Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Financial distress merupakan suatu kondisi yang menyebabkan bisnis

mengalami kebangkrutan. Kegagalan bisnis dan kesulitan keuangan adalah kondisi

umum yang terjadi di lingkungan pasar yang kompetitif. Ketika perusahaan mengalami

financial distress, peluang perusahaan menuju kebangkrutan lebih tinggi dan ini

membuat reputasi perusahaan semakin buruk. Sehingga, para pemegang saham akan

menarik kembali sahamnya dan investor dapat mencegah para pemegang saham dari

berinvestasi di perusahaan (Khaliq, Altarturi, Thaker, Harun, & Nahar, 2014). Namun,

tidak semua perusahaan yang mengalami financial distress dipastikan berakhir pada

kebangkrutan. Hal itu tergantung bagaimana perusahaan tersebut dapat mengatasi

maupun mencegah hingga dapat memulihkan kembali kondisi semula dan terhindar dari

likuidasi.

Berdasarkan data dari www.idx.co.id selama periode 2016 sampai 2018

perusahaan yang delisting dari Bursa Efek Indonesia sebanyak 12 perusahaan. Salah satu

faktor yang menyebabkan perusahaan harus delisting dari BEI dan terancam financial

distress yaitu penurunan kinerja perusahaan ditandai dengan modal yang tidak

mencukupi, besarnya hutang serta bunga (Rodoni & Ali, 2014) dalam (Carolina,

Marpaung, & Pratama, 2018). Hutang yang besar namun tidak dapat memaksimalkan

Prediksi kondisi financial distress melalui analisis rasio arus kas pada perusahaan consumer goods yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Henni Fauziah Ramadhanti
2

profit sehingga perusahaan terus menerus mengalami defisit, perusahaan cepat atau

lambat akan mengalami financial distress jika tidak segera diatasi.

Firm size juga menjadi salah satu tolak ukur yang digunakan untuk mendeteksi

apakah perusahaan terindikasi mengalami kesulitan keuangan atau tidak (Rianti &

Yadiati, 2018). Firm size dapat menggambarkan keadaan perusahaan. Ukuran

perusahaan yang besar menandakan perusahaan tersebut mempunyai total asset yang

besar pula, artinya perusahaan memiliki kecukupan dana untuk membiayai kegiatan

operasional perusahaan (Pertiwi, 2018). Sehingga, kecil kemungkinan perusahaan

mengalami financial distress tetapi tidak menutup kemungkinan bahwa kondisi tersebut

terjadi di perusahaan yang besar (Sastriana, 2013).

Kondisi kesulitan keuangan dapat terjadi pada setiap perusahaan. Perusahaan

memerlukan prediksi financial distress agar dapat membantu pihak manajemen dalam

pengambilan keputusan untuk segera memperbaiki kondisi keuangan perusahaan (Ayu,

Handayani, & Topowijono, 2017). Oleh sebab itu, melakukan prediksi sejak dini adalah

hal penting dalam suatu perusahaan guna mencegah terjadinya resiko kebangkrutan di

waktu yang akan datang serta mampu memberikan informasi terkait kinerja keuangan

perusahaan (Kamaluddin, Ishak, & Mohammed, 2019). Evaluasi kinerja keuangan

secara fundamental telah dilakukan dari analisis rasio keuangan, karena mampu

memberikan perkiraan kesulitan keuangan dan kegagalan (Zeni & Ameer, 2010).

Analisis rasio sebagai metode sederhana yang digunakan dalam mengevaluasi

kekuatan keuangan serta kelemahan perusahaan dengan melihat hubungan antara item-

items dalam laporan keuangan (Bhandari & Iyer, 2013). Kinerja keuangan perusahaan

Prediksi kondisi financial distress melalui analisis rasio arus kas pada perusahaan consumer goods yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Henni Fauziah Ramadhanti
3

dapat dievaluasi dengan rasio keuangan tradisional (Rim & Roy, 2013). Rasio arus kas

memiliki alat yang dapat diandalkan untuk memprediksi kondisi financial distress

perusahaan (Fawzi, Kamaluddin, & Sanusi, 2015), karena rasio arus kas dapat

melengkapi rasio tradisional sehingga memberikan informasi tambahan untuk mengelola

efisiensi perusahaan dalam membiayai pertumbuhan serta kemampuan memenuhi

komitmen keuangan (Ong, Choong Yap, & Khong, 2011).

Rasio arus kas penting bagi perusahaan untuk mengukur kinerja perusahaan

berdasarkan data arus kas. Oleh karena itu, pentingnya melihat laporan arus kas karena

memiliki catatan perubahan dari waktu ke waktu. Agar perusahaan tetap bisa berjalan

maka perlu menganalisis rasio arus kas. Analisis rasio arus kas memfokuskan analisis

pada aspek arus kas yang dihasilkan untuk membiayai kegiatan operasional perusahaan

dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Dalam penelitian ini berfokus pada

aktivitas operasi.

Penelitian menggunakan rasio arus kas untuk memprediksi financial distress

belum banyak dilakukan di Malaysia. Nyatanya, rasio ini sangat penting dalam

mengukur kinerja perusahaan. Maka dari itu Amrizah Kamaluddin, Norhafizah Ishak

dan Nor Farizal Mohammed pada tahun 2019 melakukan penelitian di Malaysia tentang

prediksi financial distress dengan analisis rasio arus kas dengan menggunakan variabel

liquidity ratio, solvency ratio, efficiency ratio dan profitability ratio sebagai independen,

serta financial distress sebagai dependen. Pentingnya penelitian bagi investor saat ini,

regulator pasar saham dan perusahaan itu sendiri (Alifiah, 2014).

Prediksi kondisi financial distress melalui analisis rasio arus kas pada perusahaan consumer goods yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Henni Fauziah Ramadhanti
4

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, Maka dari itu peneliti

tertarik melakukan penelitian dengan menganalisis rasio arus kas untuk memprediksi

kondisi financial distress pada perusahaan consumer goods di Indonesia periode 2014-

2018. Adapun judul penelitian Prediksi Kondisi Financial Distress Melalui Analisis

Rasio Arus Kas Pada Perusahaan Consumer Goods yang Terdaftar Di Bursa Efek

Indonesia.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, perumusan masalah yang dapat diuraikan adalah

sebagai berikut:

1. Apakah terdapat pengaruh liquidity ratio terhadap financial distress?

2. Apakah terdapat pengaruh solvency ratio terhadap financial distress?

3. Apakah terdapat pengaruh efficiency ratio terhadap financial distress?

4. Apakah terdapat pengaruh profitability ratio terhadap financial distress?

5. Apakah terdapat pengaruh firm size terhadap financial distress?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan yang terdapat di atas, penelitian ini memiliki tujuan

sebagai berikut:

1. Untuk menganalisis pengaruh liquidity ratio terhadap financial distress

2. Untuk menganalisis pengaruh solvency ratio terhadap financial distress

Prediksi kondisi financial distress melalui analisis rasio arus kas pada perusahaan consumer goods yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Henni Fauziah Ramadhanti
5

3. Untuk menganalisis pengaruh efficiency ratio terhadap financial distress

4. Untuk menganalisis pengaruh profitability ratio terhadap financial distress

5. Untuk menganalisis pengaruh firm size terhadap financial distress

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memiliki manfaat bagi beberapa pihak,

diantaranya:

1. Bagi perusahaan

Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam pengambilan

keputusan tindakan apa yang akan diambil serta memperbaiki keadaan ketika

perusahaan sedang berada dalam kondisi financial distress.

2. Bagi investor

Penelitian ini dapat dijadikan acuan untuk mengukur kondisi keuangan

perusahaan, apakah tetap berinvestasi atau menarik kembali dana yang telah

investor tanamkan pada perusahaan.

Prediksi kondisi financial distress melalui analisis rasio arus kas pada perusahaan consumer goods yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Henni Fauziah Ramadhanti
6

1.5 Sistematika Penulisan

Sistematika ini dimaksudkan agar mempermudah pembahasan dalam mengetahui

masalah-masalah yang ada. Sistematika penulisan diuraikan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Pendahuluan berisi mengenai latar belakang rumusan masalah, tujuan

penelitian, manfaat penelitian serta sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini berisi mengenai landasan teori yang berasal dari peneliti

sebelum, dan menjelaskan antar variabel sebagai referensi untuk menjawab

rumusan masalah serta sebagai acuan yang mendukung penelitian. Rerangka

konseptual yang menggambarkan variabel-variabel penelitian.

Pengembangan hipotesa sebagai dugaan jawaban atas pertanyaan yang ada

pada rumusan masalah.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Pada bab ini berisi mengenai teknik yang digunakan untuk memecahkan

permasalahan dalam penelitian terdiri dari rancangan penelitian, variabel dan

skala pengukuran, teknik pengumpulan data serta teknik analisis data.

Prediksi kondisi financial distress melalui analisis rasio arus kas pada perusahaan consumer goods yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Henni Fauziah Ramadhanti
7

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Bab ini memberikan penjelasan terkait hasil analisis data serta deskripsi data

dan pembahasan mengenai hasil penelitian.

BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN, IMPLIKASI DAN SARAN

Bab ini berisi mengenai kesimpulan dari hasil penelitian, implikasi

manajerial, keterbatasan selama melakukan penelitian serta saran untuk

peneliti selanjutnya dan bagi pihak berkepentingan terkait dalam penelitian.

Prediksi kondisi financial distress melalui analisis rasio arus kas pada perusahaan consumer goods yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Henni Fauziah Ramadhanti

Anda mungkin juga menyukai