JUDUL
Oleh:
Nama : Dewa Made Bagus Suardana
NPM : 2132125031
PASCASARJANA
UNIVERSITA WARMADEWA
DENPASAR
2021
ASPEK ONTOLOGI
PENDAHULUAN
bank, mencangkup kelembagaan kegiatan usaha serta cara dan proses dalam
10 Tahun 1998 pasal 1 yaitu bank sebagai suatu badan usaha yang
ini tidak hanya dilihat dari jumlah uang yang beredar namun juga dilihat dari
sangat penting, sebab akan melibatkan dua pihak yaitu pemegang saham dan
tidak hanya sumber arus kas kepada pemegang saham tetapi juga
menawarkan informasi berkaitan dengan kinerja perusahaan saat ini dan
masa depan.
dikemukakan oleh Levy dan Sarnat (1970) dan Van Horn (2007:280),
2. Posisi likuiditas
7. Stabilitas perusahaan
perusahaan semakin tinggi, maka akan semakin besar kebutuhan dana yang
hutang kepada pihak luar dan merupakan rasio yang mengukur hingga
sejauh mana perusahaan dibiayai dari hutang. Rasio ini disebut juga rasio
adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan dari modal yang
diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan
neto.
Nilai pasar adalah harga saham yang terjadi di pasar pada periode
tertentu yang di ntentukan oleh pelaku pasar yang merupakan rata-rata harga
selama satu tahun dikalikan dengan jumlah saham yang beredar perakhir
tahun.
menarik dananya di bank dan pemenuhan dana untuk untuk hutang yang
jatuh tempo.
ekonomi dunia sebagai dampak dari krisis global. Krisisi ekonomi yang
meluas kehampir seluruh wilayang dunia tersebut mengakibatkan
deviden (DPR) diantaranya adalah dilakukan oleh Ni Putu Ria Candra Uni
indikator Cash Ratio, Debt to Assets Ratio, Retun On Assets dan Assets
menerus dari tahun 2008 sampai dengan 2012 dengan jumlah sampel 10
variabel Debt to Assets Ratio dan Assets Growth tidak berpengaruh terhadap
Alfian Meykel Lioew, Sri Murni, dan Yunita Mandagie (2014) dalam
indikator Return on Asset (ROA), Return on Equity (ROE) dan Net Profit
perusahaan sektor finance yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada
Equity Dan Assets Growth Terhadap Dividend Payout Ratio (Studi Pada
Return on Equiy (ROE) dan Assets Growth. Sampel penelitian ini adalah
Galeri Investasi Bursa Efek Indonesia (GI BEI) dengan jumlah sampel
sebanyak 27 perusahaan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa secara
simultan maupun secara parsial ROA, ROE dan Assets Growth memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap DPR. ROA dan ROE secara parsial
“Analisis Pengaruh ROE, DER, Growth, Firm Size dan Risk terhadap
debt to equity ratio,growth, firmsize dan risk. Sampel penelitian ini adalah
dan signifikan terhadap DPR. Dalam penelitian ini juga ditemukan bahwa
lain dalam penelitian ini yaitu return on equity, debt to equity ratio, dan risk
akan tetapi ternyata masih banyak research gap atau perbedaan hasil
Deviden (DPR).
dilakukan oleh Ni Putu Ria Candra Uni (2013) dan Anisah dan Lailatul
Asset (ROA), dimana menurut Alfian Meykel Lioew, Sri Murni, dan Yunita
Equity ( ROE), Return On Assets (ROA) dan Nilai Pasar terhadap Kebijakan
(BEI)”.
B. Deskripsi Teori
1. Bank
2. Teori Keagenan
adalah manajer dari ancaman pengambil alihan dari oleh perusahaan lain.
Perusahaan lain akan sulit melakukan take over. Alasan kedua adalah
manajer.
risiko perusahaan.
3. Teori Deviden
struktur modal adalah tidak releva. Dengan kata lain bahwa pembayaran
apakah menerima pembayaran deviden saat ini atau capital gain di masa
depan.
tersebut harus memegang saham tersebut dalam kurun waktu yang relatif
untuk membayar dividen kepada para pemegang saham setiap tahun yang
dividend payout ratio yang konstan misalnya 50%. Ini berarti bahwa
diperoleh perusahaan.
5. Growth Opportunity
dengan perubahan besar, jumlah, ukuran dan fungsi tingkat sel, organ
umumnya dalam bentuk utang jangka panjang (Mai, 2006). Salah satu
alasan mendasar atas pola ini adalah biaya mengambang pada emisi
saham biasa yang lebih tinggi dibanding pada surat berharga obligasi.
(2009) Debt to Equity Ratio adalah rasio yang digunakan untuk menilai
utang dengan ekuitas. Rasio ini berguna untuk mengetahui jumlah dana
berikut:
Total Utang
Debt Equity Ratio ( DER ) = Ekuitas
2014:204).
laba bersih setelah pajak
Return on Equity = Modal Sendiri
rasio yang menunjukkan hasil (return) atas jumlah aktiva yang digunakan
perusahaan. Dengan kata lain, semakin tinggi rasio rasio ini maka
Angka ROA dapat dikatakan baik apabila > 2%. Semakin besar ROA,
tersebut dan semakin baik pula posisi perusahaan tersebut dari segi
penggunaan assets.
9. Nilai Pasar
rata-rata harga saham selama satu tahun dikaikan dengan jumlah saham
(BEI)?
Indonesia (BEI) ?
Indonesia (BEI)?
Indonesia (BEI)?
Gambar 1
Hipotesis
H1: Growth Opportunity berpengaruh negatif terhadap Dividen Payout Ratio (DPR).
H2: Debt Equity Ratio (DER) berpengaruh negatif terhadap kebijakan dividen (Deviden Payout
Ratio).
H3: Return On Equity berpengaruh positif terhadap Dividend Payout Ratio.
H4: ROA berpengaruh positif terhadap Dividend Payout Ratio
H5: Nilai Pasar berpengaruh positif terhadap Dividend Payout Ratio.
REGRESI Gambar
LINIER BERGANDA
2
SIMPULAN
Model Penelitian
Pengaruh Growth Opportunity, Debt Equity Ratio (DER), Return On Equity
(ROE) Dan Return On Assets (ROA)Terhadap Kebijakan Dividen Pada
Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
Tahun 2014-2016
Growth Opportunity
X1
X3
Return On Assset
(ROA)
X4
Nilai Pasar
X5
E. Hipotesis Penelitian
pertumbuhan yang tinggi memiliki free cash flow yang rendah karena
sebagian dana yang ada digunakan untuk investasi pada proyek yang
ada digunakan untuk investasi pada proyek yang memiliki nilai NVP
Ratio(DPR).
Deviden (DPR)
Ratio.
semakin tinggi rasio rasio ini maka semakin baik produktivitas assets
1. Tempat Penelitian
www.idx.co.id.
2. Obyek Penelitian
1. Populasi
sebagai berikut :
2021.
2021.
Table 2
Proses Pemilihan Sample Berdasarkan Kriteria
Kriteria Jumlah Akumulasi
Perusahaan yang tercatat di BEI 43
C. Identifikasi Variabel
Kebijakan Dividen.
1. Kebijakan Dividen
masa yang akan datang. Proksi kebijakan dividen dalam penelitian ini
b. GrowthOpportunity
Total Utang
Debt Equity Ratio ( DER ) = Ekuitas
biasa dan saham preferen. Rasio ini dapat di hitunga dengan rumus :
f. Nilai Pasar
rata harga saham selama satu tahun dikaikan dengan jumlah saham yang
Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
1. Berdasarkan Sifatnya
2. Menurut Sumbernya
penelitian ini.
analisis regresi linier berganda, sebelum analisis data dilakukan uji asumsi
a. Uji Multikorelasi
dependen.
2) menganalisis matrik korelasi variabel – v ariabel independen.
oleh variabel yang lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama
adalah nilai toleranse ≤0:10 atau sama dengan nilai VIF ≥10.
b. Uji Autokorelasi
yang berurutan sepajang waktu berkaitan satu sama lain. Masalah ini
adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Ada beberapa cara yang
3) uji statistik -Q
4) Run Test
c. Uji Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas.
Heteroskedastisitas
d. Uji Normalitas
uji statistik menjadi tidak valid dan statistik parametrik tidak dapat
normal.
berbentuk linier kuadrat atau kubik. Ada beberapa uji yang dapat
dilakukan.
2) . Ramsey Test
3) ji Lagrange MULtiplier
2. Analisis Data
hubungan secara linier antara dua atau lebih variabel independen dan
berikut:
Y = α + B1 X1 + B2X2+B3 X3 + B4 X4 +B5 X 5+ e ….
Keterangan:
Y= Kebijakan Deviden
X1 = Growth Opportunity
X2 = Debt Equity Ratio
X3 = Return On Equity
X4 = Return On Assets
X5 = Nilai Pasar
α = Konstan
B = Koefisien Regresi
e = error
H0 : β 1 = β 2 = β 3 = 0
Ha : β 1 ≠ β 2 ≠ β 3 ≠ 0
variabel dependen.
3) Menentukan tingkat signifikansi.
sebagai berikut:
A. Simpulan