Terdaftar
PENDAHULUAN
adalah untuk memberikan data yang terkait dengan posisi moneter, eksekusi, dan
periode. Salah satu pihak yang memiliki kepentingan pada laporan laba rugi
adalah pendukung
keuangan. Seorang pendukung keuangan berkewajiban untuk menyadari
bakalan mengerti data laporan keuangan yang berbeda apakah itu produktif atau
pengeluaran lebih kecil dari pendapatan yang diraih. laba merupakan data
penting bagi klien laporan anggaran, jika perusahaan mendapat laba tinggi,
semakin besar laba yang diperoleh, semakin baik pula penilaian perusahaan.
Akan tetapi, para pengguna laporan keuangan pasti memiliki kepentingan yang
sebelum mengambil tindakan, tentunya dengan melihat jumlah laba yang bisa
terutama bagi individu yang memiliki keinginan laba yang tinggi. Menurut
Salsabila (2016) persistensi laba adalah laba yang dapat menjadi acungan masa
menentukan persistensi laba ialah Arus kas operasi, Tingkat Hutang, dan Ukuran
Perusahaan.
kas, pengeluaran kas dan perubahan kas bersih. Arus Kas Operasi (AKO) rutin
dan persistensi laba yang diciptakan. Nilai arus kas operasi yang lebih tinggi
ringkasan tersebut, karena ringkasan itu bagian dasar dari ringkasan keuangan
untuk setiap kali menunjukkan ringkasan keuangan . Laporan arus kas dapat
adalah pengaruh kas dari transaksi dan peristiwa lainnya yang ikut dalam
menentukan laba (Kusuma, 2018). Maka dari pada itu, salah satu cara
menunjukan hasil arus kas operasi yang relevan mengenai penerimaan dan
pengeluaran kas perusahaan. Jumlah arus kas didapat dari kegiatan operasi
yang ditarik keluar, dengan asumsi tingkat kewajiban perusahaan tinggi, ini
larut dengan baik sehingga tak kenal lelahnya manfaat akan tinggi. Semakin
banyak modal yang diperoleh yang digunakan untuk kepentingan dalam sumber
dua jenis, untuk menjadi kewajiban sesaat tertentu dan kewajiban jangka
waktu satu tahun atau kurang dari satu tahun, biasanya didistribusikan sebagai
perluasan modal kerja dalam siklus kerja yang khas. Sementara, kewajiban
yang cukup besar dan menuntut investasi yang cukup panjang untuk
satu periode, jumlah penawaran sumber daya yang luar biasa dan total aktiva.
Penelitian Studi ini melibatkan perantara yaitu total aktiva. Sebagian besar
mereka diterima untuk memiliki pilihan untuk bekerja pada sifat manfaat
perusahaan (Dewi & Putri, 2015).. Semakin besarnya suatu perusahaan, maka
bersih Rp721,58 miliar, laba tersebut turun 51,91% dibandingkan tahun 2019
yang bernilai sebesar Rp1,5 Triliun. Penurunan laba ini disebabkan karena pihak
dimana tahun 2019 BNI memperoleh laba bersih Rp15,28 triliun, namun pada
tahun 2020 laba bersih BNI tercatat sebesar Rp3,28 triliun. Penyebab penurunan
laba tersebut salah satunya ialah karena meningkatnya provisi alias pecadangan.
Rakyat
Indonesia Tbk atau BRI pada tahun 2020 turun 45,65%. Perolehan laba bersih
tahun 2020 hanya Rp18,65 triliun sedangkan tahun 2019 BRI memperoleh laba
bersih senilai Rp34,37 triliun. Penurunan itu disebabkan karena adanya tekanan
pendapatan.
untuk apa yang akan datang. Sehingga, penting untuk menyadari apa saja
(2015) menyatakan bahwa arus kas operasi tidak memiliki pengaruh signifikan
terhadap persistensi laba. Selain arus kas operasi terdapat faktor lain yang
mempengaruhi persistensi laba yaitu tingkat hutang.. Selain arus kas operasi dan
persistensi laba.
adalah bahwa ukuran perusahaan tidak dapat selalu mencerminkan kondisi asli
penelitian pada perusahaan Property dan Real Estate, sedangkan objek penelitian
memiliki prospek yang cerah dimasa yang akan datang dan karena perbankan
juga merupakan salah satu sektor yang mempunyai peran yang cukup besar
sehari-hari masyarakat tidak terlepas dari jasa yang diberikan oleh perbankan.
penelitian ini menggunakan periode tahun 2018-2020 karena data tersebut data
Tahun 2018-2020?
Tahun 2018-2020?
2018- 2020?
diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah ingin memperoleh bukti empiris
tentang:
2020.
2020.
3. Untuk mengetahui pengaruh ukuran perusahaan terhadap persisitensi
laba pada sektor perbankan di Bursa Efek Indonesia Tahun 2018- 2020.
4. Untuk mengetahui pengaruh arus kas operasi, tingkat hutang dan ukuran
akuntansi keuangan
BAB I : PENDAHULUAN
dan teoritis
BAB II
Teori keagenan (agency theory) ialah suatu kondisi yang terjadi dalam
suatu organisasi dimana administrasi sebagai agen yang disebut spesialis dan
berisi pengaturan yang masuk akal bahwa administrasi organisasi harus bekerja
secara ideal untuk memberikan pemenuhan terbesar seperti manfaat tinggi kepada
hubungan agensi yang timbul ketika satu orang atau lebih dalammemperkerjakan
agen tersebut.
timbulnya perbedaan. Persistensi laba merupakan hal yang sangat penting karena
para pemakai laporan keuangan seperti investor dan kreditur memiliki hak atas
kepentingan atas informasi yang ada untuk mengukur kinerja suatu organisasi.
Pihak agen memiliki kontrol data yang paling ekstrim (data penuh) dan
sekali lagi kepala suku menikmati manfaat dari kekuatan diskreasi atau kekuatan
13
suatu perusahaan untuk bertahan di masa depan. Persistensi laba menunjukkan
menyelesaikan aktivitas yang mungkin menipu klien data, karena manfaat yang
tidak terlalu berfluktuatif tajam. Laba perusahan dikatakan baik apabila laba
akuntansi yang memiliki sedikit atau tidak mengandung gangguan dan dapat
keuangan yang memiliki peran penting bagi pihak yang berkepentingan terhadap
perusahaan. Pihak internal dan eksternal sering menggunakan laba sebagai dasar
pengambilan keputusan.
keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam
aturan bahwa data pembukuan harus dimanfaatkan dalam navigasi bagi pihak
yang memerlukannya.
saat ini dan manfaat pada waktu akan datang yang diperoleh oleh organisasi terus
2) Untuk mensurvei kondisi yang mungkin terjadi dari arus masuk dan
memberikan keuntungan.
6) Untuk mensurvei dampak usaha baik untuk uang tunai maupun non-tunai
Dalam ringkasan aliran kas , pemasukan dan pengeluaran kas dibagi dalam
a. Aktivitas Operasi
Menurut IAI (2014) aliran kas ialah gerakan gaji utama dari gaji substansi
dan latihan yang berbeda yang bukan merupakan latihan usaha dan latihan
subsidi Tindakan mendasar dari usaha ini adalah menciptakan tenaga kerja dan
seperti tawaran tenaga kerja dan produk uang dan penerimaan piutang. Selain
b. Aktivitas Investasi
untuk jangka panjang dan investasi lainnya yang tidak termasuk kedalam setara
kas. Pengungkapan terpisah untuk aliran kas yang dari aktivitas investasi perlu
penerimaan dan pengeluaran kas sehubung dengan sumber daya yang bertujuan
untuk menghasilkan pendapatan dan aliran kas dimasa depan (Putri, 2019)
c. Aktivitas Pendanaan
utama arus kas adalah aktivitas operasi. Hal ini disebabkan karena komponen
dari laba akuntansi adalah arus kas yang berasal dari aktivitas operasi.
kewajiban ini merupakan sumber aset bagi suatu organisasi. Liabilitas dapat
sementara) dan kewajiban jangka panjang. Dengan penyajian yang hebat ini,
dipercaya bahwa bos pinjaman dalam hal apapun akan memiliki kepercayaan
yang dibawa pada uang tunai yang diperoleh melampaui pendapatan dan
selanjutnya jika terjadi ekspansi dalam nilai pasar saham. Kewajiban berisi hasil
dari organisasi yang membayar bunga dan kepala pada saat pengembangan,
dalam hal organisasi tidak dapat membayar, itu akan mewakili pertaruhan
adalah sumber daya yang dimiliki oleh organisasi termasuk uang tunai, piutang,
persediaan, sumber daya saat ini, dan sumber daya yang macet.
Organisasi yang sangat besar agak lebih stabil dan lebih siap untuk menciptakan
Tahun penelitian
1 Mega Indriani Pengaruh Variable Arus Kas Operasi
dan Heinrych arus kas dependen dan Tingkat Utang
Wilson operasi, : persistensi berpengaruh
Napitupulu, tingkat labaVariable signifikan
2020 utang dan independen : persistensi laba,
ukuran 1. Arus ukuranperusahaan
perusahaan, kas tidak berpengaruh
terhadap operasi signifikanterhadap
persistensi 2. Tingkat Hutang Persistensi Laba.
laba. 3. Ukuran
Perusahaan
2 Dewi dan Pengaruh Variable Book tax differences,
Putri, 2015 book tax dependen arus kas operasi dan
differences, : persistensi laba ukuran perusahaan
arus kas Variable berpengaruh terhadap
operasi, arus independen persistensi laba
kas akrual, : sedangkan arus kas
dan ukuran 1. book tax akrual tidak
perusahaan differences berpengaruhterhadap
terhadap 2. Arus persistensi laba.
Persistens kas
i laba operasi
3. arus kas akrual
4. ukuran
Perusahaan
3 Nurul Pengaruh Variabel persistensi laba.
septavita perbedaan dependen: Ukuran perusahaan
(2016) antara laba persitensi laba berpengaruh
akuntansi signifikan terhadap
dengan laba Variabel persistensi laba
fiskal, aliran independen:
kas operasi, 1.perbedaan
tingkat antara laba
hutang,dan akuntansi dengan
ukuran laba fiskal,
perusahaan 2.aliran kas
terhadap operasi 3.tingkat
persitensi hutang, 4.ukuran
laba perusahaan
4 Dita Arisandi Pengaruh Variable Tingkat hutang dan
dan Ida tingkat dependen ukuran perusahaan
Bagus,2019 hutang, : persistensi tidak Berpengaruh
Ukuran laba Variable terhadap persistensi
Perusahaa n independen laba, Ukuran
dan : perusahaan
kepemilik 1. tingkat berpengaruh positif
an manajeria hutang 2.ukuran terhadap persistensi
l pada perusahaan laba,
persistens 3. kepemilikan
i laba manajerial
5 Siti khotimah, Pengaruh Variable Secara parsial book
2019 book tax dependen tax differences, aliran
difference s, : persistensi kas operasi tidak
aliran kas laba Variable berpengaruh terhadap
operasi, independen persistensi laba dan
tingkat : tingkat hutang,
hutang dan 1. book ukuran perusahaan
ukuran tax berpengaruh terhadap
perusahaa n differences persistensi laba
terhadap
persistens 2. aliran kas
i laba operasi
3. tingkat hutang
4. ukuran
perusahaan
Sumber : data olahan penulis (2021)
disebut sebagai latihan utama menghasilkan gaji dan latihan yang berbeda
yang bukan spekulasi dan latihan subsidi. Sebagian besar didapat dari
adalah nilai dari ukuran organisasi yang ditunjukkan oleh sumber daya
organisasi kecil, hampir pasti, manfaat yang didapat juga tidak stabil
juga, organisasi besar akan memiliki aset besar untuk digunakan dalam
semakin baik
kemantapan manfaatnya. Semakin besar ukuran organisasi, semakin banyak
data yang dapat diakses oleh pendukung keuangan dalam mengejar pilihan
lengkapnya.
Gambar 2.1
Model penelitian
H1
Arus kas operasi
H2
H3
Ukuran Perusahaan H4
H1: Diduga arus kas operasi berpengaruh terhadap persistensi laba pada
H2: Diduga tingkat hutang berpengaruh terhadap persistensi laba pada perusahaan
H4: Diduga Arus kas operasi, Tingkat Hutang, dan ukuran perusahaan
METODE PENELITIAN
Pemilihan BEI sebagai lokasi penelitian karena BEI merupakan bursa pertama di
Indonesia yang dianggap memiliki data yang lengkap dan telah terorganisasi
dengan baik, dan dipilihnya sector perbankan karena sector ini merupakan salah
satu sektor yang mempunyai peran yang cukup besar dalam berkontribusi
Dalam penelitian ini ada dua macam variable penelitian, yaitu variabel
terikat dan variabel bebas. Variabel terikat yang digunakan ialah persitensi laba.
Dan variable bebas yang digunakan adalah aliran kas, tingkat hutang dan ukuran
perusahaan.
26
a. Variabel dependen (Variabel terikat)
kepandaian suatu industri dalam menjaga nilai labanya disaat sekarang dan laba
dimasa depan yang diraih oleh industri tersebut secara terus-menerus dalamwaktu
yang lama. Pengukuran earnings persistence fokus pada suatu koefisien regresi
nilai earnings persistence memakai rumus yang digunakan oleh peneliti SA Putri
(2017) yaitu:
b. Variabel Independen
Arus Kas masuk dan kas keluar dalam satu periode tertentu dibagi menjadi
Komponen arus kas yang digunakan dalam penelitian ini adalah aliran kas operasi
dengan menggunkan metode langsung dari laporan arus kas. Adapun rumus yang
dipakai peneliti dalam mengukur arus kas adalah mengacu pada penelitian
2) Tingkat Hutang
Tingkat Hutang adalah suatu kejadian terpenting sebagai penentu bentuk
modal didalam suatu industri. Tingkat kewajiban adalah pemakai dana diikuti
dengan fix cost Septavita (2016). Tingkat hutang dalam penelitian ini dapat diukur
dengan menggunakan rasio dari solvabilitas atau laverage yaitu debt to total ratio
yaitu dengan cara mebagi total utang dengan total aset perusahaan, Adapun rumus
yang dipakai peneliti dalam mengukur tingkat hutang adalah mengacu pada
pengelompokan ukuran organisasi yang tak ada habisnya dengan cara yang
berbeda, termasuk: sumber daya lengkap, ukuran log, nilai pertukaran keuangan,
dan lainnya. Salah satu tolok ukur yang menunjukkan ukuran suatu organisasi
adalah ukuran organisasi atau ukuran organisasi. Dalam ulasan ini, kreator
melibatkan sumber daya lengkap sebagai perangkat estimasi untuk melihat ukuran
(2019)
3.4.1 Populasi
periode 2018-2020, diperoleh dari data statistic. Adapun total populasi penelitian
perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Metode sampel yang
khususnya. Dengan demikian, jaminan sampel yang diambil dalam penelitian ini
2018- 2020.
Tabel 3.1
Proses Seleksi Sampel
Keterangan Jumlah
Jumlah sampel 35
sampel. Berikut ini adalah tabel nama nama perusahaan yang masuk kedalam
sampel penelitian :
Tabel 3.2
Daftar Sampel Perusahaan
Jenis data yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah data
sekunder. Data sekunder ialahsumber informasi eksplorasi yang didapat oleh para
merupakan informasi yang berasal dari suatu pihak atau yayasan yang telah
memanfaatkan atau
mendistribusikan informasinya,Chandrarin(2017:124). Adapun yang menjadi data
di BEI melalui
mendapatkan data yang sifatnya teori untuk perbandingan terhadap data penelitian
menggunakan akses internet untuk mecari tahu hal-hal yang tidak peneliti
dapat dilihat berdasarkan rata-rata, stadar dviasi, varians max, min, sum, range,
Uji asumsi klasik ini dilakukan untuk mengukur kelayakan data sebelum
tidak lolos uji ini, maka analisis hipotesis akan bias. asumsi klasik yang peneliti
(bebas dan bawahan) memiliki penyebaran yang khas atau tidak. Tes Ordinariness
ini berarti untuk menguji apakah dalam model kambuh, antara faktor bawahan,
faktor bebas atau keduanya memiliki sirkulasi yang khas atau mendekati tipikal.
smimov. jika signifikan Kolmogrov-smimov lebih besar dari 0,05 maka data normal.
b) Uji multikoloniearitas
kambuh harus terlihat dari nilai ketahanan dan nilai viariance inflation factor
(VIF). Dengan asumsi harga resistensi berada di bawah 0,10 atau harga VIF lebih
dari 10, multikolinearitas terjadi. Jika demikian, salah satu faktor harus ditolak
c) Uji heteroskedastisitas
regresi ada variances dan residuale suatu pengamatan terhadap pengamatan yang
lain. Regresi dikatakan baik apabila tidak terjadinya heterokedastisitas.banyaknya
d) Uji Autokorelasi
Uji ini merupakan uji untuk mengetahui apakah regresi linier ada korelasi
antara periode t dengan periode t-1 (sebelumnya). Adapun alat uji yang digunakan
peneliti saat ini adalah uji DW. Berikut kriteria untuk menentukan ada atau
tidaknya autokorelasi:
Tabel 3.3
Autokorelasi
Jika Keputusan
0˂d˂dl Tidak ada autokorelasi positif
dl≤d≤du Tidak ada autokorelasi positif
(4-dl)˂d˂4 Tidak ada autokorelasi negative
(4-du)≤d≤(4-dl) Tidak ada autokorelasi negative
du˂d˂(4-du) Tidak ada autokorelasi positif atau negatif
3. Analisis Data
regresi linear berganda adalah analisis tentang hubungan antara satu variabel
dependen dengan dua atau lebih variabel independen dengan skala pengukuran
interval atau rasio. Analisis regresi linear berganda tersebut digunakan untuk
Keterangan :
Y = Persistensi Laba
α = Konstanta
β₁ = koefisian Regresi X₁
β₂ = koefisian Regresi X₂
β₃ = koefisian Regresi
X₃
𝝌₁ = Arus Kas
𝝌₂ = Tingkat Hutang
𝝌₃ = Ukuran Perusahaan
4. Uji Hipotesis
signifikansi 5% (0,05).
2.) apabila nilai sig > 0,05,maka dapat dikatakan hipotesis ditolak
dependen, Ghozali (2016:95). Nilai koefisien determinasi adalah nol dan satu.
Apabila nilai R² dekat dengan angka satu,maka regresi tersebut dikatakan baik
Informasi yang telah dihimpun adalah sebagai tinjauan informasi ringkasan fiskal
Indonesia (BEI) pada periode 2018-2020. Sektor perbankan adalah salah satu
bidang yang memainkan peran yang mengesankan dalam menambah gaji negara,
dan melihat dari latihan sehari-hari di daerah setempat yang tidak dapat dibedakan
sampel dengan kriteria tertentu. Kriteria yang dibutuhkan adalah perusahaan yang
berjumlah 35 perusahaan.
kas operasi, tingkat hutang dan ukuran perusahaan terhadap persistensi laba,
data yang
37
dilihat dari nilai minimum, nilai maksimum, nilai rata – rata (mean), dan standar
deviasi.
keseluruhan:
Tabel 4.1
Descriptive Statistics
Minimu Maximu
N m m Mean Std. Deviation
Valid N 105
(listwise)
Sumber : Olah Data SPSS versi 25
nilai minimum sebesar -0,1504 yang diperoleh dari BNBA pada tahun
2018. Nilai maksimum sebesar 0,0377 yang berasal dari PT BTPS tahun 2019.
Nilai rata- rata (mean) sebesar -0,001669 . Sedangkan nilai standar deviasinya
sebesar 0,0173039.
Arus kas operasi memiliki nilai minimum sebesar 3,9498 yang diperoleh
dari DNAR tahun 2018. Arus kas operasi memiliki nilai maksimum sebesar
9,0586 diperoleh dari BVIC pada tahun 2019. Nilai rata-rata (mean) Arus kas
0,9340605
Tingkat kewajiban memiliki basis senilai 0,0524 yang didapat dari PNBS
pada tahun 2019. Tingkat kewajiban memiliki nilai terbesar 0,9189 yang didapat
dari BACA pada tahun 2019. Nilai tipikal (rata-rata) dari tingkat kewajiban adalah
diperoleh dari PT BNGA pada tahun 2018. nilai maksimum ukuran perusahann
sebesar 9.8830 yang diperoleh dari BNBA pada tahun 2020. Nilai rata-rata (mean)
sebesar 0,8351804.
a. Uji Normalitas
antara faktor-faktor bermasalah atau yang tersisa memiliki alat angkut yang khas
atau tidak. Tes yang digunakan adalah tes terukur kolmogorov-smirnov. Sebagai
alasan untuk pengarahan adalah jika nilai besar ˃0,05 menyiratkan bahwa
informasi yang tersisa biasanya disampaikan, sementara nilai kritis ≤ 0,05 berarti
informasi sisa tidak tersebar secara teratur Ghozali (2016). Berikut adalah
Tabel 4.2
Unstandardized
Residual
N 105
Positive .180
Negative -.212
0,000 dan jumlah sampel yang digunakan sebnayak 105. Hal ini menunjukan
bahwa tidak lolos uji normalitas, karena 0,000<0,05. Selanjutnya, bagaimana agar
data menjadi normal. Maka harus dilakukannya pengapusan data yang outlier.
nilai yang sama sekali berbeda dari nilai persepsi yang berbeda ( informasi dengan
kualitas yang keterlaluan) salah satu metode untuk mengenali informasi anomali
adalah dengan melihat-lihat Plot Kasus dari harga dirinya yang masih ada. Setelah
itu hapus informasi anomali yang dibedakan pada Kotak Plot. Berikut adalah
Gambar 4.1
Data outlier
Berdasarkan gambar diatas terdapat beberapa data dengan nilai ekstrim.
Data outlier yang akan dihapus adalah data dengan tanda bintang dan bulat. Data
yang akan dihapus adalah data ekstrim divariabel arus kas operasi yaitu nomor
tidak terdapat data outlier. dan variabel persistensi laba terdapat data ekstrim pada
informasi anomali maka, pada saat itu, periksa lagi terlepas dari apakah informasi
Tabel 4.3
Unstandardized Residual
N 77
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. .00347251
Deviation
Negative -.111
Test Statistic .111
c. Lilliefors Significance
Correction. Sumber : Olah Data
SPSS versi 25
Hasil dari uji normalitas dalam penelitian ini dapat ditinjau pada tabel 4.3.
tidak berdistribusi normal. Hal ini dapat dibuktikan dengan Asymp. sig.(2-tailed)
yang besarnya 0.019, yang lebih kecil dari tingkat signifikansi (0.05). selanjutnya
mendeteksi kembali data outlier dengan melihat Box Plot dari nilai residualnya.
Gambar 4.2
Data outlier
Berdasarkan gambar diatas masih terdapat beberapa data dengan nilai
ekstrim. Data yang akan dihapus adalah data ekstrim divariabel arus kas operasi
yaitu nomor 33. Variabel tingkat hutang tidak terdapat data ekstrim. Variabel
ukuran perusahaan terdapat nilai ekstrim pada nomor 36 dan variabel persistensi
laba terdapat data ekstrim pada nomor 2,54,dan 39. Berikut tabel uji normalitas
Tabel 4.4
Unstandardized Residual
N 72
Negative -.076
Hasil dari uji normalitas dalam penelitian ini dapat ditinjau pada tabel 4.4.
normal
b. Uji Multikolonieritas
samping multikolonieritas jika memiliki nilai ketahanan ≤ 0,10 atau setara dengan
harga VIF
≥ 10. Hasil uji multikolinieritas dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.5
Coefficientsa
Collinearity Statistics
X1 .655 1.526
X2 .945 1.058
X3 .638 1.566
a. Dependent Variable: y
Dari hasil perhitungan hasil analisis data diatas, diperoleh nilai VIF pada
variabel arus kas operasi sebesar 1,526 , nilai VIF pada tingkat hutang 1,058, nilai
VIF pada ukuran perusahaan sebesar 1,566. Sedangkan nilai tolerance pada
masing masing variabel arus kas operasi 0,655, Nilai tingkat hutang 0,945, Nilai
c. Uji Heterokedastisitas
Gambar 4.3
Model regresi yang layak adalah bahwa homoskedastisitas atau
diagram dispersi plot antara nilai yang diantisipasi dari variabel terikat ZPRED
dan SRESID yang tersisa. Gambar diatas menunjukan jelas bahwa 0 pada pivot
Y.
d. Uji Autokorelasi
Tabel 4.6
Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of
Model R R Square Square the Estimate Durbin-Watson
nilai DW dengan nilai sig 0,5 dan jumlah data (n) = 72 , serta k = 3 (k adalah
sejumlah 1.7054. karena nilai Durbin-Watson lebih besar dari batas bawah (dL),
a. Analisis Data
Tabel 4.7
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) -.083 .020 -4.179 .000
Hasil uji t dapat dilihat pada tabel coefficients pada kolom sig (significance). Jika
uji thitung
> ttabel dan probabilitas nilai t atau signifikansi < 0,05, maka dapat dikatakan
bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antar variabel bebas terhadap variabel
terikat secara parsial. Namun jika nilai thitung < ttabel dan jika probabillitas
signifikansi > 0,05, maka dapat dikatakan bahwa tidak terdapat pengaruh yang
Tabel 4.8
ANOVAa
Sum of Mean
Model Squares Df Square F Sig.
Total .051 71
30,250 dan F tabel sebesar 2,73 dengan nilai sig. sebesar 0,000. Hal ini
menandakan bahwa model regresi dapat digunakan karena nilai sig 0,000 < 0,05
dan nilai F hitung > F tabel. Maka dapat disimpulkan Ha diterima yang
menunjukkan bahwa terdapat pengaruh simultan yang signifikan antara arus kas
Tabel 4.9
Model Summaryb
b. Dependent Variable: y
Sumber: Olah Data SPSS versi
25
Square diperoleh sebesar 0,853. Hal ini berarti 85,3% variasi persistensi laba
disebabkan oleh arus kas operasi, tingkat hutang, ukuran perusahaan dan sisanya
14,7% berasal dari faktor lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini.
4.3 Pembahasan
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, maka berikut ini adalah
1. Hipotesis 1
mempunyai nilai t hitung sebesar 2,275 t tabel sebesar 1,993 serta tingkat
signifikan sebesar 0,026 lebih kecil dari 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa
Laba pada perusahaan sector perbankan yang terdaftar di Bursa efek indonesi
periode 2018- 2020 dalam penelitian ini diterima. Dapat ditarik kesimpulan
bahwa Arus Kas Operasi memiliki pengaruh terhadap Persistensi Laba pada
persistensi laba. Arus Kas merupakan salah satu laporan keuangan pokok, di
samping neraca dan laporan laba rugi. Pendapatan menyajikan data penting
sehubungan dengan penerimaan dan biaya uang usaha selama periode tertentu.
2. Hipotesis 2
mempunyai nilai t hitung sebesar -0,5226 dan t tabel sebesar 1,993. Hal ini
terhadap Persistensi Laba pada perusahaan sektor perbankan yang terdaftar di BEI
tahun 2018- 2020” dalam penelitian ini diterima. Sehingga dapat dikatakan bahwa
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Indriani (2020),
tingkat hutang akan memberikan sinyal positif bagi investor, tingkat hutang
persistensi laba dengan tujuan agar investor dan kreditor menilai bahwa kinerja
perusahaan itu baik. Penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan
penelitian tersebut menunjukan hasil bahwa tidak adanya pengaruh tingkat hutang
mempunyai nilai t hitung sebesar -0,523 dan t tabel sebesar 1,993 serta tingkat
signifikan sebesar 0,602 lebih besar dari 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa
Laba pada perusahaan sektor perbankan yang terdaftar di BEI tahun 2018- 2020.
dalam penelitian ini ditolak. Sehingga dapat dikatakan bahwa ukuran perusahaan
terdahulu yang dilakukan Dewi dan Putri(2015), menunjukan hasil bahwa ukuran
dampaknya adalah bahwa ukuran organisasi tidak dapat selalu dalam semua kasus
mencerminkan kondisi asli dari ketekunan manfaat dari suatu usaha.hal tersebut
berarti ukuran perusahaan tidak menjamin bahwa semakin besar suatu ukuran
4. Hipotesis 4
Berdasarkan hasil uji hipotesis 4 menunjukan bahwa Arus Kas Operasi,
Tingkat Hutang dan ukuran perusahaan Terhadap Persitensi Laba secara simultan
tercatat pada Perdagangan Saham Indonesia tahun 2018-2020 dalam penelitian ini
diakui.
BAB V
5.1 Kesimpulan
1. Hasil Analisis Uji (R²) memiliki Nilai Adjusted R Square sebesar 0,853
Laba.
Persistensi Laba.
5.2 Saran
1. Penelitian setelah ini bisa menggunakan objek yang lain dan pengamatan
Objek lain seperti sektor pertambangan, sektor tekstil dan lain-lain yang
terdaftar di BEI
4. Untuk peneliti yang akan datang gunakan jumlah periode yang baru dan