Anda di halaman 1dari 5

CHAPTER 9

“RECEIVABLES”
1. Klasifikasi Piutang
 Piutang mencakup semua klaim uang terhadap entitas lain, termasuk orang,
perusahaan, dan organisasi lainnya.
 Piutang yang dihasilkan dari penjualan pada akun biasanya merupakan piutang
atau wesel tagih.
 Catatan dan piutang yang dihasilkan dari transaksi penjualan kadang-kadang
disebut piutang dagang.
Piutang
 Transaksi paling umum yang menciptakan piutang adalah menjual barang
dagangan atau layanan secara kredit (secara kredit).
 Piutang dicatat sebagai debit ke Piutang Usaha.
 Piutang semacam itu biasanya dikumpulkan dalam waktu singkat, seperti 30 atau
60 hari.
Piutang Wesel
 Piutang wesel adalah jumlah yang dihutang pelanggan dimana instrument kredit
formal dan tertulis telah diterbitkan.
 Jika wesel tagih diharapkan dapat ditagih dalam waktu satu tahun, maka wesel
tersebut diklasifikasikan sebagai asset lancar.
 Notes sering digunakan untuk periode kredit lebih dari 60 hari.
 Catatan juga dapat digunakan untuk menyelesaikan piutang pelanggan.
Piutang lain-lain
 Piutang lain termasuk:
 Bunga tagihan
 Piutang pajak
 Piutang dari petugas atau karyawan
 Piutang lain-lain biasanya dilaporkan secara terpisah di neraca.
 Jika mereka diharapkan dikumpulkan dalam satu tahun, mereka
diklasifikasikan sebagai aset lancar.
 Jika penagihan diperkirakan melampaui satu tahun, piutang ini
diklasifikasikan sebagai asset tidak lancar dan dilaporkan di bawah judul
Investasi.
2. Piutang Tak Tertagih
 Masalah utama dalam menjual barang dagangan atau layanan secara kredit (secara
kredit) adalah bahwa beberapa pelanggan tidak akan membayar akun mereka.
Artinya, beberapa piutang akan tidak tertagih.
 Perusahaan dapat mengalihkan risiko piutang tidak tertagih ke perusahaan lain
dengan tidak menerima penjualan secara akun.
 Perusahaan juga dapat menjual piutang mereka (disebut anjak piutang).
 Beban operasi yang dicatat dari piutang yang tidak tertagih disebut sebagai beban
piutang tak tertagih, biaya tidak tertagih, atau beban piutang tak tertagih.
 Dua metode akuntansi untuk piutang tidak tertagih adalah sebagai berikut:
 Metode penghapusan langsung mencatat biaya piutang tak tertagih hanya
ketika sebuah akun dianggap tidak berharga.
 Metode penghapusan langsung sering digunakan oleh perusahaan
kecil dan perusahaan dengan sedikit piutang.
 Metode penyisihan mencatat biaya piutang tak tertagih dengan
mengestimasi akun yang tidak dapat ditagih pada akhir periode akuntansi.
 Prinsip akuntansi yang diterima secara umum (GAAP)
mensyaratkan perusahaan dengan jumlah piutang yang besar untuk
menggunakan metode penyisihan.
3. Penghapusan ke Akun Tunjangan
 Ketika akun pelanggan diidentifikasi sebagai tidak dapat ditagih, itu dihapuskan
terhadap akun penyisihan.
 Ini mengharuskan perusahaan untuk menghapus piutang spesifik dan jumlah yang
sama dari akun penyisihan.
 Karena Penyisihan Piutang Tak Tertagih didasarkan pada taksiran, maka biasanya
akan memiliki saldo di akhir periode.
 Akun penyisihan akan memiliki saldo kredit pada akhir periode jika
penghapusan selama periode kurang dari saldo awal
 Akun penyisihan akan memiliki saldo debet pada akhir periode jika
penghapusan selama periode melebihi saldo awal.
 Piutang usaha yang telah dihapusbukukan dari akun penyisihan dapat ditagih
kemudian.
4. Memperkirakan piutang tak tertagih
 Metode penyisihan mensyaratkan estimasi akun yang tidak dapat ditagih pada
akhir periode.
 Estimasi ini biasanya didasarkan pada pengalaman masa lalu, rata-rata industri,
dan perkiraan masa depan.
 Dua metode yang digunakan untuk memperkirakan akun tidak tertagih adalah
sebagai berikut:
 Persen metode penjualan
 Analisis metode piutang
Persen Metode Penjualan
 Karena piutang dibuat oleh penjualan kredit, akun yang tidak dapat ditagih dapat
diperkirakan sebagai persen dari penjualan kredit.
Analisis Metode Piutang
 Analisis metode piutang didasarkan pada asumsi bahwa semakin lama suatu
piutang terutang, semakin kecil kemungkinannya akan ditagih.
 Langkah-langkah berikut diringkas dalam jadwal penuaan. Keseluruhan proses ini
disebut dengan penuaan piutang.
 Analisis metode piutang diterapkan sebagai berikut:
 Langkah 1: Tanggal jatuh tempo dari setiap piutang ditentukan.
 Langkah 2: Jumlah hari setiap akun yang lewat jatuh tempo ditentukan. Ini
adalah jumlah hari antara tanggal jatuh tempo akun dan tanggal analisis.
 Langkah 3: Setiap akun ditempatkan dalam kelas lama menurut hari jatuh
tempo yang lalu (mis., 1-30 hari lewat jatuh tempo, 31-60 hari lewat jatuh
tempo, 61-90 hari lewat jatuh tempo, dan sebagainya)
 Langkah 4: Total untuk setiap kelas umur ditentukan.
 Langkah 5: Total untuk setiap kelas umur dikalikan dengan estimasi
persentase akun tidak tertagih untuk kelas itu.
 Langkah 6: Taksiran total akun tak tertagih ditentukan sebagai jumlah dari
akun tak tertagih untuk setiap kelas umur.
 Jumlah taksiran akun yang tak tertagih adalah estimasi akun tak tertagih pada
31 Desember 2016.
 Ini adalah saldo penyesuaian yang diinginkan untuk Penyisihan Piutang Tak
Tertagih.
 Membandingkan jumlah dari perkiraan tak tertagihnya akun dalam jadwal
penuaan dengan saldo yang tidak disesuaikan dari akun penyisihan
menentukan jumlah penyesuaian untuk Bad Debt Expense.

Catatan Piutang
 Piutang wesel, atau wesel bayar, adalah dokumen tertulis yang berisi janji untuk
membayar jumlah nominal, biasanya dengan bunga, sesuai permintaan atau pada
tanggal di masa mendatang.
 Dengan menandatangani nota, debitur mengakui utang dan setuju untuk
membayarnya sesuai dengan persyaratannya. Dengan demikian, catatan adalah
klaim hukum yang lebih kuat atas piutang dagang.

Karakteristik Surat Piutang


Karakteristik wesel adalah sebagai berikut:
 Pembuatnya adalah pihak yang membuat janji untuk membayar.
 Penerima pembayaran adalah pihak yang menerima nota tersebut.
 Jumlah wajah adalah jumlah untuk mana catatan itu ditulis di wajahnya.
 Tanggal penerbitan adalah tanggal dikeluarkannya nota.
 Tanggal jatuh tempo atau tanggal jatuh tempo adalah tanggal nota harus dibayar.
 Jangka waktu nota adalah jumlah waktu antara penerbitan dan tanggal jatuh
tempo.
 Tingkat bunga adalah tingkat bunga yang harus dibayar pada jumlah nominal
untuk jangka waktu wesel.

Akuntansi untuk Piutang


 Surat proses dapat diterima oleh perusahaan dari pelanggan untuk menggantikan
piutang. Dalam kasus tersebut, wesel dicatat sebagai wesel tagih.
 Surat promes dapat diterima oleh perusahaan dari pelanggan untuk menggantikan
piutang. Dalam kasus tersebut, wesel dicatat sebagai wesel tagih.
 Perusahaan yang menerima catatan harus mencatat entri penyesuaian untuk setiap
bunga yang masih harus dibayar pada akhir periode.
CONTOH SOAL :
Pada akhir bulan agustus 2012, PT Sejahtera memiliki saldo bruto piutang usaha sebesar Rp
35.000.000 dan cadangan piutang tak tertagih sebesar Rp 2.250.000 . Transaksi-transaksi yang
terjadi selama bulan September 2012, terkait dengan saldo piutang usaha, adalah sebagai
berikut :
a. Telah terjadi penjualan kredit sebesar Rp 100.000.000
b. Terdapat penagihan piutang sebesar Rp 41.000.000
c. Piutang usaha sebesar Rp 7.000.000 tidak dapat ditagih dan dihapuskan
d. Diterima kembali piutang usaha yang telah dihapus sebesar Rp 2.000.000
Berdasarkan analisa umur piutang yang dilakukan pada akhir bulan September 2012, diperoleh
informasi bahwa ternyata :
6% Belum menunggak
15% Telah menunggak 1-30 hari
12% Telah menunggak 31-60 hari
8% Telah menunggak 61-90 hari
5% Telah menungak lebih dari 90
hari

Diminta
1. Buatlah ayat jurnal untuk mencatat transaksi-transaksi yang telah terjadi selama bulan
September 2012 diatas
2. Buatlah skedul analisa umur piutang untuk menghitung besarnya cadangan piutang tak
tertagih pada akhir bulan September 2012,bila taksiran atas kerugian piutang usaha
ditetapkan sebagai berikut
Belum menunggak 5%
Menunggak 1-30 hari 10%
Menunggak 31-60 hari 30%
Menunggak 61-90 hari 40%
Menunggak lebih dari 60%
3. Buatlah ayat jurnal penyesuaian pada tanggal 30 september 2012 untuk mencatat
besarnya estimasi atas beban piutang tak tertagih,apabila cadangan piutang tak tertagih
ditetapkan berdasarkan analisa umur piutang tersebut diatas
4. Sajikan piutang usaha di neraca pada tanggal 30 september 2012
Jawaban
1.
PT. Sejahtera
Adjustment journal entries
For the year ended 31 agustus 2012
DESCRIPTION Dr Cr
Account receivables 100.000.000
Sales 100.000.000
Cash 41.000.000
Account receivables 41.000.000
Allowance for doubtfull accounts 7.000.000
Accounts receivables 7.000.000
Accounts receivables 2.000.000
Allowance for doubtfull accounts 2.000.000
Cash 2.000.000
Accounts receivables 2.000.000

2.
Umur piutang Saldo % Tak tertagih Taksiran kerugian
piutang
Belum menunggak Rp 52.200.000 5% Rp 2.610.000
Menunggak 1-30 hari Rp 13.050.000 10% Rp 1.305.000
Menunggak 31-60 hari Rp 10.440.000 30% Rp 3.132.000
Menunggak 61-90 hari Rp 6.960.000 40% Rp 2.784.000
Menunggak > 90 hari Rp 4.350.000 60% Rp 2.610.000
Jumlah Rp 87.000.000 Rp 12.441.000

3.
Doubtfull account expense Rp 15.191.000
Allowance for doubtfull accounts Rp 15.191.000

4. Accounts receivable Rp 87.000.000


Allowance for doubtfull accounts Rp 12.441.000
Net realizable value Rp 74.559.000

Anda mungkin juga menyukai