Anda di halaman 1dari 8

PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, DAN LEVERAGE DALAM

MEMPREDIKSI FINANCIAL DISTRESS PADA PERUSAHAAN ANEKA


INDUSTRI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

Ni Komang Evi Endayani, I Wayan Widnyana, I Wayan Sukadana


Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mahasaraswati Denpasar
e-mail : eviendayani15@gmail.com

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menjelaskan apakah Profitabilitas yang
diukur dengan Return On Asset, Likuiditas yang diukur dengan Current Ratio, dan Leverage
yang diukur dengan Debt Ratio berpegaruh dalam memprediksi Financial Distress pada
perusahaan aneka industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Populasi dalam penelitian
ini adalah seluruh perusahaan aneka industri yang terdaftar di BEI tahun 2015 sampai 2017.
Sedangkan sampel penelitian ini ditentukan dengan metode purposive sampling sehingga
diperoleh 25 perusahaan sampel. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder yang
diperoleh dari Indonesian capital market directory dan www.idx.co.id. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa Profitabilitas berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Financial
Distress, Likuiditas berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Financial Distress, dan
Leverage berpengaruh positif dan signifikan terhadap Financial Distress.

Kata Kunci : Profitabilitas, Likuiditas, Leverage, dan Financial Distress.

Abstract
This study aims to determine and explain whether Profitability as measured by Return
On Assets, Liquidity as measured by Current Ratio, and Leverage as measured by Debt
Ratio have an effect in predicting Financial Distress in various industrial companies
listed on the Indonesia Stock Exchange. The population in this study were all various
industrial companies listed on the IDX from 2015 to 2017. While the sample of this
study was determined by purposive sampling method so that 25 sample companies were
obtained. The type of data used is secondary data obtained from the Indonesian capital
market directory and www.idx.co.id. The results of this study indicate that Profitability
has a negative and significant effect on Financial Distress, Liquidity has a negative and
significant effect on Financial Distress, and Leverage has a positive and significant
effect on Financial Distress.

Keywords: Profitability, Liquidity, Leverage, and Financial Distress

94 | P a g e
PENDAHULUAN Rata-Rata Financial Distress
Pada hakekatnya tujuan Perusahaan Aneka Industri yang
didirikannya perusahaan adalah untuk Terdaftar di BEI Tahun 2015-2017
memaksimalkan keuntungan atau laba.
Tujuan ini dapat dicapai jika perusahaan No. Tahun Financial Distress
melakukan kegiatan secara efektif dan 1 2015 10,2
efisien. Untuk mewujudkan tujuan 2 2016 10,4
tersebut, manajemen dari perusahaan harus 3 2017 9,5
mampu mengelola keuangan dengan baik Sumber : Data diolah
dan tepat disamping fungsi lainnya demi
mempertahankan keberadaan perusahaan Berdasarkan tabel di atas financial
serta mengembangkannya. distress perusahaan aneka industri pada
Peningkatan kinerja harus dijaga tahun 2015 sebesar 10,2 mengalami
oleh perusahaan agar kondisi perusahaan peningkatan pada tahun 2016 sebesar 10,4,
tetap stabil dan tidak mendekati dan pada tahun 2017 mengalami
kebangkrutan. Kebangkrutan merupakan penurunan sebesar 9,5.
keadaan tidak Solven (tidak mampu Berdasarkan fenomena yang telah
membayar utang) dari perseorangan atau diuraikan, diketahui bahwa perusahaan
lembaga. merupakan unit kegiatan produksi yang
Kebangkrutan dapat terjadi dalam mengelola sumber-sumber ekonomi
sebuah perusahaan apabila perusahaan dengan tujuan untuk memperoleh
tersebut mengalami kondisi kesulitan. keuntungan. Maka dengan didirikannya
Kesulitan yang dapat menyebabkan sebuah perusahaan tujuannya bukanlah
kebangkrutan disebabkan oleh dua faktor untuk mengalami kebangkrutan, melainkan
yaitu, kesulitan yang disebabkan oleh berorientasi untuk kelangsungan usahanya
eksternal dan kesulitan yang disebabkan di masa yang akan datang sebagai prinsip
dari faktor internal. Dari faktor eksternal utama dari mendirikan perusahaan, yaitu
seperti terjadinya kesulitan bahan baku untuk dapat melakukan usahanya secara
atau kesulitan sumber daya perusahaan, terus menerus (going concern). Oleh
sehingga perusahaan kehilangan karena itu, penting bagi perusahaan untuk
kesempatan dalam melakukan produksi mengevaluasi dan mempertahankan
dan menghasilkan profit. Kemudian kinerja keuangan agar perusahaan
kesulitan diakibatkan faktor alam seperti terhindar dari kegagalan usaha. Kegagalan
terjadinya bencana yang memaksa usaha sendiri merupakan suatu yang
perusahaan melakukan pembubaran. sebenarnya dapat diprediksi dengan
Sedangkan untuk faktor internal bisa menggunakan berbagai pendekatan teori
dilihat dari segi keuangan perusahaan, keuangan.
yaitu kesulitan terjadi apabila perusahaan
tidak mampu lagi membayar semua utang- KAJIAN PUSTAKA
utangnya dan memenuhi kewajibannya Laporan Keuangan
sehingga perusahaan mulai melakukan Dalam menunjang semua aktivitas
pembubaran dan akan mulai berdampak yang dilakukan perusahaan, perusahaan
pada pengesahan pailit. Tahap awal membutuhkan sebuah laporan yang dapat
kebangkrutan bisnis yang terjadi dalam merangkum semua aktivitas dan informasi
perusahaan biasanya diawali terjadinya keuangannya. Informasi yang disajikan
kesulitan keuangan (Financial Distress). dengan benar sangatlah penting bagi
Berikut adalah rata-rata financial perusahaan karena dengan adanya laporan
distress perusahaan aneka industri dari tersebut semua pihak yang berkepentingan
tahun 2015 sampai dengan 2017. dapat dengan muda menilai kinerja
perusahaan dan dapat memberikan input

95 | P a g e
(informasi) yang bisa dipakai untuk digunakan untuk formula rasio keuangan
pengambilan keputusan yang akan diperoleh dari data-data neraca, ataupun
berdampak pada kelangsungan hidup data gabungan antara neraca dan laporan
perusahaan di masa kini maupun masa laba rugi. Menurut Sartono (2010:113),
depan. manfaat melakukan analisis keuangan
melalui rasio keuangan yaitu rasio dapat
Analisis Laporan Keuangan memberikan indikasi apakah perusahaan
Laporan keuangan merupakan proses memiliki kas yang cukup untuk memenuhi
akhir dari pencatatan kegiatan transaksi kewajiban financialnya, besarnya piutang
yang dilakukan oleh perusahaan. Menurut yang cukup rasional, efisiensi manajemen
Kasmir (2008:66), tujuan utama analisis persediaan, perencanaan pengeluaran
keuangan adalah agar dapat mengetahui investasi yang baik, dan struktur modal
posisi keuangan saat ini. Dengan yang sehat sehingga tujuan
mengetahui posisi keuangan, setelah memaksimumkan kemakmuran pemegang
dilakukan analisis laporan keuangan secara saham dapat dicapai.
mendalam, akan terlihat apakah
perusahaan dapat mencapai target yang
Jenis-Jenis Rasio Keuangan
telah direncanakan sebelumnya atau tidak.
Hasil analisis laporan keuangan akan Setiap rasio keuangan memiliki
memberikan informasi tentang kekuatan tujuan, kegunaan dan arti tertentu.
dan kelemahan perusahaan. Dengan Pengukuran kinerja keuangan dengan
adanya kelemahan dan kekuatan yang menggunakan rasio dapat dilakukan
dimiliki maka akan tergambar kinerja dengan beberapa jenis rasio keuangan
perusahaan. yang kemudian berguna dalam
Hasil analisis laporan keuangan ini pengambilan keputusan. Menurut Sartono
tercermin dalam rasio-rasio keuangan (2010:114), jenis-jenis rasio ada empat
perusahaan. Rasio-rasio keuangan yang yaitu Rasio Likuiditas, Rasio Aktivitas,
dihasilkan dari analisis laporan keuangan Rasio Leverage, dan Rasio Profitabilitas.
inilah yang merupakan indikator yang
digunakan untuk memprediksi terjadinya Financial Distress
financial distress. Financial distress merupakan
kondisi yang dapat dijelaskan secara luas
Rasio Keuangan dan bervariasi. Berbagai penilaian yang
telah dilakukan oleh para peneliti atas
Dalam menganalisa kondisi
kondisi ini memunculkan beragam
keuangan suatu perusahaan dapat
pandangan mengenai pengertian kondisi
dilakukan salah satunya dengan cara
financial distress. Menurut Debarshi
menghitung rasio-rasio keuangan yang
Bhattacharyya (2012:445) distress
sesuai dengan keinginan. Analisa rasio
merupakan kesulitan keuangan atau krisis
keuangan merupakan suatu analisa yang
yang akut. Perusahaan mengalami
sangat banyak digunakan. Analisa rasio
kesulitan atau dalam keadaan sakit
keuangan sendiri dimulai dengan laporan
memiliki arti bahwa situasi perusahaan
dasar, yaitu neraca (balance sheet atau
ketika itu tidak mampu memenuhi utang,
statement of financial position), dan
dengan kata lain, ketika nilai total asset
laporan laba rugi komprehensif (income
perusahaan tidak cukup untuk membayar
statement atau statement of comprehensive
total kewajiban ekternal, maka dapat
income).
dikatakan perusahaan mengalami
Penggunaan teknik rasio keuangan
kesulitan. Menurut Stephen A. Ross,
dianggap yang paling efektif dalam
Randolph, Westerfield dan Jeffrey Jeff
menganalisis laporan keuangan suatu
(2013:928), kesulitan keuangan adalah
perusahaan. Biasanya laporan keuangan

96 | P a g e
suatu keadaan dimana arus kas operasi KERANGKA BERFIKIR DAN
perusahaan tidak cukup untuk memenuhi HIPOTESIS
kewajiban saat ini (seperti kredit
perdagangan atau beban bunga) dan Kerangka Berpikir Teoritis
perusahaan dipaksa untuk mengambil Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas,
tindakan korektif. dan Leverage
Kesulitan keuangan terjadi karena Terhadap Financial
berbagai faktor yang beberapa diantaranya
Distress
telah dikemukakan oleh Bhattacharyya,
yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor
Profitabilitas
eksternal dapat mempengaruhi kondisi
(X1)
kesulitan keuangan pada beberapa industri
sekaligus, namun banyak peneliti yang Likuiditas Financial
menemukan bahwa kondisi kesulitan (X2) Distress
keuangan perusahaan lebih banyak berasal
dari faktor internal perusahaan dimana Leverage
perusahaan tidak memiliki manajemen (X3)
yang baik dan tanggap.
Keterangan :
Dampak Kondisi Financial Distress Bagi : Pengaruh secara
Perusahaan Parsial
Perusahaan yang mengalami kondisi : Pengaruh secara
kesulitan keuangan akan dipandang negatif Simultan
karena dampak yang ditimbulkannya
sangat berpengaruh terhadap investor, Sumber : Hasil pemikiran Peneliti (2019)
kreditor, dan stakeholder perusahaan.
Dampak perusahaan yang Hipotesis
mengalami kondisi kesulitan keuangan
tidak hanya dirasakan ketika perusahaan Pengaruh Profitabilitas Terhadap
sedang berada dalam kondisi kesulitan Financial Distress
keuangan, tetapi juga setelah masa
kesulitan berlalu. Setelah perusahaan Profitabilitas merupakan hasil akhir
melewati kondisi kesulitan keuangan bersih dari berbagai kebijakan dan
kepercayaan dari investor, kreditor, dan keputusan, dimana rasio ini digunakan
siplier akan berkurang karena kinerja sebagai alat pengukur atas kemampuan
perusahaan dimasa lalu yang dinilai buruk. perusahaan untuk memperoleh keuntungan
dari setiap rupiah penjualan yang
Manfaat Informasi Kebangkrutan dihasilkan. Perusahaan yang memiliki
Informasi kebangkrutan suatu profitabilitas tinggi berarti memiliki laba
perusahaan sangat dibutuhkan atau yang besar, ini berarti perusahaan tersebut
diperlukan oleh banyak pihak yang tujuan semakin kecil kemungkinan untuk
utamanya untuk mengambil keputusan mengalami financial distress. Penelitian
bagi para manajemennya masing-masing. yang dilakukan Arini (2010) profitabilitas
berpengaruh negatif dan signifikan
terhadap kondisi financial distress
perusahaan, artinya semakin besar
profitabilitas suatu perusahaan semakin
mengurangi kondisi financial distress
perusahaan tersebut dan rasio yang paling
dominan dalam memprediksi kondisi

97 | P a g e
financial distress adalah rasio pihak ketiga berada ditangan agent. Jika
profitabilitas. Berdasarkan uraian diatas, total hutang yang dimiliki perusahaan
maka hipotesis pertama dalam penelitian terlalu besar, maka perlu ditinjau lebih
ini adalah sebagai berikut: lanjut kinerja agent dalam mengelola
H1 : Profitabilitas berpengaruh negatif dan perusahaan karena jika total hutang
signifikan terhadap kondisi financial perusahaan terlalu besar, maka akan
distress perusahaan mengakibatkan suatu perusahaan semakin
rawan terhadap financial distress
Pengaruh Likuiditas Terhadap (Muhammad dan Wahyu, 2014). Penelitian
Financial Distress Imam dan Reva (2012) menyimpulkan
Rasio Likuiditas adalah rasio-rasio bahwa leverage berpengaruh signifikan
yang dimaksudkan untuk mengukur terhadap financial distress. Penelitian
likuiditas perusahaan. Likuiditas Luciana dan Kristijadi (2003), Almilia
perusahaan menunjukkan kemampuan (2006), dan Novita R, dkk (2014)
perusahaan mendanai operasional menyimpulkan bahwa leverage
perusahaan dalam memenuhi kewajiban berpengaruh positif terhadap financial
jangka pendek perusahaan Wild et al distress. Berdasarkan uraian diatas, maka
(2005) dalam Wahyu dan Doddy (2009). hipotesis ketiga dalam penelitian ini adalah
Penelitian Imam dan Reva (2012) sebagai berikut:
menyimpulkan bahwa likuiditas H3 : Leverage berpengaruh positif dan
berpengaruh signifikan terhadap financial signifikan terhadap kondisi financial
distress. Novita R, dkk (2014) distress perusahaan.
menyimpulkan bahwa likuiditas
berpengaruh negatif terhadap financial Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, dan
distress. Semakin besar rasio likuiditas Leverage Terhadap Financial Distres
maka semakin kecil kemungkinan Financial Distress atau kesulitan
perusahaan mengalami financial distress. keuangan hampir pasti pernah dialami oleh
Hasil penelitian yang dilakukan setiap perusahaan. Kondisi ini merupakan
menunjukkan bahwa likuiditas mampu ciri khas yang dialami oleh perusahaan
memprediksi financial distress. sebagai akibat dari beberapa kondisi yang
Berdasarkan uraian diatas, maka hipotesis terjadi dari dalam perusahaan, seperti
kedua dalam penelitian ini adalah sebagai manajemen yang tidak mampu mengelola
berikut: dan mengatur perusahaannya dengan baik
H2 : Likuiditas berpengaruh negatif dan maupun faktor yang berasal dari luar
signifikan terhadap kondisi financial perusahaan yang tidak mungkin mampu
distress perusahaan. dikendalikan perusahaan. Prestasi baik
yang dicapai perusahaan dapat dilihat di
Pengaruh Leverage Terhadap Financial dalam laporan keuangan yang
Distress dipublikasikan oleh perusahaan. Sebelum
Rasio Leverage menunjukkan menanamkan modalnya, investor terlebih
seberapa besar kebutuhan perusahaan dahulu melihat kinerja perusahaan. Kinerja
dibelanjai dengan hutang. Semakin besar perusahaan dapat diukur dengan rasio
tingkat leverage perusahaan, akan semakin keuangan. Dengan demikian perusahaan
besar jumlah hutang yang digunakan, dan yang mempunyai rasio profitabilitas,
semakin besar risiko bisnis yang dihadapi likuiditas, dan leverage yang baik
terutama apabila kondisi perekonomian cenderung dijadikan tolak ukur bagi para
memburuk (Sutrisno, 2013:224). Rasio investor. Berdasarkan uraian diatas, maka
leverage menunjukkan seberapa besar hipotesisi keempat dalam penelitian ini
hutang yang dimiliki oleh perusahaan. adalah sebagai berikut:
Keputusan pengambilan pendanaan dari

98 | P a g e
H4 : Profitabilitas, Likuiditas, dan Y = 7,504 - 0,134X1 - 0,191X2
Leverage secara simultan + 0,672X3
berpengaruh signifikan terhadap 1) Nilai konstanta berdasarkan hasil
financial distress. uji regresi adalah sebesar 7,504,
yang berarti jika Profitabilitas
METODE PENELITIAN (X1), Likuiditas (X2) dan
Leverage (X3) masing-masing
Objek Penelitian bernilai 0 (konstan) maka
Dalam penelitian ini, yang menjadi Financial Distress (Y) sebesar
obyek penelitian adalah Profitabilitas, 7,504.
Likuiditas, dan Leverage yang 2) Nilai koefisien regresi variabel
menggunakan variabel Return On Asset Profitabilitas (X1) sebesar -0,134,
(ROA), Current Ratio (CR), dan Debt secara statistik menunjukkan
Ratio (DR) sebagai variabel independen bahwa ada pengaruh negatif
Terhadap Financial Distress sebagai variabel Profitabilitas (X1)
variabel dependen dan tercantum dalam terhadap Financial Distress (Y).
laporan keuangan pada perusahaan aneka Nilai koefisien sebesar -0,134
industri yang terdaftar pada Bursa Efek memiliki arti jika Profitabilitas
Indonesia (BEI). meningkat, maka nilai Financial
Distress menurun sebesar 0,134
Metode Pengumpulan Data dengan asumsi variabel X2 dan
Dalam penelitian ini pengumpulan X3 tetap.
data dilakukan dengan cara dokumentasi 3) Nilai koefisien regresi variabel
yaitu pengumpulan data yang dilakukan Likuiditas (X2) sebesar -0,191,
dengan cara mencari laporan-laporan secara statistik menunjukkan
maupun dokumen-dokumen yang ada di bahwa ada pengaruh negatif
Bursa Efek Indonesia melalui variabel Likuiditas (X2) terhadap
www.idx.co.id. Financial Distress (Y). Nilai
koefisien sebesar -0,191
Hasil Dan Pembahasan memiliki arti jika Likuiditas
meningkat, maka nilai Financial
Rekapitulasi Hasil Perhitungan Distress menurun sebesar 0,191
SPSS dengan asumsi variabel X1 dan
X3 tetap.
4) Nilai koefisien regresi variabel
Leverage (X3) sebesar 0,672,
secara statistik menunjukkan
bahwa ada pengaruh positif
variabel Leverage (X3) terhadap
Financial Distress (Y). Nilai
koefisien sebesar 0,672 memiliki
arti jika Leverage meningkat,
maka nilai Financial Distress
meningkat sebesar 0,672 dengan
1. Hasil Analisis Regresi Linear asumsi variabel X1 dan X2 tetap.
Berganda
Berdasarkan hasil uji regresi 2. Hasil Korelasi Berganda
pada tabel di atas, maka dapat Berdasarkan hasil perhitungan
diperoleh suatu persamaan regresi dengan SPSS diperoleh hasil seperti
ganda adalah sebagai berikut.

99 | P a g e
tabel diperoleh nilai R sebesar c. Pengaruh Leverage terhadap
0,846. Financial Distress
Berdasarkan tabel Interval Berdasarkan table terlihat bahwa
Korelasi Berganda nilai R (0,846) taraf signifikan sebesar 0,000.
terletak 0,80-1,000 yang berarti Hasil signifikansi tersebut
memiliki hubungan sangat kuat, menunjukkan bahwa taraf
dengan variabel Profitabilitas (X1), signifikansi variabel Leverage
Likuiditas (X2), dan Leverage (X3) lebih kecil dari taraf  = 0,05,
memiliki hubungan yang sangat kuat sehingga dapat dikatakan bahwa
dengan Financial Distress (Y). Leverage berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap
Financial Distress.
3. Hasil Analisis Determinasi
Hasil pengujian koefisien 5. Hasil Uji F
determinasi dapat dilihat pada tabel Berdasarkan table dapat
5.6 menunjukkan nilai R Square dilihat ketiga variabel bebas
sebesar 0,716. Hal ini berarti 71,6% berpengaruh signifikan terhadap
Financial Distress dapat dijelaskan Financial Distress. Hal ini
oleh Profitabilitas, Likuiditas, dan ditunjukkan dengan nilai
Leverage, sedangkan sisanya sebesar probabilitas signifikan sebesar
28,4% (100%-71,6%) lainnya 0,000 yang menunjukkan nilai
dipengaruhi oleh variabel lain diluar dibawah taraf signifikansi 0,05.
penelitian ini. Dapat dikatakan bahwa
Profitabilitas (X1), Likuiditas (X2),
4. Hasil Uji Hipotesis (Uji t) Leverage (X3) secara simultan
a. Pengaruh Profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap
terhadap Financial Distress Financial Distress.
Berdasarkan tabel terlihat bahwa
taraf signifikan sebesar 0,000.
Hasil signifikansi tersebut KESIMPULAN
menunjukkan bahwa taraf Berdasarkan hasil analisis dan
signifikansi variabel pembahasan maka simpulan dalam
Profitabilitas lebih kecil dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
taraf ᾳ = 0,05 sehingga dapat 1) Hasil pengujian penelitian analisis
dikatakan bahwa Profitabilitas korelasi berganda (R)
berpengaruh negatif dan menunjukkan bahwa Profitabilitas,
signifikan terhadap Financial Likuiditas, dan Leverage memiliki
Distress. hubungan yang sangat kuat dengan
b. Pengaruh Likuiditas terhadap Financial Distress.
Financial Distress 2) Hasil pengujian penelitian analisis
Berdasarkan table terlihat bahwa determinasi (R2) menunjukkan
taraf signifikan sebesar 0,044. bahwa Profitabilitas, Likuiditas,
Hasil signifikansi tersebut dan Leverage mampu menjelaskan
menunjukkan bahwa taraf 71,6% Financial Distress.
signifikansi variabel Likuiditas 3) Hasil pengujian penelitian secara
lebih kecil dari taraf  = 0,05 parsial Profitabilitas dan Likuiditas
sehingga dapat dikatakan bahwa berpengaruh negatif signifikan
Likuiditas berpengaruh negatif terhadap Financial Distress,
dan signifikan terhadap sedangkan Leverage berpengaruh
Financial Distress. positif signifikan terhadap

100 | P a g e
Financial Distress. Dari Uji t juga Keown, Arthur J. et.al. 2008. Manajemen
dapat diketahui bahwa Leverage Keuangan : Prinsip dan Penerapan.
berpengaruh dominan terhadap Edisi Kesepuluh. Jakarta : PT Indeks.
Financial Distress, karena Kieso, Donald, E., Jerry J. Weygantd,
memiliki nili tn terbesar (7,374) Terry D. Warfield. 2008. Akuntansi
4) Hasil pengujian penelitian secara Intermediate. Jakarta:Erlangga.
simultan Profitabilitas, Likuiditas, Luciana Spica Almilia, Kristijadi. 2003.
dan Leverage berpengaruh ‘‘Analisis Rasio Keuangan Untuk
signifikan terhadap Financial Memprediksi Kondisi Financial
Distress. Distress Perusahaan Manufaktur yang
Terdaftar di Bursa Efek Jakarta’’. JAAI,
DAFTAR PUSTAKA Vol.7, No. 2.
Ayu, Adindha Sekar. 2017. Pengaruh Mardiyanto, Handono. 2009. Intisari
Likuiditas, Leverage, Profitabilitas, dan Manajemen Keuangan, Edisi 1. Jakarta:
Ukuran Perusahaan Manufaktur Sektor Jala Sutia
Industri Dasar dan Kimia yang Munawir, S. 2010. Analisis Laporan
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Keuangan, Edisi 4. Yogyakarta: Liberty
Tahun 2012-2015. Jurnal Administrasi Ni Luh Made dan Ni K. Leli. 2015.
Bisnis (JAB) Vol. 43 No. 2 Februari Pengaruh Rasio Likuiditas, Leverage,
2017 Operating Capacity, dan Sales Growth
Ardian, Ndre Vici. 2017. Pengaruh Rasio Terhadap Financial Distress. E-Jurnal
Likuiditas, Rasio Leverage, Rasio Akuntansi Universitas Udayana. ISSN:
Aktifitas, dan Rasio Profitabilitas 2337-3806.
Terhadap Financial Distress pada Prihadi, Toto. 2008. Deteksi Cepat Kondisi
Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Keuangan, 7 Analisis Rasio Keuangan.
di Bursa Efek Indonesia periode tahun Jakarta: PPM
2013-2015. Universitas Pandanaran Reva Maymi Srengga. Analisis Rasio
Semarang Keuangan Untuk Memprediksi Kondisi
Darsono dan Ashari. 2005. Pedoman Financial Distress Perusahaan
Praktis Memahami Laporan Keuangan. Manufaktur yang Terdaftar di BEI
Yogyakarta: CV. Andi Offset Tahun 2006-2010. Skripsi Universitas
Fahmi, Irham. 2015. Analisis Laporan Jember
Keuangan, Cetakan Ke-5. Bandung: Sartono, Agus. 2010. Manajemen
Alfabeta Keuangan Teori dan Aplikasi, Edisi 4.
Feri Dwi Adrianto. Prediksi Rasio Yogyakarta: BPFE
Keuangan Terhadap Prediksi Financial Sudana, I Made. 2011. Manajemen
Distress Perusahaan Manufaktur yang Keuangan Perusahaan. Jakarta:
Terdaftar di BEI Tahun 2005-2009. Erlangga
Skripsi. Universitas Diponegoro. Wahyu Widarjo dan Doddy Setyawan.
Hanafi, Mahmud M, dan Abdul Halim. 2009. Pengaruh Rasio Keuangan
2009. Analisis Laporan Keuangan, Terhadap Kondisi Financial Distress
Edisi 4.Yogyakarta: UPP STIM YKPN Perusahaan Otomotif. Jurnal Bisnis dan
Hanfi, Mahmud M. 2014. Manajemen Akuntansi Vol.11. No. 2.
Keuangan, Edisi 1. Yogyakarta: www.idx.co.id
Harahap, Sofyan Safri. 2013. Analisis
Krisis Atas Laporan Keuangan. Jakarta:
PT. Raja Grafindo Persada
Kasmir. 2013. Analisis Laporan
Keuangan. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada

101 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai