BAB I
PENDAHULUAN
satu atau lebih asset selama periode tertentu dengan harapan dapat
diharapkan dalam batas risiko yang dapat diterima untuk tiap investor
lain-lain.
dana dari sumber eksternal. Dana dari sumber eksternal dapat diperoleh
sumber dananya. Dan yang kelima adalah rasio pasar yaitu rasio yang
risiko yang seminimal mungkin. Harga saham bisa naik bisa pula turun.
Hal ini yang perlu disadari oleh para pemodal. Analisis terhadap faktor-
kondisi inflasi yang tinggi maka harga barang-barang atau bahan baku
barang dan bahan baku akan membuat biaya produksi menjadi tinggi
2010).
kegiatan dan nilai pasar atas pasar lokal, jika perusahaan pada taraf
dalam negeri. Suseno (2012) menyatakan bahwa nilai tukar rupiah yang
relatif rendah terhadap mata uang negara lain terutama US$ akan
dan Debt to Equity Ratio (DER). Rasio profitabilitas yang berfungsi dan
return saham.
sesuai, dan pada gilirannya akan memberikan laba yang lebih besar
Asset (ROA), Return on equity (ROE) dan Debt to Equity Ratio (DER)
research gap mengenai pengaruh inflasi, nilai tukar ROA, ROE, dan
Indonesia ?
Indonesia ?
3 Apakah terdapat pengaruh dari Debt to Equity Ratio (DER) terhadap
Indonesia ?
Indonesia ?
Indonesia ?
Indonesia ?
Efek Indonesia ?
Efek Indonesia ?
Efek Indonesia
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.Landasan Teori
2001). Return On Asset (ROA) juga merupakan salah satu rasio yang
(Helfert, 1996).
perusahaan. Hal ini ditangkap oleh investor sebagai sinyal positif dari
maka secara tidak langsung akan menaikkan harga saham tersebut di pasar
atau ekuitas yang digunakan untuk membayar hutang Debt to Equity Ratio
komposisi atau struktur modal dari total pinjaman (hutang) terhadap total
sangat tergantung pada biaya relatif. Biaya hutang lebih kecil daripada
yang lebih besar. Sebaliknya Biaya hutang lebih besar daripada dana
used to support operations and ability of the firm to service its debt.
atau menurunkan laba yang dilaporkan dari unit yang menjadi tanggung
kontrak uang, dan political cost (Scott, 2000: 351 dalam Armando, 2011).
laba dibagi menjadi dua, yaitu: yang pertama definisi sempit yang mana
manajemen laba dalam hal ini hanya berkaitan dengan pemilihan metode
dalam penentuan besarnya laba; kedua definisi luas yang mana manajemen
4) Pergantian CEO;
(Samsul, 2013). Bukti bahwa seseorang atau suatu pihak dapat dianggap
sebagai pemegang saham adalah apabila mereka sudah tercatat sebagai
pasar. Nilai pasar saham adalah harga suatu saham pada pasar yang
ROE
DER
2.4. Hipotesa
berikut :
Laba
METODE PENELITIAN
polling data untuk semua variabel yaitu manajemen laba harga saham,
(DER) industri real estate and property yang listed atau terdaftar di
2012- 2016
Sampel dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3.1. berikut.
Sesuai dengan jenis data yang diperlukan yaitu data sekunder dan
variabel.
1. Harga Saham
investasi surat berharga (saham) yang berupa capital gain (loss) yaitu
selisih antara harga saham saat ini (closing price pada periode t)
t-1) dibagi dengan harga saham periode sebelumnya (closing price pada
periode t-1).
2. Manajemen Laba
dimilikinya.
pemilik.
a. Uji Normalitas
distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah yang
memiliki distribusi data normal/mendekati normal. Ada dua cara untuk
b. Uji Multikolinearitas
Variance Inflation Factor (VIF) yang dapat dilihat dari output SPSS.
1. Jika nilai tolerance > 10 persen dan nilai VIF < 10, maka dapat
2. Jika nilai tolerance < 10 persen dan nilai VIF > 10, maka
c. Uji Autokorelasi
model regresi linear ada korelasi antara kesalahan penggangu pada periode
dinamakan ada problem autokorelasi. Model regresi yang baik adalah yang
hipotesis:
Ha : ada autokorelasi ( r 0 )
ada autokorelasi.
autokorelasi positif.
d. Uji Heteroskedastisitas
(SRESID).
Dasar nalisisnya:
1) Jika ada pola tertentu, seperti titik titik yang membentuk suatu
heteroskedastisitas.
2) Jika tidak ada pola tertentu serta titiktitik menyebar diatas dan
heteroskedastisitas.
Y = a + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 + e (3.1)
keterangan:
Y1 = Harga Saham
Y2 = Manajemen laba
X1 = ROA
X2 = ROE
X3 = DER
= konstanta
e = error term
berarti jika koefisien b bernilai positif (+) maka dapat dikatakan terjadi
dapat diukur dari goodness of fit nya. Secara statistik, setidaknya ini
dapat diukur dari nilai koefisien determinansi, nilai statistik F dan nilai
karena itu uji t ini digunakan untuk menguji hipotesis Ha1, Ha2 dan
1. Bila ttabel < -thitung dan thitung < ttabel, variabel bebas
variabel dependen.
2. Bila thitung > ttabel dan t hitung < -t tabel, variabel bebas
variabel dependen.
b. Berdasarkan probabilitas
b. Uji F
4) Berdasarkan Probabilitas
dependen.