dengan ketentuan perpajakan UU PPh Nomor 36 Tahun 2008 Pasal 9 ayat
1 huruf c jo. PMK-81/PMK.03/2009.
909.099
9.090.901*
909.099
9.090.901*
PIUTANG USAHA
 Piutang Usaha timbul karena penjualan barang atau
penyerahan barang jasa secara kredit.
Untuk tujuan PPh: saat penjualan mengikuti praktek akuntansi
komersial.
Untuk tujuan PPn pengusaha diminta menerbitkan faktur pajak
selambatnya 30 hari setelah penyerahan barang dari penjualan
(faktur standar) atau bersama-sama pada akhir bulan (Faktur
gabungan).
Untuk tujuan perpajakan : pembukuan penyisihan untuk
potongantunai & retur penjualan tidak diperkenankan, tetapi
memberlakukanmetode penghapusan piutang langsung (direct
written off).
PIUTANG YANG LAIN
 Merupakan piutang yang terjadi karena transaksi di luar
aktivitas usaha.)

Untuk tujuan pajak : ketentuan pasal 18 ayat 4 UU PPh piutang


kepada perusahaan afiliasi dikarakteristik sebagai modal.

Untuk pembukuan komersial : diakui sebagaipiutang afiliasi


untuk laporan keuangan fiskal dimasukkan dalam kelompok
penyertaan padaperusahaan afiliasi/investasi.

Anda mungkin juga menyukai