Anda di halaman 1dari 14

PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP PIUTANG TAK TERTAGIH

(Studi Kasus pada PT. XYZ di Surabaya)

Wiratna1, Dinda Ayu Dilarkarisma²

1),2)
Universitas 45 Surabaya
email : 1)wiratnamas@gmail.com

(Submit : 26 September 2020, Revised : 9 Oktober 2020, Accepted : 15 Oktober 2020)


__________________________________________________________________________________

Abstract Uncollectible Receivables are losses incurred by the company as a result of


receivables that are not paid by the debtor. The purpose of this study is to determine the
treatment applied to the company on uncollectible accounts carried out at PT. XYZ in
Surabaya. The method used in this research is descriptive qualitative method. The results of
this study indicate that companies that have implemented the recording of accounts receivable
by PT. XYZ properly, with a record as receivables when invoices or passages are issued for
goods that have left the warehouse. Suggestions and recommendations that can be given from
the implementation of this research are to improve the recording of uncollectible accounts, the
company can make a schedule for aging of its receivables so that it can see the amount of
receivables that have passed due to payment and also present how much of the receivables
cannot be collected based on the age of the accounts. presentations that can be determined by
the company based on past experience and previous sales.

Keywords : Uncollectible Receivables, Sales, Aging Schedule


__________________________________________________________________________________

I. PENDAHULUAN 2019). Pada kenyataanya perusahaan


menghindari adanya piutang tak tertagih namun
Penjualan kredit adalah penjualan kredit tak dapat dipungkiri karena hal tersebut dapat
dilaksanakan oleh perusahaan dengan cara saja terjadi. Misalnya, pelanggan mungkin
mengirimkan barang sesuai degan order yang tidak mampu membayar karena penurunan
diterima dari pembeli dan untuk jangka waktu pendapatan penjualan yang dialaminya,
tertentu, perusahaan mempunyai tagihan demikian pula seseorang individu mungkin
kepada pembeli tersebut (Andani, 2017; pula diberhentikan dari pekerjaannya atau
Khasanah, 2017). Penjualan kredit yang sedang menghadapi tagihan rumah sakit yang
dilakukan perusahaan menimbulkan terjadinya tak terduga, sehingga tidak mampu membayar
piutang. Piutang adalah klaim yang diajukan hutangnya dengan pihak lain. Piutang tak
terhadap pelanggan dan lain-lain atas tertagih pada perusahaan memiliki dampak
usaha,barang, atau jasa. Piutang usaha ini yang buruk terhadap perputaran kas perusahaan
diperkirakan akan tertagih dalam kurun waktu dan apabila piutang tak tertagih tersebut
30 hari sampai dengan 60 hari, dalam jangka memiliki nilai yang material maka dapat
waktu tersebut perusahaan memiliki tagihan menghambat operasional perusahaan.
kepada pembeli, hal tersebut dapat Perusahaan dapat menghapuskan piutang tak
memperlambat perputaran kas perusahaan tertagih tersebut dengan dua cara, yaitu melalui
(Arum Lestari Magdalena, 2020; R. Wulandari, penghapusan langsung maupun mencadangkan
EKONOMIKA45 Vol 8 No. 1 Desember 2020 E-ISSN:2798-575X ; P-ISSN:2354-6581, pp 90-103

piutang tak tertagih tersebut (Hidayah, 2020; tersebut menyebabkan tidak adanya
Ikhsan, 2015; Rahmawati & Soeherman, 2020). penandingan yang tidak proporsional antara
PT. X merupakan perusahaan yang jumlah piutang yang terjadi dengan beban yang
bergerak di bidang pembuatan atap galvalume, terjadi pada periode berjalan.
dalam pencatatan piutang perusahaan akan Tujuan dari penelitian ini adalah :
mengakui sebagai piutang saat barang tersebut 1. Untuk mengetahui perlakuan akuntansi yang
telah keluar dari gudang dan akan muncul surat diterapkan perusahaan terhadap piutang tak
jalan,nota dan faktur pajak yang digunakan tertagih yang dijalankan.
sebagai lampiran dalam penagihan piutang nya 2. Untuk mengetahui metode yang tepat untuk
kepada customer atau pelanggan. Sebagian diterapkan dalam penghapusan piutang tak
besar penjualan yang dilakukan oleh tertagih yang dapat diterapkan di perusahaan
perusahaan adalah dengan memberikan kredit tersebut.
kepada pelanggan tanpa jaminan apapun dan
tanpa syarat.Hal tersebut dapat menyebabkan
resiko piutang tak tertagih yang artinya II. KAJIAN PUSTAKA
terdapat kemungkinan bahwa pelanggan
tersebut tidak dapat membayar tagihan mereka Penjualan secara kredit yang dilakukan
atau dinyatakan bangkrut oleh pengadilan perusahaan dapat menimbulkan terjadinya
sehingga muncul piutang tak tertagih. Dalam piutang. Piutang dagang diberikan kepada
pencatatan piutang tak tertagihnya, perusahaan penjual kepada pembeli barang dagang atau
menggunakan metode penghapusan jasa dan biasanya berdasarkan dengan
langsung,yaitu perusahaan akan mendebet akun kepercayaan, tanpa disertai dengan janji
beban piutang tak tertagih dan akan mengkredit tertulis, selain piutang dagang terdapat juga
akun piutang. Dalam metode ini beban piutang piutang yang timbul bukan dari penjualan
tak tertagih akan muncul saat terjadi barang dan jasa, misalnya piutang kepada
penghapusan piutang perusahaan. Metode ini pemegang saham, piutang deviden dan lain
mengasumsikan bahwa piutang yang baik sebagainya. Piutang merupakan salah satu
dihasilkan dari setiap penjualan dan bahwa unsur dari aktiva lancar dalam neraca
peristiwa kemudian menyebabkan piutang perusahaan yang timbul akibat adanya
tertentu menjadi tidak tertagih dan tidak penjualan barang atau jasa secara kredit. Pada
berharga, dengan kata lain dengan umumnya piutang timbul akibat dari transaksi
menggunakan metode ini pada laporan keuangn penjualan baramg dan jasa perusahaan, di mana
yang dicatat dalam neraca adalah nilai bruto pembayaran oleh pihak yang bersangkutan baru
akun piutang. Dalam menghapuskan akan dilakukan setelah tanggal transaksi jual
piutangnya dengan menggunakan metode ini beli, piutang merupakan harta perusahaan yang
perusahaan tidak dapat mengetahui nilai sangat penting, maka harus dilakukan prosedur
realisasi kasnya atau nilai kas yang dapat yang wajar dan cara-cara yang memuaskan
diterima oleh perusahaan dan perusahaan tidak dengan para debitur sehingga perlu disusun
menggunakan umur piutang dalam suatu prosedur yang baik demi keajuan
pengelompokan piutangnya, sehingga perusahaan (Demak, Tinangon, & Mawikere,
perusahaan akan menghapus apabila pelanggan 2018; Lubis, 2019; Sari, 2015).
tersebut sudah tidak mampu lagi untuk Berdasarkan klasifikasinya dalam
membayar. Piutang usaha seharusnya kegiatan bisnis, piutang digolongkan menjadi
dicantumkan sebesar nilai kotornya serta dibuat dua kategori yaitu sebagai berikut:
jumlah taksiran piutang tak tertagih. Tidak 1. Piutang lancar, meliputi piutang yang timbul
disajikannya penyisihan piutang tak tertagih karena penjualan produk atau penyerahan

91
jasa dalam rangka kegiatan usaha normal 2. Retur penjualan dan penyesuaian harga
perusahaan yang ditetapkan dapat tertagih 3. Beban-beban keuangan
dalam satu tahun dan diklasifkan sebagai 4. Kerugian piutang tak tertagih (Lubis, 2019;
aktiva lancar. Supriatna, 2019).
2. Piutang usaha lain-lain, meliputi piutang Piutang tak tertagih adalah kerugian
usaha yang timbul dari transaksi diluar piutang bagi perusahaan akibat sejumlah
kegiatan usaha normal dalam satu tahun atau piutang yang tidak dilunasi oleh pihak debitur.
siklus usaha normal diklasifikasikan sebagai Hal ini sangat mungkin terjadi, penyebabnya
aktiva lancer (Amaliyah, 2019; Nurizka, antara lain karena debitur yang tidak diketahui
2020; Putri, 2016). keberadaannya, tidak mau membayar utangnya,
Berdasarkan jangka waktu pelunasannya tidak mampu membayar atau dinyatakan
dalam kegiatan bisnis, piutang digolongkan bangkrut (Pangaribuan, 2018). Piutang usaha
menjadi dua kategori yaitu sebagai berikut: yang tak tertagih merupakan penjualan atas
1. Piutang Lancar dasar penjualan tunai berisiko menimbulkan
Yang termassuk kedalaman piutang lancar kegagalan untuk menagih piutang. Piutang
atau jangka pendek adalah semua piutang usaha tak tertagih adalah kerugian pendapatan.
yang diidentifikasikan dapat tertagih dalam Kerugian pendapatan dan penurunan laba
jangka waktu satu tahun atau dalam satu diakui dengan mencatat beban piutang ragu-
siklus operasi normal perusahaan. Untuk ragu (atau beban piutang tak tertagih atau
tujuan klasifikasi, umunya piutang usaha kerugian piutang) (Simanjorang, 2015; F.
dianggap sebagai piutang lancar dan Wulandari, 2016).
termasuk ke dalam kategori aktiva lancar di Terdapat dua metode dalam melakukan
dalam neraca pengakuan Piutang tak tertagih, yaitu Metode
2. Piutang Tak Lancar Penghapusan (write-off method) dan Metode
Yang termasuk ke dalam piutang tak lancar Cadangan/Penyisihan (Allowance Method) -
atau jangka panjang adalah semua piutang Bad debt allowance.
yang diklasifikasikan tidak dapat tertagih Adapun cara atau metode yg digunakan
dalam jangka waktu satu tahun atau satu untuk penyisihan dan penghapusan piutang tak
siklus operasi normal perusahaan. Tidak tertagih sebagai berikut :
setiap pos piutang non usaha dianggap 1. Metode Langsung (Direct Write off Method)
sebagaipiutang tak lancar, karena perlu di Metode ini menjelaskan penghapusan
analisis secara terpisah guna menentukan piutang akan dilakukan pada saat suatu
apakah piutang tersebut layak untuk piutang benar-benar tidak tertagih oleh
diasumsikan sebagai piutang tak lancar atau perusahaan. pada saat itulah diadakan
tidak. Piutang tak lancar dilaporkan di pencatatan kerugian tersebut ke dalam
bawah judul “Investasi” atau “aktiva tidak perkiraan penghapusan piutang disebelah
lancar lainnya” , atau sebagai pos tersendiri debit, serta mengkreditkan perkiraan piutang
dengan urutan yang sesuai (Begista, 2017; dalam jumlah yang sama, guna mengeluarkan
Demak dkk., 2018). piutang yang tidak tertagih itu dari catatan.
Apabila piutang telah diakui pada satu Metode ini biasanya digunakan pada
periode, maka beban-beban yang mungkin perusahaan-perusahaan ygan berskala kecil,
timbul harus diantisipasikan agar semua atau dapat juga diterapkan pada perusahaan
pendapatan dan biayanya dapat dipertemukan yang tidak dapat menaksirkan kerugian
pada periode yang sama. Contoh beban- beban piutang dengan tepat. Metode ini mencatat
yang mungkin timbul jika pengakuan piutang beban piutang tak tertagih hanya pada suatu
pada satu periode yaitu : piutang, dianggap benar-benar tidak tertagih.
1. Diskon

92
EKONOMIKA45 Vol 8 No. 1 Desember 2020 E-ISSN:2798-575X ; P-ISSN:2354-6581, pp 90-103

Sistem penjurnalannya adalah sebagai tidak dapat ditagih seluruhnya (Pratiwi,


berikut: 2016; Sartika, 2018).

Beban Piutang III. METODE PENELITIAN


Tak Tertagih Rp xxx
Piutang Usaha Rp xxx Penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah jenis penelitian diskriptif
Ayat jurnal untuk menimbulkan kembali dengan pendekatan kualitatif. Karena desain
piutang yang telah dihapuskan dalam penelitian ini adalah metode penelitian
Piutang Usaha Rp xxx yang berdasarkan pada filsafat postpositivisme,
Piutang Tak Tertagih Rp xxx digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek
Maka ayat jurnal untuk mencatat penerimaan yang alamiah (Anggito & Setiawan, 2018).
kas: Data yang digunakan dalam penelitian
Kas Rp xxx ini adalah data primer. Data primer yaitu data
Piutang Usaha Rp xxx yang diperoleh secara langsung dari hasil
wawancara yang berupa keterangan lisan
2. Metode Cadangan (Allowance Method) kepada staf pegawai dan manager operasianal
Metode ini menjelaskan bahwa setiap akhir pada PT. XYZ Surabaya yang berkaitan dengan
periode perusahaan perlu mengadakan masalah Perlakuan akuntansi atas penyisihan
penaksiran tentang besarnya piutang yg kira- piutang tak tertagih. Tahapan pelaksanaan yang
kira tidak tertagih. Pada saat tersebut jumlah dilakukan dalam penelitian ini terdiri dari
yg diperkirakan tidak tertagih dianggap dan beberapa tahapan yaitu : observasi, wawancara,
dicatat sebagai kerugian dengan cara dokumentasi, studi kepustakaan (Hutagalung,
mendebitkan ke dalam perkiraan penghapusan 2019; Windiarti & Sofyan, 2018).
piutang. tetapi jumlah piutang yg diduga
tidak tertagih tersebut belum dikeluarkan
dari perkiraan piutang, melainkan baru IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
dianggap dan dicatat sebagai cadangan
piutang yang sekiranya tidak tertagih. Berdasarkan uraian mengenai pencatatan
Pencadangan ini dilakukan dengan piutang dan pengakuan piutang tidak tertagih
membukukannya ke dalam perkiraan yang telah ditulis pada penjelasan diatas, dapat
cadangan penghapusan piutang disebelah diketahui bahwa meyajikan piutang secara nilai
kredit. bilamana pada suatu waktu nanti, realisasi kasnya atau jumlah yang di harapkan
piutang yg dicadangkan tidak tertagih, maka oleh perusahaan untuk diterima dalam bentuk
jumlah tersebut harus dikeluarkan dari tunai, Dalam pencatatan akun piutang di dalam
catatan perkiraan cadangan penghapusan neraca hendaknya di catat dalam nilai neto nya
piutang. karena status cadangan telah sehingga perusahaan dapat mengetahui piutang
berubah menjadi suatu kepastian, yakni – piutang yang tidak dapat tertagih atau telah
dipastikan tidak tertagih lagi. Metode ini melewati jatuh tempo, karena kesalahan
biasanya mencatat beban piutang tak penacatatan yang dilakukan dalam menyajikan
tertagih dengan mengestimasi jumlah ke dalam laporan keuangan dapat mempengaruhi
piutang tak tertagih pada akhir periode, keputusan yang diambil oleh pihak manajemen
metode ini digunakan oleh perusahaan (Khairati, 2018; Rahmadani, 2016).
berskala besar, dimana perusahaan sudah Dalam praktek nya PT.XYZ mencatat
membuat estimasi/perkiraan mengenai piutang tidak tertagih dengan menggunakan
kerugian piutang yg akan diterima akibat metode langsung dalam penghapusannya.

93
Perusahaan mencatatnya dengan cara langsung Tabel 3. Data Piutang Tak Tertagih
menghilangkan piutang tersebut dan memunculkan
beban piutang tidak tertagih, padahal setelah
dilakukan pendalam lebih jumlah piutang yang
terjadi bernilai sangat materil. Untuk itu
penulis akan fokus dalam penerapan piutang
tidak tertagih dan menjadi batasan masalah.
PT.XYZ mulai mencatat piutang yang
terjadi setelah tercetaknya faktur dan surat
jalan, dan semua yang dijual oleh perusahaan
tersebut harga sudah termasuk PPN 10%.
Berikut data piutang perusahaan
PT.XYZ pada tahun 2009 – 2018 :

Tabel 1. Data Piutang


Diketahui jumlah piutang PT XYZ
dalam kurun waktu 10 tahun, dalam menggunakan
metode penyisihan piutang tidak tertagih,
penulis membuat umur piutang untuk setiap
tahun berdasarkan data yang telah diterima
dengan rincian sebagai berikut (pada bab ini
penulis menulis total keseluruhan untuk umur
piutang)

Tabel 2. Data Penjualan

94
EKONOMIKA45 Vol 8 No. 1 Desember 2020 E-ISSN:2798-575X ; P-ISSN:2354-6581, pp 90-103

Tabel 4. Umur Piutang 2009

Tabel 5. Umur Piutang 2010

95
Tabel 6. Umur Piutang 2011

Tabel 7. Umur Piutang 2012

96
EKONOMIKA45 Vol 8 No. 1 Desember 2020 E-ISSN:2798-575X ; P-ISSN:2354-6581, pp 90-103

Tabel 8. Umur Piutang 2013

Tabel 9. Umur Piutang 2014

97
Tabel 10. Umur Piutang 2015

Tabel 11. Umur Piutang 2016

98
EKONOMIKA45 Vol 8 No. 1 Desember 2020 E-ISSN:2798-575X ; P-ISSN:2354-6581, pp 90-103

Tabel 12. Umur Piutang 2017

Tabel 13. Umur Piutang 2018

99
Dengan data umur piutang di atas, perusahaan
dapat mencadangkan piutang tidak tertagih
dengan prosentase sebagai berikut. :

Tabel 14. Persentase Piutang Tak Tertagih

Prosentase yang diterima penulis Menentukan prosentase dalam pencadangan


merupakan informasi yang di dapatkan peulis kerugian piutang didasarkan pada pada
melalui proses wawancara kepada manajemen pengalaman masa lalu dan kondisi ekonomi
perusahaan, dari prosentae yang di dapatkan saat ini (Dera, Sondakh, & Warongan, 2016;
kita peulis dapat mengetahui berapa nilai yang Pangaribuan, 2018).
harus dicadangkan oleh perusahaan untuk Dengan demikan penulis dapat
piutang yang tidak tertagih di perusahaan memberikan informasi kepada perusahaan
tersebut, dan pemilihan untuk aging schedule berapa jumlah yang harus di cadangkan
merupakan informasi yang kami dapat dari perusahaan, melalui metode penyisihan piutang
pihak terkait melalui beberapa pertimbangan. tidak tertagih. Adalah sebagai berikut :

Tabel 15. Cadangan Penyisihan Piutang Tak Tertagih

Maka jurnal yang terbentuk pada setiap Beban Penyisihan


tahunnya adalah sebagai berikut : Piutang Tidak Tertagih 201.759.196,30

100
EKONOMIKA45 Vol 8 No. 1 Desember 2020 E-ISSN:2798-575X ; P-ISSN:2354-6581, pp 90-103

Penyisihan Piutang V. KESIMPULAN


Tidak Tertagih 201.759.196,30
Berdasarkan penelitian yang dilakukan
oleh peneliti mengenai perlakuan akuntansi
terhadap piutang tak tertagih pada PT. XYZ
disurabaya maka dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut :
1. Pencatatan piutang yang dilakukan oleh
PT.XYZ telah sesuai, dengan mencatat
sebagai piutang saat telah dikeluarkannya
surat tagihan/invoice atau surat jalan
terhadap barang – barang yang telah keluar
dari gudang.
2. Perusahaan juga mencatat piutang yang
telah melewati jatuh tempo dan dianggap
tidak tertagih akan langsung menggunkan
metode pencatatan langsung, dengan
mendebet akun beban piutang tak tertagih
dan mengkredit akun piutang,
Berdasarkan penjelasan kesimpulan
diatas maka, bagi perusahaan dapat diberikan
saran sebagai berikut :
1. Untuk perusahaan melakukan aging
schedule terhadap piutang nya agar dapat
mengetahui jumlah piutang yang telah
melewati tempo pembayaran dan juga
mempresentasikan berapa jumlah piutang
yang tidak dapat ditagih berdasarkan umur
piutang, presentase yang dapat ditentukan
oleh perusahaan berdasarkan pengalamn
masa lampau dan penjualan sebelumnya.
2. Dalam menghapus piutang tidak tertagih
penulis menyarankan untuk menggunakna
metode peyisihan piutang tidak tertagih,
karena dapat membandingkan (matching
consep) antara beban dan pendapatan pada
tahun tersebut.

VI. DAFTAR PUSTAKA

1] Amaliyah, U. (2019). Tinjauan Atas


Prosedur Penagihan Piutang Usaha
Pada Pt. Trengginas Jaya Bandung.
Skripsi. Universitas Komputer Indonesia.

101
2] Andani, A. (2017). Peranan manajemen 12] Khasanah, U. (2017). Evaluasi sistem
piutang terhadap kinerja keuangan PT. informasi akuntansi pada SIS Motor
Berhasil Beruntung Bersama (PT. BBB). Srengat Blitar. Skripsi. Universitas Islam
Skripsi. Universitas Katolik Parahyangan. Negeri Maulana Malik Ibrahim.
3] Anggito, A., & Setiawan, J. (2018). 13] Lubis, K. A. (2019). Analisis Perputaran
Metodologi Penelitian Kualitatif. Sukabumi: Piutang Terhadap Arus Kas pada PT
CV Jejak. Kawasan Industri Medan. Skripsi.
4] Arum Lestari Magdalena. (2020). Universitas Dharmawangsa.
Tinjauan Perlakuan Akuntansi Terhadap 14] Nurizka, A. (2020). Audit atas Piutang
Piutang Usaha di PT Pupuk Kujang. Persekot Kerja pada PT AAA cabang
Skripsi. Institur Pertanian Bogor. Bekasi. Skripsi. Institut Pertanian Bogor.
5] Begista, A. A. (2017). Tinjauan Atas 15] Pangaribuan, K. M. (2018). Analisis
Pencatatan Dan Penilaian Piutang Pada Faktor-Faktor Penyebab Piutang Tak
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tertagih pada PT. Pelabuhan Indonesia I
Tirtawening Kota Bandung. Skripsi. (PERSERO) Medan. Skripsi. Universitas
Universitas Widyatama. HKBP Nommensen Medan.
6] Demak, Y. K., Tinangon, J. J., & Mawikere, 16] Pratiwi, E. J. (2016). Akuntansi Piutang
L. J. G. C. J. R. A. (2018). Analisis piutang Usaha PT. Garam (Persero) Surabaya.
tak tertagih berdasarkan umur piutang Skripsi. Universitas Airlangga.
pada PT. Air Manado. Going Concern : 17] Putri, K. A. (2016). Analisis Perlakuan
Jurnal Riset Akuntansi, 13(4). Akuntansi Piutang Usaha pada PT. PLN
7] Dera, A. P., Sondakh, J. J., & Warongan, (PERSERO) Area Surabaya Selatan.
J. D. J. J. E. J. R. E. (2016). Analisis Skripsi. STIE Perbanas Surabaya.
Efektivitas Sistem Pengendalian Internal 18] Rahmadani, F. A. (2016). Penerapan
Piutang dan Kerugian Piutang Tak Tertagih PSAK NO. 54 pada Piutang dan
Pada PT. Surya Wenang Indah Manado. Permasalahannya di PT. PLN (Persero)
Manajemen, Bisnis dan Akuntansi, 4(1). Distribusi Jawa Timur Area Surabaya
8] Hidayah, F. M. (2020). Analisis perlakuan Utara. Skripsi. Universitas Airlangga.
cadangan kerugian piutang pada produk 19] Rahmawati, A., & Soeherman, A. D. G. J.
pembiayaan kreasi di PT. Pegadaian J. R. A. A. (2020). Pengaruh Prospek
(Persero) Cabang Kotalama Malang. Keuangan Dan Audit Tenure Terhadap
Skripsi. Universitas Islam Negeri Penerbitan Opini Audit Going Concern.
Maulana Malik Ibrahim. Jurnal Riset Akuntansi Aksioma, 19(1),
9] Hutagalung, M. A. K. (2019). Analisa 46–68.
Pembiayaan Gadai Emas di PT. Bank 20] Sari, A. L. A. (2015). Analisis Faktor-
Syari’ah Mandiri KCP Setia Budi. Jurnal Faktor Penyebab Piutang Tak Tertagih
Al-Qasd Islamic Economic Alternative, Pada Pt. Pelindo Iii (Persero) Cabang
1(1), 116–126. Tanjung Emas Semarang. Skripsi.
10] Ikhsan, R. (2015). Hubungan Pengendalian Universitas Negeri Semarang.
Piutang Terhadap Efektivitas Arus Kas 21] Sartika, D. (2018). Analisis Perlakuan
Pada PT. Procar International Finance Piutang Pelanggan Pada PDAM Delta
Medan. Skripsi. Universitas Medan Area. Tirta Sidoarjo. Skripsi. STIE Perbanas
11] Khairati, U. (2018). Perlakuan Akuntansi Surabaya.
Terhadap Pendapatan Pada PT. Auliya 22] Simanjorang, C. N. (2015). Tinjauan Atas
Tour & Travel Medan Berdasarkan Pengelolaan Piutang Pada Koperasi
PSAK No. 23. Skripsi. Universitas Islam Bank Perkreditan Rakyat (KBPR) Bara
Negeri Sumatera Utara.

102
EKONOMIKA45 Vol 8 No. 1 Desember 2020 E-ISSN:2798-575X ; P-ISSN:2354-6581, pp 90-103

Ujungberung Bandung. Skripsi. 25] Wulandari, F. (2016). Analisis Perlakuan


Universitas Widyatama. Akuntansi Atas Piutang Simpan Pinjam
23] Supriatna, D. J. P. F. (2019). Penurunan Pada Koperasi Karyawan PT Sinar Sosro
Nilai Piutang Pada Koperasi Mitra Palembang. Skripsi. Politeknik Negeri
Dhuafa. Prosiding FRIMA (Festival Riset Sriwijaya.
Ilmiah Manajemen dan Akuntansi) 2, 26] Wulandari, R. (2019). Prosedur Audit
260–267. atas Akun Piutang Usaha di KAP KKSP
24] Windiarti, W., & Sofyan, M. (2018). & Rekan. Skripsi. Universitas Islam
Analisis Efektivitas Penerimaan Pajak Indonesia.
Bumi dan Bangunan Kota Depok. Jurnal
Ilmiah Ekbank, 1(2).

103

Anda mungkin juga menyukai