Anda di halaman 1dari 2

NAMA : SILVI TRI HANDAYANI

KELAS : AKS 4

NIM : 222105030057

TUGAS RESUME

1. Pengertian piutang dan jenis piutang. Piutang adalah klaim yang dimiliki terhadap
pelanggan dan pihak lain atas barang, uang, dan jasa. Piutang sendiri merupakan hak
perusahaan atas transaksi kepada konsumen dalam suatu perusahaan. Piutang
diklasifikasikan menjadi tiga jenis:
(1) lancar atau tidak lancar,
(2) dagang atau nonusaha,
(3) piutang wesel atau piutang usaha
2. Permasalahan akuntansi yang berkaitan dengan pengakuan piutang. Dua permasalahan
yang mungkin mempersulit pengukuran piutang adalah:
(1) ketersediaan diskon (diskon dagang dan tunai), dan
(2) jangka waktu antara penjualan dan tanggal jatuh tempo pembayaran (elemen
bunga).

Pada dasarnya suatu perusahaan harus dapat mengukur piutang berdasarkan


nilai sekarang, yaitu nilai diskonto dari uang tunai yang akan diterima di masa depan.
Profesi ini secara khusus mengecualikan dari pertimbangan nilai kini piutang yang
timbul dari transaksi bisnis normal yang jatuh tempo dalam persyaratan perdagangan
umum dalam waktu kurang lebih satu tahun.

3. Masalah akuntansi yang berkaitan dengan penilaian piutang. Perusahaan menilai dan
melaporkan piutang jangka pendek sebesar nilai realisasi bersih jumlah bersih yang
diharapkan akan diterima dalam bentuk tunai, yang belum tentu merupakan jumlah
piutang yang sah. Menentukan nilai realisasi bersih memerlukan estimasi piutang tak
tertagih.
4. Menjelaskan permasalahan akuntansi yang berkaitan dengan pengakuan dan penilaian
wesel tagih. Perusahaan mencatat wesel jangka pendek sebesar nilai nominal dan wesel
tagih jangka panjang sebesar nilai sekarang dari uang tunai yang diharapkan dapat
ditagih. Ketika bunga yang dinyatakan dalam surat utang berbunga sama dengan tingkat
bunga efektif (pasar), surat utang tersebut dijual pada nilai nominalnya. Jika tarif yang
ditetapkan berbeda dari tarif efektif, perusahaan mencatat diskon atau premi. Seperti
halnya piutang usaha, perusahaan mencatat dan melaporkan piutang wesel jangka
pendek sebesar nilai realisasi bersihnya. Hal serupa juga terjadi pada piutang jangka
panjang.
5. Menjelaskan opsi nilai wajar. Perusahaan mempunyai pilihan untuk mencatat piutang
pada nilai wajar. Setelah opsi nilai wajar dipilih, piutang dilaporkan di neraca sebesar
nilai wajar, dan perubahan nilai wajar dicatat dalam pendapatan.
6. Menjelaskan permasalahan akuntansi yang berkaitan dengan disposisi piutang dan
wesel tagih. Untuk mempercepat penerimaan kas dari piutang, pemilik dapat
memindahtangankan piutang tersebut kepada perusahaan lain untuk mendapatkan kas
melalui salah satu dari dua cara berikut:
(1) pinjaman yang dijamin: kreditur sering kali mengharuskan debitur menunjuk atau
menjaminkan piutang sebagai jaminan atas pinjamannya.
(2) penjualan (anjak piutang) piutang: faktor adalah perusahaan pembiayaan atau bank
yang membeli piutang dari dunia usaha dan kemudian mengumpulkan kiriman uang
langsung dari pelanggan. Dalam banyak kasus, pihak yang mentransfer mungkin
mempunyai keterlibatan berkelanjutan dengan piutang yang dijual. Perusahaan
menggunakan pendekatan komponen keuangan untuk mencatat jenis transaksi ini.
7. Cara melaporkan dan menganalisis piutang. Perusahaan harus melaporkan piutang
dengan smenghapus keduanya yang tepat antara akun penilaian terhadap piutang,
mengklasifikasikan piutang sebagai lancar atau tidak lancar, mengidentifikasi piutang
yang dijaminkan atau yang ditetapkan, dan mengungkapkan risiko kredit yang melekat
pada piutang. Analis menilai piutang berdasarkan perputaran dan hari beredar.

Anda mungkin juga menyukai