Anda di halaman 1dari 19

Piutang Usaha

(Piutang Dagang)

Pitra Ashrin Ristiana, SE, MM


Piutang

Piutang adalah tagihan yang ditujukan baik itu kepada


individu maupun kepada perusahaan lain yang akan
diterima dalam bentuk kas.

Piutang merupakan hak untuk menagih sejumlah uang


dari si penjual kepada si pembeli yang timbul karena
adanya suatu transaksi.

Piutang timbul karena adanya transaksi penjualan secara


kredit kepada individu atau perusahaan lain.

2
Ciri-ciri umum dari transaksi piutang:

1. Terdapat bunga yang berlaku: Piutang terjadi dikarenakan pembeli memutuskan melakukan transaksi
secara kredit. Hal inilah menimbulkan bunga. Bunga dalam hal ini dibayar sebagai bentuk konsekuensi
pembeli yang meminta waktu pembayaran tertentu dan sebagai keuntungan bagi penjual karena sudah
bersabar dalam menunggu pelunasan kredit tersebut. Untuk besaran bunga dalam hal ini sesuai
kebijakan dari penjual dalam menentukan tingkat bunga yang dipakai.

2. Adanya nilai jatuh tempo: Pembeli yang melakukan transaksi dengan cara kredit bukan hanya membayar
sejumlah nilai barang yang telah dibeli, tetapi juga bunga. Nilai jatuh tempo merupakan penjumlahan
dari nilai transaksi utama lalu ditambah dengan nilai bunga yang dibebankan untuk dibayarkan pada
tanggal jatuh tempo.

3. Terdapat tanggal jatuh tempo: Hal ini dapat diketahui dari umur piutang. Penjual menggunakan dua
jenis pengukuran umur, yaitu bulan dan hari. Jika menggunakan hitungan bulanan, maka tanggal jatuh
temponya sama dengan tanggal pembeli melakukan transaksi kredit tersebut, hanya saja berbeda bulan.
Apabila berpatokan pada harian, maka wajib dilakukan perhitungan untuk menentukan kapan tanggal
jatuh temponya secara pasti. 3
Jenis-jenis Piutang

Ada 3 jenis piutang yaitu:

1. Piutang usaha/ dagang

2. Piutang wesel

3. Piutang lain-lain

4
Piutang Usaha/Dagang

Piutang usaha adalah suatu jumlah pembelian kredit dari


pelanggan, yang muncul sebagai akibat dari penjualan
barang atau jasa. Piutang ini biasanya diperkirakan akan
tertagih dalam kurun waktu 30-90 hari. Secara umum,
jenis piutang ini merupakan piutang terbesar yang dimiliki
perusahaan.

Pengelolaan piutang bertujuan untuk melakukan


penagihan, menyelesaikan piutang-piutang yang
mengalami keterlambatan pembayaran, dan memutuskan
untuk memberikan atau tidak penjualan barang atau jasa
secara kredit kepada para pelanggan.

5
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Jumlah Piutang

1. Volume penjualan kredit, diberikan kepada pelanggan menjadi faktor utama dalam menentukan
besar kecilnya investasi dalam piutang. Volume penjualan yang tinggi akan mengakibatkan
investasi dalam piutang juga tinggi. Disamping banyaknya investasi yang tertanam dalam piutang
akibat kebijakan volume penjualan kredit tersebut, perusahaan juga akan dihadapi dengan risiko
yang besar, namun perusahaan juga akan memperoleh profit yang besar.

2. Syarat pembayaran penjualan kredit, penjualan yang dilakukan secara kredit biasanya tertera jatuh
tempo serta diskon yang diperoleh pembeli namun ada juga yang tidak mempunyai diskon, misalnya
syarat pembayaran yang diterapkan perusahaan 2/10, n/30.

6
3. Ketentuan pembatasan kredit, para pelanggan akan diberikan batas maksimal kredit yang bisa
diambil. Disamping itu, faktor besarnya usaha pelanggan dan tingkat kepercayaan perusahaan
kepada pelanggan juga menjadi penentu batas kredit. Semakin tinggi batas kredit yang ditetapkan
perusahaan, maka akan semakin besar dana yang diinvestasikan dalam piutang. Sebaliknya,
semakin singkat batas waktu kredit yang ditetapkan, maka akan semakin kecil investasi dana pada
piutang.
4. Kebijakan pengumplan/penagihan piutang, perusahaan dapat menerapkan kebijakan penagihan
secara aktif ataupun pasif. Jika menggunakan kebijakan penagihan piutang yang aktif, maka
perusahaan akan menggunakan dana yang lebih besar untuk membiayai kebijakan tersebut,
sedangkan yang pasif sebaliknya.
5. Kebiasaan pembayaran pelanggan, harapan perusahaan yang melakukan kebijakan penjualan secara
kredit tentunya para pelanggan dapat melakukan pembayaran sesuai dengan periode waktunya.
Dengan pemberian diskon, pelanggan diharapkan dapat melakukan pembayaran lebih cepat,
sehingga investasi dana dalam piutang dapat mengalami perputaran menjadi kas atau uang tunai
lebih cepat.
7
Pengakuan Piutang Usaha

Pengakuan piutang sering berhubungan dengan pengakuan


pendapatan, karena pengakuan pendapatan pada umumnya
dicatat ketika proses menghasilkan laba telah selesai dan kas
terealisasi.
Oleh sebab itu, piutang yang berasal dari penjualan barang
umumnya diakui pada waktu hak milik atas barang beralih ke
pembeli, sedangkan penjualan jasa umumnya diakui pada saat
penyerahan jasa atau jasa itu dilaksanakan.

8
Contoh saat pengakuan piutang usaha :

PT Arga di tanggal 5-03-2023 menjual barang dagangan kepada PT Lula seharga Rp 10.000.000
dengan termin 2/10, n/30. Pada tanggal 7-03-2023 ada beberapa barang yang cacat sehingga
dikembalikan ke PT Arga dengan jumlah sebesar Rp 500.000.
Pada tanggal 15-03-2023 PT Arga menerima pelunasan dari PT Lula.
Jurnal yang dibutuhkan untuk mencatat transaksi tersebut adalah sebagai berikut….

Maret
5 Piutang dagang 10.000.000
Penjualan 10.000.000
(untuk mencatat terjadinya penjualan kredit)

7 Retur penjualan 500.000


Piutang dagang 500.000
(mencatat terjadinya retur)

15 Kas 9.310.000
Potongan penjualan(2%x9,5juta) 190.000
Piutang dagang 9.500.000
(mencatat terjadinya pelunasan piutang)
9
Penilaian Piutang Usaha
Penilaian piutang bertujuan untuk menggambarkan jumlah piutang bersih yang dapat direalisasi

(net realizable value). Pada saat pengakuan awal piutang usaha diukur berdasarkan nilai

wajarnya. Nilai wajar instrumen keuangan pada saat pengakuan awal sama dengan nilai

transaksinya, yaitu sebesar nilai yang diterima oleh perusahaan atas imbalan penjualan yang

telah diberikan perusahaan. Atau nilai kas bersih (neto) yang bisa direalisasikan yaitu jumlah

piutang setelah dikurangi cadangan kerugian piutang tak tertagih (CKP).

Penyajian di neraca:
Aktiva Lancar
Piutang dagang Rp xxx
Cadangan kerugian piutang (CKP) Rp xxx _
Nilai Realisasi bersih Rp xxx

10
Penghapusan/Kerugian/Pelepasan
Piutang

Piutang dagang yang dimiliki oleh perusahaan belum


tentu seluruhnya dapat ditagih. Hal ini disebabkan karena
debitur tidak diketahui keberadaannya/ menghilang, tidak
mampu membayar atau dinyatakan bangkrut, sudah jatuh
tempo pembayaran, dll. Piutang usaha yang tidak dapat
ditagih biasanya dinamakan kerugian piutang dan dalam
akuntansi dicatat dalam akun kerugian piutang.

11
Terdapat dua metode yang digunakan untuk mencatat adanya kerugian piutang yaitu :

a. Metode cadangan (allowance method)


Metode ini digunakan apabila kerugian piutang cukup besar jumlahnya. Tiga hal yang penting
berkaitan dengan metode cadangan yaitu :
• Piutang yang tidak tertagih ditaksir jumlahnya terlebih dahulu, dan diakui sebagai biaya pada
periode penjualan, bila piutang tak tertagih berasal dari tahun 2022 maka kerugian piutang
diakui pada tahun 2022 juga.
• Taksiran kerugian piutang dicatat dengan mendebet kerugian piutang dan mengkredit
cadangan kerugian piutang melalui jurnal penyesuaian.
• Piutang yang benar-benar tidak dapat ditagih dicatat dengan mendebet rekening cadangan
kerugian piutang dan mengkredit rekening piutang usaha pada saat suatu piutang itu dihapus
dari pembukuan.

12
b. Metode penghapusan langsung (direct write off method)
Dalam metode ini, rekening kerugian piutang hanya akan menunjukkan jumlah
kerugian yang sesungguhnya diderita dan piutang dagang akan dilaporkan dalam
neraca sejumlah brutonya, selain itu kerugian seringkali dilaporkan pada periode yang
berbeda dari periode penjualannya sehingga tidak dapat memberikan gambaran
tentang nilai piutang bersih yang dapat direalisasi, maka metode ini tidak diakui
untuk pelaporan keuangan kecuali bila kerugian piutang jumlahnya tidak
material/kecil.

13
Contoh saat penghapusan piutang

Pada Februari 2022 PT Lula melakukan penjualan kredit kepada PT Arga sebesar Rp 5.000.000.
Hingga akhir tahun 2022 terdapat piutang sebesar Rp 500.000 yang belum dapat ditagih. Manajemen
memperkirakan Rp 100.000 tidak akan dapat ditagih. Pada bulan Agustus 2022 bagian penagihan
menyatakan bahwa piutang sebesar Rp 50.000 dihapus dari pembukuan karena tidak mungkin dapat
diterima pelunasannya dari PT Arga. Secara tidak terduga pada bulan November 2022 PT Arga
melakukan pelunasan utangnya yang belum terbayar.
Buatlah jurnal dalam bentuk metode cadangan dan metode penghapusan langsung…

14
Metode cadangan Metode penghapusan langsung
Pencatatan CKP Dalam metode ini tidak dilakukan taksiran kerugian
Kerugian Piutang Rp 100,000 piutang
CKP Rp 100,000

Pencatatan penghapusan piutang Pencatatan penghapusan piutang


CKP Rp 50,000 Kerugian Piutang Rp 50,000
Piutang dagang Rp 50,000 Piutang dagang Rp 50,000

Penerimaan kembali piutang yang dihapus Penerimaan kembali piutang yang dihapus
Piutang dagang Rp 50,000 Piutang dagang Rp 50,000
CKP Rp 50,000 Kerugian piutang Rp 50,000
(untuk mencatat kembali piutang yg dihapus) (untuk mencatat kembali piutang yg dihapus)
Kas Rp 50,000 Kas Rp 50,000
Piutang dagang Rp 50,000 Piutang dagang Rp 50,000
(untuk mencatat penerimaan kas) (untuk mencatat penerimaan kas)

15
Penghapusan piutang akan mengurangi rekening piutang dagang melalui rekening CKP, tetapi
nilai tunai yang dapat direlisasikan dari piutang tidak berubah.

Piutang dagang CKP


Saldo 500.000 Agust 50.000 Agust 50.000 Saldo 100.000

Sebelum penghapusan Sesudah penghapusan


Piutang dagang Rp 500,000 Rp 450,000
CKP Rp 100,000 Rp 50,000
Nilai tunai piutang Rp 400,000 Rp 400,000

16
Soal 1

Pada tanggal 2-01-23 PT ABC menjual barang dagangan kepada PT XYZ dengan harga Rp
75.000.000, ada syarat pembayaran 5/15, n/30. Namun pada tanggal 7-01-23 terdapat beberapa
barang yang cacat sehingga dikembalikan oleh PT XYZ kepada PT ABC dengan jumlah sebesar
Rp 3.250.000.
Dan di tanggal 10-01-23 PT ABC menerima pelunasan dari PT XYZ sejumlah sisa piutangnya.

Buatlah jurnal apa saja untuk mencatat transaksi tersebut!

Ketiklah dan buat dengan format PDF


Sertakan Nama dan NIM

17
Soal 2

Bulan April 2022 PT Baru melakukan transaksi penjualan kredit kepada PT Cendekia dengan
jumlah sebesar Rp 150.000.000
Namun hingga akhir tahun 2022 terdapat piutang sebesar Rp 42.500.000 yang belum dapat ditagih.
Pihak manajemen memperkirakan Rp 10.250.000 tidak akan dapat ditagih. Pada bulan November
2022 bagian penagihan menyatakan bahwa piutang sebesar Rp 7.500.000 dihapus dari pembukuan
karena tidak mungkin dapat diterima pelunasannya dari PT Cendekia. Dan tiba-tiba pada bulan
Desember 2022 PT Cendekia melakukan pelunasan utangnya yang belum terbayar.

Buatlah jurnal dalam bentuk metode cadangan dan metode penghapusan langsung! Dan berapa
nilai tunai realisasi dari piutang?

18
Thank You

19

Anda mungkin juga menyukai