Anda di halaman 1dari 5

PIUTANG

NAMA : RANDI
NIM: 201820766
PRODI/KELAS : AKUNTANSI/A
MATA KULIAH : AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH I
DOSEN PA : NEKS TRIANI SE.,M.SI

PROGRAM STUDI AKUNTANSI UNIVERSITRAS


SEMBILAN BELAS NOVEMBER KOLAKA
TAHUN AJARAN 2021/2022
KEUANGAN
Pengertian, Ciri-Ciri, dan Jenis Piutang dalam Akuntansi
Apa itu Pengertian, Ciri-Ciri, dan Jenis Piutang dalam Akuntansi? Piutang (account receivables) usaha
atau dagang adalah salah satu unsur dari aktiva lancar dalam neraca perusahaan yang timbul akibat
adanya penjualan barang, jasa atau pemberian kredit terhadap debitur yang pembayaran pada umumnya
diberikan dalam tempo 30 hari sampai dengan 90 hari.
Apa itu piutang? Dalam arti luas, piutang usaha atau dagang adalah tuntutan terhadap pihak lain yang
berupa uang, barang atau jasa yang dijual secara kredit.
Dalam akuntansi lebih sempit pengertiannya yaitu untuk menunjukkan tuntutan pada pihak luar
perusahaan yang diharapkan akan diselesaikan dengan penerimaan sejumlah uang tunai.
Pada umumnya piutang usaha atau dagang timbul akibat dari transaksi penjualan barang dan jasa
perusahaan, di mana pembayaran oleh pihak yang bersangkutan baru akan dilakukan setelah tanggal
transaksi jual beli.
Mengingat hal ini merupakan harta perusahaan yang sangat penting, maka harus dilakukan prosedur
yang wajar dan cara-cara yang memuaskan dengan para debitur sehingga perlu disusun suatu prosedur
yang baik demi kemajuan perusahaan.
Dalam artikel ini akan membahas seputar piutang termasuk ciri-ciri, dan jenis yang ada di dalam
akuntansi.
1 Ciri-Ciri Piutang Usaha atau Dagang Adalah
1.1 Adanya Nilai Jatuh Tempo
1.2 Adanya Tanggal Jatuh Tempo
1.3 Adanya Bunga yang Berlaku
2 Jenis Jenis Piutang Usaha atau Dagang Adalah
2.1 Piutang Usaha (Account Receivable)
2.2 Wesel Tagih (Notes Receivable)
2.3 Piutang Lain-Lain (Other Receivable)
3 Cara Mengatasi Piutang Usaha atau Dagang Tidak Tertagih
4 Kelola Piutang dalam Usaha Dagang dengan Aplikasi Jurnal
Ciri-Ciri Piutang Usaha atau Dagang Adalah
Ciri-ciri account receivables dapat dianalisis melalui lamanya tanggungan utang yang harus dibayar
sebelum waktu yang disepakati.
Lebih lengkapnya, berikut ciri-ciri adanya piutang;
Adanya Nilai Jatuh Tempo
Nilai jatuh tempo yaitu istilah yang menjelaskan penjumlahan dari nilai transaksi utama lalu ditambah
dengan nilai bunga yang dibebankan untuk dibayarkan pada tanggal jatuh tempo.
Seorang pembeli yang melakukan transaksi dengan cara kredit bukan hanya membayar sejumlah nilai
barang yang telah dibeli, tetapi juga bunganya karena dia meminta waktu untuk membayar barang
tersebut dengan tempo.
Adanya Tanggal Jatuh Tempo
Ciri yang kedua adalah adanya tanggal jatuh tempo. Tanggal jatuh tempo dapat diketahui dari lamanya
atau umur piutang.
Umumnya, penjual menggunakan dua jenis pengukuran umur, yaitu bulan dan hari. Jika berumur
bulanan, maka tanggal jatuh temponya sama dengan tanggal pembeli melakukan transaksi kredit
tersebut, hanya saja berbeda bulan.
Apabila berumur harian, maka wajib dilakukan perhitungan untuk menentukan kapan tanggal jatuh
temponya secara pasti.
Adanya Bunga yang Berlaku
Account receivables dapat terjadi dikarenakan pembeli memutuskan melakukan transaksi secara kredit
dan hal ini menimbulkan bunga.
Bunga dalam hal ini dibayar sebagai bentuk konsekuensi pembeli yang meminta waktu pembayaran
tertentu dan sebagai keuntungan bagi penjual karena sudah bersabar dalam menunggu pelunasan kredit
tersebut.
Untuk besaran bunga dalam hal ini sesuai kebijakan dari penjual dalam menentukan tingkat bunga yang
dipakai.
Jenis Jenis Piutang Usaha atau Dagang Adalah
Piutang terdiri atas beberapa jenis, yaitu :
Piutang Usaha (Account Receivable)
Pengertian piutang usaha adalah suatu jumlah pembelian kredit dari pelanggan. Ini timbul sebagai
akibat dari penjualan barang atau jasa.
Biasanya diperkirakan akan tertagih dalam waktu 30-60 hari. Secara umum, jenis piutang ini merupakan
yang terbesar yang dimiliki usaha atau dagang.
Wesel Tagih (Notes Receivable)
Wesel Tagih adalah surat formal yang diterbitkan sebagai bentuk pengukuran utang. Wesel tagih
biasanya memiliki waktu tagih antara 60-90 hari atau lebih lama serta mewajibkan pihak yang berutang
untuk membayar bunga.
Wesel tagih dan account receivables usaha yang disebabkan karena transaksi penjualan biasa disebut
dengan piutang dagang (trade account).
Piutang Lain-Lain (Other Receivable)
Adalah piutang lain-lain mencakup selain dagang. Contohnya piutang bunga, gaji, uang muka
karyawan, dan restitusi pajak.
Secara umum bukan berasal dari kegiatan operasional perusahaan. Oleh karena itu, piutang jenis ini
diklasifikasikan dan dilaporkan pada bagian yang secara terpisah di neraca.
Itu adalah pengertian, ciri-ciri, dan jenis piutang dalam akuntansi yang harus Anda ketahui. Piutang
usaha menunjukkan jumlah yang timbul dari penjualan barang maupun jasa yang dihasilkan oleh
perusahaan.
Yang dimaksud dengan apa itu piutang usaha adalah tagihan-tagihan yang dilunasi dengan uang.
Maka dari itu pengiriman barang untuk dititipkan tidak dicatat sebagai account receivables sampai saat
dimana barang-barang yang dititipkan sudah habis terjual.
Sedangkan untuk account receivables yang timbul dari penjualan secara angsuran, akan dipisahkan
menjadi aktiva lancar dan tidak lancar tergantung pada jangka waktu dari angsuran tersebut.
Apabila jangka waktu angsuran melebihi jangka waktu selama satu tahun, maka tidak dilaporkan
kedalam aktiva lancar melainkan masuk ke kelompok aktiva-aktiva yang lainnya.
Baca Juga: Siklus akuntansi biaya perusahaan jasa, dagang, & manufaktur
Selain itu ada juga penggolongan piutang yaitu:
• Piutang Lancar, pengertian yang tertagihnya sesuai dengan perjanjian di awal.
• Piutang Tidak Lancar, yang tertagihnya melebihi dari waktu yang sudah disepakati di awal, sehingga
pihak penjual dirugikan atas kejadian tersebut.
• Piutang yang Dihapuskan, yang sudah tidak bisa ditagih lagi karena alasan pembeli atau konsumen
mengalami kerugian atau bangkrut.

• Piutang Dicadangkan, yang sudah disisihkan dari awal untuk menghindarkan dari jumlah tidak
tertagih.

Cara Mengatasi Piutang Usaha atau Dagang Tidak Tertagih


Untuk mengurangi risiko piutang yang tak tertagih, maka perusahaan bisa melakukan beberapa cara di
bawah ini:
a. Lakukan Follow Up
Dengan melakukan follow up terhadap yang belum dibayarkan kepada yang pihak yang bersangkutan,
maka potensi untuk dibayarkan lebih besar.
Barangkali pihak yang terutang lupa jika masih memiliki jumlahyang harus dibayarkan, sehingga tidak
sampai menjadi piutang yang tidak tertagih.
b. Tagih Lebih Agresif
Jika sudah melakukan follow up secara baik-baik namun tidak membuahkan hasil, maka pihak
perusahaan bisa melakukan tindakan yang lebih agresif untuk menagih piutang yang belum lunas.
Bisa dengan melayangkan surat teguran kepada pihak yang terutang atau mengutus debt collector untuk
menagih utang yang belum terbayarkan.
c. Berikan Denda Keterlambatan
Dengan memberikan denda keterlambatan pastinya akan membuat pihak yang memiliki utang berfikir
dua kali saat akan telat membayar utang.
Karena jika semakin terlambat dari waktu yang sudah ditentukan, maka utang yang harus dibayarkan
pun akan semakin bertambah banyak.
d. Terapkan Kebijakan Limit Kredit
Jika sebelumnya perusahaan memberikan limit kredit 30 hari untuk semua konsumennya, maka untuk
mencegah piutang tidak tertagih bisa dikurangi menjadi 2 minggu atau perusahaan hanya melayani
pembelian secara tunai.
Dengan demikian keuangan perusahaan Anda bisa lebih aman.
e. Blacklist Konsumen yang Menunda Pembayaran
Jika keempat langkah sebelumnya sudah Anda lakukan semua tetapi tetap saja utang tidak terbayarkan,
maka lebih baik Anda melakukan blacklist kepada konsumen yang sering menunda pembayaran
piutang.
Kelola Piutang dalam Usaha Dagang dengan Aplikasi Jurnal
Piutang dalam bisnis atau usaha adalah hal penting yang harus dikelola dengan baik untuk mendapatkan
manfaat bagi suatu perusahaan, sekaligus mendorong tercapainya tujuan perusahaan.
Agar piutang tak tertagih tidak banyak terjadi, maka pihak manajemen perusahaan perlu melakukan
pengendalian piutang yang baik dan benar, serta dilakukan pengawasan yang ketat dan evaluasi secara
berkala.
Mengelola piutang bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan.
Jurnal adalah software akuntansi online yang memberikan kemudahan untuk menerapkan pengelolaan
piutang dalam perusahaan.
Tampilan laporan piutang dalam Jurnal
Dengan menggunakan Jurnal, Anda dapat mencatat dan menyimpan daftar piutang usaha atau dagang
dan mengelolanya dengan baik. Temukan info lebih lanjut mengenai Jurnal dan berbagai fiturnya di
sini.
Dengan menggunakan Jurnal, perusahaan bisa mendapatkan banyak fitur yang berguna untuk mengatasi
account receivables tidak lancar, seperti :
a. Mengirimkan faktur atau invoice secara online.
b. Update status pembayaran secara realtime.
c. Membatasi limit account receivables atau utang konsumen.
d. Menyimpan bukti pembayaran.
e. Melacak account receivables yang belum dibayarkan.
f. Penjadwalan ulang pengiriman email penagihan.

Anda mungkin juga menyukai