Anda di halaman 1dari 11

Jurnal Economix Volume 5 Nomor 2 Desember 2017

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI RENTABILITAS


PADA P.T. BANK RAKYAT INDONESIA (Persero) Tbk. PERIODE 2011-2016

Sri Adrianti Muin


Fakultas Ekonomi Universitas Fajar
Email : sriadriantim25@gmail.com

ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk membuktikan pengaruh rasio keuangan Capital
Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL), Loan to Deposit Ratio (LDR)
dan efisiensi operasional perusahaan (BOPO) terhadap rentabilitas bank yang diukur
dengan Return On Asset (ROA). Teknik analisis yang digunakan yaitu analisis regresi
berganda. Karena data yang digunakan adalah data sekunder, maka untuk menentukan
ketepatan model perlu dilakukan pengujian atas beberapa asumsi klasik yang mendasari
model regresi. Pengujian asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini meliputi uji
normalitas, multikolinearitas, heteroskedatisitas dan autokorelasi. Variabel dependen
dalam penelitian ini adalah rentabilitas (ROA).Variabel independennya adalah Capital
Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL), Loan to Deposit Ratio (LDR)
dan efisiensi operasional perusahaan (BOPO). Hasil penelitian ini mengindikasi bahwa
Pertama, variabel independen secara simultan berpengaruh terhadap ROA; Kedua, CAR
berpengaruh negatif signifikan terhadap ROA; Ketiga, NPL berpengaruh negative tidak
signifikan terhadap ROA; Keempat, LDR berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap
ROA; dan Kelima, BOPO berpengaruh negatif signifikan terhadap ROA. Penelitian
selanjutnya disarankan untuk menambah faktor-faktor yang mempengaruhi rentabilitas,
menambah periode dan memperluas sampel penelitian sehingga akan meningkatkan
keakuratan data dan akan diperoleh hasil yang lebih representatif.
Kata Kunci : Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan, Loan to Deposit Ratio,
Efisiensi Operasional Perusahaan (BOPO)

ANALYSIS OF FACTORS AFFECTING RENTABILITY


ON P.T. BANK RAKYAT INDONESIA (Persero) Tbk. PERIOD 2011-2016

Sri Adrianti Muin


Faculty of Economics Fajar University
Email : sriadriantim25@gmail.com

ABSTRACT
The purpose of this study is to prove the influence of financial ratios of Capital
Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL), Loan to Deposit Ratio (LDR)
and operational efficiency (BOPO) to bank profitability as measured by Return On
Assets (ROA). The analysis technique used is multiple regression analysis. Because the
data used is secondary data, then to determine the accuracy of the model needs to be
tested on some of the classical assumptions underlying the regression model. Classical
assumption test used in this research include normality test, multicollinearity,
heteroskedatisitas and autokorelasi. The dependent variable in this research is rentability
(ROA). The independent variables are Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing
Loan (NPL), Loan to Deposit Ratio (LDR) and operational efficiency of company
(BOPO). The results of this study indicate that First, independent variables
simultaneously affect the ROA; Second, CAR has a significant negative effect on ROA;
Thirdly, NPL has no significant negative effect on ROA; Fourthly, LDR has no

137
Jurnal Economix Volume 5 Nomor 2 Desember 2017

significant negative effect on ROA; and Fifth, BOPO has a significant negative effect
on ROA. Further research is suggested to add factors that affect rentability, increase the
period and expand the sample research so that will improve the accuracy of the data and
will obtain a more representative results.
Key Words : Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan, Loan to Deposit Ratio,
Operational Efficiency Company (BOPO)

PENDAHULUAN
Peranan perbankan dalam memajukan perekonomian suatu negara dapat terlihat
hampir di semua sektor yang berhubungan dengan berbagai kegiatan keuangan. Oleh
karena itu saat ini dan di masa yang akan datang kita tidak akan lepas dari dunia
perbankan, jika hendak menjalankan aktivitas keuangan, baik perorangan maupun
lembaga, baik sosial maupun perusahaan (Pujiyanti, 2010). Namun menurut Riyadi
(2006), sukses tidaknya suatu perbankan dipengaruhi oleh banyak aspek, diantaranya
aspek manajemen, sumber daya manusia, pemasaran, dan kondisi keuangan yang
dimilikinya. Kondisi keuangan bank dapat dikatakan baik atau buruk salah satunya
dilihat dari rentabilitas yang dimilikinya. Selanjutnya Hariyani (2010), menjelaskan
bahwa masalah rentabilitas bagi perbankan sebenarnya jauh lebih penting daripada
masalah laba. Laba yang besar saja belumlah menjadi ukuran bahwa bank dapat bekerja
secara efisien. Efisiensi baru dapat diketahui dengan membandingkan laba yang
diperoleh dengan modal yang digunakan untuk menghasilkan laba tersebut. Oleh karena
itu, perbankan harus lebih memperhatikan bagaimana mempertinggi tingkat
rentabilitasnya dari pada usaha memperbesar laba.
Peraturan Bank Indonesia Nomor 6/10/PBI/2004 tanggal 12 April 2004 tentang
sistem penilaian tingkat kesehatan bank umum menetapkan bank wajib melakukan
penilaian tingkat kesehatan bank secara triwulanan. Adapun yang menjadi tolok ukur
dasar penilaian kesehatan bank umum adalah penilaian faktor CAMELS yaitu
Permodalan (Capital), Kualitas Aset (Asset Quality), Manajemen (Management),
Rentabilitas (Earnings), Likuiditas (Liquidity) dan Sensitivitas terhadap Resiko Pasar
(Sensitivity To Market Risk) yang diantaranya dapat dinilai dengan menggunakan rasio
keuangan. Penelitian ini juga memfokuskan pada aspek-aspek tersebut dan diyakini
bahwa aspek-aspek tersebut mempengaruhi besarnya rentabilitas yang terjadi pada Bank
Rakyat Indonesia Tbk.
Rentabilitas merupakan indikator yang paling penting untuk mengukur kinerja
suatu bank. Ada banyak cara mengukur rentabilitas sehingga pengukurannya dikaitkan
pada penjualan yang dihasilkan, asset yang digunakan, maupun modal yang digunakan
dalam menghasilkan laba. Alat pengukur yang biasanya dipakai adalah Return On
Assets (ROA), karena Bank Indonesia lebih mengutamakan nilai rentabilitas suatu bank
yang diukur dengan asset yang dananya sebagian besar berasal dari dana simpanan
masyarakat (Dendawijaya, 2005 : 118).
Hanafi dan Halim (2009 : 159), mengemukakan bahwa rentabilitas merupakan
kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba pada masa lalu. Rentabilitas dalam
penelitian ini diukur dengan ROA. ROA dalam penelitian ini digunakan sebagai ukuran
kinerja perbankan. Tujuan utama operasional bank adalah mencapai tingkat rentabilitas
yang maksimal (Dendawijaya, 2005). Return On Assets pada Bank Rakyat Indonesia
Tbk (Persero) periode 2012-2016 ditunjukkan pada tabel berikut :

138
Jurnal Economix Volume 5 Nomor 2 Desember 2017

Tabel 1.
ROA (Return On Asset) P.T. BRI Periode 2012-2016
No Tahun / Periode ROA
1 2011 4,93%
2 2012 5,15 %
3 2013 5,03 %
4 2014 4,73 %
5 2015 4,19 %
6 2016 3,84 %
Sumber : Laporan Tahunan P.T. Bank Rakyat Indonesia Tbk. 2012-2016
Tabel 1 merupakan data perbandingan ROA pada Bank Rakyat Indonesia Tbk
(Persero) periode 2011-2016 mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya yaitu dari
4,93 % menjadi 5,15 % dan pada tahun 2013 sampai dengan tahun 2016 pertumbuhan
ROA cenderung menurun dari 5,03 %, 4,73 %, 4,19 % kemudian tahun 2016 ROA
sebesar 3,84 %. Berdasarkan hal tersebut, diperlukan suatu informasi mengenai faktor
yang memengaruhi ROA.
Mengingat sangat pentingnya tingkat rentabilitas bagi perbankan, maka bank
harus mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi rentabilitasnya serta
kecenderungan angka rentabilitas yang menurun. Variabel bebas dalam penelitian ini
terdiri dari Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL), Loan to
Deposit Ratio (LDR), dan efisiensi operasional perusahaan (BOPO). Dasar pemilihan
variabel bebas tersebut didasarkan atas beberapa penelitian terdahulu, di mana terjadi
hasil penelitian yang berbeda-beda. Bayu Eka Ferdiansyah (2011), hasil penelitian
menunjukkan bahwa CAR dan LDR berpengaruh positif terhadap ROA, NPL dan
BOPO berpengaruh negatif terhadap ROA. Selanjutnya Sigid (2014), menemukan
bahwa kredit dan tingkat NPL berpengaruh terhadap perubahan ROA baik secara parsial
maupun simultan. Sedangkan menurut Yatiningsih (2015), menemukan bahwa BOPO,
NPL, LDR dan CAR berpengaruh negatif signifikan terhadap ROA.
Rumusan Masalah
Permasalahan penelitian ini berdasarkan latar belakang masalah yang telah
dipaparkan di atas, maka dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Apakah Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL), Loan to
Deposit Ratio (LDR), dan Efisiensi Operasional Perusahaan (BOPO) Secara
Simultan Berpengaruh terhadap Return On Assets (ROA) pada P.T. Bank Rakyat
Indonesia (Persero) Tbk Periode 2011-2016.
2. Apakah Capital Adequacy Ratio (CAR) Berpengaruh terhadap Return On
Assets (ROA) pada P.T. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Periode 2011-2016.
3. Apakah Non Performing Loan (NPL) Berpengaruh terhadap Return On Assets
(ROA) pada P.T. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Periode 2011-2016.
4. Apakah Loan to Deposit Ratio (LDR) Berpengaruh terhadap Return On Assets
(ROA) pada P.T. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Periode 2011-2016.
5. Apakah Efisiensi Operasional Perusahaan (BOPO) Berpengaruh terhadap
Return On Assets (ROA) pada P.T. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Periode
2011-2016.
TINJAUAN TEORITIS
Berbagai upaya dilakukan untuk meningkatkan rentabilitas, salah satunya
dengan memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Wasis (2005)
menyatakan bahwa terdapat tiga aspek yang mempengaruhi profitabilitas atau

139
Jurnal Economix Volume 5 Nomor 2 Desember 2017

rentabilitas yaitu Balance Sheet Management (aspek likuiditas), Operating Management


(aspek efisiensi operasional) dan Financial Management (aspek keuangan atau
permodalan). Rentabilitas menurut Brigham dan Houston (2001 : 107), dipengaruhi
oleh likuiditas, manajemen aktiva dan manajemen utang.
Penilaian kesehatan bank pada penelitian ini adalah dengan analisis CAMELS
(Capital, Assets, Management, Earning, Liquidity, Sensitivity to Market Risk). Aspek
Capital (permodalan) meliputi CAR, aspek Assets meliputi NPL, aspek Earning
meliputi ROA dan BOPO, aspek likuiditas meliputi LDR. Aspek-aspek tersebut
kemudian dinilai dengan menggunakan rasio keuangan sehingga dapat menilai kondisi
keuangan perusahaan perbankan.
Capital Adequacy Ratio (CAR) adalah rasio yang memperlihatkan seberapa jauh
seluruh aktiva bank yang mengandung risiko ikut dibiayai dari dana modal sendiri.
Dengan kata lain CAR adalah rasio kinerja bank menunjang aktiva yang mengandung
atau menghasilkan risiko (Dendawijaya, 2005). Rasio ini digunakan sebagai aspek
Capital dalam analisis CAMELS, dikarenakan CAR adalah rasio yang menunjukkan
besarnya modal bank. Apabila modal bank semakin besar maka kemampuan bank
dalam memperoleh laba juga akan semakin besar sehingga hubungan ROA dan CAR
adalah positif.
Non Performing Loan (NPL) adalah rasio yang menunjukkan kemampuan bank
dalam mengelola kredit bermasalah yang diberikan oleh bank, sehingga apabila semakin
tinggi rasio ini, maka akan semakin buruk kinerja bank tersebut (Almilia & Winny,
2005). Kredit bermasalah adalah kredit yang termasuk dalam kategori diragukan,
kurang lancar dan macet. Kredit bermasalah menurut Siagian (2009) adalah kredit yang
tidak menepati jadwal angsuran sehingga terjadi tunggakan. Apabila suatu bank
mempunyai NPL yang tinggi, maka akan memperbesar biaya, baik biaya pencadangan
aktiva produktif maupun biaya lainnya, dengan kata lain semakin tinggi NPL suatu bank
maka hal tersebut akan mengganggu kinerja bank tersebut.
Likuiditas menurut Taswan (2010 : 246), adalah kemampuan suatu perbankan
dalam memenuhi kewajibannya yang harus segera dibayar. Rasio yang digunakan untuk
mengukurnya adalah Loan to Deposit Ratio (LDR). Loan to Deposit Ratio (LDR)
adalah rasio antara seluruh jumlah kredit yang diberikan bank dengan dana yang
diterima oleh Bank. Semakin tinggi LDR maka laba bank semakin meningkat (dengan
asumsi bank tersebut mampu menyalurkan kreditnya dengan efektif), dengan
meningkatnya laba bank, maka kinerja bank juga meningkat. Dengan demikian besar-
kecilnya rasio LDR suatu bank akan mempengaruhi rentabilitas bank tersebut.
BOPO adalah perbandingan antara biaya operasional dan pendapatan
operasional. Rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi dan kemampuan
bank dalam melakukan kegiatan operasinya (Dendawijaya, 2005). Efisiensi operasi
dilakukan oleh bank dalam rangka untuk mengetahui apakah bank dalam operasinya
yang berhubungan dengan usaha pokok bank dilakukan dengan benar (sesuai dengan
harapan pihak manajemen dan pemegang saham) serta digunakan untuk menunjukkan
apakah bank telah menggunakan semua faktor produksinya dengan tepat guna dan
berhasil guna (Mawardi, 2005). Hubungan BOPO dan ROA adalah negatif yaitu
semakin kecil BOPO, maka ROA akan meningkat.
Peraturan Bank Indonesia No. 6/23/DPNP/2004, diwajibkan menjaga angka
rasio keuangannya yang diukur dengan menggunakan Return On Assets (ROA) untuk
rentabilitas, Capital Adequacy Ratio (CAR) untuk tingkat kecukupan modal, Non
Performing Loan (NPL) untuk tingkat kredit bermasalah, Loan to Deposit Ratio (LDR)
untuk tingkat likuiditas, dan Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional
(BOPO) untuk efisiensi operasional bank dengan ketentuan yang telah ditetapkan.

140
Jurnal Economix Volume 5 Nomor 2 Desember 2017

Menurut ketentuan dari Bank Indonesia, tingkat rentabilitas yang baik adalah diatas 1,5
% dan batas minimum adalah 1,25 %. Mengingat sangat pentingnya tingkat rentabilitas
bagi perbankan, maka bank harus mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi
rentabilitasnya serta kecenderungan angka rentabilitas yang menurun. Variabel bebas
dalam penelitian ini terdiri dari Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan
(NPL), Loan to Deposit Ratio (LDR), dan efisiensi operasional perusahaan (BOPO).
Dasar pemilihan variabel bebas tersebut didasarkan atas beberapa penelitian terdahulu,
di mana terjadi hasil penelitian yang berbeda-beda.
Hipotesis Penelitian
Hipotesis atau jawaban sementara dari permasalahan dalam penelitian ini
berdasarkan teori dan hubungan antara tujuan penelitian, kerangka pemikiran terhadap
perumusan masalah adalah sebagai berikut :
1. H1 : Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL), Loan to
Deposit Ratio (LDR), dan Efisiensi Operasional Perusahaan (BOPO) secara
simultan memiliki pengaruh terhadap Return On Assets (ROA) pada P.T. Bank
Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
2. H2 : Capital Adequacy Ratio (CAR) secara parsial memiliki pengaruh signifikan
terhadap Return On Assets (ROA) pada P.T. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
3. H3 : Non Performing Loan (NPL) secara parsial memiliki pengaruh negatif
signifikan terhadap Return On Assets (ROA) pada P.T. Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk.
4. H4 : Loan to Deposit Ratio (LDR) secara parsial memiliki pengaruh positif
signifikan terhadap Return On Assets (ROA) pada P.T. Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk.
5. H5 : Biaya Operasional Perusahaan (BOPO) secara parsial memiliki pengaruh
negatif signifikan terhadap Return On Assets (ROA) pada P.T. Bank Rakyat
Indonesia (Persero) Tbk.
METODE PENELITIAN
Rancangan Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif deskriptif, untuk
mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi rentabilitas (ROA) pada P.T. Bank Rakyat
Indonesia (Persero) Tbk. Fokus penelitian ini adalah faktor-faktor yang memengaruhi
rentabilitas bank dengan menganalisis aspek capital (permodalan) meliputi CAR, aspek
assets meliputi NPL, aspek earning meliputi BOPO, aspek likuiditas meliputi LDR,
yang diperoleh dari data P.T. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Periode 2011-2016.
Analisis Data
Analisis Deskriptif
Statistik deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan variabel-variabel dalam
penelitian ini. Alat analisis yang digunakan adalah rata-rata (mean), standar deviasi,
maksimum dan minimum (Ghozali, 2009). Uji statistik deskriptif tersebut dilakukan
dengan program SPSS versi 20.
Persamaan Garis Regresi
Analisis ini digunakan untuk menunjukkan hubungan antara variabel bebas (X)
dengan variabel terikat (Y). Analisis statisik inferensial yang digunakan dalam
penelitian ini adalah menggunakan analisis regresi ganda. Regresi ganda digunakan
untuk mengukur pengaruh secara simultan CAR, NPL, LDR dan BOPO terhadap
Rentabilitas (ROA), berdasarkan rumusnya (Martono, 2014) adalah sebagai berikut :

Y = a + b1X1 - b2X2 + b3X3 - b4X4 + e

141
Jurnal Economix Volume 5 Nomor 2 Desember 2017

Keterangan :
Y = Rentabilitas (ROA)
A = Konstanta
b1, b2, b3, b4 = Koefisien Variabel X1, X2, X3, X4
X1 = CAR
X2 = NPL
X3 = LDR
X4 = BOPO
e = Kesalahan Residual (error)
HASIL PENELITIAN
Deskripsi Data
Pada bagian ini akan digambarkan atau dideskripsikan dari data masing-masing
variabel yang telah diolah menggunakan SPSS versi 20, meliputi :
Tabel 2.
Deskriptif Statistik
Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N
ROA (Y) 4.4783 .53105 6
CAR (X1) 18.4517 2.86540 6
NPL (X2) 1.8950 .27282 6
LDR (X3) 83.4867 4.99965 6
BOPO (X4) 64.9183 3.80632 6
Sumber : Data Sekunder diolah dengan SPSS
Hasil analisis deskriptif berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa rata-rata
(mean) Return On Asset (ROA) sebesar 4,48 %, hal ini berarti bahwa selama tahun
2011-2016 angka Return On Asset (ROA) pada P.T. Bank Rakyat Indonesia Tbk.
berada pada kisaran 4,48 %, standar deviasinya sebesar 0,53 % lebih kecil daripada nilai
rata-ratanya. Maka dapat diartikan bahwa kondisi Return On Asset (ROA) pada P.T.
Bank Rakyat Indonesia Tbk. tahun 2011-2016 berada pada kriteria sangat rendah.
Hasil analisis statistik deskriptif untuk variabel Capital Adequacy Ratio (CAR)
sebesar 18,45 %, standar deviasinya sebesar 2,87 %, lebih kecil daripada nilai rata-
ratanya, maka dapat diartikan bahwa kondisi Capital Adequacy Ratio (CAR) pada P.T.
Bank Rakyat Indonesia Tbk. tahun 2011-2016 berada pada kriteria modal sangat
mencukupi.
Hasil analisis statistik deskriptif untuk variabel Non Performing Loan (NPL)
adalah bahwa rata-rata (mean) Non Performing Loan (NPL) sebesar 1,90, standar
deviasinya sebesar 0,27 %, lebih kecil daripada nilai rata-ratanya, maka dapat diartikan
bahwa Non Performing Loan (NPL) pada P.T. Bank Rakyat Indonesia Tbk. tahun 2011-
2016 berada pada kriteria tidak bermasalah.
Hasil analisis deskriptif untuk variabel Loan to Deposit Ratio (LDR) adalah
bahwa rata-rata (mean) Loan to Deposit Ratio (LDR) sebesar 83,49 %, standar
deviasinya sebesar 5,00 %, lebih kecil daripada nilai rata-ratanya, maka dapat diartikan
bahwa Loan to Deposit Ratio (LDR) pada P.T. Bank Rakyat Indonesia Tbk. tahun
2011-2016 berada pada kriteria likuid.
Hasil analisis statistik deskriptif untuk variabel Efisiensi Operasional
Perusahaan (BOPO) adalah bahwa rata-rata (mean) (BOPO) sebesar 64,92 %, standar
deviasinya sebesar 3,81 % lebih kecil daripada rata-ratanya, maka dapat diartikan
bahwa Efisiensi Operasional Perusahaan (BOPO) pada P.T. Bank Rakyat Indonesia
Tbk. tahun 2011-2016 berada pada kriteria sangat efisien.

142
Jurnal Economix Volume 5 Nomor 2 Desember 2017

Persamaan Garis Regresi


Analisis Regresi Berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel
independen terhadap variabel dependen. Hasil perhitungan regresi dengan
menggunakan program SPSS 20 dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :
Tabel 3.
Hasil Pengujian Analisis Regresi Berganda
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Model Coefficients Coefficients T Sig.
B Std. Error Beta
(Constant) 11.774 .399 29.503 .022
CAR -.108 .008 -.599 -13.289 .048
1 NPL -.309 .082 -.162 -3.766 .165
LDR -.017 .004 -.161 -4.053 .154
BOPO -.050 .009 -.436 -15.533 .031
Sumber : Data Sekunder diolah dengan SPSS
Persamaan regresi berdasarkan hasil pengujian analisis regresi berganda pada
table di atas dapat ditulis sebagai berikut :
ROA = 11,774 - 0,108 CAR - 0,309 NPL - 0,017 LDR - 0,050 BOPO
1. Koefisien konstan (11,774), artinya jika variabel X1 (CAR), X2 (NPL), X3 (LDR),
dan X4 (BOPO) konstan atau tetap, maka ROA menjadi sebesar 11,774.
2. Koefisien regresi untuk CAR (b1) sebesar 0,108 bertanda negatif, hal ini berarti
bahwa setiap perubahan sebesar satu persen pada CAR sementara NPL, LDR dan
BOPO diasumsikan tetap, maka besarnya ROA akan mengalami penurunan sebesar
0,108.
3. Koefisien regresi untuk NPL (b2) sebesar 0,309 bertanda negatif, hal ini berarti
bahwa setiap perubahan sebesar satu persen pada NPL sementara CAR, LDR dan
BOPO diasumsikan tetap, maka besarnya ROA akan mengalami penurunan sebesar
0,309.
4. Koefisien regresi untuk LDR (b3) sebesar 0,017 bertanda negatif, hal ini berarti
bahwa setiap perubahan sebesar satu persen pada LDR sementara CAR, NPL dan
BOPO diasumsikan tetap, maka besarnya ROA akan mengalami penurunan sebesar
0,017.
5. Koefisien regresi untuk BOPO (b4) sebesar 0,050 bertanda negatif, hal ini berarti
bahwa setiap perubahan sebesar satu persen pada BOPO sementara CAR, NPL dan
LDR diasumsikan tetap, maka besarnya ROA akan mengalami penurunan sebesar
0,050.
Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL), Loan to
Deposit Ratio (LDR) dan Efisiensi Operasional Perusahaan (BOPO) terhadap
Rentabilitas
Hasil pengujian hipotesis (H1) menunjukkan bahwa H1 diterima. Hal ini di
karenakan hasil signifikansi untuk uji simultan sebesar 0,033 di bawah 0,05, sehingga
empat variabel yang digunakan dalam penelitian ini secara bersama-sama (simultan)
mempengaruhi rentabilitas (ROA). Pengaruh simultan antara variabel independen
terhadap variabel dependen adalah sebesar 78,80 %. Besarnya pengaruh secara simultan
secara konsep di karenakan variabel CAR dan BOPO berpengaruh terhadap rentabilitas
(ROA).

143
Jurnal Economix Volume 5 Nomor 2 Desember 2017

Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR) terhadap Rentabilitas


Hasil pengujian hipotesis (H2) menunjukkan bahwa Capital Adequacy Ratio
(CAR) berpengaruh terhadap Return On Assets (ROA) pada P.T. Bank Rakyat
Indonesia Tbk. Dari hasil analisis menunjukkan bahwa pengaruh yang ditunjukkan
CAR terhadap ROA adalah negatif, artinya bahwa semakin tinggi nilai CAR, maka
mengakibatkan semakin rendah ROA. Semakin tinggi kemampuan permodalan bank
dalam menjaga kemungkinan timbulnya risiko kerugian kegiatan usahanya namun
belum tentu secara nyata berpengaruh terhadap peningkatan ROA pada P.T. Bank
Rakyat Indonesia Tbk. Namun disisi lain, CAR yang tinggi dapat mengurangi
kemampuan bank dalam melakukan ekspansi usahanya karena semakin besarnya
cadangan modal yang digunakan untuk menutupi risiko kerugian. Terhambatnya
ekspansi usaha akibat tingginya CAR yang pada akhirnya akan mempengaruhi kinerja
keuangan bank tersebut.
Hasil pengujian hipotesis (H2) berlawanan dengan teori yang ada. Taswan (2010
: 166), mengemukakan semakin tinggi rasio CAR mengindikasikan bank tersebut
semakin sehat permodalannya. Pemenuhan CAR minimum 8 % mengindikasikan bank
mematuhi regulasi permodalan. Jadi, CAR berpengaruh positif terhadap rentabilitas.
Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Yatiningsih
(2015), bahwa CAR berpengaruh negatif signifikan terhadap rentabilitas. Penelitian ini
berlawanan dengan penelitian yang dilakukan oleh Astuti (2011) dan Ferdiansyah
(2011) yang mendapatkan hasil bahwa CAR berpengaruh positif terhadap rentabilitas.
Pengaruh Non Performing Loan (NPL) terhadap Rentabilitas
Hasil pengujian hipotesis (H3) dalam penelitian ini Non Performing Loan (NPL)
tidak berpengaruh terhadap Return On Assets (ROA) pada P.T. Bank Rakyat Indonesia
Tbk. NPL tidak berpengaruh secara signifikan terhadap ROA, hal ini dikarenakan rasio
NPL yang terjadi pada P.T. Bank Rakyat Indonesia Tbk. kurang dari 5 % yang
menunjukkan bahwa P.T. Bank Rakyat Indonesia Tbk. mengalami risiko kredit yang
rendah, namun tidak memberikan dampak peningkatan pada ROA, sehingga NPL tidak
berpengaruh signifikan terhadap rentabilitas.
Berdasarkan persamaan regresi terlihat bahwa pengaruh yang ditunjukkan NPL
terhadap ROA adalah negatif disebabkan karena rasio NPL cenderung meningkat yang
menyebabkan ROA mengalami penurunan, walaupun rata-rata NPL tahun 2011–2016
masih dalam batas maksimum NPL yang disyaratkan oleh peraturan Bank Indonesia
yaitu sebesar 5 %. Menurut teori tingginya rasio NPL sama dengan tingginya jumlah
kredit bermasalah yang sedang dihadapi perbankan. Jika NPL tinggi maka kesempatan
bank dalam memperoleh laba dari bunga kredit dan pengembalian kredit akan hilang.
Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Heni (2013),
NPL tidak berpengaruh signifikan terhadap rentabilitas. Namun penelitian ini
berlawanan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ahmad Sigid (2014), Evi (2014),
Ferdiansyah (2011) yang mendapatkan hasil bahwa NPL berpengaruh signifikan
terhadap rentabilitas.
Pengaruh Loan to Deposit Ratio (LDR) terhadap Rentabilitas
Hasil pengujian hipotesis (H4) dengan menggunakan SPSS 20
menunjukkan bahwa Loan to Deposit Ratio (LDR) tidak berpengaruh terhadap
Return On Assets (ROA) pada P.T. Bank Rakyat Indonesia Tbk. Hipotesis ditolak di
karenakan tingkat LDR berada pada tingkat standar yang ditetapkan Bank Indonesia,
tetapi tidak bisa meningkatkan ROA. Hal ini memiliki arti yaitu dengan analisa rasio
semakin tinggi nilai LDR, maka tidak akan serta merta meningkatkan laba pada P.T.
Bank Rakyat Indonesia Tbk.

144
Jurnal Economix Volume 5 Nomor 2 Desember 2017

Dari hasil analisis menunjukkan bahwa pengaruh yang ditunjukkan LDR


terhadap ROA adalah negatif, artinya bahwa semakin tinggi nilai LDR, maka
mengakibatkan semakin rendah ROA. Hal ini ditunjukkan oleh tingkat rasio LDR yang
relatif meningkat yang menyebabkan ROA menurun. Berdasarkan hasil pengujian
hipotesis sejalan dengan teori Dendawijaya (2005 : 116), bahwa semakin tinggi rasio
LDR maka semakin rendah pula kemampuan likuiditas bank. Hal tersebut tentunya
akan mempengaruhi rentabilitas bank yang cenderung menurun. Penelitian ini
berlawanan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ferdiansyah (2011), yang
mendapatkan hasil bahwa LDR berpengaruh positif dan signifikan terhadap rentabilitas.
Pengaruh Efisiensi Operasional Perusahaan (BOPO) terhadap Rentabilitas
Hasil pengujian hipotesis (H5) menunjukkan bahwa H5 diterima. Hal ini
dikarenakan rasio BOPO cenderung meningkat tiap tahun pada P.T. Bank Rakyat
Indonesia Tbk. Kondisi ini juga menandakan bahwa bank yang menghasilkan laba besar
tidak efisien dalam melakukan operasionalnya sehingga BOPO berpengaruh negatif
terhadap ROA. Pengaruh BOPO yang negatif terhadap rentabilitas menunjukkan bahwa
jika BOPO meningkat maka Return On Asset (ROA) yang diperoleh menurun atau
peningkatan biaya operasional bank yang tidak diikuti dengan peningkatan pendapatan
operasional akan berakibat berkurangnya laba bersih sehingga akan menurunkan
rentabilitas (ROA). Tingginya biaya yang dikeluarkan dalam menghasilkan keuntungan
yang dicapai perusahaan akan mengakibatkan rendahnya efisiensi operasional bank dan
selanjutnya berpengaruh terhadap tingkat rentabilitas yang semakin menurun. Tetapi
jika penurunan biaya operasional bank diikuti dengan kenaikan pendapatan operasional,
maka akan mempengaruhi pula kenaikan ROA.
Hal ini sesuai dengan konsep teori yang diungkapkan oleh Taswan (2010 : 167),
yang dalam teorinya mengemukakan bahwa semakin rendah efisiensi operasional maka
semakin tidak efisien bank, dengan kata lain, jika biaya operasional yang dikeluarkan
tinggi maka laba yang diperoleh lebih kecil sehingga menyebabkan rentabilitas
menurun. Jika biaya operasional yang dikeluarkan rendah, maka laba yang diperoleh
lebih besar sehingga menyebabkan rentabilitas meningkat. Hasil penelitian ini
mendukung penelitian yang dilakukan oleh Ferdiansyah (2011) dan Yatningsih (2015)
menyatakan bahwa BOPO berpengaruh negatif dan siginifikan terhadap ROA.
KESIMPULAN
Kesimpulan
Kesimpulan berdasarkan hasil pengujian dan pembahasan sebagaimana telah
disajikan dalam bab sebelumnya adalah sebagai berikut :
1. Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL), Loan to Deposit
Ratio (LDR), dan efisiensi operasional perusahaan (BOPO) secara simultan
berpengaruh terhadap Return On Assets (ROA) pada P.T. Bank Rakyat Indonesia
Tbk. dengan tingkat nilai signifikan sebesar 0,033, maka hipotesis diterima.
Berdasarkan uji simultan rasio CAR dan BOPO memiliki pengaruh yang lebih
besar terhadap ROA dibandingkan dengan variabel lainnya.
2. Capital Adequacy Ratio (CAR) berpengaruh terhadap Return On Assets (ROA)
pada P.T. Bank Rakyat Indonesia Tbk. dengan tingkat nilai signifikan sebesar
0,048, maka hipotesis diterima.
3. Non Performing Loan (NPL) tidak berpengaruh terhadap Return On Assets (ROA)
pada P.T. Bank Rakyat Indonesia Tbk. dengan tingkat nilai signifikan sebesar 0,165
maka hipotesis ditolak, hal ini dikarenakan rasio NPL yang terjadi pada P.T. Bank
Rakyat Indonesia Tbk. kurang dari 5 % yang menunjukkan bahwa P.T. Bank
Rakyat Indonesia Tbk. mengalami risiko kredit yang rendah, namun tidak

145
Jurnal Economix Volume 5 Nomor 2 Desember 2017

memberikan dampak peningkatan pada ROA, sehingga NPL tidak berpengaruh


signifikan terhadap rentabilitas.
4. Loan to Deposit Ratio (LDR) tidak berpengaruh terhadap Return On Assets (ROA)
pada P.T. Bank Rakyat Indonesia Tbk. dengan tingkat nilai signifikan sebesar 0,154
maka hipotesis ditolak, hal ini dikarenakan tingkat LDR berada pada tingkat
standar yang ditetapkan Bank Indonesia, tetapi tidak meningkatkan ROA.
5. Efisiensi operasional perusahaan (BOPO) berpengaruh terhadap Return On Assets
(ROA) pada P.T. Bank Rakyat Indonesia Tbk. dengan tingkat nilai signifikan
sebesar 0,031, maka hipotesis diterima.
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, M. Faisal. 2005. Manajemen Perbankan (Teknik Analisis Kinerja Keuangan
pada Bank). Malang : UMM.
Almilia, Luciana dan Winny Herdaningtyas. 2005. Analisis Rasio CAMEL terhadap
Prediksi Kondisi Bermasalah pada Lembaga Perbankan Periode 2000-2002.
Jurnal Akutansi dan Keuangan, Vol. 7, No. 2, pp.131-147, (http://puslit2.petra.
ac.id/gudangpaper/files/1804.pdf/, diaskes 10 April 2017).
Antonio Syafi’I, Muhammad. 2011. Bank Syariah dan Teori ke Praktik. Jakarta : Gema
Insani Press.
Astuti, Septi Marista. 2011. Analisis Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR) dan
Loan to Deposit Ratio (LDR) terhadap Rentabilitas pada Bank Perkreditan
Rakyat (BPR) di Kota Semarang Tahun 2008-2009. Skripsi. Semarang :
UNNES.
Bank Rakyat Indonesia. 2016. Laporan Tahunan P.T. Bank Rakyat Indonesia.
(www.bri.co.id, diakses 03 April 2017).
Dendawijaya, Lukman. 2005. Manajemen Perbankan. Jakarta : Erlangga.
Djohanputro, Bramantyo. 2003. Manajemen Risiko Korporat Terintegrasi,Memastikan
Keamanan dan Kelanggengan Perusahaan Anda. Jakarta : PPM.
Evi Tanralilin. 2014. Pengaruh Kredit Bermasalah terhadap Profitabilitas pada Bank
Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Cabang Panakkukang Unit Batua Raya.
Skripsi. Makassar : STIM Nitro.
Ferdiansyah, Bayu Eka. 2011. Pengaruh Kredit Bermasalah, Tingkat Kecukupan
Modal, Tingkat Likuiditas dan Efisiensi Operasional Perusahaan terhadap
Rentabilitas. Skripsi. Semarang : UNNES.
Ghozali, Imam. 2009. Analisis Multivariate Lanjutan Dengan Program SPSS.
Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Hanafi dan Halim. 2009. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta : STIM YKPN.
Hapsari, Tiara Kusuma. 2011. Analisis Pengaruh CAR, NPL, BOPO, LDR, GWM dan
Rasio Konsentrasi terhadap ROA (Studi Empiris pada Bank Umum yang Listing
di Bei 2005-2009). Skripsi. Semarang : UNDIP.
Haryani, Iswi. 2010. Restrukturisasi dan Penghapusan Kredit Macet. Jakarta : P.T.
Gramedia.
Kasmir. 2008. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta : P.T. Raja Grafindo
Persada.
Kasmir. 2012. Manajemen Perbankan. Jakarta : P.T. Rajawali Pers.
Kasmir. 2014. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta : P.T. Raja Grafindo Persada.
Latumerissa, Julius R. 2012. Mengenal Aspek-Aspek Operasi Bank Umum. Jakarta :
Bumi Aksara.
Lia Dwi. 2013. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Rentabilitas pada Bank
Perkreditan Rakyat Kabupaten Magelang. Skripsi. Semarang : Universitas
Negeri Semarang.

146
Jurnal Economix Volume 5 Nomor 2 Desember 2017

Martono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta : P.T. Raja Grafindo Persada.
Munawir. 2007. Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta : Liberty Yogyakarta.
Peraturan Bank Indonesia No. 6/10/PBI/2004.2004 tentang Sistem Penilaian Tingkat
Kesehatan Bank Umum (http://www.bi.go.id, diakses 18 Juli 2017).
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 11/POJK.03/2016.2016. Sistem Penilaian
Tingkat Kesehatan Bank Umum. (http://www.bi.go.id, diakses 24 April 2017).
Ponco, Budi. 2008. Analisis Pengaruh CAR, NPL, BOPO, LDR, NPL terhadap
Perubahan Laba. Tesis. Semarang : Universitas Diponegoro.
Priyatno Duwi. 2012. Analisa Mandiri Belajar Analisis Data dengan SPSS. Yogyakarta
: Media@Kom.
Pujiyanti, Sri. 2010. Analisis Kinerja Keuangan Mengenai Tingkat Kesehatan Bank
dengan Menggunakan Metode CAMEL : Studi Kasus pada P.T. Bank Negara
Indonesia (Persero), Tbk. dan P.T. Bank Bukopin Tbk. Periode 2006-2008.
Skripsi. Jakarta : Universitas Gunadharma.
Rahman, Teddy. 2009. Analisis Pengaruh CAR, NIM, BOPO, LDR, NPL terhadap
Perubahan Laba. Tesis. Semarang : Universitas Diponegoro.
Riyadi, Selamet. 2006. Banking Assets and Liability Manajement. Edisi 3. Jakarta :
LPFE Universitas Indonesia.
Sawir, Agnes. 2005. Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan
Perusahaan. Jakarta : P.T. Gramedia Pustaka Utama.
Sebatiningrum, Nur Khasanah. 2006. Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR),
Likuiditas dan Efisiensi Operasional terhadap Profitabilitas Perusahaan
Perbankan yang Terdaftar di BEJ. Skripsi. Semarang : UNNES.
Siagian, Febrianti Dimaelita dan Wahidin Yasin. 2009. Pengaruh Non Performing dan
Kualitas Aktiva Produktif (KAP) terhadap Tingkat Profitabilitas Perbankan
yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2006-2008. Skripsi. Fakultas
Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
Sigid, Ahmad. 2014. Analisis Pengaruh Kredit dan Non Performing Loan (NPL)
terhadap Profitabilitas pada Bank Umum Milik Pemerintah (Studi Kasus
P.T. Bank Rakyat Indonesia, (Persero) Tbk. Periode tahun 2011–2013. Skripsi.
Universitas Brawijaya.
Simorangkir, O. P. 2004. Pengantar Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank. Jakarta :
Aksara Persada.
Slamat, Dahlan. 2010. Manajemen Lembaga Keuangan. Jakarta : FEUI.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian. Bandung : Alfabeta.
Taswan. 2010. Manajemen Perbankan : Konsep, Teknik & Aplikasi. Yogyakarta : UPP
STIM YKPN.
Undang-Undang No. 10 tahun 1998 tentang Perbankan.
Wasis. 2005. Perbankan (Pendekatan Manajerial). Semarang : Penerbit Surya Wacana.
Wild, J, John, Subramanyam, R, K, dkk. 2005. Analisis Laporan Keuangan 1. Jakarta :
Salemba Empat.
Yatiningsih, Fakhri. 2015. Analisis Pengaruh BOPO, LDR, NPL, dan CAR Terhadap
ROA. Skripsi. Semarang : Universitas Diponegoro.

147

Anda mungkin juga menyukai