Anda di halaman 1dari 9

AKUNTANSI KEUANGAN I

RESUME PIUTANG

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 3

1. Kadek Dhea Pratiwi (02 / 2115654006)


2. Ni Wayan Arya Puspita Gayatri (06 / 2115654021)
3. Ni Kadek Juliani (10 / 2115654031)
4. Ni Putu Mira Swandewi (11 / 2115654036)
5. Ni Putu Ayu Antari (22 / 2115654070)
6. Ni Putu Eka Putri Swandewi (26 / 2115654082)

2A AKUNTANSI PERPAJAKAN
JURUSAN AKUNTANSI
POLITEKNIK NEGERI BALI
BADUNG
2022
1. Pengertian Piutang dan Jenis-Jenis Piutang
Secara umum, piutang adalah sejumlah pinjaman yang terjadi karena penjualan barang
atau jasa secara kredit, atau sejumlah pinjaman seseorang kepada orang lain yang dapat
ditagih dalam jangka waktu tertentu. Dalam arti luas, piutang merupakan tuntutan terhadap
pihak lain yang berupa uang, barang atau jasa yang dijual secara kredit.
Sementara pengertian piutang dalam ilmu akuntansi, yaitu salah satu unsur dari aktiva
lancar dalam neraca perusahaan, yang timbul akibat adanya penjualan barang, jasa atau
pemberian kredit terhadap debitur, yang pada umumnya diberikan tempo 30 hingga 90 hari
untuk pembayarannya.
Piutang terdiri atas beberapa jenis, yaitu :
• Piutang Usaha (Account Receivable)
Pengertian piutang usaha adalah suatu jumlah pembelian kredit dari pelanggan. Ini
timbul sebagai akibat dari penjualan barang atau jasa. Biasanya diperkirakan akan
tertagih dalam waktu 30-60 hari. Secara umum, jenis piutang ini merupakan yang
terbesar yang dimiliki usaha atau dagang.
• Wesel Tagih (Notes Receivable)
Wesel Tagih adalah surat formal yang diterbitkan sebagai bentuk pengukuran utang.
Wesel tagih biasanya memiliki waktu tagih antara 60-90 hari atau lebih lama serta
mewajibkan pihak yang berutang untuk membayar bunga. Wesel tagih dan account
receivables usaha yang disebabkan karena transaksi penjualan biasa disebut dengan
piutang dagang (trade account).
• Piutang Lain-Lain (Other Receivable)
Adalah piutang lain-lain mencakup selain dagang. Contohnya piutang bunga, gaji, uang
muka karyawan, dan restitusi pajak. Secara umum bukan berasal dari kegiatan
operasional perusahaan. Oleh karena itu, piutang jenis ini diklasifikasikan dan
dilaporkan pada bagian yang secara terpisah di neraca.
2. Pencatatan Kerugian Piutang Metode Langsung dan Metode Cadangan
• Metode Langsung
Metode penghapusan piutang langsung disebut juga direct method.
Dalam metode langsung, penghapusan piutang baru akan dicatat dalam pembukuan
ketika piutang sudah benar-benar dinyatakan tidak dapat ditagih lagi. Metode ini
biasanya digunakan oleh perusahaan kecil atau perusahaan yang tidak dapat
memperkirakan penghapusan piutang atau piutang tak tertagih dengan tepat.
Perusahaan-perusahaan tersebut biasanya tidak melakukan perhitungan
kerugian piutang tak tertagih pada tiap akhir periode pembukuan. Namun kerugian
piutang baru dicatat ketika sudah benar-benar pasti tidak dapat ditagih. Piutang
tersebut kemudian dihapus dan dibebankan pada perkiraan kerugian piutang.
Beban penghapusan piutang xxxxx
Piutang xxxxx
Jika kemudian peminjam ternyata hendak melakukan pembayaran piutang
tersebut, catatan diperbarui dengan adanya keterangan pelunasan piutang itu.
Pencatatan dilakukan dengan membalik pencatatan sebelumnya.
Piutang xxxxx
Beban penghapusan piutang xxxxx
Ketika pelunasan piutang sudah dilakukan, maka piutang tersebut masuk ke
dalam kas perusahaan. Maka, sudah tidak ada lagi piutang dan menjadi kas
perusahaan.
Kas xxxxx
Piutang xxxxx
Namun ada kalanya, peminjam baru menyatakan hendak melunasi piutang
ketika sudah dilakukan tutup buku pencatatan periode tertentu. Maka pencatatannya
memunculkan piutang di bagian debet dan pendapatan lain-lain di bagian kredit.
Piutang xxxxx
Pendapatan lain-lain xxxxx
Jika sudah dilakukan pembayaran atas piutang tersebut, maka posisi piutang
pun berubah pada pencatatan.
Kas xxxxx
Piutang xxxxx

• Metode Cadangan
Metode penghapusan piutang cadangan disebut juga allowance method. Dalam
metode cadangan, perusahaan perlu melakukan penaksiran terhadap piutang tak
tertagih pada tiap akhir periode pembukuan. Metode ini biasanya digunakan oleh
perusahaan yang memiliki skala besar yang terbiasa mencatat perkiraan atau estimasi
piutang yang tak dapat ditagih.
Perkiraan tersebut kemudian dicatat sebagai beban terhadap kerugian piutang
tak tertagih. Namun beban tersebut tidak lantas dikeluarkan dari perkiraan piutang,
hanya dianggap sebagai cadangan piutang tak tertagih.
Beban kerugian piutang xxxxx
Cadangan kerugian piutang xxxxx
Jika peminjam menyatakan telah benar-benar tidak bisa membayar hutangnya,
maka perusahaan perlu melakukan penghapusan terhadap piutang dari peminjam.
Cadangan kerugian piutang xxxxx
Piutang xxxxx
Ketika kemudian peminjam menyampaikan pada perusahaan bahwa ia dapat
mengembalikan hutangnya, maka piutang dapat dimunculkan kembali. Cadangan
kerugian piutang pun dihapuskan.
Piutang xxxxx
Cadangan kerugian piutang xxxxx
Saat pelunasan piutang dilakukan, maka piutang dihapus dan kas masuk
perusahaan.
Kas xxxxx
Piutang xxxxx

3. Penentuan Cadangan Kerugian Piutang dan Pencatatannya


Cadangan kerugian piutang adalah cadangan yang di catat perusahaan karena adanya
prinsip bahwa piutang yang dicatatkan di dalam laporan keuangan neraca dan hanya
memiliki nominal piutang yang diharapkan bisa ditagih oleh perusahaan.
Komponen cadangan kerugian piutang adalah :
• Jumlah Penjualan
Dengan melakukan pendekatan pendapatan – biaya
• Saldo Piutang
Dengan menilai aktiva secara teliti menggunakan pendekatan aktiva-utang
Cara menghitung cadangan kerugian piutang, yaitu :
1. Meningkatkan Saldo Normal Cadangan Kerugian Piutang
2. Menambah Cadangan Kerugian Piutang
3. Menaikkan Cadangan Melalui Analisa Umur Piutang
Berikut ini langkah pencatatan jurnal transaksi nya :
1. Membuat analisa umur piutang

2. Membuat taksiran kerugian piutang

4. Melakukan Pencatatan Disposisi Piutang


Disposisi / Pengalihan Piutang merupakan pengalihan piutang usaha yang dimiliki
kepada pihak lain (LBK, Bank dan Pengadaian Piutang) dengan tujuan untuk mempercepat
penerimaan kas dari piutangnya. Ada 2 cara dalam menggunakan piutang usaha yang dapat
dikonversi untuk memenuhi kebutuhan uang segera, yaitu piutang dipakai sebagai jaminan
dan menjual piutang (anjak piutang).
• Piutang Dipakai sebagai Jaminan
Piutang yang dipakai sebagai jaminan merupakan bentuk dari pengalihan
piutang terjadi diakibatkan karena perusahaan membutuhkan dana yang cepat pada
waktu sekarang padahal piutang dagang yang dimilikinya baru akan jatuh tempo pada
waktu yang akan datang atau tidak lebih dari 60 hari, sehingga untuk memenuhi dana
tersebut terpaksa perusahaan menggunakan piutang dagang yang dimilikinya demi
memperoleh dana. Pengagunan piutang tersebut bisa dilakukan pada sektor perbankan
atau sektor di luar perbankan. Akibatnya akan terjadi pelepasan piutang dagang yang
dimilikinya menjadi piutang dagang yang dijaminkan.
Bagi perusahaan yang menggunakan piutang sebagai jaminan untuk memperoleh
sejumlah kas atau pinjaman dari bank atau lembaga keuangan lainnya dilakukan pada
piutang yang diestimasi tidak dapat ditagih lagi. Penggunaan piutang ini diikuti dengan
penyerahan piutang tak tertagih kepada pihak yang memberi pinjaman sebagai jaminan atas
pinjaman tersebut.
Jenis Penjaminan (Assigment)
a. General Assigment
Perkiraan jurnal khusus atas piutang yang dijaminkan tidak ada, maka piutang yang
dijaminkan tersebut akan dituangkan/dilaporkan dalam catatan atas laporan keuangan, dan
yang hanya dicatat hanya terbentuknya surat utang.
Contoh:
Nilai yang dijaminkan tidak ada dicatat melainkan hanya dijelaskan dalam Catatan Atas
Laporan Keuangan.
Kas 70.000.000
Surat utang 70.000.000
b. Spesific Assigment
Dalam penggunaan piutang ini ada hal-hal khusus yang harus disepakati oleh kedua
belah pihak baik pemberi pinjaman dan yang meminjam (yang mengagunkan piutang).
Jurnal untuk mencatat pinjaman ke bank :
Kas xxx
Biaya adm xxx
Utang bank xxx
Jurnal untuk mencatat piutang yang dijaminkan ke bank :
Piutang usaha yang dijaminkan xxx
Piutang usaha xxx
Jurnal untuk penerimaan piutang yang dijaminkan :
Kas xxx
Piutang usaha yang dijaminkan xxx
Jurnal mencatat pembayaran pinjaman :
Utang bank xxx
Biaya bunga xxx
Kas xxx
• Menjual Piutang (Anjak Piutang)
Pada cara ini, seluruh hak yang melekat pada piutang, pengelolaan, dan administrasi
serta seluruh risiko yang kemungkinan timbul dari piutang dagang tersebut
dipindahtangankan kepada pembeli. Oleh karena itu, pemberitahuan kepada debitur dibuat
agar yang bersangkutan melaksanakan pembayaran langsung kepada pembeli. Penjualan
piutang dagang drmikian, menyangkut tingkat diskonto yang tinggi sehingga pada
umumnya perusahaan akan berusaha menghindarkannya.
Oleh sebab itu, prosedur pencatatan terhadap transaksi penjualan piutang tidak banyak
menghadapi persoalan. Pencatatan yang harus dilakukan dalam hal ini adalah
menghapuskan semua rekening pembukuan yang berhubungan dengan piutang dagang
tersebut dengan mengakui adanya suatu kerugian atau biaya sebesar selisih antara
pembayaran yang diterima dan nilai buku piutang dagang pada saat terjadinya transaksi.
Jurnal penjualan piutang :
Kas xxx
Kas ditahan xxx
Piutang yang dijual xxx
Jurnal saat terjadi penjualan dengan kartu kredit :
Piutang dagang xxx
Penjualan xxx
Jurnal saat penerimaan pembayaran dari penerbit kartu kredit :
Kas xxx
Biaya jasa kartu kredit xxx
Piutang dagang xxx

5. Pencatatan Piutang Wesel


Pada saat penarikan wesel, dicatat dalam rekening wesel tagih/piutang wesel (sebelah
debit). Baik wesel berbunga maupun wesel tidak berbunga dicatat sebesar nilai nominalnya.
Pada saat dijual/didiskontokan, dicatat disisi kredit rekening (akun) wesel tagih/wesel
tagih yang didiskontokan. Untuk wesel tidak berbunga, nilai tunainya kurang sebesar bunga
atau diskonto yang diperhitungkan. Sedangkan untuk wesel berbunga, nilai tunainya sama
dengan nilai nominal ditambah dengan bunga yang diperhitungkan dikurangi dengan
diskonto.
Pada saat jatuh tempo, untuk wesel tidak berbunga, nilai tunainya sama dengan nilai
nominalnya. Sedangkan untuk wesel berbunga, nilai tunai sama dengan nilai nominal
ditambah dengan bunga yang diperhitungkan.
Contoh dan cara mencatat piutang wesel untuk pembukuan, yaitu :
Perusahaan menerima wesel dalam jangka waktu 90 hari, dengan bunga sebesar 10% yang
bertanggal 01 April 2019, sebagai penyelesaian piutang PT Sukses Kemilau, yang telah
lewat jatuh tempo sebesar Rp. 20.000.000.
Pencatatan Pembukuan Jurnal Wesel Tagih

PT Sukses Kemilau gagal melakukan pembayaran utang, maka perusahaan pemegang


wesel harus memindahkan kembali nilai nominal dan bunga ke piutang. Pada saat wesel
telah jatuh tempo, maka perusahaan harus melakukan pencatatan penerimaan pelunasan
piutang dari PT Sukses Kemilau sebesar Rp. 20.000.000 beserta bunganya Rp. 500.000
(Rp 20.000.000 X 10% X 90/360).
Pada Pencatatan Jurnal Wesel Dan Pendapatan Bunga
DAFTAR PUSTAKA
Pengertian dan Jenis Piutang dalam Akuntansi. (t.thn). Diambil kembali dari
https://www.jurnal.id/id/blog/pengertian-dan-jenis-piutang-dalam-
akuntansi/?msclkid=680b1822c0a011ec97f20c32382beee4
Khotijah, Siti. (2020, 14 Juli). Melakukan Pencatatan Metode Langsung dan Metode
Cadangan. Diambil kembali dari http://materi.smkn43jkt.sch.id/?p=907
Ibnu. (2021, 18 Mei). Cara Membuat Cadangan Kerugian Piutang Agar Tidak Dibikin
Pusing Karena Piutang. Diambil kembali dari https://accurate.id/akuntansi/cadangan-
kerugian-piutang/
Makalah Disposisi/Pengalihan Piutang Dagang. (2017, 7 April). Diambil kembali dari
http://maritugas.blogspot.com/2017/04/makalah-disposisipengalihan-piutang.html?m=1
√ Piutang Wesel | Pencatatan, Pendiskontoan, Soal, Jawaban. (2022, 4 Februari). Diambil
kembali dari https://mastahbisnis.com/piutang-wesel/

Anda mungkin juga menyukai