Disusun Oleh:
1. Ika Zuliani Novita (31401900078)
Kelas A2R5
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN S1 AKUNTANSI
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG
TAHUN 2019/2020
KAS
Kas merupakan alat pembayaran yang siap dan bebas dipergunakan untuk membiayai
kegiatan umum perusahan.
Kas merupakan aktiva lancer yang paling likuid, merupakan pertukaran standar dan dasar
pengukuran serta akuntansi untuk semua pos-pos lainnya.
Instrument keuangan-suatu kontrak yang menambah nilai asset atau liabilitas keuangan.
Conyoh kas yaitu uang logam, uang kertas, pos wesel, wesel bank, cek dll.
Pelaporan Kas
1. Restrictif Cash (pembatasan kas)
Contoh kas yang disisihkan : kas kecil, penggajian, dan dana deviden
Jika jumlah kas yang disisihkan tidak material, maka ketika dilaporkan dalam
laporan keuangan tidak dipisah dengan kas regular.
Jika jumlahnya material, maka harus dipisahkan dengan kas regular
Kas yang dibatasi diklasifikasikan dalam kelompok aktiva lancer atau aktiva
jangka panjang tergantung periode pemakaiannya.
2. Overdraft Bank
Overdraft bank terjadi apabila suatu cek ditulis dalam jumlah yang melebihi
rekening kas.
Overdraft bank harus dikelompokkan dalam kewajiban lancer (utang usaha)
Jika jumlahnya material maka harus diungkapkan dalam catatan atas laporan
keuangan
3. Ekuivalen Kas
Merupakan investasi jangka pendek yang sangat likuid, yang (1)segera dapat
dikonversi menjadi kas, (2)begitu dekat dengan jatuh temponya,
(3bulan/kurang)
Contoh ekuivalen kas : treasury bill, kertas komersial, dan dana pasar uang.
PIUTANG (Receivable)
Yaitu klaim atas uang, barang, ataupun jasa kepada pelanggan ataupun pihak lain yang
berkepentingan di dalamnya.
Yaitu sejumlah barang/jasa yang terhutang oleh pelanggan, dimana barang/jasa itu telah
diberikan kepada pelanggan di masa lalu sebagai bagian dari operasi bisnis yang normal bagi
perusahaan.
Yaitu janji janji lisan yang diucapkan oleh pembeli dimana ia akan melunasi/membayar
barang/jasa yang terhutang kepada perusahaan. Biasanya dapat ditagih dalam waktu 30 hari-60
hari sejak terjadinya transaksi
Piutang dinilai dan dilaporkan pada nilai realisasi bersih, yaitu jumlah bersih yang
diperkirakan akan diterima dalam bentuk kas.
Piutang yang jelas-jelas tidak dapat ditagih karena debiturnya lari, meninggal, bangkrut,
atau sebab-sebab lain harus dihapuskan dari rek piutang
Penghapusan piutang ini merupakan suatu kerugian
Yaitu kerugian pendapatan yang memerlukan penurunan aktiva piutang usaha juga
penurunan yang terkait dengan laba dan ekuitas dari pemegang saham.
2. Metode Penyisihan
Menggunakan estimasi:
Persentase dari penjualan
Persentasi dari piutang
Dianjurkan oleh IFRS
2.kegagalan pembayaran
3.negosiasi kembali dari kebijakan piutang karena kesulitan keuangan yang dialami oleh
pelanggan
4.penurunan estimasi arus kas di masa depan dari sebuah kelompok piutang sejak pengakuan
awal,meskipun penurunan tidak dapat diidentifikasi dengan asset pribadi dalam sebuah
perusahaan
Yaitu Janji tertulis dari pelanggan ke perusahaan untuk membayar sejumlah uang tertentu
dan di tanggal tertentu di masa yang akan datang untuk melunasi barang/jasa yang terhutang
1.pelanggan yang perlu untuk memperpanjang jangka waktu pembayaran atas piutang yang
beredar