Anda di halaman 1dari 26

Analisis Pengendalian Internal Piutang Usaha Untuk meminimalkan Piutang Tak Tertagih PT.

XYZ

ANALISIS PENGENDALIAN INTERNAL PIUTANG USAHA UNTUK


MEMINIMALKAN PIUTANG TAK TERTAGIH
PT XYZ

Ariyati
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Wiyatamandala
ariyati12312@gmail.com

ABSTRACT

This research aims to identify and analyze the system of internal control of
accounts receivable on PT. XYZ to minimize bad debt expense. The research
approach used is a descriptive that is used by collecting, compiling, classifying
data that they can find out the clear events regarding the problems that have been
research. Operational definition used by the internal control system of accounts
receivable and bad debt expense. The type of data used is qualitative. Primary
and secondary data sources. Data collection techniques used are documentation
and interviews. Data analysis techniques used are descriptive. The results of the
research show that the internal control of accounts receivable PT. XYZ has not
been done effectively. this is seen from the activity of controlling trade receivables
in the collection results that often pass from the due date. PT. XYZ do not have
internal audits and have not been effective in using accounting methods to the
maximum in an effort to minimize bad debt expense.

Keyword: Control of Trade Account Receivable, Bad Debt Expense.

PENDAHULUAN dapat meningkatkan pendapatan dari


Perkembangan industri yang semakin hasil penjualan, salah satunya
pesat mengharuskan setiap penjualan secara kredit untuk dapat
perusahaan untuk siap menghadapi meningkatkan profit perusahaan.
persaingan yang sangat ketat untuk Piutang usaha adalah pengakuan
mempertahankan kelangsungan kepada pihak lain berupa barang,
usahanya. Untuk dapat bertahan dan jasa uang serta aset bukan kas yang
menjadi yang terdepan dalam akan ditagih pada saat jatuh tempo
persaingan dalam usaha, perusahaan sesuai dengan perjanjian yang telah
harus bisa menjalankan segala disepakati (Syakur, 2015). Piutang
aktivitas usaha dengan efektif dan usaha dapat berupa tagihan yang
efisien sehingga dapat meningkatkan muncul karena penjualan barang
keuntungan yang maksimal. Ada dagangan dan jasa atau penjualan
banyak cara yang dapat ditempuh aset lainnya yang dilakukan secara
oleh manajemen perusahaan untuk kredit. Perusahaan yang menjalankan

98
Jurnal Bina Akuntansi, Juli 2019, Vol.6 No.2 Hal 98 - 123

penjualan secara kredit memerlukan didapatkan. Penerapan pengendalian


pengelolaan internal yang baik. Salah internal atas piutang usaha berguna
satunya adalah piutang usaha yang untuk mengukur efektifitas
harus dikelola sebaik mungkin agar pengelolaan piutang usaha pada
dapat membantu perusahaan dalam perusahaan. Beberapa cara yang
memonitor kegiatan penjualannya. telah dilakukan untuk mencegah
Bagi perusahaan untuk mengetahui terjadinya piutang tak tertagih yang
apakah sistem pengendalian internal telah dilakukan manajemen
yang berlangsung dalam setiap perusahaan antara lain: mempercepat
transaksi piutang usaha sudah penerbitan kuitansi, mempercepat
termonitor dengan baik atau hanya pengantaran surat penagihan,
sekedar formalitas dalam pemberian batasan tugas dan
perusahaan. Kondisi ketidakpastian tanggung jawab antara sales dan
merupakan suatu hal yang wajar jika bagian lainnya. Akan tetapi, masalah
ada sejumlah piutang usaha yang yang umum dihadapi adalah
tidak dapat tertagih pada saat jatuh penagihan piutang usaha yang telah
tempo dan bahkan ada yang benar- jatuh tempo dan tidak dapat
benar tidak dapat dibayar oleh pihak diselesaikan dengan pelunasan atas
yang berhutang, sehingga hutang piutang usaha tersebut. Piutang tak
tersebut dihapus oleh pemilik tertagih adalah hak perusahaan untuk
piutang usaha. Tetapi perusahaan menagih sejumlah hutang kepada
biasanya tidak dapat mengetahui pelanggan yang belum melakukan
dengan tepat berapa besarnya nilai pembayaran atas transaksi penjualan
piutang usaha yang dapat ditagih secara kredit yang sudah melewati
maupun yang tidak dapat ditagih. batas akhir jatuh tempo atau
Akibat dari adanya piutang usaha transaksi penjualan kredit yang tidak
yang tidak tertagih ini maka akan bisa dibayarkan tepat pada waktunya
sangat berpengaruh pada pendapatan (Wahyuni,2012). Kerugian
perusahaan, di mana semakin besar pendapatan dan penurunan laba
biaya yang disisihkan untuk kerugian diakui dengan mencatat beban
piutang tak tertagih maka semakin piutang usaha ragu-ragu (beban
sedikit pendapatan perusahaan yang piutang tak tertagih). PT. XYZ

99
Analisis Pengendalian Internal Piutang Usaha Untuk meminimalkan Piutang Tak Tertagih PT. XYZ

Indonesia merupakan salah satu piutang usaha yang sudah ada.


perusahaan swasta yang sangat Perusahaan yang melakukan
berkembang dalam bidang penjualan secara kredit memerlukan
penyediaan peralatan mesin pabrik suatu sistem pengendalian internal
khususnya dari sektor industri. Untuk yang maksimal untuk dapat
mendukung kegiatan perusahaan meminimalkan jumlah piutang usaha
dalam meningkatkan laba PT. XYZ yang tidak dapat tertagih. Sistem
Indonesia banyak melakukan pengendalian internal dapat
penjualan dengan cara pemberian dilakukan dengan kebijakan kredit
fasilitas kredit kepada beberapa yang bersifat selektif. Analisis
pelanggannya, penjualan secara terhadap pelanggan sangat
kredit dapat mendatangkan diperlukan untuk memastikan
keuntungan atau laba yang lebih kemampuan dalam melunasi piutang
besar tetapi hal ini tidak terlepas dari usaha. Berikut tabel umur saldo
adanya risiko kerugian yang harus piutang usaha pada PT. XYZ selama
ditanggung oleh perusahaan apabila tahun 2014 sampai dengan tahun
pelanggan tidak mampu melunasi 2018 sebagai berikut:
Tabel 1 Daftar saldo piutang usaha PT. XYZ
Jumlah Piutang Presentase Piutang
Tahun Saldo Piutang Usaha Usaha Usaha
Tak Tertagih Tak Tertagih
2014 5.742.851.741 755.894.278,27 13.1%
2015 3.195.687.785 728.435.281,87 22.8%
2016 1.197.006.292 45.224.711 3.7%
2017 2.492.842.973 338.659.142,78 13.5%
2018 3.197.431.747 729.734.898,76 22.8%

Dari data di atas menunjukan bahwa ditahun 2016 selanjutnya ada


saldo piutang usaha mengalami kenaikan dari tahun 2017 sampai
kenaikan dari tahun 2014 sampai dengan tahun 2018. Jika dilihat dari
dengan tahun 2016, jumlah piutang data di atas, adanya peningkatan
tak tertagih mengalami peningkatan piutang tak tertagih dari kurangnya
dari tahun 2014 sampai dengan tahun pengendalian internal yang kurang
2015 dan mengalami penurunan baik. Ada beberapa cara untuk

100
Jurnal Bina Akuntansi, Juli 2019, Vol.6 No.2 Hal 98 - 123

meminimalkan piutang tak tertagih Lamanya umur piutang usaha yang


seperti: mengamankan sumber daya telah jatuh tempo merupakan
terhadap kemungkinan kerugian lamanya hari mulai saat piutang
akibat pelepasan piutang usaha, usaha tersebut jatuh tempo hingga
penyalahgunaan kesalahan laporan umur piutang usaha (aging
pengelolaan, kekeliruan, kecurangan account receivable). Piutang usaha
serta membuat data keuangan dan dan piutang usaha lain-lain
pengungkapan data yang wajar pada diharapkan dapat tertagih dalam satu
pelaporan piutang usaha. Agar tahun atau siklus usaha normal
terlaksananya pengendalian internal dikelompokan sebagai aset lancar.
dan administrasi yang lebih baik, Seluruh piutang usaha digolongkan
diperlukan sistem pengendalian yang sebagai aset lancar tanpa
dirancang secara efektif guna untuk memandang waktu tertagihnya
pelaksanaan pengumpulan piutang piutang usaha tersebut. Dengan
tak tertagih dapat berjalan dengan demikian, jumlah piutang usaha yang
baik dan memadai. Jenis piutang jangka waktu penagihannya lebih
usaha yang ada pada PT XYZ adalah dari satu tahun atau siklus usaha
piutang usaha, piutang usaha normal harus diungkapkan dalam
karyawan dan piutang usaha lain- catatan atau laporan keuangan.
lain. Metode umur piutang usaha Berdasarkan latar belakang
dikelompokan berdasarkan pada permasalahan di atas, peneliti akan
karakteristik umur yang berarti melakukan penelitian tentang sistem
adanya pengelompokan piutang pengolahan piutang usaha pada PT.
usaha ke dalam katagori yang XYZ dan membahas dalam skripsi
berdasarkan tanggal jatuh tempo yang berjudul: analisis pengendalian
piutang usaha. Karakteristik umur internal piutang usaha untuk
piutang usaha dapat dikelompokan meminimalkan piutang tak tertagih
menjadi: belum jatuh tempo, telah pada PT. XYZ. Berdasarkan uraian
jatuh tempo 1-30 hari, telah jatuh latar belakang masalah tersebut maka
tempo 31-60 hari, telah jatuh tempo peneliti merumuskan permasalahan
61-90, telah jatuh tempo 91-120 hari sebagai berikut: apakah pengendalian
dan jatuh tempo di atas 121 hari. internal piutang usaha yang

101
Analisis Pengendalian Internal Piutang Usaha Untuk meminimalkan Piutang Tak Tertagih PT. XYZ

diterapkan pada PT. XYZ sudah piutang usaha yang telah


efektif dan efisien dalam dijalankan PT. XYZ yang
meminimalkan piutang tak tertagih. telah berjalan sejak tahun
Berdasarkan latar belakang dan 2014.
rumusan masalah di atas, maka 2. Menganalisis risiko piutang
batasan masalah penelitian ini hanya tak tertagih dari tahun 2014
membahas tentang pengendalian sampai dengan 2018 pada PT.
internal piutang usaha yang XYZ dengan umur piutang
berhubungan dengan risiko piutang usaha yang lebih dari 121
tak tertagih dengan cara: hari.
1. Menganalisis pengendalian

TELAAH LITERATUR penagihan. (Rudianto, 2012). Dari


Piutang Usaha definisi tersebut, piutang usaha
Piutang usaha adalah penjualan merupakan aset lancar atau kekayaan
kepada pelanggan yang dilakukan perusahaan yang timbul karena
secara kredit yang tidak memerlukan adanya penjualan secara kredit.
cacatan secara khusus atau formulir Piutang usaha merupakan hal yang
khusus yang ditandatangai sebagai sangat penting bagi perusahaan
bukti atas kewajiban yang di buat dalam mempertahankan persaingan
antara penjual dengan pembeli. bisnis sekarang ini. Piutang usaha
(Lukman Syamsuddin, 2011). merupakan hak untuk menagih
Piutang usaha adalah klaim kepada sejumlah uang penjual kepada
pihak lain atas penjualan barang, pembeli yang timbul karena adanya
jasa, uang serta aset bukan kas yang suatu transaksi.
ditagih sesuai dengan tanggal Untuk tujuan pelaporan keuangan,
perjanjian penagihan (Syakur, 2015). piutang usaha diklasifikasikan
Piutang usaha adalah hak menjadi dua yaitu piutang usaha
memperoleh hasil penjualan kredit jangka panjang yang artinya tidak
yang dilakukan pada masa lalu, dapat tertagih dalam periode tertentu
ditagih pada masa yang akan datang dan piutang usaha jangka pendek
sesuai dengan tanggal jatuh tempo

102
Jurnal Bina Akuntansi, Juli 2019, Vol.6 No.2 Hal 98 - 123

adalah dapat tertagih dalam satu (Ahmed, 2015). Kerugian


periode tertentu. pendapatan dan penurunan laba
diakui dengan mencatat beban
Piutang Tak Tertagih piutang usaha ragu-ragu (atau beban
Piutang tak tertagih muncul karena kerugian tak tertagih). Beban piutang
adanya pelanggan yang tidak mampu tak tertagih merupakan biaya bagi
membayar hutangnya kepada penjual yang memberikan kredit.
perusahaan, hal ini dikarenakan Dari definisi tersebut, piutang tak
adanya penurunan omset penjualan tertagih adalah kerugian bagi
sebagai akibat dari lemahnya perusahaan akibat sejumlah piutang
perekonomian dan kebangkrutan usaha yang tidak dapat dilunasi oleh
yang dialami oleh pelanggan (Hery, pihak pelanggan yang dikarenakan
2013). Piutang tak tertagih adalah pelanggan yang tidak diketahui
hak perusahaan untuk menagih keberadaannya, tidak mau membayar
sejumlah hutang kepada pelanggan hutangnya, tidak mampu membayar
yang belum melakukan pembayaran atau dinyatakan bangkrut.
atas transaksi penjualan secara kredit
yang sudah melewati batas akhir Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
jatuh tempo atau transaksi penjualan Besarnya Investasi Dalam Piutang
kredit yang tidak bisa dibayarkan usaha
tepat pada waktunya (Wahyuni, Faktor-faktor yang mempengaruhi
2012). Piutang tak tertagih adalah besarnya investasi dalam piutang
berkurangnya pendapatan yang usaha adalah sebagai berikut:
diakibatkan dari piutang usaha yang 1. Volume penjualan kredit.
tidak terbayarkan oleh pelanggan. Semakin besar penjualan kredit dari
Hal ini memerlukan pencatatan ayat keseluruhan penjualan kredit akan
jurnal yang tepat dalam akun memperbesar jumlah piutang usaha
keuangan perusahaan, penurunan pada perusahaan dan mengakibatkan
pendapatan yang berdampak dari risiko adanya piutang tak tertaih dan
piutang usaha yang tidak dapat sebaliknya semakin kecil penjualan
ditagih mengakibatkan perubahan kredit dari keseluruhan piutang usaha
laba dan ekuitas pemegang saham akan memperkecil piutang usaha.

103
Analisis Pengendalian Internal Piutang Usaha Untuk meminimalkan Piutang Tak Tertagih PT. XYZ

2. Syarat pembayaran bagi penjualan bersifat relatif kecil, tetapi apabila


kredit. kegiatan penagihan piutang usaha
Semakin panjang batas waktu bersifat macet maka besarnya jumlah
pembayaran kredit yang diberikan piutang usaha relatif besar begitu
oleh perusahaan kepada pelanggan, pula dengan risiko piutang tak
berarti semakin besar jumlah piutang tertagih.
usahanya dan apabila semakin
pendek batas waktu pembayaran Perputaran Piutang usaha
kredit berarti semakin kecil besarnya Perputaran piutang usaha yang
jumlah piutang usaha. dimiliki oleh perusahaan mempunyai
3. Ketentuan dengan batas volume hubungan yang sangat erat dengan
penjualan kredit. tingkat penjualan kredit. Timbulnya
Apabila batas maksimal volume piutang usaha disebabkan oleh
penjualan kredit ditetapkan dalam penjualan secara kredit dan dari hasil
jumlah yang relatif besar maka penjualan secara kredit neto dibagi
besarnya piutang usaha juga semakin dengan piutang usaha rata-rata
besar. merupakan perputaran piutang usaha.
4. Kebijakan membayar para Nilai dari perputaran piutang usaha
pelanggan. tergantung dari syarat pembayaran
Apabila kebiasaan keterlambatan piutang usaha yang ditetapkan oleh
membayar para pelanggan dari perusahaan. Semakin lama syarat
penjualan kredit melebihi waktu pembayaran yang ditetapkan maka
yang dipersyaratkan, maka besarnya semakin lama juga modal yang akan
jumlah piutang tak tertagih semakin terkait di dalam piutang usaha
besar. tersebut. Perputaran piutang usaha
5. Kegiatan penagihan piutang usaha merupakan standar dalam
dari pihak perusahaan. menentukan tujuan dari pengelolaan
Apabila kegiatan penagihan piutang piutang usaha. Semakin cepat
usaha perusahaan bersifat lancar dan perputaran piutang usaha
pelanggan melunasi piutang menunjukan dampak baik bagi
usahanya tepat waktu, maka perusahaan dalam mengelola piutang
besarnya jumlah piutang usaha usahanya (Sutrisno, 2010). Tingkat

104
Jurnal Bina Akuntansi, Juli 2019, Vol.6 No.2 Hal 98 - 123

perputaran piutang usaha dapat batas maksimal perputaran piutang


diketahui dengan cara membagi tak tertagih. Tidak ada standar
penjualan kredit dengan jumlah rata- khusus dalam menetukan hasil dari
rata piutang usaha, tidak ada standar perputaran piutang usaha dari tiap-
yang pasti berapa angka yang pas tiap perusahaan. Likuiditas dari
untuk tiap hasil perputaran piutang piutang usaha yang dapat diketahui
usaha, rata-rata piutang usaha dan melalui analisis rasio perputaran
rata-rata jangka waktu penagihan piuang usaha (receivable turnover
(Kasmir, 2014). Untuk memberikan ratio), perputaran piutang usaha
penilaian perputaran piutang usaha menunjukan beberapa kali piutang
yang baik pada satu perusahaan usaha perusahaan berputar dalam
dapat di lakukan dengan cara satu tahun. Perputaran piutang usaha
menganalisis dan menghitung tingkat dapat dihitung dengan rumus:
perputaran piutang dan menetapkan

Untuk menghitung rata-rata piutang usaha adalah:

Semakin besar hasil perhitungan dari perputaran piutang usaha maka


perputaran piutang usaha berarti semakin sedikit pula dana yang
semakin cepat pengembalian piutang diinvestasikan dalam piutang usaha.
usaha tersebut dibayarakan, Bila perputaran piutang usaha lambat
perputaran piutang usaha dikarenakan kinerja bagian
menunjukan beberapa penjabaran, penagihan kurang maksimal atau
yaitu jumlah modal yang pelanggan mengulur waktu
diinvestasikan dalam bentuk piutang pembayaran dari tanggal jatuh
usaha belum berubah menjadi bentuk tempo. Jika perputaran piutang usaha
tunai atau kas. Semakin cepat menunjukan angka kredit yang

105
Analisis Pengendalian Internal Piutang Usaha Untuk meminimalkan Piutang Tak Tertagih PT. XYZ

melebihi dari ketenuan yang penagihan menunjukan pada rata-rata


ditetapkan oleh manajemen waktu yang diperlukan perusahaan
perusahaan, kemungkinan masalah untuk mengumpulkan piutang usaha
terletak pada pelanggan yang tidak dalam suatu periode tertentu. Rata-
mampu atau tidak mau membayar rata jangka waktu penagihan dapat
hutangnya. Rata-rata jangka waktu dihitung dengan rumus:

Terdapat lima komponen dibutuhkan dukungan dari


pengendalian internal menurut manajemen agar kode etik dapat
COSO (Committee of sponsoring berjalan dengan baik. Kompetensi
organizations of the treadway adalah kemapuan yang dimiliki oleh
commission) yaitu : pegawai sebagai modal dalam
melaksanakan tugas dan tanggung
Lingkungan Pengendalian jawab serta kemampuan dalam
Komponen ini meliputi prilaku mencapai suatu tujuan yang sudah
manajemen disemua bagian ditentukan oleh manajemen
operasional perusahaan secara umum perusahaan. Integritas adalah suatu
dan konsep pengendalian secara sikap dalam menyatakan keinginan
khusus. Hal ini mencakup etika, atau kehendak, kejujuran dan
kompetensi serta integritas dan keiklasan serta perbuatan antara
kepentingan terhadap kesejahteraan orang-orang yang memiliki suatu
organisasi. Kode etik adalah upaya tujuan yang sama.
yang dilakukan oleh perusahaan Penentuan risiko
dalam mendorong kegiatan dari Penetuan risiko merupakan hal yang
pengendalian internal perusahaan. sangat penting bagi manajemen,
Perbedaan dalam kegiatan penentuan risiko mencakup ke semua
perusahaan harus dinyatakan secara aspek organisasi yang ada
jelas kepada karyawan mengenai diperusahaan dan merupakan
kode etik yang mereka jalankan dan tanggung jawab yang tidak

106
Jurnal Bina Akuntansi, Juli 2019, Vol.6 No.2 Hal 98 - 123

terpisahkan. Terdapat banyak pendapatan yang dapat digunakan


hambatan atau risiko yang datang manajemen untuk mengevaluasi
dari dalam maupun dari luar efektivitas pengendalian internal
perusahaan. Risiko yang sering perusahaan dan untuk mengelola
muncul dalam penjualan perusahaan seluruh kegiatan yang dilakukan
adalah risiko kredit, di mana karyawan. Komunikasi bisa
pelanggan tidak mampu memenuhi dilakukan secara langsung melalui
kewajibannya dalam membayar pengawasan dan pemantauan
hutang atas pembelian barang atau terhadap kegiatan yang ada
jasa. diperusahaan dan perbaikan atas
informasi yang diberikan pada
Aktivitas Pengendalian komunikasi informasi untuk
Aktivitas ini meliputi persetujuan, manajemen pengendalian.
tanggung jawab dan kewenangan, Komunikasi adalah proses
pemisahan tugas, pendokumentasian, penyampaian informasi yang
rekonsiliasi dan lain sebagainya dari disampaikan kepada pihak lain untuk
manajemen perusahaan dan seluruh memberikan pengertian atau pesan
karyawan. Aktivitas ini harus secara jelas dan terperinci secara
dievaluasi risikonya untuk organisasi khusus (Saefullah dan Ernie, 2010).
secara keseluruhan. Menurut
(Mulyadi, 2014), Prosedur Pengawasan dan Pemantauan
pemisahan tugas dalam rangka Faktor-faktor yang mempengaruhi
memenuhi aktivitas pengendalian investasi dalam piutang usaha adalah
harus memenuhi aktivitas sebagai berikut:
pengendalian antara lain : 1. Volume penjualan kredit.
Semakin besar kegiatan
Informasi dan Komunikasi penjualan kredit dari
Komponen ini merupakan kegiatan keseluruhan penjualan yang
penting dari proses operasional ada diperusahaan, maka
manajemen perusahaan. Informasi semakin besar jumlah
komuniasi tentang operasional investasi dalam piutang usaha
pengendali internal memberikan dan dapat juga memperbesar

107
Analisis Pengendalian Internal Piutang Usaha Untuk meminimalkan Piutang Tak Tertagih PT. XYZ

pendapatan perusahaan. mendapatkan fasilitas kredit.


Semakin besarnya jumlah 4. Kebijakan dalam
piutang usaha berarti semakin mengumpulkan piutang
besar pula risiko piutang tak usaha.
tertagih. Perusahaan yang
2. Syarat pembayaran penjualan menjalankan kebijakan secara
kredit. aktif dalam mengumpulkan
Dalam penjualan kredit, tiap piutang usaha akan
perusahaan memiliki syarat mempunyai pengeluaran
pembayaran yang berbeda- uang yang cukup besar untuk
beda dari perusahaan lain. membiayai aktivitas
Apabila perusahaan pengumpulan piutang usaha
menetapkan syarat tersebut dibandingkan dengan
pembayaran atas penjualan perusahaan lain yang
kredit dan dijalankan dengan menjalankan kebijakan secara
sangat disiplin berarti pasif. Hal ini dapat
perusahaan lebih berdampak pada ketertiban
mengutamakan keselamatan dalam kemampuan pelanggan
kredit dari pada pertimbangan melunasi hutangnya kepada
pendapatan. perusahaan.
3. Ketentuan tentang 5. Kebiasaan membayar dari
pembatasan kredit. para pelanggan.
Makin tinggi batas kredit Ada sebagian pelanggan yang
limit yang diberikan kepada mempunyai kebiasan untuk
pelanggan berarti semakin membayar dengan
besar juga dana yang menggunakan kesempatan
diinvestasikan dalam piutang mendapatkan cash diskon dan
usaha dan semakin besar juga ada sebagian lain yang tidak
risiko piutang tak tertagih menggunakan kesempatan
yang akan timbul. Perusahaan tersebut. Kebiasaan beberapa
harus lebih selektif dalam pelanggan yang membayar
menentukan pelanggan yang dalam cash diskon memiliki

108
Jurnal Bina Akuntansi, Juli 2019, Vol.6 No.2 Hal 98 - 123

dampak besar bagi dapat mengurangi pendapatan


perusahaan, hal tersebut perusahaan.

METODOLOGI PENELITIAN bersifat memperkuat hasil analisis,


Metode pendekatan yang gunakan data ini merupakan data yang sudah
dalam penelitian ini adalah metode disusun oleh perusahaan, berupa
deskriptif, yaitu penelitian yang sejarah perkembangan perusahaan,
menguraikan sifat-sifat dan keadaan deskripsi jabatan dan struktur
sebenarnya dari suatu objek organisasi. Jenis data yang
penelitian. Pengertian metode digunakan dalam penelitian ini
deskriptif adalah metode yang adalah data kualitatif. Data kualitatif
digunakan untuk menggambarkan adalah data yang bukan merupakan
atau menganalisis suatu hasil bilangan, tetapi berupa daftar piutang
penelitian tetapi tidak digunakan usaha, rekapitulasi umur piutang
untuk membuat kesimpulan yang usaha dan jawaban wawancara.
lebih luas. Deskriptif juga Sumber data yang digunakan dalam
mengumpulkan fakta dan penelitian ini adalah Data yang
menguraikannya secara menyeluruh belum diolah yang diperoleh
dan teliti sesuai dengan persoalan langsung dari responden selaku
yang akan dipecahkan. Penelitian ini objek penelitian secara dengan staf
membahas sistem pengendalian finance account receivable PT.
internal piutang usaha dan XYZ. Data yang diolah dan
kemampuan dalam meminimalkan diperoleh dari sumber yang sudah
nilai piutang tak tertagih pada PT. terdokumentasi di perusahaan seperti
XYZ. Data yang gunakan dalam sejarah singkat perusahaan, struktur
penelitian ini adalah data primer. organisasi perusahaan. Dalam
Data primer merupakan data yang penelitian analisis pengendalian
diperoleh secara langsung dari internal piutang usaha untuk
sumber pertama yaitu pada PT. XYZ. meminimalkan piutang tak tertagih
Data primer yang dikumpulkan dari pada PT. XYZ, peneliti hanya
tahun 2014-2018. Data sekunder membahas tentang piutang usaha dan
merupakan data pendukung yang piutang tak tertagih yang timbul atas

109
Analisis Pengendalian Internal Piutang Usaha Untuk meminimalkan Piutang Tak Tertagih PT. XYZ

transaksi penjualan kredit. Peneliti usaha terhadap risiko piutang tak


juga membahas tentang sistem tertagih. Apabila perusahaan
pengendalian internal yang ada pada menjalankan pengendalian piutang
PT. XYZ dengan membandingkan usaha dengan baik, maka dapat
teori COSO terhadap unsur meningkatkan tingkat likuiditas
pengendalian yang ada di perusahaan perusahaan dan apabila perusahaan
tempat penelitian. Hasil analisis ini tidak menjalankan pengendalian
digunakan untuk membahas dan piutang usaha dengan baik maka
menerangkan hasil penelitian dengan tingkat likuiditas perusahaan dapat
menggunakan angka yang didapat mengalami penurunan. Tidak ada
dari piutang usaha dan keterangan standar khusus yang ditetapkan
mengenai angka yang peroleh dari dalam hasil perhitungan perputaran
hasil perhitungan dalam penelitian. piutang usaha, apabila hasil yang
Penelitian ini menggunakan metode diperoleh dari perhitungan
deskriptif yaitu dengan menganalisis perputaran piutang mengalami
data dengan cara menentukan, kenaiakan atau penurunan maka
mengumpulkan, mengklarifikasi, pengendalian piutang usaha yang ada
serta menganalisis hasil perhitungan di perusahaan tidak diberlakukan
dari piutang usaha sehingga dengan baik dan perlu dilakukan
menghasilkan gambaran yang jelas perbaikan terhadap manajemen
mengenai pengendalian piutang pengendalian internal piutang usaha.

PEMBAHASAN dijalankan selama terjadinya piutang


Prosedur pencatatan atas piutang usaha seperti pernyataan piutang
usaha PT. XYZ dilakukan setiap hari usaha adalah laporan piutang usaha
pada saat adanya transaksi penjualan yang menyajikan jumlah kewajiban
secara kredit. Pencatatan piutang pelanggan pada tanggal tertentu atau
usaha diakui saat surat jalan atas sebelum jatuh tempo pembayaran
transaksi tersebut sudah tercetak oleh dan dalam pernyataan piutang usaha
gudang. Sistem pencatatan yang tertentu disertai dengan rinciannya.
berlaku di PT. XYZ adalah catatan Pernyataan piutang usaha dapat
perhari. Ada beberapa prosedur yang berbentuk pernyataan saldo akhir

110
Jurnal Bina Akuntansi, Juli 2019, Vol.6 No.2 Hal 98 - 123

bulan. Pernyataan ini memberikan dari data piutang usaha sebelumnya.


informasi kepada pelanggan untuk Pernyataan saldo berjalan dengan
dasar rekonsiliasi dengan catatannya, rekening konvensional, perbedaan
jika saldo yang tercantum dalam diantara pernyataan satuan dengan
pernyataan piutang usaha berbeda pernyataan saldo berjalan dengan
dengan saldo yang tercantum dalam rekening konvensional adalah
catatannya. Penyataan piutang usaha terletak pada cara posting dan isi
ini berisi saldo kewajiban pelanggan catatan piutang usahanya. Pada awal
pada awal bulan. Mutasi debit dan bulan, staf administrasi account
kredit selama sebulan beserta receivable menyusun laporan
penjelasan rinci setiap transaksi. pencatatan piutang usaha dengan
Saldo kewajiban pelanggan pada cara semua transaksi debit dan kredit
akhir bulan, prosedur pembuatan yang masuk ke rekening pelanggan
pernyataan piutang usaha dilakukan dicatat dalam laporan pernyataan
pada awal bulan, menyusun laporan piutang usaha dan kartu piutang
piutang usaha yang masih belum ada usaha. Pada akhir bulan, informasi
pelunasan. Mencatat saldo jumlah mengenai pernyataan piutang usaha
piutang usaha dari hasil menyusun dikirim kepada pelanggan yang
laporan piuang usaha yang sudah bersangkutan. Pada awal bulan
jatuh tempo. Semua transaksi berikutnya laporan pernyataan
pendebitan dan perkreditan ke piutang usaha hanya berisi mutasi
rekening pelanggan tersebut dicatat tiap bulannya. Pernyataan piutang
dalam kartu piutang usaha masing- usaha berisi daftar faktur yang belum
masing pelanggan. Pada akhir bulan, dilunasi oleh pelanggannya pada
bagian penagihan piutang usaha tanggal tertentu disertai dengan
mengirimkan hasil laporan piutang tanggal faktur dan jumlah rupiahnya.
usaha yang sudah atau mendekati Penggunaan bentuk pernyataan
tanggal jatuh tempo kepada piutang usaha ini dimungkinkan jika
pelanggan yang bersangkutan. Pada pelanggan diharuskan membayar
awal bulan berikutnya, menyusun jumlah piutang usaha yang tercantum
laporan piutang usaha yang masih dalam faktur dan yang mendekati
belum ada pelunasan, data diambil tanggal jatuh tempo. Piutang usaha

111
Analisis Pengendalian Internal Piutang Usaha Untuk meminimalkan Piutang Tak Tertagih PT. XYZ

yang dijalankan PT. XYZ sudah Kode etik


dilakukan dengan cukup baik. PT. XYZ, mengkoordinasiakan
Pencatatan piutang usaha dengan manajemen operasional dengan
mengunakan komputerisasi program menciptakan hubungan bisnis yang
SAP dan pencatatan secara manual baik kepada semua pihak yang
dengan buku yang dicatat oleh berhubungan dengan perusahaan
seorang staf administrasi account terhadap kepuasaan pelayanan
receivable. Laporan hasil piutang penjualan kepada para pelanggan
usaha yang setiap hari diinput dalam sangat perlu diperhatikan. PT. XYZ
program SAP dilaporkan minimal 1 mengutarakan bahwa apabila ada
(satu) minggu sekali kepada kebutuhan dan keinginan dari para
supervisor account receivable untuk pembeli terhadap penjualan kredit,
menghindari adanya kecurangan atau perusahaan akan secepat mungkin
penyelewengan baik data maupun melayani pelanggan agar tidak
dana yang diterima dari hasil terjadi keterlambatan dalam proses
penagihan piutang usaha, laporan pejualan kredit. Karyawan
piutang usaha bulanan dilaporkan ditekankan untuk memiliki rasa
kepada manager accounting. hormat kepada pelanggan baik itu
Berdasarkan hasil penelitian pada pelanggan dengan pembelian kredit
PT. XYZ, sistem pengendalian maupun tunai.
internal atas piutang usaha dalam
menunjang efektivitas pengelolaan Kompetensi
piutang tak tertagih dengan cara Struktur organisasi secara fungsional
membandingkan antara hasil terdiri dari direktur utama, manajer
penelitian yang diperoleh dengan kepegawaian, manajer accounting
landasan teori yang ada. keuangan dan administrasi, manajer
Pengendalian internal PT. XYZ produksi dan gudang serta seluruh
terhadap piutang usaha dapat staf administrasi dari masing-masing
dijelaskan berdasarkan faktor-faktor bagian. Penyusunan struktur
pengendalian dibawah ini: organisasi disusun berdasarkan
fungsi dari masing-masing bagian
yang terlibat dalam kegiatan yang

112
Jurnal Bina Akuntansi, Juli 2019, Vol.6 No.2 Hal 98 - 123

berjalan pada PT. XYZ terlihat sudah dalam konfirmasi saldo piutang
cukup jelas pembagian tugas, usaha pelanggan, maka langkah yang
tanggung jawab dan wewenang dari diambil perusahaan dengan
setiap fungsional yang ada menggunakan buku pembantu
diperusahaan, sehingga pengendalian piutang usaha yang di update setiap
internal perusahaan dapat dilakukan harinya.
dengan cukup baik.
Aktivitas pengendalian atas piutang
Integritas usaha.
PT. XYZ masih menggunakan Aktivitas pengendalian atas piutang
prinsip kekeluargaan dalam usaha meliputi pemisahan tugas dan
memberikan fasilitas kredit kepada pemeriksaan independen atau
beberapa pelanggan yang memiliki verifikasi internal yang dibuat oleh
hubungan keluarga dengan direktur perusahaan. Hal ini berguna untuk
utama. Perusahaan sangat memberikan kemungkinan yang
menjunjung tinggi nilai kejujuran memadai bahwa sistem pengendalian
bagi seluruh karyawannya, hal ini atas piutang usaha yang ditetapkan
benar terrealisasi dengan pemecatan telah dilaksanakan dalam beberapa
beberapa karyawan khususnya pada kategori seperti diuraikan berikut:
bagian penjualan yang diketahui
melakukan tindak kebohongan Pemisahan tugas
dengan membuat kwitansi palsu atas Pemisahan tugas dan fungsi dalam
pembelian suatu barang. struktur organisasi sudah jelas
namun dari pada PT. XYZ terdapat
Penilaian risiko atas piutang usaha perangkapan fungsi dan peran oleh
Berdasarkan hasil penelitian pada beberapa karyawan. Seperti bagian
PT. XYZ, penilaian risiko atas accounting dan administrasi
piutang usaha dilakukan untuk seharusnya dipisahkan dengan
menghindari risiko terjadinya bagian penagihan dan pencatatam
piutang usaha yang terlewat dalam piutang usaha. Hal ini dikarenakan
pencatatan atau piutang tak tertagih. divisi accounting dan administrasi
Untuk membantu mendapatkan saldo masih dipegang langsung oleh satu

113
Analisis Pengendalian Internal Piutang Usaha Untuk meminimalkan Piutang Tak Tertagih PT. XYZ

orang manajer accounting dan dalam pelunasan hutangnya, maka


administrasi. perusahaan terus melakukan follow
up dan pemantauan langsung kepada
Pengendalian internal pelanggan. Jika terjadi perubahan
Berdasarkan hasil penelitian pada peraturan dalam perusahaan dengan
PT. XYZ, perusahaan tidak cepat dikomunikasikan kepada
mempunyai pengendalian internal pegawai. Pengendalian terhadap
dan proses pengendalian internal piutang usaha biasanya dianggap
dilakukan oleh audit internal kantor sebagai bagian dari siklus
akuntan publik (KAP). Di mana pendapatan dan penerimaan kas.
audit internal dilakukan kepada Dalam hal ini PT. XYZ membuat
divisi keuangan yang dilakukan satu kebijaksanaan terhadap sistem
kali dalam setahun. piutang usaha mulai dari pemberiaan
Informasi dan komunikasi atas fasilitas kredit sampai dengan batas
piutang usaha umur piutang usaha.

Berdasarkan hasil penelitian pada Pengawasan dan Pemantauan


PT. XYZ, sistem informasi dan Piutang usaha.
komunikasi yang dilakukan PT. XYZ Pengawasan berhubungan dengan
sudah cukup baik. Hal ini penilaian mutu pengendalian internal
dikarenakan adanya komunikasi secara berkelanjutan oleh manajemen
antara direktur utama sampai kepada perusahaan untuk menetukan bahwa
karyawan. Perusahaan telah mencatat pengendalian tersebut telah
piutang usaha secara komputerisasi dijalankan seperti yang diharapkan.
dan pencatatan secara manual, Manajemen PT. XYZ telah
sehingga staf administrasi account menggariskan tugas dan tanggung
receivable dapat memberikan jawab kepada masing-masing bagian
informasi saldo piutang usaha secara secara jelas. Kelancaran piutang
terperinci. Hal ini membantu usaha menjadi tanggung jawab
perusahaan untuk menganalisis umur bagian staff account receivable.
piutang usaha pelanggan, sehingga Pengawasan pada PT. XYZ pada
untuk pelanggan yang tidak tepat piutang usaha masih belum baik,

114
Jurnal Bina Akuntansi, Juli 2019, Vol.6 No.2 Hal 98 - 123

sehingga menyebabkan adanya pelanggan atas penjualan secara


peningkatan piutang tak tertagih. PT. kredit adalah sebagai berikut
XYZ masih belum menjalankan
usahanya secara profesional, masih Faktur merupakan suatu dokumen
ada beberapa pelanggan yang perhitungan penjualan kredit yang
menjadi keluarga dari direktur diberikan oleh penjual kepada
utama, hal ini dapat mengakibatkan pembeli atau pelanggan. Faktur
terlambatnya proses pembayaran. diberikan kepada pelanggan
Perusahaan juga tidak melakukan bersamaan dengan penyerahan atau
pemeriksaan secara mendadak pengiriman barang. Di dalam surat
kepada bagian keuangan, hal ini ini berisi berbagai keterangan
dapat memicu karyawan melakukan mengenai pemesan seperti nama,
manipulasi data keuangan atau alamat, dan nomor pesanan, barang
piutang usaha. Dilakukan rotasi pada seperti jumlah, jenis, model, dll
bagian-bagian tertentu dalam biaya-biaya, harga dan keterangan
perusahaan agar terhidar dari kasus lain yang berkaitan dengan data
penyelewengan hasil penagihan penjualan. Penerbitan faktur
piutang usaha perusahaan. penjualan PT. XYZ dengan
menggunakan sistem SAP yang
Dalam proses penagihan atas dioperasionalkan oleh administrasi
penjualan kredit yang dilakukan sales. Faktur dicetak pada saat
PT.XYZ, ada beberapa tahapan dan adanya pencatatan transaksi
bagian yang ikut terlibat dalam penjualan dan dicetak dengan
proses penagihan penjualan kredit. menggunakan kertas komputer atau
Proses penagihan piutang usaha yang continuous form yang terdiri dari
dijalankan PT. XYZ dimulai dari lima warna, masing-masing warna
melakukan pengumpulan dokumen memiliki fungsi untuk beberapa
untuk proses penagihan kepada bagian yang ada di perusahaan.

115
Analisis Pengendalian Internal Piutang Usaha Untuk meminimalkan Piutang Tak Tertagih PT. XYZ

Berdasarkan rekapitulasi umur 3.115.697.785,87 dan ada estimasi


piutang usaha terlihat bahwa pada saldo piutang tak tertagih adalah
tahun 2014 sampai dengan tahun sebesar Rp 197.559.793,67 hal ini
2016 piutang tak tertagih mengalami dikarenakan penjualan kredit PT.
penurunan yang cukup signifikan XYZ mengalami penurunan. Pada
dan di tahun 2017 sampai dengan tahun 2017 saldo piutang usaha
tahun 2018 mengalami kenaikan menurun 38,39% yaitu sebesar Rp.
yang cukup tinggi pada PT. XYZ. 1.196.364.354 dan estimasi saldo
Data perhitungaan grafik diambil piutang tak tertagih adalah sebesar
berdasarkan perhitungan estimasi Rp. 68.583.010,7 hal ini karenakan
piutang tak tertagih pertahun. penjualan kredit PT. XYZ
Peningkatan saldo piutang tak mengalami penurunan. Pada tahun
tertagih pada tahun 2014 sampai 2018 saldo piutang usaha meningkat
dengan tahun 2018 adalah sebagai 208% yaitu sebesar Rp.
berikut: Pada tahun 2014 saldo 2.492.842.973,47 dan saldo piutang
piutang usaha sebesar Rp usaha tertagih adalah sebesar Rp.
5.742.851.741,74 dan estimasi saldo 152.423.288,76 hal ini dikarenakan
piutang tak tertagihnya pada tahun penjualan kredit PT. XYZ
2014 sebesar Rp. 330.541.413,47. mengalami kenaikan dan manajemen
Pada tahun 2016 saldo piutang usaha perusahaan belum mampu
menurun 54,25%% yaitu sebesar Rp. meminimalkan saldo piutang tak

116
Jurnal Bina Akuntansi, Juli 2019, Vol.6 No.2 Hal 98 - 123

tertagih. Pada tahun 2018 saldo untuk dapat ditagih (Hery, 2016).
piutang usaha meningkat 30.1% Karena jika terlalu besar jumlah
yaitu sebesar Rp. 3.197.341.747,01 saldo piutang tak tertagih ataupun
dan pada saldo piutang tak tertagih jumlah saldo piutang usaha tidak
adalah sebesar Rp. 199.486.671,99 efektifnya pengendalian terhadap
hal ini dikarenakan penjualan kredit menajer yang memutuskan kredit
PT. XYZ mengalami kenaikan dan atau tidak efektifnya bagian piutang
manajemen perusahaan belum usaha yang pada akhirnya
mampu meminimalkan saldo piutang menimbulkan kerugian bagi
tak tertagih. Metode umur piutang perusahaan. Piutang usaha sebaiknya
usaha dikelompokkan berdasarkan diharapkan dapat tertagih dalam satu
pada masing-masing karakteristik tahun atau siklus usaha normal
umur yang berarti adanya diklasifikasikan sebagai aset lancar.
pengelompokan piutang usaha ke Seluruh piutang usaha digolongkan
dalam kategori yang berdasarkan sebagai aset lancar karenanya tanpa
atau tanggal jatuh tempo piutang memandang jangka waktu
usaha. Karakteristik umur piutang tertagihnya. Dengan demikian dari
usaha disini dapat diklasifikasikan hasil analisis yang di lakukan oleh
menjadi: belum jatuh tempo, telah penulis maka, jumlah piutang usaha
jatuh tempo 1-30 hari, telah jatuh yang jangka waktu penagihannya
tempo 31-90 hari, telah jatuh tempo lebih satu tahun atau siklus usaha
91-20 hari, telah jatuh tempo lebih normal harus diungkapkan dalam
dari 121 hari. Lamanya umur piutang catatan atau laporan keuangan.
usaha yang telah jatuh tempo Dalam meminimalkan piutang tak
merupakan lamanya hari mulai saat tertagih di mana yang terjadi pada
piutang usaha tersebut jatuh tempo PT. XYZ pihak manajemen
hingga menjadi laporan umur perusahaan harus mempunyai
piutang usaha (aging schedule). beberapa metode dalam
Berdasarkan umur piutang usaha mengendalikan piutang tak tertagih
yang sudah lama beredar (jatuh yang terjadi pada perusahaan.
tempo) sangat kecil kemungkinannya

117
Analisis Pengendalian Internal Piutang Usaha Untuk meminimalkan Piutang Tak Tertagih PT. XYZ

Adapun hasil perhitungan dari perputaran piutang usaha adalah sebagai berikut:
Tahun 2014

Tahun 2015

Tahun 2016

Tahun 2017

Tahun 2018

Tabel 2 Hasil perhitungan receivable turn over (RTO)


Rata-Rata
Penjualan kredit RTO Perubahan
Tahun Piutang usaha
(Rp) (Rp) (Kali) RTO
2014 5.742.851.741 3.234.324.159 1,77 -
2015 3.195.687.785 2.141.404.810 1,49 0,28
2016 1.197.006.292 1.093.834.753 1,09 0,40
2017 2.492.842.973 1.269.164.606 1,96 0,51
2018 3.197.431.747 1.807.556.473 1,76 0,20

Dari data di atas menunjukan bahwa atau menurun 0.40 dari tahun
kinerja RTO mengalami penurunan sebelumnya. pada tahun berikutnya,
dari tahun 2014 sampai dengan tahun yaitu ditahun 2017 terjadi kenaikan
2018. Hal ini ditunjukan pada hasil RTO sebesar 1.96 kali atau naik 0.51
RTO tahun 2014 sebesar 1,77 kali. dari tahun sebelumnya. Dan ditahun
Pada tahun 2015 terjadi penurunan 2018 tejadi penurunan RTO sebesar
RTO yaitu 1.49 kali atau menurun 1.76 kali atau 0.20 dari tahun
0.28 dari tahun sebelumnya. Pada sebelumnya. Dari hasil tabel
tahun berikutnya, yaitu ditahun 2016 perhitungan RTO tahun 2014 sampai
terjadi penurunan RTO sebesar 1.09 dengan tahun 2018 PT. XYZ masih

118
Jurnal Bina Akuntansi, Juli 2019, Vol.6 No.2 Hal 98 - 123

ada penurunan yang cukup tertagih. Semakin tinggi tingkat


signifikan. Kinerja RTO perusahaan perputaran piutang usaha suatu
mencapai titik tertinggi yaitu pada perusahaan, maka semakin baik
tahun 2017 sebesar 1,96 kali dan pengelolahan piutang usahanya, dan
sebaliknya RTO terendah ditahun juga jika tingkat perputaran piutang
2016 sebesar 1,09 kali, perputaraan usahanya tinggi berarti semakin
piutang usahanya belum dapat pendek waktu terikatnya modal
meminimalkan jumlah piutang tak dalam piutang usaha.

Average collection period (ACP) menjadi kas. Hasil yang ditetapkan


Rasio ini berfungsi untuk dari perhitungan ini akan
mengetahui rata-rata hari yang dihubungkan dengan jumlah hari
diperlukan untuk mengumpulkan yang ditetapkan sebagai standar
piutang usaha dan mengubahnya kredit perusahaan.

Tahun 2014

Tahun 2015

Tahun 2016

Tahun 2017

Tahun 2018

Hasil perhitungan average collection period (ACP) dapat dilihat pada tabel
berikut:

119
Analisis Pengendalian Internal Piutang Usaha Untuk meminimalkan Piutang Tak Tertagih PT. XYZ

Tabel 3 Hasil perhitungan average collection period (ACP)


RTO ACP Perubahan
Tahun
(kali) (hari) ACP
2014 1,77 203 -
2015 1,49 242 39
2016 1,09 330 88
2017 1,96 184 146
2018 1,76 204 20

Dari hasil tabel di atas terlihat yang paling lambat dari hasil
tingkat ACP dari tahun 2014 sampai perhitungan tahun 2014 sampai
dengan tahun 2018, perusahaan dengan tahun 2018 adalah pada
sangat dipengaruhi oleh tingkat RTO tahun 2016 di mana tingkat ACP
perusahaan. Semakin cepat yang dihasilkan mencapai 330 hari,
perputaran piutang usaha RTO maka tingkat perputaran piutang usahanya
semakin baik perusahaan dalam sangat rendah, yaitu 1,09 kali. Aging
mengelola piutang usahanya dan of account receivable berfungsi
nilai ACP yang lebih rendah untuk mengukur komposisi bucket
menujukan hari pelunasan yang lebih account receivable dalam rasio ini
cepat atau lebih baik. Tingkat ACP bucket account receivable dipisah
yang terbaik dari hasil perhitungan berdasarkan aging atau umur
tahun 2017 dari tahun 2014 sampai overdue piutang usaha. Hasil
dengan tahun 2018 yaitu sebesar 184 perhitungan aging of account
hari, di mana tingkat perputaran receivable dapat dilihat pada tabel
piutang usahanya sangat cepat. berikut:
Sedangkan tingkat ACP perusahaan

Tabel 4 Hasil perhitungan aging of account receivable (dalam presentase)

Bucket 2014 2015 2016 2017 2018


Aging 0-30 81,18% 68,62% 96,2% 86,41% 77,17%
Aging 31-60 11,55% 19,13% 0,16% 12,84% 16%
Aging 60-90 -0,06% 0 0 -3,2% 3,92%
Aging 91-120 0,22% 0 0 0 0
Aging 121+ 7,11% 12,25% 3,64% 3,94% 2,88%

120
Jurnal Bina Akuntansi, Juli 2019, Vol.6 No.2 Hal 98 - 123

Aging 0-30 hari, terbaik ditahun of account receivable tidak


2017 ke 2018 ada penuruan yang mengalami perbaikan dari tahun
terjadi tidak terlalu signifikan ke tahun. Hal ini menunjukan
yaitu sebesar 9,24%. Aging 61- bahwa kualitas penagihan tidak
90 hari, terbaik ditahun 2015 ke mengalami suatu perbaikan,
2018 tidak ada penurunan atau pengendalian internal piutang
kenaikan presentasi yang terjadi usaha yang dilakukan oleh
dari jumlah piutang usaha yang perusahaan tidak menunjukan
tak tertagih. Dari tabel aging of peningkatan yang baik dari tahun
account receivable di atas ke tahun.
menunjukan bahwa rasio aging

KESIMPULAN peningkatan piutang tak tertagih


Berdasarkan hasil penelitian dan pada tahun 2016 sampai dengan
analisis yang dilakukan pada PT. tahun 2018. Hasil analisis yang
XYZ, Pengendalian internal piutang dilakukan dengan metode Receivable
usaha belum diterapkan dengan baik Turn Over (RTO) dari tahun 2014
dalam meminimalkan piutang tak sampai dengan tahun 2018 mencapai
tertagih, estimasi jumlah piutang tak titik tertinggi yaitu pada tahun 2017
tertagih setiap tahun masih ada sebesar 1,96 kali dan sebaliknya
peningkatan di tahun 2016 sampai RTO terendah ditahun 2016 sebesar
dengan tahun 2018. Penagihan 1,09 kali. Tingkat Average
piutang usaha sudah dijalankan Collection Period (ACP) terbaik
sesuai dengan prosedur yang pada tahun 2017 yaitu sebesar 184
ditentukan oleh manajemen hari dan aging of account receivable
perusahaan. Bagian pemberi fasilitas belum menunjukan hasil yang
kredit belum menjalankan tugasnya maksimal dalam meminimalkan
secara profesional, masih piutang tak tertagih. Berdasarkan
menggunakan metode atau sistem kesimpulan di atas, saran kepada PT.
kekeluargaan. PT. XYZ belum dapat XYZ yang mungkin bermanfaat
meminimalkan piutang tak tertagih dalam mengatasi kelemahan yang
dikarenakan masih terjadi terdapat dalam sistem pengendalian

121
Analisis Pengendalian Internal Piutang Usaha Untuk meminimalkan Piutang Tak Tertagih PT. XYZ

internal atas piutang usaha. Adapun melalukan pemisahaan fungsi dan


saran-saran yang dapat berikan peran harus diimbangi dengan tenaga
adalah sebagai berikut Menjalankan kerja harus memiliki kriteria seperti
prinsip profesional dalam latar belakang pendidikan dan
menjalankan suatu pekerjaan di pengalaman kerja untuk membantu
mana dapat membedakan antara mencapai suatu tujuan yang
pekerjaan dan keluarga untuk diinginkan perusahaan. Disarankan
menghindari umur piutang usaha agar perusahaan dapat menerapkan
yang terlalu lama. Untuk beberapa metode dalam
menciptakan efektivitas yang tinggi mengendalikan piutang tak tertagih
terhadap piutang usaha maupun agar dapat meminimalkan piutang
kegiatan perusahaan secara usaha dengan baik.
keseluruhan, sebaiknya perusahaan

DAFTAR PUSTAKA Cabang Surabaya.


Universitas Bhayangkara
Ahmed, Riahi Belkaoui. (2015).
Surabaya.
Teori Akuntansi. Buku 1
Hery. (2013). Teori Akuntansi.
Edisi 5. Jakarta: Salemba
Lembaga Fakultas Ekonomi.
Empat.
Universitas Indonesia.
Arens, Alvin A. Randal J. Elder dan
Jakarta.
Mark S. Beasley. (2015).
Hery. (2016). Akuntansi Dasar 1 dan
Auditing dan Jasa Assurance
2. Jakarta: Grasindo.
(terjemahan). Edisi 15.
Kasmir. (2014). Analisis Laporan
Jakarta: Erlangga.
Keuangan. Edisi Satu.
Ayu, Susilowati Dyah. (2017).
Cetakan Ketujuh. Jakarta : PT
Analisis Pengendalian
Raja Grafindo Persada.
Internal Piutang usaha Untuk
Lukman, Syamsuddin. (2011).
Meminimalkan Piutang tak
Manajemen Keuangan
tertagih (Bad Debt) Pada PT
Perusahaan. Jakarta: Raja
Indomobil Finance Indonesia
Grafindo Persada.
Cabang Semarang.
Mulyadi. (2016). Sistem Akuntansi.
Universitas Dian
Edisi Empat. Jakarta:
Nuswantoro.
Salemba Empat.
Gunawan, Rendi. (2017). Analisis
Sistem Pengendalian Internal
atas Piutang usaha Untuk
Meminimalkan Jumlah
Piutang tak tertagih Pada PT
MNC Kabel Mediakom

122
Jurnal Bina Akuntansi, Juli 2019, Vol.6 No.2 Hal 98 - 123

Racel, Rompas Ryfan, Inggriani


Elim, Gede Suwetja. (2017).
Analisis Pengelolaan Piutang
usaha dan Kerugian Piutang
tak tertagih Pada PT Bank
Rakyat Indonesia Cabang.
Universitas Sam Ratulangi.
Riwayati, Sri. (2013). Analisis
Pengendalian Piutang usaha
Terhadap risiko Piutang tak
tertagih Pada PT XYZ.
Universitas Maritim Raja Ali
Haji.
Romney, Marshall B. dan Paul, John
Steinbart. (2015). Accounting
Information Systems, 13th ed.
England: Pearson Education
Limited.
Rudianto. (2012). Pengantar
Akuntansi Konsep dan Teknik
Penyusunan Laporan
keuangan. Jakarta: Erlangga.
Sutrisno. (2009). Manajemen
Keuangan Teori Konsep dan
Aplikasi. Edisi 1. Yogyakarta:
Ekonisia.
Syakur, Syafi‟I Ahmad. (2015).
Intermediate Accounting.
Jakarta: AV Publisher.
Trisnawati, Ernie. Saefullah,
Kurniawan. (2010).
Pengantar Manajemen.
Jakarta: Kencana.
Tuanakotta, Theodorus, M. (2015).
Audit Kontemporer, Jakarta:
Salemba Empat.

123

Anda mungkin juga menyukai