1),2)
Universitas 45 Surabaya
email : 1)wiratnamas@gmail.com
piutang tak tertagih tersebut (Hidayah, 2020; tersebut menyebabkan tidak adanya
Ikhsan, 2015; Rahmawati & Soeherman, 2020). penandingan yang tidak proporsional antara
PT. X merupakan perusahaan yang jumlah piutang yang terjadi dengan beban yang
bergerak di bidang pembuatan atap galvalume, terjadi pada periode berjalan.
dalam pencatatan piutang perusahaan akan Tujuan dari penelitian ini adalah :
mengakui sebagai piutang saat barang tersebut 1. Untuk mengetahui perlakuan akuntansi yang
telah keluar dari gudang dan akan muncul surat diterapkan perusahaan terhadap piutang tak
jalan,nota dan faktur pajak yang digunakan tertagih yang dijalankan.
sebagai lampiran dalam penagihan piutang nya 2. Untuk mengetahui metode yang tepat untuk
kepada customer atau pelanggan. Sebagian diterapkan dalam penghapusan piutang tak
besar penjualan yang dilakukan oleh tertagih yang dapat diterapkan di perusahaan
perusahaan adalah dengan memberikan kredit tersebut.
kepada pelanggan tanpa jaminan apapun dan
tanpa syarat.Hal tersebut dapat menyebabkan
resiko piutang tak tertagih yang artinya II. KAJIAN PUSTAKA
terdapat kemungkinan bahwa pelanggan
tersebut tidak dapat membayar tagihan mereka Penjualan secara kredit yang dilakukan
atau dinyatakan bangkrut oleh pengadilan perusahaan dapat menimbulkan terjadinya
sehingga muncul piutang tak tertagih. Dalam piutang. Piutang dagang diberikan kepada
pencatatan piutang tak tertagihnya, perusahaan penjual kepada pembeli barang dagang atau
menggunakan metode penghapusan jasa dan biasanya berdasarkan dengan
langsung,yaitu perusahaan akan mendebet akun kepercayaan, tanpa disertai dengan janji
beban piutang tak tertagih dan akan mengkredit tertulis, selain piutang dagang terdapat juga
akun piutang. Dalam metode ini beban piutang piutang yang timbul bukan dari penjualan
tak tertagih akan muncul saat terjadi barang dan jasa, misalnya piutang kepada
penghapusan piutang perusahaan. Metode ini pemegang saham, piutang deviden dan lain
mengasumsikan bahwa piutang yang baik sebagainya. Piutang merupakan salah satu
dihasilkan dari setiap penjualan dan bahwa unsur dari aktiva lancar dalam neraca
peristiwa kemudian menyebabkan piutang perusahaan yang timbul akibat adanya
tertentu menjadi tidak tertagih dan tidak penjualan barang atau jasa secara kredit. Pada
berharga, dengan kata lain dengan umumnya piutang timbul akibat dari transaksi
menggunakan metode ini pada laporan keuangn penjualan baramg dan jasa perusahaan, di mana
yang dicatat dalam neraca adalah nilai bruto pembayaran oleh pihak yang bersangkutan baru
akun piutang. Dalam menghapuskan akan dilakukan setelah tanggal transaksi jual
piutangnya dengan menggunakan metode ini beli, piutang merupakan harta perusahaan yang
perusahaan tidak dapat mengetahui nilai sangat penting, maka harus dilakukan prosedur
realisasi kasnya atau nilai kas yang dapat yang wajar dan cara-cara yang memuaskan
diterima oleh perusahaan dan perusahaan tidak dengan para debitur sehingga perlu disusun
menggunakan umur piutang dalam suatu prosedur yang baik demi keajuan
pengelompokan piutangnya, sehingga perusahaan (Demak, Tinangon, & Mawikere,
perusahaan akan menghapus apabila pelanggan 2018; Lubis, 2019; Sari, 2015).
tersebut sudah tidak mampu lagi untuk Berdasarkan klasifikasinya dalam
membayar. Piutang usaha seharusnya kegiatan bisnis, piutang digolongkan menjadi
dicantumkan sebesar nilai kotornya serta dibuat dua kategori yaitu sebagai berikut:
jumlah taksiran piutang tak tertagih. Tidak 1. Piutang lancar, meliputi piutang yang timbul
disajikannya penyisihan piutang tak tertagih karena penjualan produk atau penyerahan
91
jasa dalam rangka kegiatan usaha normal 2. Retur penjualan dan penyesuaian harga
perusahaan yang ditetapkan dapat tertagih 3. Beban-beban keuangan
dalam satu tahun dan diklasifkan sebagai 4. Kerugian piutang tak tertagih (Lubis, 2019;
aktiva lancar. Supriatna, 2019).
2. Piutang usaha lain-lain, meliputi piutang Piutang tak tertagih adalah kerugian
usaha yang timbul dari transaksi diluar piutang bagi perusahaan akibat sejumlah
kegiatan usaha normal dalam satu tahun atau piutang yang tidak dilunasi oleh pihak debitur.
siklus usaha normal diklasifikasikan sebagai Hal ini sangat mungkin terjadi, penyebabnya
aktiva lancer (Amaliyah, 2019; Nurizka, antara lain karena debitur yang tidak diketahui
2020; Putri, 2016). keberadaannya, tidak mau membayar utangnya,
Berdasarkan jangka waktu pelunasannya tidak mampu membayar atau dinyatakan
dalam kegiatan bisnis, piutang digolongkan bangkrut (Pangaribuan, 2018). Piutang usaha
menjadi dua kategori yaitu sebagai berikut: yang tak tertagih merupakan penjualan atas
1. Piutang Lancar dasar penjualan tunai berisiko menimbulkan
Yang termassuk kedalaman piutang lancar kegagalan untuk menagih piutang. Piutang
atau jangka pendek adalah semua piutang usaha tak tertagih adalah kerugian pendapatan.
yang diidentifikasikan dapat tertagih dalam Kerugian pendapatan dan penurunan laba
jangka waktu satu tahun atau dalam satu diakui dengan mencatat beban piutang ragu-
siklus operasi normal perusahaan. Untuk ragu (atau beban piutang tak tertagih atau
tujuan klasifikasi, umunya piutang usaha kerugian piutang) (Simanjorang, 2015; F.
dianggap sebagai piutang lancar dan Wulandari, 2016).
termasuk ke dalam kategori aktiva lancar di Terdapat dua metode dalam melakukan
dalam neraca pengakuan Piutang tak tertagih, yaitu Metode
2. Piutang Tak Lancar Penghapusan (write-off method) dan Metode
Yang termasuk ke dalam piutang tak lancar Cadangan/Penyisihan (Allowance Method) -
atau jangka panjang adalah semua piutang Bad debt allowance.
yang diklasifikasikan tidak dapat tertagih Adapun cara atau metode yg digunakan
dalam jangka waktu satu tahun atau satu untuk penyisihan dan penghapusan piutang tak
siklus operasi normal perusahaan. Tidak tertagih sebagai berikut :
setiap pos piutang non usaha dianggap 1. Metode Langsung (Direct Write off Method)
sebagaipiutang tak lancar, karena perlu di Metode ini menjelaskan penghapusan
analisis secara terpisah guna menentukan piutang akan dilakukan pada saat suatu
apakah piutang tersebut layak untuk piutang benar-benar tidak tertagih oleh
diasumsikan sebagai piutang tak lancar atau perusahaan. pada saat itulah diadakan
tidak. Piutang tak lancar dilaporkan di pencatatan kerugian tersebut ke dalam
bawah judul “Investasi” atau “aktiva tidak perkiraan penghapusan piutang disebelah
lancar lainnya” , atau sebagai pos tersendiri debit, serta mengkreditkan perkiraan piutang
dengan urutan yang sesuai (Begista, 2017; dalam jumlah yang sama, guna mengeluarkan
Demak dkk., 2018). piutang yang tidak tertagih itu dari catatan.
Apabila piutang telah diakui pada satu Metode ini biasanya digunakan pada
periode, maka beban-beban yang mungkin perusahaan-perusahaan ygan berskala kecil,
timbul harus diantisipasikan agar semua atau dapat juga diterapkan pada perusahaan
pendapatan dan biayanya dapat dipertemukan yang tidak dapat menaksirkan kerugian
pada periode yang sama. Contoh beban- beban piutang dengan tepat. Metode ini mencatat
yang mungkin timbul jika pengakuan piutang beban piutang tak tertagih hanya pada suatu
pada satu periode yaitu : piutang, dianggap benar-benar tidak tertagih.
1. Diskon
92
EKONOMIKA45 Vol 8 No. 1 Desember 2020 E-ISSN:2798-575X ; P-ISSN:2354-6581, pp 90-103
93
Perusahaan mencatatnya dengan cara langsung Tabel 3. Data Piutang Tak Tertagih
menghilangkan piutang tersebut dan memunculkan
beban piutang tidak tertagih, padahal setelah
dilakukan pendalam lebih jumlah piutang yang
terjadi bernilai sangat materil. Untuk itu
penulis akan fokus dalam penerapan piutang
tidak tertagih dan menjadi batasan masalah.
PT.XYZ mulai mencatat piutang yang
terjadi setelah tercetaknya faktur dan surat
jalan, dan semua yang dijual oleh perusahaan
tersebut harga sudah termasuk PPN 10%.
Berikut data piutang perusahaan
PT.XYZ pada tahun 2009 – 2018 :
94
EKONOMIKA45 Vol 8 No. 1 Desember 2020 E-ISSN:2798-575X ; P-ISSN:2354-6581, pp 90-103
95
Tabel 6. Umur Piutang 2011
96
EKONOMIKA45 Vol 8 No. 1 Desember 2020 E-ISSN:2798-575X ; P-ISSN:2354-6581, pp 90-103
97
Tabel 10. Umur Piutang 2015
98
EKONOMIKA45 Vol 8 No. 1 Desember 2020 E-ISSN:2798-575X ; P-ISSN:2354-6581, pp 90-103
99
Dengan data umur piutang di atas, perusahaan
dapat mencadangkan piutang tidak tertagih
dengan prosentase sebagai berikut. :
100
EKONOMIKA45 Vol 8 No. 1 Desember 2020 E-ISSN:2798-575X ; P-ISSN:2354-6581, pp 90-103
101
2] Andani, A. (2017). Peranan manajemen 12] Khasanah, U. (2017). Evaluasi sistem
piutang terhadap kinerja keuangan PT. informasi akuntansi pada SIS Motor
Berhasil Beruntung Bersama (PT. BBB). Srengat Blitar. Skripsi. Universitas Islam
Skripsi. Universitas Katolik Parahyangan. Negeri Maulana Malik Ibrahim.
3] Anggito, A., & Setiawan, J. (2018). 13] Lubis, K. A. (2019). Analisis Perputaran
Metodologi Penelitian Kualitatif. Sukabumi: Piutang Terhadap Arus Kas pada PT
CV Jejak. Kawasan Industri Medan. Skripsi.
4] Arum Lestari Magdalena. (2020). Universitas Dharmawangsa.
Tinjauan Perlakuan Akuntansi Terhadap 14] Nurizka, A. (2020). Audit atas Piutang
Piutang Usaha di PT Pupuk Kujang. Persekot Kerja pada PT AAA cabang
Skripsi. Institur Pertanian Bogor. Bekasi. Skripsi. Institut Pertanian Bogor.
5] Begista, A. A. (2017). Tinjauan Atas 15] Pangaribuan, K. M. (2018). Analisis
Pencatatan Dan Penilaian Piutang Pada Faktor-Faktor Penyebab Piutang Tak
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tertagih pada PT. Pelabuhan Indonesia I
Tirtawening Kota Bandung. Skripsi. (PERSERO) Medan. Skripsi. Universitas
Universitas Widyatama. HKBP Nommensen Medan.
6] Demak, Y. K., Tinangon, J. J., & Mawikere, 16] Pratiwi, E. J. (2016). Akuntansi Piutang
L. J. G. C. J. R. A. (2018). Analisis piutang Usaha PT. Garam (Persero) Surabaya.
tak tertagih berdasarkan umur piutang Skripsi. Universitas Airlangga.
pada PT. Air Manado. Going Concern : 17] Putri, K. A. (2016). Analisis Perlakuan
Jurnal Riset Akuntansi, 13(4). Akuntansi Piutang Usaha pada PT. PLN
7] Dera, A. P., Sondakh, J. J., & Warongan, (PERSERO) Area Surabaya Selatan.
J. D. J. J. E. J. R. E. (2016). Analisis Skripsi. STIE Perbanas Surabaya.
Efektivitas Sistem Pengendalian Internal 18] Rahmadani, F. A. (2016). Penerapan
Piutang dan Kerugian Piutang Tak Tertagih PSAK NO. 54 pada Piutang dan
Pada PT. Surya Wenang Indah Manado. Permasalahannya di PT. PLN (Persero)
Manajemen, Bisnis dan Akuntansi, 4(1). Distribusi Jawa Timur Area Surabaya
8] Hidayah, F. M. (2020). Analisis perlakuan Utara. Skripsi. Universitas Airlangga.
cadangan kerugian piutang pada produk 19] Rahmawati, A., & Soeherman, A. D. G. J.
pembiayaan kreasi di PT. Pegadaian J. R. A. A. (2020). Pengaruh Prospek
(Persero) Cabang Kotalama Malang. Keuangan Dan Audit Tenure Terhadap
Skripsi. Universitas Islam Negeri Penerbitan Opini Audit Going Concern.
Maulana Malik Ibrahim. Jurnal Riset Akuntansi Aksioma, 19(1),
9] Hutagalung, M. A. K. (2019). Analisa 46–68.
Pembiayaan Gadai Emas di PT. Bank 20] Sari, A. L. A. (2015). Analisis Faktor-
Syari’ah Mandiri KCP Setia Budi. Jurnal Faktor Penyebab Piutang Tak Tertagih
Al-Qasd Islamic Economic Alternative, Pada Pt. Pelindo Iii (Persero) Cabang
1(1), 116–126. Tanjung Emas Semarang. Skripsi.
10] Ikhsan, R. (2015). Hubungan Pengendalian Universitas Negeri Semarang.
Piutang Terhadap Efektivitas Arus Kas 21] Sartika, D. (2018). Analisis Perlakuan
Pada PT. Procar International Finance Piutang Pelanggan Pada PDAM Delta
Medan. Skripsi. Universitas Medan Area. Tirta Sidoarjo. Skripsi. STIE Perbanas
11] Khairati, U. (2018). Perlakuan Akuntansi Surabaya.
Terhadap Pendapatan Pada PT. Auliya 22] Simanjorang, C. N. (2015). Tinjauan Atas
Tour & Travel Medan Berdasarkan Pengelolaan Piutang Pada Koperasi
PSAK No. 23. Skripsi. Universitas Islam Bank Perkreditan Rakyat (KBPR) Bara
Negeri Sumatera Utara.
102
EKONOMIKA45 Vol 8 No. 1 Desember 2020 E-ISSN:2798-575X ; P-ISSN:2354-6581, pp 90-103
103