Anda di halaman 1dari 8

Diterjemahkan dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia - www.onlinedoctranslator.

com

Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi Publik: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Administrasi Publik
Jilid 10 Nomor 1, Januari– Juni 2020. Hal 45-52 p-
ISSN: 2086-6364, e-ISSN: 2549-7499
Situs web: http://ojs.unm.ac.id/iap

Pengaruh Profitabilitas, Leverage, dan Likuiditas Terhadap Financial


Distress Pada Perusahaan Ritel Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Neneng Susanti 1, Ifa Latifa 2, Denok Sunarsi 3


1,2 Universitas Widyatama
3 Universitas Pamulang
Surel: neneng.susanti@widyatama.ac.id

( Diterima: 10 Januari-2020; diperbaiki: 11 Mei-2020; diterbitkan: 30 Juni-2020)

ABSTRAK

Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel profitabilitas (Return On Assets), Leverage (Debt To
Asset Ratio) dan likuiditas (Current Ratio) terhadap Financial Distress pada perusahaan ritel yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia periode 20142018. Populasi penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang terdapat di
Bursa Efek Indonesia yang terdaftar sebagai perusahaan ritel periode 2014-2018. Sampel penelitian terdiri dari
21 perusahaan yang digunakan dengan metode purposive sampling dan diambil yang memenuhi kriteria dari
sampel penelitian yang telah ditentukan. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis regresi data panel
(Random Effect) dengan taraf signifikansi 5 persen. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan
menunjukkan bahwa secara simultan variabel Profitabilitas, Leverage dan Likuiditas berpengaruh terhadap
Financial Distress. Secara parsial variabel Profitabilitas berpengaruh positif signifikan terhadap Financial Distress,
variabel Leverage berpengaruh positif signifikan terhadap Financial Distress, dan variabel Likuiditas
berpengaruh negatif signifikan terhadap Financial Distress. Besarnya pengaruh Profitabilitas, Leverage, dan
Likuiditas terhadap Financial Distress sebesar 98,87 persen, sedangkan sisanya sebesar 1,13 persen dipengaruhi
oleh variabel lain di luar penelitian.

Kata kunci: Profitabilitas; manfaat; likuiditas; kesulitan keuangan

PENGANTAR
Laju pertumbuhan kondisi ekonomi dunia mengalami kemajuan yang cukup pesat setiap
tahunnya, berbagai cara dilakukan para pelaku bisnis untuk mempertahankan dan mengembangkan
keunggulan bersaing dengan para pesaingnya (Horne, JC dan Wachowicz, 2007; Mulyanti, 2016).
Persaingan perusahaan yang satu dengan yang lainnya semakin ketat, sehingga menyebabkan biaya yang
dikeluarkan perusahaan juga semakin besar. Faktor-faktor yang dapat membuat perusahaan dapat
mempertahankan kelangsungan kegiatan usahanya juga perlu diperhatikan dengan memahami tentang
kegagalan usaha, karena usaha selalu memiliki kelemahan yaitu mengalami kesulitan bahkan kegagalan
keuangan (Rengifurwarin et al., 2018).
Perusahaan merupakan suatu organisasi yang didirikan dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan
yang besar. Selain itu perusahaan juga fokus pada kelangsungan hidup perusahaan untuk melanjutkan going
concern. Asumsi kelangsungan usaha digunakan suatu badan usaha dalam menjalankan usahanya. Dengan
adanya going concern suatu entitas dianggap mampu mempertahankan usahanya dalam jangka panjang dan
tidak akan dilikuidasi dalam jangka pendek (Prabowo & Wibowo, 2017). Kemampuan manajemen dalam suatu
perusahaan dalam rangka menjaga kondisi perusahaan agar tetap going concern akan menghindarkan
perusahaan dari terjadinya kesulitan keuangan (financial distress) yang dapat menyebabkan kebangkrutan
usaha yang dibawa ke kemudian hari. Tahap awal kebangkrutan usaha yang
46 Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi Publik: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Administrasi Publik
Jilid 10 Nomor 1, Januari– Juni 2020. Hal 45-52

terjadi di dalam perusahaan biasanya diawali dengan terjadinya kesulitan keuangan


(Opler & Titman, 1994; Outecheva, 2007).
Pergeseran gaya belanja komunitas ke platform perdagangan elektronik bersinyal turut
mempengaruhi penjualan fast moving consumer goods (FMCG) di ritel modern. Namun, secara
umum perkembangan usaha ritel modern di Indonesia dilihat dari besarnya konsumsi produk
FMCG, selama April 2018—April 2019 masih tumbuh positif sebesar 1,8% dengan pertumbuhan ritel
modern sebesar 6,6%. Meski demikian, bisnis ritel modern masih akan mencatat pertumbuhan di
Indonesia. (ekonomi.bisnis.com).
Metode untuk memprediksi financial distress sudah cukup banyak dilakukan serta memberikan
hasil yang berbeda setiap penelitiannya, berbagai macam metode prediksi kebangkrutan telah
dikembangkan oleh beberapa ahli antara lain (Miller & Springate, 1978) dan (Zmijewski,
1984) metode. (Huda et al., 2019)) menyatakan bahwa untuk model Zmijewski dapat disimpulkan
merupakan model terbaik karena memiliki tingkat kesalahan yang paling rendah dibandingkan dengan
metode altman dan pegas. Menurut BAPEPAM dalam (Setiawati, 2017) menyatakan bahwa metode
Zmijewski menggabungkan berbagai rasio keuangan bersama-sama, maka terdapat rasio pra-bunga dan
pajak terhadap total aset pendapatan indikator terbaik untuk mengetahui terjadinya kebangkrutan dan
memberikan koefisien yang sesuai untuk menggabungkan variabel—variabel bebas. Itu akan membuat
proporsi yang akan dinilai lebih valid untuk memprediksi kesulitan keuangan. Berikut ini diuraikan kondisi
financial distress yang terjadi pada sektor ritel yang tercatat di BEI periode 2014-2018 sebagai berikut:

Gambar 1.
Grafik Kondisi Kesulitan Keuangan Diwakili Dengan Zmijewski Pada Sektor Ritel
Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2018

Sumber : Hasil Pengolahan Data

Dari grafik terlihat bahwa kondisi financial distress pada sektor ritel yang terdaftar di BEI periode
2014-2018 cenderung mengalami peningkatan. Pada periode 2014-2015 mengalami peningkatan terakhir
pada periode 2015-2016 mengalami penurunan dan pada periode 2016-2018 mengalami kenaikan yang
cukup signifikan. Berdasarkan perhitungan zmijewski yang dialami perusahaan
Neneng Susanti, Ifa Latifa, Denok Sunarsi; Pengaruh Profitabilitas, Leverage, … | 47

financial distress ketika nilai zmijewski lebih dari 0 dan dapat dilihat bahwa nilai zmijewski
menunjukkan nilai lebih dari 0 artinya periode 2013-2018 pada perusahaan sektor retail diprediksi
akan mengalami financial distress. Kemudian dari trendline dapat dilihat bahwa pada periode
2014-2018 menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan setiap tahunnya.
Kondisi penipuan bisnis ritel di Indonesia sangat terkait dengan financial distress dimana banyak
perusahaan ritel yang sudah berada di zona financial distress namun masih bisa bertahan hingga saat ini.
Salah satu penyebab financial distress adalah adanya salah urus, keputusan keuangan yang buruk
sedangkan perencanaan manajemen yang efektif dapat membantu menunda penurunan dan kegagalan
(Andersen et al., 2013; Saunders & Cornett, 2014; Wong, 2006)
Profitabilitas merupakan rasio yang mengukur kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkan laba
(Anderson et al., 1994; Olalere et al., 2017; Ponsian, 2014). Menurut (Brigham & Houston,
2012)) untuk mengukur kinerja keuangan, rasio yang digunakan yaitu rasio profitabilitas karena rasio ini telah
mencakup rasio utang, rasio aktivitas, serta rasio likuiditas. Rasio profitabilitas terdiri dari ROA (Return On
Assets) yang merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan seluruh aset yang ada dan digunakan untuk
membuat laba Return on Assets (ROA) merupakan hasil perbandingan antara EBIT dan total aset, yang dalam
perusahaan retail hal tersebut menunjukkan bahwa di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir ini terdapat
beberapa perusahaan yang menutup gerainya berdasarkan aset yang dimilikinya dan ROA juga mampu
mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba pada tahun-tahun sebelumnya yang
diproyeksikan di masa yang akan datang.
Rasio leverage menurut (Hery, 2015) merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh
mana aset perusahaan dibiayai dengan utang. Artinya, rasio leverage adalah rasio yang digunakan untuk
mengukur seberapa besar beban utang yang harus ditanggung perusahaan dalam rangka pemenuhan
aset. Rasio leverage yang umum digunakan dalam penelitian adalah debt asset ratio. Rasio hutang aset
dihitung dengan cara total hutang dibagi dengan total aset, dilihat dari perkembangan perusahaan ritel
bahwa aset yang dimiliki semakin berkurang dan total hutang semakin tinggi yang dapat membuat
beberapa perusahaan menutup gerai bisnisnya.
Rasio likuiditas adalah rasio yang mengukur kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka
pendeknya. Salah satu rasio likuiditas adalah rasio lancar dimana menggambarkan kemampuan perusahaan dalam
melunasi kewajiban jangka pendek dengan memanfaatkan aktiva lancarnya. Menurut (Munawir, 2005) rasio lancar
adalah rasio yang menunjukkan tingkat keamanan (margin of safety) kreditur jangka pendek, atau kemampuan
perusahaan untuk membayar hutang-hutang tersebut. Current ratio merupakan perbandingan antara lancarnya aktiva
dengan lancarnya hutang, dimana suatu aset dalam perusahaan ritel ini nilainya semakin menyusut dan hutang yang
semakin tinggi dapat membuat beberapa perusahaan menutup gerai usahanya.

METODE

Menurut (sugiyono, 2014) objek penelitian adalah suatu atribut atau sifat yang memiliki variasi
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Objek
penelitian yang penulis terapkan sesuai dengan yang akan diteliti adalah perusahaan retail yang
mengalami financial distress dengan Rasio Profitabilitas, Leverage dan Likuiditas yang diproksikan dengan
ROA, DAR dan CR pada perusahaan retail yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2014-2018 .
Unit analisis adalah sesuatu yang berkaitan dengan fokus yang dipelajari. Unit analisis dapat berupa
objek, individu, kelompok, wilayah dan waktu tertentu sesuai dengan fokus penelitian. Penelitian
menggunakan unit analisis perusahaan atau organisasi yaitu perusahaan ritel yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI) periode 2014-2018.
48 Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi Publik: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Administrasi Publik
Jilid 10 Nomor 1, Januari– Juni 2020. Hal 45-52

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
periode 2014-2018. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 25 perusahaan. Sampel dalam penelitian
ini menggunakan metode non probability sampling yaitu metode pengambilan sampel non random
dengan teknik pemilihan purposive sampling.
Metode analisis data dalam penelitian ini adalah analisis regresi data panel. Data panel
merupakan gabungan dari data cross section dan time series (deret waktu) yang merupakan
sejumlah variabel observasi pada sejumlah kategori dan dikumpulkan dalam jangka waktu tertentu.
Uji regresi data panel ini digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas dengan
variabel terikat. Pengujian akan dilakukan melalui tahapan sebagai berikut: pengujian asumsi klasik,
analisis regresi linier berganda, koefisien determinasi, pengujian hipotesis secara simultan dan
parsial. Pengujian dilakukan dengan bantuan software Eviews 10. Regresi linier berganda digunakan
untuk menguji pengaruh dua atau lebih variabel bebas terhadap satu variabel terikat dan secara
umum dinyatakan dalam persamaan sebagai berikut:
Perekat = a + __(1) X_1 + _(2) X_2 + _(3) X_3 +
Agresi linier penelitian ini menggunakan model regresi data panel dengan variabel bebas
yaitu Profitabilitas, Leverage dan Likuiditas terhadap Financial Distress, dimana model regresi
tersebut digambarkan melalui persamaan sebagai berikut:
a + _1 ROA_it + _2 DAR_it + _3 CR_it

HASIL DAN DISKUSI

Rasio likuiditas adalah rasio yang mengukur kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka
pendeknya. Untuk dapat memenuhi kewajibannya, maka perusahaan harus memiliki alat pembayaran yang merupakan
aktiva lancar yang jumlahnya harus jauh lebih besar dari kewajiban yang harus dibayar oleh perusahaan. Ketika
perusahaan mampu mendanai dan melunasi kewajiban jangka pendeknya dengan baik maka potensi perusahaan untuk
mengalami financial distress akan semakin kecil. Sebaliknya, jika perusahaan tidak mampu melunasi kewajiban jangka
pendeknya maka semakin besar kemungkinan terjadinya financial distress.
Random Effect Model digunakan sebagai estimasi data panel yang mengarah pada kesimpulan
bahwa variabel independen profitabilitas, leverage, dan likuiditas secara bersama-sama berpengaruh
terhadap Financial Distress. Hasil estimasi parameter regresi dengan pendekatan model cross section
random effect:
Neneng Susanti, Ifa Latifa, Denok Sunarsi; Pengaruh Profitabilitas, Leverage, … | 49

Tabel 1.
Analisis Statistik

Variabel Dependen: FD
Metode: Panel Kuadrat Terkecil
Tanggal: 11/11/19 Waktu: 13:42
Contoh: 2014 2018
Periode termasuk: 5
Penampang melintang termasuk: 15

Total pengamatan panel (seimbang): 75

Variabel Koefisien Std. Kesalahan t-Statistik Masalah.

30723. 31.10 . 10621 000


ROA 5.086839 0.223380 22.77215 0,0000
DAR 7.105715 0.233332 30.45329 0,0000
CR - 0.209513 0,084672 - 2.474397 0,0163

Spesifikasi Efek

Penampang tetap (variabel dummy)

R-kuadrat 0,988715 Rata-rata tergantung var - 164107.0


Disesuaikan R-kuadrat 0,985349 tergantung SD 169734.4
SE regresi 20545.07 Kriteria info Akaike 22.90419
Jumlah kuadrat penduduk 2.41E+10 Kriteria Schwarz 23.46039
Log kemungkinan - 840.9072 Makhluk Hannan-Quinn. 23.12628
F-statistik 293.7504 Statistik Durbin-Watson 1.414027
Prob(F-statistik) 0,000000

Sumber : Hasil Pengolahan Data

Berdasarkan tabel tersebut terdapat nilai konstanta dan koefisien regresi, sehingga dapat dibentuk
persamaan regresi sebagai berikut:

Y=-1130723-5,086839 X1-7,105715 X2-0,209513 X3+ e


Persamaan di atas dapat diartikan sebagai berikut:
0= 1130723 artinya jika variabel ROA (X1), DAR (X2), CR (X3),), bernilai nol (0), maka
variabel Kesulitan Keuangan (Y) akan bernilai 1130723 unit. Atau dengen pengertian lain, garis-
garis regresi akan memotong sumbu Y di titik 1130723.
1= 5,086839 berlaku jika variabel ROA (X_1) meningkat satu satuan dan variabel lainnya adalah
konstan, maka variabel Kesulitan Keuangan (Y) akan turun sebesar 5.086839 satuan.
50 Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi Publik: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Administrasi Publik
Jilid 10 Nomor 1, Januari– Juni 2020. Hal 45-52

2= 7.105715 s berarti jika variabel DAR (X_2) bertambah satu satuan dan variabel lainnya adalah
konstan, maka variabel Kesulitan Keuangan (Y) akan turun sebesar 7.105715 unit.
3= - 0.209513 s berarti jika variabel CR (X_3) bertambah satu satuan dan variabel lainnya adalah
konstan, maka variabel Kesulitan Keuangan (Y) akan turun sebesar -0,209513 satuan.
Berdasarkan tabel diperoleh nilai F hitung sebesar 293.7504. Nilai ini kemudian akan
dibandingkan dengan nilai F pada tabel distribusi F. Untuk = 5%, df1=k=3, dan
df2=nk-1=75-31=71 diperoleh nilai F tabel sebesar 2,73. Karena nilai F hitung lebih besar dari
nilai F tabel (293.704 > 2.82), maka H0 ditolak dan H1 diterima, artinya ROA(X1), DAR(X2), CR(X3)
secara bersama-sama berpengaruh signifikan pada Kesulitan Keuangan (Y).

KESIMPULAN

Affirmative Perkembangan profitabilitas, leverage dan likuiditas terhadap financial distress pada
perusahaan ritel yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2014-2018 adalah sebagai berikut:
Affirmative Perkembangan profitabilitas, leverage dan likuiditas terhadap financial distress
pada emiten Bursa Efek Indonesia periode 2014-2018 berfluktuasi. Profitabilitas mengalami
peningkatan. Sedangkan leverage dan likuiditas cenderung menurun. Pengaruh profitabilitas,
leverage dan likuiditas terhadap financial distress pada perusahaan ritel yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia periode 2014-2018 adalah sebagai berikut:
Profitabilitas, leverage dan likuiditas secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap
financial distress pada perusahaan ritel yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2014-2018.
Profitabilitas secara parsial berpengaruh signifikan terhadap financial distress pada perusahaan ritel yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2014-2018, leverage secara parsial berpengaruh signifikan
terhadap financial distress pada perusahaan ritel yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode
2014-2018, dan likuiditas secara parsial berpengaruh signifikan terhadap financial distress pada
perusahaan ritel yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2014-2018.

REFERENSI

Andersen, TG, Bollerslev, T., Christoffersen, PF, & Diebold, FX (2013). Resiko keuangan
Pengukuran untuk Manajemen Risiko Keuangan. Di dalam Buku Pegangan Ekonomi Keuangan.
https://doi.org/10.1016/B978-0-44-459406-8.00017-2

Anderson, EW, Fornell, C., & Lehmann, DR (1994). Kepuasan Pelanggan, Pangsa Pasar,
dan Profitabilitas: Temuan dari Swedia. Jurnal Pemasaran.
https://doi.org/10.2307/1252310

Brigham, EF, & Houston, JF (2012). Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Cengage


Sedang belajar.

Hei. (2015). Analisis Laporan Keuangan. CAPS.


Horne, JC dan Wachowicz, JM (2007). Prinsip-Prinsip Manajemen Keuangan. Di dalam Prinsip-
Prinsip Manajemen Keuangan. https://doi.org/10.4324/9781315641348
Huda, EN, Paramita, PD, & Amboningtyas, D. (2019). Analisis Kesulitan Keuangan dengan
Neneng Susanti, Ifa Latifa, Denok Sunarsi; Pengaruh Profitabilitas, Leverage, … | 51

Menggunakan Model Altman, Springate dan Zmijewski pada Perusahaan Retail yang
Terdaftar di BEI Tahun 2013-2017. Jurnal Manajemen, 5( 5).
Miller, RD, & Springate, DJ (1978). Hubungan Strategi, Struktur dan
Proses Manajemen. Prosiding Akademi Manajemen, 1978( 1), 121–125.
Mulyanti, D. (2016). Manajemen Keuangan Perusahaan. Jurnal Ilmiah Akuntansi.

Munawir. (2005). Analisis Laporan Keuangan. Kebebasan.

Olalere, OE, Bin Omar, WA, & Kamil, S. (2017). Spesifik Bank dan Ekonomi Makro
Determinan Profitabilitas Bank Umum: Empiris Bukti dari Nigeria.
Jurnal Internasional Keuangan & Perbankan Studi (2147-4486).
https://doi.org/10.20525/ijfbs.v6i1.627

Opler, TC, & Titman, S. (1994). Kesulitan Keuangan dan Kinerja Perusahaan. Jurnal
Keuangan. https://doi.org/10.2307/2329214
Outecheva, N. (2007). Corporate Financial Distress : Analisis Empiris Risiko Distress.
Disertasi Doktoral, Universitas St. Gallen.
Ponsian, N. (2014). Pengaruh Manajemen Modal Kerja Terhadap Profitabilitas. Internasional
Jurnal Ilmu Ekonomi, Keuangan dan Manajemen.
https://doi.org/10.11648/j.ijefm.20140206.17

Prabowo, A., & Wibowo, A. (2017). Pengaruh Persepsi Harga, Persepsi Kualitas Produk, dan
Citra Merek terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Yamaha Vixion (Studi:
Pengguna Sepeda Motor Yamaha Vixion Dicondongcatur). STIE Widya Wiwaha.
Rengifurwarin, ZA, Akib, H., & Salam, R. (2018). Cuplikan kualitas pelayanan publik di
center for integrated business service (CIBS), koperasi usaha mikro kecil dan
menengah (UKM), Provinsi Maluku, Indonesia. Jurnal Pendidikan Kewirausahaan.

Saunders, A., & Cornett, MM (2014). Manajemen Lembaga Keuangan. Di dalam McGraw-Hill
Pendidikan.

Setiawati, MH (2017). Analisis Metode Altman Z-Score, Springate, dan Zmijewski untuk
Memprediksi Financial Distress pada Perusahaan Food and Beverage yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2011-2015.
sugiyono. (2014). Metode penelitian. Metode Penelitian.

Wong, KL (2006). Manajemen keuangan. Di dalam Praktik Manajemen Perumahan Profesional di


Hongkong. https://doi.org/10.5005/jp/books/10677_12
Zmijewski, ME (1984). Masalah metodologis yang terkait dengan estimasi kesulitan keuangan
model prediksi. Jurnal Riset Akuntansi, 59–82.
52 Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi Publik: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Administrasi Publik
Jilid 10 Nomor 1, Januari– Juni 2020. Hal 45-52

Anda mungkin juga menyukai