Anda di halaman 1dari 5

Makalah Akuntansi untuk Piutang Usaha

Diajukan Sebagai Salah Satu Tugas Terstruktur Pada Mata Kuliah

Pengantar Akuntansi

Disusun Oleh Kelompok 9 :


1. Arina Nur Saudaah
2. Ajeng

Dosen Pengampu : Dr. Dewi Reni, SE.Ak, M.Si

SEKOLAH TINGGI EKONOMI SYARIAH ISLAMIC VILLAGE (STES)


2018 M / 1439 H
I. Pengertian Piutang

Piutang adalah suatu aktiva yang timbul karena perusahaan menjual


barangnya atau memberikan jasanya kepada para pelanggan dan menerima
janji bahwa pelanggan akan memberikan sejumlah uang kepada perusahaan
pada suatu waktu dimasa yang akan datang.

II. Jenis-Jenis Piutang


Pada umumnya piutang di klasifikasikan menjadi piutang dagang / piutang
usaha, piutang wesel dan piutang lain-lain:

a. Piutang dagang / piutang usaha


Piutang dagang adalah perluasan kredit jangka pendek kepada
pelanggan.Perjanjian kreditnya merupakan persetujuan informal antara
penjual dan pembeli yang didukung oleh dokumen-dokumen perusahaan,
seperti faktur pesanan.  

b. Piutang wesel
Piutang wesel adalah surat berharga yang berisi perintah dari si penarik
(pembuat surat) kepada si wajib bayar (yang berutang) untuk membayar
sejumlah uang seperti yang tertera dalam surat tersebut pada waktu yang
telah di tentukan di masa yang akan datang. Jangka waktu pada piutang
wesel pada umumnya paling sedikit 60 hari.

c. Piutang lain-lain
Piutang lain-lain meliputi piutang non usaha seperti pinjaman kepada
pejabat perusahaan, pinjaman kepada karyawan maupun pinjaman kepada
pihak lain yang tidak berkaitan dengan usaha.1

III. Prosedur Pengendalian Internal Piutang


Dalam perjalanannya sebuah perusahaan memiliki dua sasaran yang
saling bertentangan mengenai piutang. Disatu pihak perusahaan ingin
melakukan sebanyak mungkin penjualan kredit guna memperluas pangsa
pasar. Namun disisi lain piutang merupakan aktiva yang tidak produktif,
yang tidak menghailkan pendapatan (kas) hingga saat penagihannya
terlunasi. Dan semuanya itu akan teratasi dengan adanya pengelolaan
piutang yang baik antara lain :

 Kebijaksanaan kredit (standar kredit/kualitas rekening yang


diterima, jangka waktu /periode kredit yang diberikan,
discount/potongan tunai yang diberikan untuk pembayaran yang
lebih awal.
 Kebijaksanaan pengumpulan piutang, dan faktor-faktor lain
yang relevan. keputusan kredit ini menyangkut tradeoff antara
1
http://ediharukaze.blogspot.co.id/2014/10/piutang-dan-piutang-tak-tertagih.html
keuntungan (marginal profit) dan biaya tambahan (marginal
cost) yang disebabkan oleh perubahan dalam salah satu atau
kombinasi elemen-elemen tersebut.2

Contohnya terdapat pada PT Adira Finance adalah Badan Usaha Milik


Swasta yang bergerak dibidang pembiayaan kendaraan bermotor.
Sehingga memiliki piutang usaha yang sangat besar. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui efektifitas pengendalian intern piutang usaha
pada PT. Adira Finance Manado. Penelitian ini menggunakan uji kualitatif
terhadap pengendalian intern piutang usaha yang mengacu pada kerangka
kerja COSO pada unsur-unsur pengendalian intern. Sampel diambil 5
orang. Hasil pengujian menunjukkan bahwa secara keseluruhan
pengendalian intern piutang usaha efektif, dimana manajemen perusahaan
sudah menerapkan konsep dan prinsip-prinsip pengendalian intern.3

IV. Karakteristik Piutang Tak Tertagih 


Piutang Tak Tertagih timbul karena adanya resiko piutang yang tidak dapat
terbayar oleh debitur perusahaan karena berbagai alasan, misalnya pailit/bangkrut,
force major, karakteristik pelanggan, dsb. Semakin banyak piutang dagang yang
diberikan maka semakin banyak pula jumlah piutang yang tak terbayar.4

V. Contoh Junal piutang tak tertagih dengan metode cadangan


Adanya sejumlah piutang tidak dapat ditagih (tidak diperoleh
pembayarannya), misalnya : karena debitur yang bersangkutan jatuh pailit
Kerugian Piutang / Kerugian Piutang Tak Tertagih / Biaya Penghapusan Piutang..
Adanya piutang tak tertagih tersebut merupakan kerugian bagi perusahaan, yang
dicatat sebagai biaya usaha dengan nama akun : 
Metode untuk mencatat kerugian piutang tak tertagih adalah sebagai berikut :

a. Mencatat kerugian piutang tak tertagih (berdasarkan taksiran) pada periode


penjualan terjadinya piutang melalui ayat jurnal penyesuaian .
Kerugian Piutang Tak Tertagih                (D)       Rp xxx
Piutang                                               (K)                         Rp xxx

b. Setiap penghapusan piutang dibebankan ke Cadangan piutang tak tertagih


dengan jurnal:
Cadangan Piutang Tak Tertagih              (D)        Rp xxx

2
http://melatiarya.blogspot.co.id/2013/01/pengendalian-internal-piutang-usaha.html
3
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/emba/article/view/1849
4
http://solusiakun.blogspot.co.id/2008/06/piutang-tak-tertagih.html
Piutang                                              (K)                         Rp xxx5

VI. Jurnal Penghapusan Piutang Tak Tertagih


 Menurut Zaki Baridwan dalam bukunya Intermediate Accounting
(2004, 127)  : “Metode penghapusan piutang adalah piutang usaha yang
tidak mungkin dapat ditagih, seperti debiturnya bangkrut, meninggal, pailit
dan lain-lain harus dihapuskan sehingga akan menjadi biaya bagi
perusahaan”.
Terdapat dua metode yang dapat digunakan untuk mencatat saat terjadi
kerugian piutang yaitu

1. Metode cadangan (Allowance Method)


2. Metode penghapusan langsung (Direct write off method)

Metode Cadangan
Metode cadangan ini digunakan pada saat kerugian piutang cukup
besar jumlahnya. Ada tiga hal penting yang berkaitan dengan metode
cadangan yaitu:

1. Piutang yang tak tertagih yang jumlahnya ditaksir terlebih dahulu lalu
diakui sebagai biaya pada periode penjualan, missal piutang tak
tertagih berasal dari tahun 2013 maka kerugian diakui pada tahun
2013 juga.
2. Taksiran kerugian piutang dicatat dengan cara mendebet kerugian
piutang dan mengkredit cadangan kerugian piutang melalui jurnal
penyesuaian.
3. Piutang yang tidak dapat ditagih dicatat dengan mendebet rekening
cadangan kerugian piutang dan mengkredit rekening piutang usaha
pada saat piutang tersebut di hapus dari pembukuan.

Metode Penghapusan Langsung


Dengan metode penghapusan langsung ini, perusahaan tidak perlu
melakukan taksiran atas kerugian piutang, mengapa ? karena apabila suatu
piutang sudah diyakini tidak bisa ditagih lagi atau dilunasi oleh pihak
debitur, maka kerugian atas piutang langsung di debetkan ke dalam
rekening kerugian piutang dan mengkredit rekening piutang dagang,
sehingga rekening cadangan kerugian piutang tidak digunakan lagi.

Dalam metode penghapusan langsung, rekening kerugian piutang


hanya akan menunjukkan jumlah kerugian perusahaan yang
sesungguhnya, dan piutang dagang akan dilaporkan dalam neraca
5
http://ediharukaze.blogspot.co.id/2014/10/piutang-dan-piutang-tak-tertagih.html
dengan jumlah brutonya. Kerugian piutang seingkali dilaporkan pada
periode yang berbeda dari tanggal penjualannya, akibatnya perusahaan
tidak mendapat gambaran tentang nilai piutang bersih yang dapat
direalisasi. Solusinya, metode ini tidak diakui untuk pelaporan
keuangan kecuali, bila jumlah kerugian piutangnya terbilang tidak
material/kecil.6

Berikut Contoh jurnalnya :

6
http://www.akuntansilengkap.com/akuntansi/contoh-penyisihan-dan-penghapusan-piutang-
tak-tertagih/

Anda mungkin juga menyukai