Anda di halaman 1dari 19

PENGARUH RASIO LIKUIDITAS TERHADAP KINERJA

KEUANGAN PERBANKAN PADA BANK-BANK SWASTA


GO-PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA
Gemi Ruwanti

Ruwanti ( 2011 ) melakukan penelitian untuk menilai kinerja keuangan


perbankan, ada beberapa tolok ukur yang digunakan yaitu rasio likuiditas,
rasio solvabilitas dan rasio rentabilitas. Rasio likuiditas sangat penting bagi
industri perbankan sebagai cerminan kinerja keuangan. Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh industri perbankan go public yang tercatat
sebanyak 23 perusahaan. Sedangkan sampel yang diambil dalam penelitian
ini menggunakan metode purposive sampling. Berdasarkan kriteria tersebut,
maka bank-bank swasta yang dijadikan sampel sebanyak 12 perusahaan.
Hasil analisis secara simultan, bahwa variabel quick ratio, investing policy
ratio,banking ratio, assets to loan ratio, cash ratio dan loan deposit ratio
secara simultan mempengaruhi kinerja keuangan perbankan (ROA) pada
bank-bank swasta go-public di Bursa Efek Indonesia sebesar 80,6% (R
Square R =0,806). Hasil analisis secara parsial, bahwa seluruh Variable yaitu
quick ratio, investing policyratio, banking ratio, assets to loan ratio, cash
ratio dan loan deposit ratio berpengaruh terhadap kinerja keuangan
perbankan (ROA) pada bank-bank swasta go-public di Bursa Efek Indonesia,
dan variabel quick ratio menunjukkan pengaruh yang paling dominan
terhadap kinerja keuangan perbankan (ROA) pada bank-bank swasta go-
public di Bursa Efek Indonesia.

Quick Ratio (x1) +

investing policyratio
(x2) +

banking ratio (x3) + Kinerja Keuangan

assets to loan ratio (Y)


(x4) +
cash ratio (x5) +

loan deposit ratio


(x6) +
ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, BOPO, CAR
DAN LDR TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA
SEKTOR PERBANKAN YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK
INDONESIA ( BEI) ( Periode 2005-2008)
Bambang Sudiyatno

Sudiyatno ( 2010 ) melakukan penelitian untuk menganalisis pengaruh dana


pihak ketiga ( TPF ) , Biaya Operasional terhadap Biaya Operasional ( BOPO
), Capital Adequancy Ratio ( MOBIL ) Dan Loan to Deposit Ratio ( LDR )
Pada keuangan Kinerja sektor perbankan yang go public di Bursa Efek
Indonesia periode 2005-2008. Penelitian ini membuktikan bahwa tidak semua
variabel yang digunakan dalam penelitian ini memiliki signifikan
Berpengaruh terhadap kinerja keuangan. Dimana pengaruh variabel Dana
Pihak Ketiga ( TPF ), Biaya Operasional untuk Biaya Operasional ( BOPO ),
Capital Adequancy Ratio ( MOBIL ) , Yang Terbukti memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap kinerja keuangan, sedangkan loan to deposit ratio (
LDR ) Tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan pada tingkat
kepercayaan 5%. Menurut klasifikasi pengumpulan, jenis data pada
penelitian ini adalah data time series dan data cross section, yaitu data yang
dikumpulkan dari beberapa tahapan waktu (kronologis) dan data yang
dikumpulkan dari perusahaan perbankan yang listed di BEI. Penggabungan
kedua data tersebut dikenal dengan sebutan nama yang lebih popular panel
data atau pooling data. Metode pengambilan sampel menggunakan purposive
sampling, yaitu sampel ditentukan dengan kriteriakriteria tertentu. Model
analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda ( multiple regression
analysis model ) dengan persamaan kuadrat terkecil ( Ordinary Least Square
). Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan tersebut di atas, maka
dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:
Dana pihak ketiga ( DPK ) berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja bank ( ROA). Berarti semakin banyak dana pihak
ketiga yang bias dihimpun bank, maka semakin tinggi kinerja bank (
ROA ).
Biaya operasi (BOPO ) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap
kinerja bank (ROA) Berarti semakin tinggi biaya operasional yang
dikeluarkan oleh bank, maka akan menurunkan pendapatan
operasional bank, sehingga kinerja bank ( ROA ) turun.
Capital Adecuacy Ratio ( CAR ) berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja bank
( ROA ) . Berarti semakin tinggi modal yang ditanam atau
diinvestasikan dibank, semakin tinggi kinerja bank ( ROA ).
Loan to Deposit Ratio ( LDR ) berpengaruh positif dan tidak
signifikan terhadap kinerja bank ( ROA ). Berarti pengaruh loan
deposit ratio ( LDR ) terhadap kinerja bank ( ROA ) sangat kecil
sehingga secara statistik tidak signifikan pada level signifikansi
kurang dari 5%.
Data Pihak Ketiga
(x1) +

Tingkat Efisiensi
Operasi (BOPO) Kinerja Keuangan
(x2) + (Y)

Capital Adecuacy
Ratio ( CAR )
(x3) +

Loan to Deposit
Ratio ( LDR )
(x4) -
ANALISA RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA
KEUANGAN PERUSAHAAN
( Studi Kasus pada PT. Andalan Finance Indonesia Tahun 2011-2013)
Putu Sulastri & Nurul Marta Hapsari

Sulastri dan hapsari ( 2013 ) melakukan penelitian untuk mengetahui


bagaimana Analisis Rasio Keuangan Menilai Kinerja Keuangan Perusahaan
(Studi kasus pada PT. Andalan Finance Indonesia Semarang, tahun 2011-
2013) ditinjau dari rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio profitabilitas dan
rasio aktivitas dengan menggunakan data sekunder. Metode yang digunakan
adalah deskriptif dan variabel bebas yaitu kinerja keuangan perusahaan
diukur dengan beberapa sub variable diantaranya rasio likuiditas, rasio
solvabilitas, rasio profitabilitas dan rasio aktivitas. Hasil penelitian analisa
rasio terhadap PT Andalan Finance Indonesia Semarang berdasarkan rasio
likuiditas dilihat dari Current Ratio tahun 2011 lebih baik dibanding tahun
2012 dan tahun 2013. Quick Ratio tahun 2011 juga lebih baik dibanding
tahun 2012 dan tahun 2013. Rasio solvabilitas apabila dilihat dari Total Debt
to Total Asset Ratio tahun 2012 dan tahun 2013 lebih baik disbanding tahun
2011. Debt to Equity Ratio tahun 2012 dan tahun 2013 juga lebih baik
dibanding tahun 2011. Rasio profitabilitas dilihat dari Profit Margin tahun
2012 dan tahun 2013 mengalami penurunan dibanding tahun 2011. Return on
Equity tahun 2012 dan tahun 2013 juga mengalami penurunan dibanding
tahun 2011. Sedangkan Return on Investment tahun 2012 tidak mengalami
kenaikan maupun penurunan dibanding tahun 2011, namun mengalami
penurunan tahun 2013 dibanding tahun 2011. Rasio aktivitas dilihat dari
Inventory Turnover perusahaan pada tahun 2012 lebih baik dibanding tahun
2011, dan tahun 2013 Inventory Turnover perusahaan lebih baik dibanding
tahun 2011 dan tahun 2012. Kemudian Fixed Assets Turnover tahun 2011
lebih baik dibanding tahun 2012 dan tahun 2013, dan Asset Turnover PT.
Andalan Finance Indonesia Semarang pada tahun 2011 juga lebih baik
dibanding tahun 2012 dan tahun 2013.

Rasio Likuiditas (x1) +

Kinerja Keuangan
Rasio Solvabilitas
(Y)
(x2) +

Rasio Aktifitas
(x3) +

Rasio profitabilitas
(x4) +
METODE EVA UNTUK MENGUKUR KINERJA
KEUANGAN PERUSAHAAN PERKEBUNAN DI
BURSA EFEK INDONESIA
Danni Prasetyo dan Budiyanto

Prasetyo dan Budiyanto ( 2012 ) melakukan penelitian untuk mengetahui


implementasi metode EVA untuk mengukur Kinerja keuangan perusahaan
perkebunan pada periode 2010-2012. Pada penelitian terdahulu, metode yang
digunakan dalam pengukuran kinerja keuangan adalah metode rasio keuangan dan
EVA. Sedangkan pada penelitian sekarang, metode yang digunakan untuk mengukur
kinerja keuangan adalah metode EVA. Obyek yang digunakan dalam penelitian
terdahulu adalah perusahaan food and beverage yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI). Sedangkan pada penelitian sekarang, obyek yang digunakan dalam
penelitian adalah perusahaan perkebunan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
(BEI). Laporan keuangan yang digunakan dalam penelitian terdahulu adalah laporan
keuangan pada periode 2007-2011, sedangkan pada penelitian sekarang adalah
laporan keuangan periode 2010-2012. Jenis penelitian yang dilakukan adalah
penelitian deskriptif . Obyek dari penelitian ini adalah laporan keuangan perusahaan
Perkebunan dari tahun 20102012 yang datanya kami peroleh dari Galeri Investasi
Bursa Efek STIESIA. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive
sampling. Kriteria yang digunakan untuk memilih sampel adalah memiliki laporan
keuangan secara lengkap pada tahun 20102012. Dari 8 perusahaan yang memenuhi
kriteria, rencananya akan diteliti semua sehingga secara metodologi teknik
samplingnya non probability sampling berupa teknik sampling jenuh. Teknik
sampling jenuh dipilih dengan pertimbangan atas jumlah anggota populasi yang akan
diteliti, dimana jumlahnya relatif kecil, yaitu 8 perusahaan. Berdasarkan hasil
penelitian dan pembahasan yang berkaitan dengan pengukuran kinerja keuangan
perusahaan perkebunan dengan metode EVA, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut:
selama periode tahun 2010-2012, PT. Astra Agro Lestari Tbk, PT. BW
Plantation Tbk, PT. Sampoerna Agro Tbk, PT. PP London Sumatera
Indonesia Tbk, PT. Sinar Mas Resources and Technology Tbk dan PT.
Tunas Baru Lampung, Tbk memiliki kinerja keuangan yang baik dengan
ditunjukkan perolehan nilai EVA yang positif selama 3 periode penelitian
berturut-turut.
PT. Gozco Plantation Tbk, hanya pada tahun 2010 dan tahun 2012 yang
memiliki kinerja keuangan baik karena memiliki perolehan nilai EVA
positif, sedangkan pada tahun 2011 memiliki kinerja keuangan yang buruk,
karena memiliki perolehan nilai EVA yang negatif.
PT. Bakrie Sumatera Plantation Tbk, selama periode tahun 2010-2012,
perusahaan ini memiliki kinerja keuangan yang buruk karena menghasilkan
nilai EVA yang negatif selama 3 periode penelitian berturut-turut.

rasio keuangan (x1) + Kinerja Keuangan ( y )


PENGARUH LIKUIDITAS DAN LEVERAGE
TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN
ROKOK DI BURSA EFEK INDONESIA
Dina Wharoh Kartika Syari

Syari ( 2014 )melakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui


pengaruh likuiditas dan leverage baik secara simultan maupun parsial
terhadap kinerja keuangan perusahaan rokok yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia. Data yang digunakan adalah laporan keuangan pada tahun 2008 sampai
2012. Teknik analisis yang digunakan analisis regresi linear berganda yang diuji t.
Berdasarkan hasil uji t diketahui bahwa variabel likuiditas (X1) secara parsial tidak
berpengaruh signifikan terhadap return saham (Y). Hasil penelitian ini berarti tidak
mendukung hipotesis bahwa likuiditas (X1) secara parsial mempunyai pengaruh
terhadap kinerja keuangan perusahaan rokok yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Berdasarkan hasil uji t diketahui bahwa variabel leverage (X2) secara parsial tidak
berpengaruh signifikan terhadap return saham (Y). ini berarti tidak mendukung
hipotesis bahwa leverage (X2) secara parsial mempunyai pengaruh terhadap kinerja
keuanganperusahaan rokok yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dari hasil
penelitian diketahui bahwa likuiditas (X1 ) mempunyai pengaruh yang dominan
terhadap kinerja keuangan (Y), namun pengaruh tersebut tidak signifikan.

Rasio Likuiditas (x1) +


Kinerja Keuangan
(Y)
leverage (x2) +
ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAIN
KINERJA KEUANGAN PADA
PT. H.M SAMPOERNA Tbk
Recly Bima Rhamadana

Rhamadana ( 2010 ) Melakukan Penelitian untuk mengetahui kinerja


keuangan perusahaan yang dinilai dengan analisis rasio keuangan pada
perusahaan PT. H.M Sampoerna Tbk dari tahun 2010 sampai dengan tahun
2014. Data yang diteliti berupa laporan keuangan PT. H.M Sampoerna Tbk
dari tahun 2010 sampai dengan 2014. Perusahaan harus memiliki kinerja
keuangan yang sehat dan efisien untuk mendapatkan laba dan meningkatkan
atas prestasi yang telah dicapai perusahaan. Metode yang digunakan untuk
menilai kinerja keuangan pada PT. H.M Sampoerna Tbk perusahaan adalah analisis
rasio keuangan yang meliputi rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio profitabilitas,
dan rasio aktivitas. berdasarkan rasio likuiditas yang diproksikan Current Ratio dan
Quick Ratio kondisi kinerja keuangan perusahaan kurang baik. Rasio profitabilitas
yang diproksikan Net Profit Margin, Return on Assets, dan Return on Equity kondisi
kinerja keuangan perusahaan baik. Rasio solvabilitas yang diproksikan Debt to Total
Assets Ratio dan Debt to Total Equity Ratio kondisi kinerja keuangan perusahaan
baik. Rasio aktivitas yang diproksikan Total Assets Turn Over dan Fixed Assets Turn
Over kondisi kinerja keuangan perusahaan baik.

Rasio Likuiditas (x1) +

Kinerja Keuangan
Rasio Solvabilitas
(Y)
(x2) +

Rasio Aktifitas
(x3) +

Rasio profitabilitas
(x4) +
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DALAM
MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PADA PT.
HANJAYA MANDALA SAMPOERNA TBK.
Hendry Andres Maith

Maith ( 2013 ) melakukan penelitian untuk mengetahui kinerja keuangan


pada PT. Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk ditinjau dari analisis rasio
keuangan. Metode analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif
menggunakan pengukuran rasio likuiditas, solvabilitas, aktivitas dan
profitabilitas. Data dan informasi penelitian diperoleh dari Bursa Efek
Indonesia. Berdasarkan rasio likuiditas setiap tahunnya mengalami
peningkatan sehingga keadaan perusahaan dikategorikan dalam keadaan baik
(liquid). Dari rasio solvabilitas menunjukkan bahwa modal perusahaan tidak
lagi mencukupi untuk menjamin hutang yang diberikan oleh kreditor
sehingga keadaan perusahaan dikatakan dalam keadaan tidak baik
(insolvable). Ditinjau dengan rasio aktivitas menujukkan peningkatan di
setiap tahunnya sehingga keadaan perusahaan dikatakan dalam keadaan baik.
Berdasarkan rasio profitabilitas menunjukkan adanya peningkatan dari tahun
ke tahun sehingga dapat dikatakan keadaan perusahaan berada pada posisi
yang baik. Hasil penelitian ini, adalah:
Rasio likuiditas perusahaan berada dalam keadaan yang baik. Hal ini
dapat dilihat pada rasio lancar, rasio cepat dan rasio kas bahwa pada
dasarnya mengalami kenaikan. Semakin tinggi atau besarnya nilai rasio
likuiditas, menandakan keadaan perusahaan berada dalam kondisi liquid.
Liquid yaitu keadaan dimana perusahaan dinyatakan sehat dan dalam
keadaan baik karena mampu melunasi kewajiban jangka pendek.
Rasio solvabilitas perusahaan berada pada posisi insolvable. Hal ini dapat
dilihat pada rasio solvabilitas keadaan modal perusahaan tidak
mencukupi untuk menjamin hutang yang diberikan oleh kreditur.
Insolvable yaitu keadaan dimana kemampuan perusahaan untuk
membayar hutang-hutangnya secara tepat waktu berada dalam posisi
bermasalah bahkan cenderung tidak tepat waktu.
Rasio aktivitas perusahaan dikatakan baik. Hal ini dapat dilihat pada
keempat rasio aktivitas menunjukkan adanya peningkatan dari tahun ke
tahun.
Rasio profitabilitas perusahaan dalam posisi yang baik. Hal ini dapat
dilihat pada peningkatan rasio profitabilitas, hal ini menunjukkan
keberhasilan perusahaan untuk menghasilkan laba setiap tahun semakin
meningkat.
Rasio Likuiditas (x1) +

Kinerja Keuangan
Rasio Solvabilitas
(Y)
(x2) +

Rasio Aktifitas
(x3) +

Rasio profitabilitas
(x4) +
PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP
KINERJA KEUANGAN SEKTOR PERBANKAN DI
BURSA EFEK INDONESIA
Dewa Ayu Sri Yudiartini dan Ida Bagus Dharmadiaksa

Yudiartini ( 2016 ) melakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh Capital


Adecuacy Ratio (CAR), Non Performance Loan (NPL) dan Loan to Deposit
Ratio (LDR) terhadap Return On Asset (ROA). Sektor perbankan dipilih
sebagai populasi yang digunakan dalam penelitian ini yang terdaftar di BEI
periode.2011-2013. Teknik purposive sampling digunakan untuk
mendapatkan jumlah sampel. Berdasarkan teknik tersebut, 17 perusahaan
diperoleh sebagai sampel, Teknik analisis data yang digunakan adalah
analisis regresi linier berganda yang sebelumnya data diuji validitasnya
dengan uji asumsi klasik, dengan hasil bahwa variabel CAR, NPL dan LDR
secara parsial berpengaruh negatif terhadap ROA. Berdasarkan analisis data
dan pembahasan hasil penelitian, dapat ditarik simpulan bahwa Capital
Adequacy Ratio (CAR), Non Performance Loan (NPL) dan Loan to Deposits
Ratio (LDR) secara parsial berpengaruh negatif terhadap kinerja keuangan.

Capital Adequacy
Ratio (CAR) (x1) - Kinerja Keuangan
(Y)

Non Performance
Loan (NPL) (x2) -

Loan to Deposits
Ratio (LDR) (x3) -
ANALISIS RASIO PROFITABILITAS UNTUK MENILAI
KINERJA KEUANGAN PADA PT NIAGARAYA KREASI
LESTARI BANJARBARU
Ibnu Sutomo

Sutomo ( 2014 ) m elakukan Penelitian untuk mengetahui rasio profitabilitas


dapat menilai kinerja keuangan pada PT Niagaraya Kreasi Lestari
Banjarbaru. Sumber data penelitian ini adalah laporan keuangan dari tahun
2009-2013 di PT Niagaraya Kreasi Lestari. Jenis data yang dikumpulkan
dalam penelitian ini meliputi : Data Kualitatif, Data Kuantitatif. Sumber
data dalam penelitian ini terdiri atas: Data primer, Data sekunder.
Teknik Pengumpulan Data : Field Research, Library Research ,
penelitian ini merupakan pengambilan bahan-bahan pada buku
referensi untuk landasan teori yang berkaitan dengan judul penelitian
tersebut. analisis menunjukkan bahwa kinerja keuangan masih kurang baik,
karena dari standar rata-rata industri masih di bawah standar. Untuk GPM,
NPM, ROE, maupun ROI, kinerja keuangan perusahaan kurang baik karena
nilai yang dicapai rasio-rasio profitabilitas tersebut masih di bawah rata-rata
standar industri.

Rasio Probabilitas
Kinerja Keuangan ( Y )
(x2)+
PENGARUH RASIO KESEHATAN BANK TERHADAP
KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH DAN BANK
KONVENSIONAL DI INDONESIA
Muh. Sabir. M, Muhammad Ali, Abd. Hamid Habbe

Sabir, Ali, dan Habbe ( 2012 )melakukan penelitian untuk mengetahui dan
menganalisis pengaruh tingkat rasio kesehatan bank terhadap Kinerja
keuangan Bank Umum Syariah dan Bank Konvensional di Indoneisa serta
untuk mengetahui dan menganalisis perbedaan kinerja keuangan antara
Bank Umum Syariah dengan Bank Konvensional di Indonesia. Populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh Bank Umum Syariah dan Bank
Konvensional Data dianalisis dengan menggunakan model regresi berganda
dan uji beda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa CAR tidak berpengaruh
signifikan terhadap ROA, BOPO berpengaruh negatif dan signifikan
terhadap ROA, NOM berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA,
NPF tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA, FDR berpengaruh positif
dan signifikan terhadap ROA pada Bank Umum Syariah di Indonesia. CAR
berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA, BOPO tidak berpengaruh
terhadap ROA,NIM berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA, NPF
berpengaruh Positif dan signifikan terhadap ROA, LDR berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap ROA pada Bank Konvensional di Indonesia. Dan
terdapat perbedaan Kinerja Keuangan antara Bank Umum Syariah dengan
Bank Konvensional di Indonesia.

Bank Umum Syariah

CAR (X1) +

BOPO (x2) - Kinerja Keuangan


(Y)
NOM (x3) +

NPF (x4) -

FDR (x5) +
Bank Konvensional

CAR (X1) +

BOPO (x2) - Kinerja Keuangan


(Y)
NIM (x3) +

NPF (x4) +

LDR (x5) +
Laporan Keuangan sebagai Alat untuk Menilai Kinerja
Keuangan
Yuli Orniati

Orniati ( 2009 ) melakukan penelitian Laporan keuangan umumnya


digunakan sebagai informasi dalam menilai potensi perubahan Sumber daya
ekonomi, yang dapat dikontrol di masa depan, dan dalam memprediksi
kapasitas produksi Sumber daya yang dimiliki Laporan keuangan yang
berasal dari analisis laporan keuangan, pada gilirannya, digunakan sebagai
Alat dalam proses pengambilan keputusan di masa depan. Penelitian
berlokasi di PT. Wira Jatim Grup Pabrik Es Betek Malang. Jenis penelitian
adalah kuantitatif, yaitu penelitian yang mendeskripsikan keadaan yang
menjadi focus dalam penelitian berdasarkan data berupa angka yang telah
dikumpulkan (Widayat, 2004). Jenis data yang digunakan adalah data
sekunder, berupa data keuangan perusahaan yang meliputi neraca dan
laporan laba rugi. Data diperoleh menggunakan metode dokumentasi, yatu
dengan merangkum Data diambil dari laporan keuangan periode 2005-2007.
Rasio likuiditas (yaitu rasio lancar, uji asam Rasio, rasio kas), rasio leverage
(yaitu rasio hutang, rasio bunga yang diterima waktu), rasio aktivitas (yaitu,
periode Perputaran piutang, perputaran piutang, perputaran persediaan,
perputaran aset total), dan rasio profitabilitas (Yaitu, marjin laba kotor,
marjin laba bersih, laba atas investasi) digunakan sebagai indikator
keuangan Kinerja. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan proporsi
aktiva lancar kewajiban lancar, Pendapatan terhadap bunga, perputaran
piutang, dan tingkat pengembalian investasi. Namun, laba bersihnya
Margin mengalami penurunan

Rasio Likuiditas (x1) +

Kinerja Keuangan
Rasio leverage
(Y)
(x2) +

Rasio Aktifitas
(x3) +

Rasio profitabilitas
(x4) +
KESIMPULAN :
Hubungan antar variabel

Quick Ratio (x1) +

investing policyratio
(x2) +

banking ratio (x3) + Kinerja Keuangan

assets to loan ratio (Y)


(x4) +
cash ratio (x5) +

loan deposit ratio


(x6) +

Data Pihak Ketiga


(x1) +

Tingkat Efisiensi
Operasi (BOPO) Kinerja Keuangan
(x2) + (Y)

Capital Adecuacy
Ratio ( CAR )
(x3) +

Loan to Deposit
Ratio ( LDR )
(x4) -
Rasio Likuiditas (x1) +

Kinerja Keuangan
Rasio Solvabilitas
(Y)
(x2) +

Rasio Aktifitas
(x3) +

Rasio profitabilitas
(x4) +

rasio keuangan (x1) + Kinerja Keuangan ( y )

Rasio Likuiditas (x1) +


Kinerja Keuangan
(Y)
leverage (x2) +

Capital Adequacy
Ratio (CAR) (x1) - Kinerja Keuangan
(Y)

Non Performance
Loan (NPL) (x2) -

Loan to Deposits
Ratio (LDR) (x3) -
Rasio Probabilitas
Kinerja Keuangan ( Y )
(x2)+

CAR (X1) +

BOPO (x2) - Kinerja Keuangan


(Y)
NOM (x3) +

NPF (x4) -

FDR (x5) +

CAR (X1) +

BOPO (x2) - Kinerja Keuangan


(Y)
NIM (x3) +

NPF (x4) +

LDR (x5) +

Rasio Likuiditas (x1) +

Kinerja Keuangan
Rasio leverage
(Y)
(x2) +

Rasio Aktifitas
(x3) +

Rasio profitabilitas
(x4) +
Hubungan antar variabel
Quick Ratio +

IP +

BR +

Assests to loan ratio +

Cash Ratio +

LDR + - - +

DTK +

BOPO +- -
Kinerja Keuangan
CAR + ++ +-

Rasio Solvabilitas +

Rasio Aktifitas + +

Rasio profitabilitas ++ +

Rasio Likuiditas + + + +

Rasio Keuangan +

Leverage + +

NPL - -

NOM +

NPF - +

FDR +

NIM -
Judul :
X1= NPF
X2 = LDR
X3 = CAR
X 4 = BOPO
Y= Kinerja Keuangan

Pengaruh NPF, LDR, CAR, BOPO pada Kinerja Keuangan

Anda mungkin juga menyukai