PENDAHULUAN
Fenomena ini, Nilai DER dari keseluruhan tahun 2013 sampai tahun 2015
dengan nilai tertinggi 11.682 pada tahun 2014 dimana nilai melewati dari teori yang
sudah ditetapkan yaitu 0.5%. Pada tahun 2014 besarnya utang semakin besar pula
resiko bank yang ditanggung. Nilai NPL dari keseluruhan tahun 2013 sampai tahun
2015 dengan nilai tertinggi 4.29% pada tahun 2015 dimana nilai melewati dari teori
yang sudah ditetapkan yaitu 0.5%. Pada tahun 2015 besarnya pinjaman pada bank
maka susah untuk pelunasan dibank. Nilai CAR dari keseluruhan tahun 2013 sampai
tahun 2015 dengan niali tertinggi 21.82% pada tahun 2013 dimana nilai melewati
dari teori yang sudah ditetapkan yaitu 0.5%. Pada tahun 2013 besarnya modal
minimum pada bank maka kondisi banknya baik. Nilai ROA dari keseluruhan tahun
2013 sampai 2015 dengan nilai tertinggi 5.03% pada tahun 2013 dimana nilai
melewati dari teori yang sudah ditetapkan yaitu 0.5%. Pada tahun 2013 besarnya
keuntungan bank maka posisi bank membaik. Oleh sebab itu meningkatkan Struktur
modal menunjukkan kualitas bank dalam menyerap risiko-risiko yang muncul. Akan
tidak kestabilan pada kinerja keuangan dan struktur modal pada bank.
TINJAUAN PUSTAKA
Wald (dalam Gill et al., 2011) menggunakan data Worldscope tahun 1993
yang telah ditetapkan, untuk mengumpulkan data tentang perusahaan dari 40 negara.
Total ukuran sampel Wald adalah lebih dari 3.300 perusahaan tertutup untuk Amerika
Serikat saja. Melalui analisis regresi, Wald menemukan bahwa adanya korelasi
negatif antara leverage dan profitabilitas.
Mendell et al. (dalam Gill et al., 2011) juga mengambil a cross sectional study
dengan menggunakan sampel 20 perusahaan industry kehutanan yang
diperdagangkan di bursa saham Amerika Serikat untuk tahun 1994 – 2003. Melalui
analisis regresi, mereka menemukan hubungan negatif antara profitabilitas dan utang.
Rafnida, Kirmizi, Rofika (2011) meneliti tentang pengaruh perputaran modal
kerja, struktur modal, dan umur perusahaan terhadap Return On Asset (ROA)
perusahaan mining dan mining service yang terdaftar di BEI periode 2006- 2010.
Mereka menemukan bahwa perputaran modal kerja memiliki pengaruh signifikan
terhadap ROA. Struktur modal memiliki pengaruh negatif terhadap ROA. Dan secara
parsial variabel umur perusahaan tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap ROA.
Penelitian yang dilakukan oleh Denise dan Robert (2009), menemukan bahwa
strategi investasi yang berdasarkan kepemilikan modal dari dalam perusahaan (modal
sendiri) memiliki hubungan positif terhadap profitabilitas perusahaan, artinya jika
perusahaan memperoleh hasil yang lebih besar dari dana yang dipinjam daripada
yang harus dibayar sebagai bunga, maka hasil pengembalian berupa profit untuk para
pemilik akan meningkat.
Pengertian Bank
Kesehatan Bank
a. Permodalan (capital)
b. Kualitas asset (asset quality)
c. Manajemen (management)
d. Rentabilitas (earning)
e. Likuiditas (liquidity); dan
f. Sensitivitas terhadap risiko pasar (sensitivity to market risk).
Rasio keuangan adalah suatu kajian yang melihat perbandingan antara jumlah-jumlah
yang terdapat pada laporan keuangan dengan mempergunakan formula-formula yang
dianggap representative untuk diterapkan. Bagi investor jangka pendek dan
menengah pada umumnya lebih banyak tertarik kepada kondisi keuangan jangka
pendek dan kemampuan perusahaan untuk membayar dividen yang memadai. Dapat
diketahui dengan cara yang lebih sederhana yaitu dengan menghitung rasio-rasio
keuangan yang sesuai dengan keinginan. Secara jangka panjang rasio keuangan juga
dipakai dan dijadikan sebagai acuan dalam menganalisis kondisi kinerja suatu
perusahaan. Analisis rasio keuangan sendiri dimulai dengan laporan keuangan dasar
yaitu dari neraca (balance sheet), perhitungan rugi laba (income statement), dan
laporan arus kas (cash flow statement). Fahmi (2012:49-50).
Fahmi (2012: 184) dalam buku yang berjudul “Pengantar Manajemen Keuangan”
mengatakan, ada beberapa pengertian struktur modal. Menurut Weston dan Copeland
bahwa capital structure or the capitalization of the firm is the permanent financing
represented by long-term debt, preferred stock and shareholder’s equity. Sedangkan
Joel G. Siegel dan Jae K. Shim mengatakan Capital structure (struktur modal)
adalah komposisi saham biasa , saham preferen, dan berbagai kelas seperti itu, laba
yang ditahan, dan utang jangka panjang yang dipertahankan oleh kesatuan usaha
dalam mendanai aktiva.
Rasio utang terhadap modal merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur
besarnya proporsi utang terhadap modal. Rasio ini dihitung sebagai hasil bagi antara
total utang dengan modal. (Hery, 2015:168-169).
Non Performing Loan atau sering disebut kredit bermasalah dapat diartikan sebagai
pinjaman yang mengalami kesulitan pelunasan akibat adanya faktor kesenjangan dan
atau karena faktor eksternal diluar kemampuan kendali debitur. (Winarti Setyorini,
2012:181).
Hasil pengembalian atas asset merupakan rasio yang menunjukkan seberapa besar
kontribusi asset dalam menciptakan laba bersih. Dengan kata lain, rasio ini digunakan
untuk mengukur seberapa besar jumlah laba bersih yang akan dihasilkan dari setiap
rupiah dana yang tertanam dalam total asset. Rasio ini dihitung dengan membagi
laba bersih terhadap total asset. (Hery, 2015 :193)
DEL (H1)
NPL (H2)
PENGARUH PROFITABILITAS
STRUKTUR MODAL CAR (H3)
2.4 Hipotesis
Hipotesis 1 = berdasarkan hasil penelitian dilihat dari tabel 4.4 maka ditemukan
hahwa nilai t hitung sebesar 1.269 sedangkan t tabel = 2.423 . Data ini menunjukkan
bahwa t hitung (1.269) lebih kecil dari t tabel (2.423) hal ini berarti bahwa variabel
DER (X1) berpengaruh tidak signifikan terhadap variabel ROA (Y). Hal ini dapat
juga dilihat dari tingkat probabilitas sebesar 0.211 yang berada pada dibawah 5%.
b. Pengaruh NPL Terhadap ROA Pada Industri Perbankan
Hipotesis 2 = berdasarkan dari hasil penelitian dilihat dari tabel 4.4 maka ditemukan
bahwa nilai t hitung sebesar nilai t tabel sebesar -723 sedangkan t tabel = 2.423. Data
ini menunjukkan bahwa t hitung ( -723 ) lebih kecil dari t tabel (2.423). Hal ini
berarti bahwa variabel NPL (X 2) berpengaruh tidak signifikan terhadap variabel
ROA (Y).
Hipotesis 3 = berdasarkan dari hasil penelitian dilihat dari tabel 4.4 maka ditemukan
bahwa nilai thitung sebesar nilai t tabel sebesar 0.582 sedangkan t tabel = 2.423. Data
ini menunjukkan bahwa thitung (0.582) lebih kecil dari t tabel (2.423). Hal ini berarti
bahwa variabel CAR (X3) berpengaruh tidak signifikan terhadap variabel ROA (Y).
Hal ini dapat di lihat dari tingkat probabilitas sebesar 0.564 yang berada pada diatas
5%. Dengan demikian hipotesis 1, hipotesis 2, dan hipotesis 3 ditolak.
BAB III
METODOLGI PENELITIAN
Data yang digunakan adalah data sekunder. Data sekunder umumnya berupa
bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip yang
dipublikasikan dan tidak dipublikasikan. Data sekunder yang digunakan berupa
laporan kinerja perusahaan sampel yang diperoleh dari internet, Pusat Informasi Pasar
Modal (PIMP), Indonesian Capital Market Directory (ICMD) dan Indonesia Stock
Exch ange (IDX).
Penelitian ini dilakukan pada bulan April 2017, pada tempat BEI Kampus
Unsrat Manado. Data yang dipergunakan terdiri atas beberapa rasio keuangan
diperoleh melalui laporan tahunan (www.idx.co.id).
Populasi dalam penelitian ini adalah perbankan yang terdaftar di BEI berjumlah 40
bank. Sampel memberikan gambaran yang benar tentang populasi. Sampel dalam
penelitian ini adalah 15 bank yang saham/deviden yang tinggi di BEI dengan kriteria-
kriteria sebagai berikut :
Dimana :
a = Konstanta
b = koefisien regresi
E = Stant Error
Variabel terikat dan variabel bebas merupakan variabel yang diteliti. Berikut definisi
operasional variabelnya.
Hasil pengembalian atas asset (Return Of Assets). Hasil pengembalian atas asset
merupakan rasio yang menunjukkan seberapa besar kontribusi asset dalam
menciptakan laba bersih. Dengan kata lain, rasio ini digunakan untuk mengukur
seberapa besar jumlah laba bersih yang akan dihasilkan dari setiap rupiah dana yang
tertanam dalam total asset. Rasio ini dihitung dengan membagi laba bersih terhadap
total asset. (Hery, 2015 :193).
“Variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi
sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependent (terikat).”
1. Struktur modal
Struktur modal diukur dengan DER (Debt to Equity Ratio), NPL (Non Performing
Loan), dan CAR (Capital Adequacy Ratio).
Rasio utang terhadap modal merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur
besarnya proporsi utang terhadap modal. Rasio ini dihitung sebagai hasil bagi antara
total utang dengan modal. (Hery, 2015:168-169). Rumus yang digunakan untuk
menghitung rasio utang terhadap modal (Debt to Equity Ratio)
Non Performing Loan atau sering disebut kredit bermasalah dapat diartikan sebagai
pinjaman yang mengalami kesulitan pelunasan akibat adanya faktor kesenjangan dan
atau karena faktor eksternal diluar kemampuan kendali debitur. (Winarti Setyorini,
2012:181).
c) Capital Adequacy Ratio (X3)
Capital Adequacy Ratio dalah rasio kewajiban pemenuhan modal minimum yang
harus dimiliki oleh bank. Untuk saat ini minimal CAR sebesar 8% dari Aktiva
Tertimbang Menurut Resiko, di tambah risiko pasar dan risko operasional. Ini
tergantng pada kondisi bank yang bersangkutan. (Riyadi, 2006:161).
Alat analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan SPSS