XYZ
Ariyati
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Wiyatamandala
ariyati12312@gmail.com
ABSTRACT
This research aims to identify and analyze the system of internal control of
accounts receivable on PT. XYZ to minimize bad debt expense. The research
approach used is a descriptive that is used by collecting, compiling, classifying
data that they can find out the clear events regarding the problems that have been
research. Operational definition used by the internal control system of accounts
receivable and bad debt expense. The type of data used is qualitative. Primary
and secondary data sources. Data collection techniques used are documentation
and interviews. Data analysis techniques used are descriptive. The results of the
research show that the internal control of accounts receivable PT. XYZ has not
been done effectively. this is seen from the activity of controlling trade receivables
in the collection results that often pass from the due date. PT. XYZ do not have
internal audits and have not been effective in using accounting methods to the
maximum in an effort to minimize bad debt expense.
98
Jurnal Bina Akuntansi, Juli 2019, Vol.6 No.2 Hal 98 - 123
99
Analisis Pengendalian Internal Piutang Usaha Untuk meminimalkan Piutang Tak Tertagih PT. XYZ
100
Jurnal Bina Akuntansi, Juli 2019, Vol.6 No.2 Hal 98 - 123
101
Analisis Pengendalian Internal Piutang Usaha Untuk meminimalkan Piutang Tak Tertagih PT. XYZ
102
Jurnal Bina Akuntansi, Juli 2019, Vol.6 No.2 Hal 98 - 123
103
Analisis Pengendalian Internal Piutang Usaha Untuk meminimalkan Piutang Tak Tertagih PT. XYZ
104
Jurnal Bina Akuntansi, Juli 2019, Vol.6 No.2 Hal 98 - 123
105
Analisis Pengendalian Internal Piutang Usaha Untuk meminimalkan Piutang Tak Tertagih PT. XYZ
106
Jurnal Bina Akuntansi, Juli 2019, Vol.6 No.2 Hal 98 - 123
107
Analisis Pengendalian Internal Piutang Usaha Untuk meminimalkan Piutang Tak Tertagih PT. XYZ
108
Jurnal Bina Akuntansi, Juli 2019, Vol.6 No.2 Hal 98 - 123
109
Analisis Pengendalian Internal Piutang Usaha Untuk meminimalkan Piutang Tak Tertagih PT. XYZ
110
Jurnal Bina Akuntansi, Juli 2019, Vol.6 No.2 Hal 98 - 123
111
Analisis Pengendalian Internal Piutang Usaha Untuk meminimalkan Piutang Tak Tertagih PT. XYZ
112
Jurnal Bina Akuntansi, Juli 2019, Vol.6 No.2 Hal 98 - 123
berjalan pada PT. XYZ terlihat sudah dalam konfirmasi saldo piutang
cukup jelas pembagian tugas, usaha pelanggan, maka langkah yang
tanggung jawab dan wewenang dari diambil perusahaan dengan
setiap fungsional yang ada menggunakan buku pembantu
diperusahaan, sehingga pengendalian piutang usaha yang di update setiap
internal perusahaan dapat dilakukan harinya.
dengan cukup baik.
Aktivitas pengendalian atas piutang
Integritas usaha.
PT. XYZ masih menggunakan Aktivitas pengendalian atas piutang
prinsip kekeluargaan dalam usaha meliputi pemisahan tugas dan
memberikan fasilitas kredit kepada pemeriksaan independen atau
beberapa pelanggan yang memiliki verifikasi internal yang dibuat oleh
hubungan keluarga dengan direktur perusahaan. Hal ini berguna untuk
utama. Perusahaan sangat memberikan kemungkinan yang
menjunjung tinggi nilai kejujuran memadai bahwa sistem pengendalian
bagi seluruh karyawannya, hal ini atas piutang usaha yang ditetapkan
benar terrealisasi dengan pemecatan telah dilaksanakan dalam beberapa
beberapa karyawan khususnya pada kategori seperti diuraikan berikut:
bagian penjualan yang diketahui
melakukan tindak kebohongan Pemisahan tugas
dengan membuat kwitansi palsu atas Pemisahan tugas dan fungsi dalam
pembelian suatu barang. struktur organisasi sudah jelas
namun dari pada PT. XYZ terdapat
Penilaian risiko atas piutang usaha perangkapan fungsi dan peran oleh
Berdasarkan hasil penelitian pada beberapa karyawan. Seperti bagian
PT. XYZ, penilaian risiko atas accounting dan administrasi
piutang usaha dilakukan untuk seharusnya dipisahkan dengan
menghindari risiko terjadinya bagian penagihan dan pencatatam
piutang usaha yang terlewat dalam piutang usaha. Hal ini dikarenakan
pencatatan atau piutang tak tertagih. divisi accounting dan administrasi
Untuk membantu mendapatkan saldo masih dipegang langsung oleh satu
113
Analisis Pengendalian Internal Piutang Usaha Untuk meminimalkan Piutang Tak Tertagih PT. XYZ
114
Jurnal Bina Akuntansi, Juli 2019, Vol.6 No.2 Hal 98 - 123
115
Analisis Pengendalian Internal Piutang Usaha Untuk meminimalkan Piutang Tak Tertagih PT. XYZ
116
Jurnal Bina Akuntansi, Juli 2019, Vol.6 No.2 Hal 98 - 123
tertagih. Pada tahun 2018 saldo untuk dapat ditagih (Hery, 2016).
piutang usaha meningkat 30.1% Karena jika terlalu besar jumlah
yaitu sebesar Rp. 3.197.341.747,01 saldo piutang tak tertagih ataupun
dan pada saldo piutang tak tertagih jumlah saldo piutang usaha tidak
adalah sebesar Rp. 199.486.671,99 efektifnya pengendalian terhadap
hal ini dikarenakan penjualan kredit menajer yang memutuskan kredit
PT. XYZ mengalami kenaikan dan atau tidak efektifnya bagian piutang
manajemen perusahaan belum usaha yang pada akhirnya
mampu meminimalkan saldo piutang menimbulkan kerugian bagi
tak tertagih. Metode umur piutang perusahaan. Piutang usaha sebaiknya
usaha dikelompokkan berdasarkan diharapkan dapat tertagih dalam satu
pada masing-masing karakteristik tahun atau siklus usaha normal
umur yang berarti adanya diklasifikasikan sebagai aset lancar.
pengelompokan piutang usaha ke Seluruh piutang usaha digolongkan
dalam kategori yang berdasarkan sebagai aset lancar karenanya tanpa
atau tanggal jatuh tempo piutang memandang jangka waktu
usaha. Karakteristik umur piutang tertagihnya. Dengan demikian dari
usaha disini dapat diklasifikasikan hasil analisis yang di lakukan oleh
menjadi: belum jatuh tempo, telah penulis maka, jumlah piutang usaha
jatuh tempo 1-30 hari, telah jatuh yang jangka waktu penagihannya
tempo 31-90 hari, telah jatuh tempo lebih satu tahun atau siklus usaha
91-20 hari, telah jatuh tempo lebih normal harus diungkapkan dalam
dari 121 hari. Lamanya umur piutang catatan atau laporan keuangan.
usaha yang telah jatuh tempo Dalam meminimalkan piutang tak
merupakan lamanya hari mulai saat tertagih di mana yang terjadi pada
piutang usaha tersebut jatuh tempo PT. XYZ pihak manajemen
hingga menjadi laporan umur perusahaan harus mempunyai
piutang usaha (aging schedule). beberapa metode dalam
Berdasarkan umur piutang usaha mengendalikan piutang tak tertagih
yang sudah lama beredar (jatuh yang terjadi pada perusahaan.
tempo) sangat kecil kemungkinannya
117
Analisis Pengendalian Internal Piutang Usaha Untuk meminimalkan Piutang Tak Tertagih PT. XYZ
Adapun hasil perhitungan dari perputaran piutang usaha adalah sebagai berikut:
Tahun 2014
Tahun 2015
Tahun 2016
Tahun 2017
Tahun 2018
Dari data di atas menunjukan bahwa atau menurun 0.40 dari tahun
kinerja RTO mengalami penurunan sebelumnya. pada tahun berikutnya,
dari tahun 2014 sampai dengan tahun yaitu ditahun 2017 terjadi kenaikan
2018. Hal ini ditunjukan pada hasil RTO sebesar 1.96 kali atau naik 0.51
RTO tahun 2014 sebesar 1,77 kali. dari tahun sebelumnya. Dan ditahun
Pada tahun 2015 terjadi penurunan 2018 tejadi penurunan RTO sebesar
RTO yaitu 1.49 kali atau menurun 1.76 kali atau 0.20 dari tahun
0.28 dari tahun sebelumnya. Pada sebelumnya. Dari hasil tabel
tahun berikutnya, yaitu ditahun 2016 perhitungan RTO tahun 2014 sampai
terjadi penurunan RTO sebesar 1.09 dengan tahun 2018 PT. XYZ masih
118
Jurnal Bina Akuntansi, Juli 2019, Vol.6 No.2 Hal 98 - 123
Tahun 2014
Tahun 2015
Tahun 2016
Tahun 2017
Tahun 2018
Hasil perhitungan average collection period (ACP) dapat dilihat pada tabel
berikut:
119
Analisis Pengendalian Internal Piutang Usaha Untuk meminimalkan Piutang Tak Tertagih PT. XYZ
Dari hasil tabel di atas terlihat yang paling lambat dari hasil
tingkat ACP dari tahun 2014 sampai perhitungan tahun 2014 sampai
dengan tahun 2018, perusahaan dengan tahun 2018 adalah pada
sangat dipengaruhi oleh tingkat RTO tahun 2016 di mana tingkat ACP
perusahaan. Semakin cepat yang dihasilkan mencapai 330 hari,
perputaran piutang usaha RTO maka tingkat perputaran piutang usahanya
semakin baik perusahaan dalam sangat rendah, yaitu 1,09 kali. Aging
mengelola piutang usahanya dan of account receivable berfungsi
nilai ACP yang lebih rendah untuk mengukur komposisi bucket
menujukan hari pelunasan yang lebih account receivable dalam rasio ini
cepat atau lebih baik. Tingkat ACP bucket account receivable dipisah
yang terbaik dari hasil perhitungan berdasarkan aging atau umur
tahun 2017 dari tahun 2014 sampai overdue piutang usaha. Hasil
dengan tahun 2018 yaitu sebesar 184 perhitungan aging of account
hari, di mana tingkat perputaran receivable dapat dilihat pada tabel
piutang usahanya sangat cepat. berikut:
Sedangkan tingkat ACP perusahaan
120
Jurnal Bina Akuntansi, Juli 2019, Vol.6 No.2 Hal 98 - 123
121
Analisis Pengendalian Internal Piutang Usaha Untuk meminimalkan Piutang Tak Tertagih PT. XYZ
122
Jurnal Bina Akuntansi, Juli 2019, Vol.6 No.2 Hal 98 - 123
123