Anda di halaman 1dari 8

Metode Pencatatan Piutang

Kali ini akan membahas metode pencatatan piutang beserta beserta contohnya dengan
lengkap dan jelas. Apakah Anda memiliki piutang? Atau Anda mungkin sedang bingun
dalam membuat piutang? Apa sih piutang?
Pengertian Penghapusan Piutang
Penghapusan piutang (bad debt) adalah kerugian yang harus ditanggung perusahaan
karena adanya piutang yang tidak dapat ditagih. Piutang tidak dapat ditagih selain karena
peminjam memiliki kondisi yang menyulitkannya membayar, juga dapat disebabkan karena
tidak dibuatnya kontrak atau perjanjian yang jelas dan dilindungi hukum.
Ketika perusahaan hendak melakukan penghapusan piutang, perlu dilakukan berdasarkan
metode penghapusan piutang.

Menurut Zaki Baridwan, metode penghapusan piutang adalah “piutang usaha yang tidak
mungkin dapat ditagih,

seperti debiturnya bangkrut, meninggal, pailit dan lain-lain harus dihapuskan sehingga akan
menjadi biaya bagi perusahaan.

Menurut Mas’ud Machfoedz, 1999

Piutang adalah klaim terhadap pihak lain agar pihak lain tersebut membayar sejumlah uang
atau jasa dalam waktu paling lama satu tahun atau satu periode akuntansi, jika periode
tersebut lebih lama dari satu tahun.
Atau dalam istilah lain Piutang bisa dikatakan tagihan kepada orang per orang atau
perusahaan dimana mereka sudah melakukan pembelian barang atau memanfaatkan jasa
perusahaan kita secara kredit.

Atau bisa dikatakan piutang timbul karena adanya penjualan secara kredit, dan jangka waktu
piutang bisa jangka pendek (kurang dari satu tahun atau jangka panjang lebih dari satu tahun)
tergantung dari kesepakatan antara kedua belah pihak.

Metode – metode yang ada dalam piutang :


• Metode Langsung
Metode penghapusan piutang langsung disebut juga direct method. Dalam
metode langsung, penghapusan piutang baru akan dicatat dalam pembukuan
ketika piutang sudah benar-benar dinyatakan tidak dapat ditagih lagi. Metode
ini biasanya digunakan oleh perusahaan kecil atau perusahaan yang tidak
dapat memperkirakan penghapusan piutang atau piutang tak tertagih dengan
tepat.
Perusahaan-perusahaan tersebut biasanya tidak melakukan perhitungan akan
kerugian piutang tak tertagih pada tiap akhir periode pembukuan atau
pencatatan keuangan. Namun kerugian piutang tersebut baru dicatat ketika
sudah benar-benar pasti tidak dapat ditagih.
• Metode Cadangan
Metode penghapusan piutang cadangan disebut juga allowance method.
Dalam metode cadangan, perusahaan perlu melakukan penaksiran terhadap
piutang tak tertagih pada tiap akhir periode pembukuan. Metode ini biasanya
digunakan oleh perusahaan yang memiliki skala besar yang terbiasa mencatat
perkiraan atau estimasi piutang yang tak dapat ditagih.
Catatan akuntansi yang digunakan untuk mencatat transaksi yang menyangkut piutang
adalah:

1. Jurnal Penjualan, catatan ini digunakan untuk mencatat berkurangnya piutang


dari transaksi penjualan kredit.
2. Jurnal Retur Penjualan, catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat
berkurangnya piutang dari transaksi retur penjualan.
3. Jurnal Penerimaan Kas, catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat
berkurangnya piutang dari transaksi penerimaan kas dari debitur.
4. Kartu Piutang, catatan akuntansi ini digunakan untu mencatat mutasi dan saldo
piutang kepada debitur.

Baca Juga : Pengertian Metode FIFO LIFO Dan Average

Tugas fungsi akuntansi dalam hubungannya dengan pencatatan piutang adalah:

1. Menyelenggarakan catatan piutang kepada setiap debitur, yang dapat berupa


kartu piutang yang merupakan buku pembantu piutang, yang digunakan untuk
merinci rekening kontro piutang dalam buku besar, atau berupa arsip faktur
terbuka (open invoice file), yang berfungsi sebagai buku pembantu piutang.
2. Menghasilkan pernyataan piutang (account receivable statement) secara
periodik dengan mengirimkannya kesetiap debitur.
3. Menyelenggarakan catatan riwayat krredit setiap debitur untuk memudahkan
penyediaan data guna memutuskan pemberian kredit kepada pelanggan dan
guna mengikuti data penagihan dari setiap debitur.
Macam-macam piutang ada 2 diantaranya :
• Piutang usaha
Yaitu tagihan yang timbul dari kegiatan penjualan usaha utama perusahaan.
• b. Piutang lain-lain
Yaitu tagihan yang timbul selain dari piutang usaha, diantaranya piutang
bunga, piutang dividen, uang muka perusahaan cabang/anak.
Penilaian Piutang
Menurut Budi Prijanto, SE., MMSI, penilaian piutang yang akan disajikan dalam laporan
keuangan meliputi :
1. Pengakuan piutang mula-mula
2. Taksiran jumlah kerugian piutang
3. Piutang yang tidak sepenuhnya dikuasai perusahaan atau piutang yang
digunakan untuk mencarai dana.

Keterangan :

1. Pengakuan piutang mula-mula; ada tiga cara untuk mengakui piutang yaitu :a.
Metode kotor, mengakui jumlah piutang sebesar penjualan tanpa dipengaruhi
oleh potongan yang akan diberikan. Apabila debitur ternyata mengambil
potongan, maka akan diakui sebagai pengurang jumlah penjualan.
b. Metode bersih; mengakui jumlah piutang setelah dikurangi potongan
penjualan. Apabila ternyata debitur tidak memanfaatkan potongan, maka akan
mengakibatkan timbulnya kelebihan pembayaran atas piutang. Kelebihan ini
diakui sebagai penghasil lain-lain/diluar operasi.
c. Metode cadangan; mengakui jumlah piutang sebesar jumlah sebelum
dikurangi potongan, tapi penjualan diakui sebesar setelah dikurangi potongan.
Selisihnya dicatat sebagai “cadangan potongan penjualan”.
Contoh :
1. Pada tanggal 5 April 2010 PT. Liesti menjual barang dagang dengan syarat
(termin) 2/10-n/30 dengan harga Rp 10 juta.
2. Pada tanggal 14 April 2010 diterima pelunasan piutang dari penjualan
barang dagang tanggal 5 April 2010.
Penyelesaian :

2. Taksiran Jumlah Kerugian PiutangPiutang yang disajikan dalam Laporan


Keuangan merupakan piutang bersih yang diperkirakan bisa direalisasi atauu
bisa ditagih (Net Realizable Value). Oleh karena itu harus ada prediksi
terhadap jumlah piutang yang tidak tertagih. Dan piutang yang tidak bisa
tertagih itu diakui sebagai kerugian piutang.
Untuk menentukan besarnya piutang yang wajar perlu dibentuk cadangan
penghapusan piutang (allowance for bad Debt).
Menurut Budi Prijanto, SE., MMSI, ada 3 cara menaksir besarnya cadangan
penghapusan piutang yaitu :
→ Menggunakan analisis umur piutang (aging Schedule)
PT. Liesti pada tanggal 31 Desember 2011 mempunyai data tentang piutang
sbb :

→ Taksiran dari saldo akhir piutang di Neraca


Contoh : Dari data piutang PT. Liesti diatas bahwa piutang debitur A sebesar
Rp 2 juta, ditaksir 5% tak tertagih, maka cadangan kerugian piutang adalah
sebesar 5% x Rp 2 juta = Rp 100.000.
→ Taksiran dari jumlah penjualan kredit selama satu periode.

Contoh : PT. Liesti menjual barang selama satu tahun sebesar Rp


100.000.000, terdiri dari penjualan tunai Rp 40.000.000 dan sisanya kredit.
Misalnya cadangan piutang ditetapkan 2% maka cadangan kerugian
piutangnya adalah = 2% x (Rp 100juta – 40juta) = Rp 1.200.000

Pengakuan dan pencatatan kerugian piutang


1. Metode Langsung (Direct Write Off), kerugian piutang diakui dan dicatat ketika debitur
sudah tidak mungkin lagi membayar utangnya.

Misal Debitur A tidak bisa membayar utangnya sebesar Rp 2juta maka jurnalnya adalah :
Kerugian Piutang Rp 2 juta
Piutang Debitur A Rp 2 juta

Apabila Debitur A menyatakan membayar kembali utangnya maka :


→ Apabila pernyataan itu disampaikan dalam tahun yang sama dengan dilakukannya
penghapusn piutang maka dilakukan jurnal pembatalan (di-revers). Tinggal membalik jurnal
diatas.
→ Apabila pernyataan disampaikan dalam tahun sesudahnya dilakukan penghapusan piutang
maka, jurnalnya
Piutang Debitur A Rp 2 juta
Laba Piutang tak tertagih Rp 2 juta

2. Metode Cadangan (Allowance for Uncollectible Method), menentukan kerugian putang


pada tanggal laporan keuangan dengan memperkirakan jumlah tertentu yang tidak bisa
ditagih.

3. Misal Debitur A mencadangkan kerugian piutang sebesar Rp 2juta maka jurnalnya


Jurnalnya adalah :
→ Pada Waktu ditentukannya cadangan kerugian piutang :
Beban Kerugian Piutang Rp 2juta
Cadangan kerugian piutang Rp 2juta

→ Apabila timbul piutang tak tertagih


Cadangan Kerugian Piutang Rp 2 juta
Piutang Debitur Rp 2juta
→ Apabila piutang debitur telah dihapus, kemudian membayar kembali
Piutang Debitur A Rp 2 juta
Cadangan kerugian piutang Rp 2juta

Bagi perusahaan yang senang melakukan spekulasi, maka piutangyang belum jatuh tempo
atau belum dibayar oleh penerima jasa atau pembeli produk perusahaan, maka biasanya
perusaan melakukan hal-hal sebagai berikut

1. Menjaminkan piutang (assignment)


2. Menjual piutang (factoring)
3. Menggadaikan piutang (pledging)

Keterangan :

1. Menjaminkan Piutang (Assignment)


Perlu kita pahami istilah – istilah dalam hal ini. Kalau belum mengetahui arti
bahasa secara umum bisa dilihat di kamus akuntansi.
Bagi perusahaan yang melakukan penjaminan piutang dinamakan Assignment
sedangkan Penjamin piutang dinamakan assignor misalnya bank.
Dalam hal ini perusahaan akan menjaminkan piutang kepada bank yang
bertugas sebagai penjamin dan perusahaan (assignment) akan mengangsur
kepada assignor apabila piutang sudah tertagih, meliputi pokok pinjaman,
biaya pinjaman, dan biaya bungan.Piutang yang sudah dijaminkan akan
mengurangi jumlah aktiva lancar (modal kerja) didalam Neraca. Piutang yang
dijaminkan harus dicantumkan secara jelas untuk menunjukkan terbatasnya
penguasaan perusahaan atas piutang tersebut.

Contoh :
Pada tanggal 5 April 2011 PT. LIES menjaminkan piutang sebesar Rp
5.000.000 dengan memperoleh pinjaman bank “EMAK” sebesar Rp 4.000.000
bungan 10% per tahun dari saldo akhir tahun utang berjalan, beban biaya Rp
300.000.
Jurnal :
5 April 2011 :

Kas Rp 3.700.000*
Beban Pinjaman Rp 300.000
Utang atas jaminan piutang Rp 4.000.000
(4.000.000 – 300.000)

(jurnal pada saat menerima dana dari bank atas menjaminkan piutang)
Piutang dijaminkan Rp 5.000.000
Piutang Rp 5.000.000
(jurnal mengakui piutang dijaminkan dengan mengurangi piutang pada
Neraca)

Pada tanggal 5 Mei 2011, piutang dibayar ke perusahaan sebesar Rp 1.000.000


dan perusahaan membayarkannya ke bank ditambah bunga.

Jurnalnya :

5 Mei 2011
Kas Rp 1.000.000
Piutang dijaminkan Rp 1.000.000
(jurnal pada saat menerima pembayaran piutang dari buyer)

5 Mei 2011 :
Utang atas jaminan piutang Rp 1.000.000
Biaya Bunga Rp 33.333,33
Kas Rp 1.033.333,33
(jurnal ketika perusahaan membayarkan dana yang sudah tertagih kepada bank
dengan disertai bunga bank yang sudah disepakati).

*Biaya bunga = 4.000.000 x (10%/12) = Rp 33.333,33


Ingat bahwa bunga didasarkan pada saldo piutang akhir yang
dijaminkan ke bank*

2. Penjualan Piutang (Factoring)


Apabila perusahaan menjual piutang untuk mendapatkan dana, maka hak tagih
berpindah tangan kepada kreditor sebagai penerima jaminan piutang dari
perusahaan.
Dalam hal ini piutang yang diakui sebesar piutang bersih yang sudah
dikurangi dengan potongan dan cadangan retur atas barang yang rusak
maupun yang dikembalikan karena tidak sesuai dengan pesanan dan cadangan
penghapusan piutang (tidak tertagihnya piutang). Dalam hal ini pembeli
piutang perusahaan akan membayar sebagian saja. Dan rekening piutang
didalam neraca dihapus.

3. Contoh :
Pada tanggal 5 April 2011 PT. LIES menjual piutang sebesar Rp 5.000.000
kepada bank “EMAK” , dan bank EMAK membayar sebesar Rp 4.000.000
discont 5%, sedangkan Rp 1.000.000 (5juta-4juta) ditentukan sebagai
cadangan kemungkinan retur dan penghapusan piutang).
Jurnalnya :
5 April 2011
1. Kas (4 juta – 200.000) Rp 3.800.000
Biaya Penjualan Piutang (4 juta x 5%) Rp 200.000
Cad. Kerugian Piutang pada bank EMAK Rp 1.000.000
Piutang Rp 5.000.000
(jurnal pada saat menerima dana dari Bank Emak disertai biaya-biaya yang
timbul).

2. Apabila timbul pengembalian barang oleh debitur sebesar Rp 200.000 dan


penghapusan piutang karena tidak tertagih Rp 100.000 maka jurnalnya adalah

Retur Penjualan Rp 200.000


Cadangan kerugian piutang Rp 100.000
Piutang pada bank EMAK Rp 300.000

Apabila seluruh piutang yang ditagih oleh bank EMAK sudah lunas maka
sisanya menjadi hak perusahaan.
(Rp 5.000.000 – (200.000 + 100.000 + 4.000.000) = Rp 700.000

Jurnalnya adalah :
Kas Rp 700.000
Piutang Dagang pada bank EMAK Rp 700.000

4. Menggadaikan Piutang (Pledging)

Untuk penggadaian piutang (pledging), piutang tetap dicantumkan sebagai


aktiva lancar seluruhnya hanya diberi catatan masalah penggadaiannya. Pada
prinsipnya sama seperti piutang usaha (utang biasa, utang bank dsb).

Anda mungkin juga menyukai