KAJIAN PUSTAKA
penelitian yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti akan tetapi
yang diukur dengan menggunakan ROA dan ROE pada BPRS di wilayah
Jabodetabek.
1
Nuke Wulandari, “Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Perfoming Financing
(NPF), dan Financing to Deposit Ratio (FDR) Terhadap Return on Assets (ROA) dan Return on
Equity (ROE) pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Studi kasus pada BPRS di Wilayah
Jabodetabek”, Skripsi Universitas Islam Negeri Syarif Hiyatullah Jakarta, 2016.
secara parsial tidak berpengaruh terhadap variabel dependen ROE, NPF
Jual Beli, Pembiayaan Bagi Hasil, Pembiayaan Sewa, dan Non Performing
12
dari kelima variabel independen terhadap ROA sebesar 73,8%, sedangkan
3
Mufqi Firaldi, “ Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Performing
Financing (NPF), dan Tingkat Inflasi Terhadap Total Pembiayaan yang diberikan oleh BPR
Syariah di Indonesia Periode : Januari 2007-Oktober 2012”, Skripsi UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, 2013.
13
Pembiayaan yang diberikan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah di
adalah berbeda pada studi kasus, jumlah variabel yang digunakan serta uji
CAR, DPK dan NPF berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Return
4
Annisa Sekarwati, “Pengaruh CAR, DPK, BOPO dan NPF terhadap Profitabilitas
dengan FDR sebagai Variabel Intervening pada Perbankan Syariah di Indonesia Tahun 2013 –
2017”, Skripsi, IAIN Salatiga, 2018
14
On Assets (ROA). Sedangkan BOPO dan FDR tidak berpengaruh
Assets (ROA).
BOPO, NPF dan FDR satu tahun sebelumnya terhadap Return On Assets
terletak pada jumlah variabel yang digunakan dan teknik analisis data yang
akan digunakan.
5
Uswatun Khasanah, “Pengaruh CAR, NPF, BOPO, FDR dan Inflasi Terhadap Return
On Asset (ROA) Pada Bank Umum Syariah di Inonesia Periode (2012-2016)”, Skripsi Institut
Agama Islam Negeri Salatiga,2017.
15
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial variabel CAR
penelitian ini dan penelitian yang akan dilakukan terletak pada jumlah
dengan judul penelitian Analisis Pengaruh CAR, NPF, FDR dan Inflasi
16
(NPF) sebagai indikator pengukur kinerja keuangan perbankan. Menurut
dalam jumlah yang sangat besar dapat mengacaukan kekuatan bank, oleh
karena itu bank dituntut untuk konsisten menjaga pembiayaan agar tidak
pada posisi Non Performing Financing (NPF) yang tinggi. Bank Indonesia
Gambar II.1
NPF (X1)
Total
Produk Pembiayaan
(Y)
dari Non Performing Financing (NPF). Selain itu terdapat pula variabel
17
D. Landasan Teoritis
bank syariah dituntut untuk memiliki kinerja yang bagus agar mampu
7
Rivai, Veithzal dan Arviyan, Islamic Banking Sebuah Teori, Konsep, dan Aplikasi,
(Jakarta: Bumi Aksara, 2010), hal 34.
8
Ismail, Perbankan Syariah, (Jakarta: Kencana, 2013), hal.67.
9
Zainul Arifin, Dasar-dasar Manajemen Bank Syariah, (Jakarta:Pustaka Alvabet 2009),
hal.44.
18
adalah bank syariah dapat mengelola investasi dana nasabah, lalu bank
kegiatan social, sebagai salah satu cirri khas yang dimiliki oleh entitas
10
Abdurahim Ahim, Akuntansi Perbankan Syariah, (Jakarta: Salemba Empat, 2013),
hal.42.
11
Nanang Martono, Bank dan Lembaga Keuangan Lain, (Jakarta: Pt. Raja Grafindo
Pustaka 2013), hal.50.
19
prinsip sewa menyewa (ijarah), atau dengan adanya pilihan
pemindahan kepemilikan atas barang yang disewa dari pihak bank oleh
beli (ba`i), prinsip bagi hasil, prinsip sewa menyewa serta prinsip
syariah, termasuk yayasan, latihan bisnis, serta teknik dan siklus dalam
syariah dan menurut jenisnya terdiri dari Bank Usaha Syariah, Unit
12
Kasmir, Analisis Laporan Keuangan, (Jakarta: PT Raja Grafindo, 2004), hal.67.
13
Dahlan Siamat, Manajemen Lembaga Keuangan, (Jakarta: Lembaga Penerbit FEUI
2007), Hal. 78.
14
Ahmad Ifham Sholihin, Pedoman Umum Lembaga Keuangan Syariah, (Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama, 2010), hal. 2.
15
Khotibul Umam, Trend Pembentukan Bank Umum Syariah, (Yogyakarta:
BPFEYogyakarta, 2009), hlm. 40.
16
Ismail, Perbankan Syariah, (Jakarta/: Kencana Prenada Media Group, 2011), hal. 33.
20
2. Karakteristik Bank Umum Syariah
bentuk:
21
2) Investasi sebagai simpanan, dana cadangan, atau struktur
syariah.
bertentangan.
19
Mardani, Aspek Hukum Lembaga Keuangan Syariah Di Indonesia, (Kencana: PT Kharisma
Putra Utama, 2015), hlm. 32-33.
22
misalnya akad ijarah, musyarakah, mudharabah, murabahah,
1) Tabungan
2) Deposito
20
Mohamad Ainun Najib, “Penguatan Prinsip Syariah Pada Produk Bank Syariah”, Jurnal,
2017, diakses 10 Januari 2021, hal. 15-28.
21
Agung Faizal, “Analisis Pengaruh Total Asset, Dana Pihak Ketiga (DPK), dan Non
Perfroming Financing (NPF) Terhadap Volume Pembiayaan Bagi Hasil, Pada Bank Umum
23
3) Giro
pemindahbukuan.22
yang menitipkan.23
Syariah Devisa”, Skripsi, Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas
Bengkulu, 2014, diakses 10 Januari 2021, hal. 26.
22
Muchammad Tegar Andianto, “Penerapan Sistem Bagi Hasil Program Tabungan
Mudharabah, Depositoi Mudharabah, Sera Giro Wadiah, Studi Kasus di Bank Syariah Bukopin,
Bank Muamalat, dan Bank Pembangunan Daerah (BPD) Jawa Tengah Kota Surakarta”, Jurnal,
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Akuntasi, Universitas Muhammadiyah Surakarta,
2014, diakses 10 Januari 2021, hal. 7
23
Bambang Murdadi, “Menguji Kesyariahan Akad Wadiah dan Produk Bank Syariah”,
Jurnal, 2015, diakses 10 Januari 2021, hal. 1-6.
24
menurut kesepakatan sedangkan kerugian ditanggung oleh
pengelola.24
1. Murabahah
24
Binti Nur Asiyah, Manajemen Pembiayaan Bank Syariah, (Yogyakarta: KALIMEDIA,
2015), hal. 183-184
25
M. Nur Rianto Al Arif, Dasar-Dasar Pemasaran Bank Syariah, (Bandung:
Alfabeta, 2012), hal. 42-43
25
pembeli membahas biaya yang lebih besar sebagai
2. Salam
3. Istishna`
26
(idle fund) karena bank telah membayar sejumlah tertentu terhadap
setiap bank.28
28
Ismail, “Manajemen Perbankan dari Teori Menuju Aplikasi”, (Jakarta:Kencana, 2010),
hal.5-6.
27
kualitas aktiva produktif. Status NPF pada prinsipnya didasarkan pada
menekan NPF sekecil mungkin, dengan kata lain tingginya NPF sangat
masalah bagi kesehatan bank, oleh karena itu bank dituntut untuk
selalu menjaga pembiayaan tidak dalam posisi NPF yang tinggi. Bank
29
As. Mahmoedin, Melacak Kredit Bermasalah, (Jakarta Pustaka Sinar2002), hal.20.
30
www.bi.go.id., diakses pada 04 maret 2021.
28
profitabilitas menurun, maka kemampuan bank dalam melakukan
bank.31
31
Suryantok, „‟Pengaruh Financing Deposito Ratio (FDR), Capital Adequancy Ratio
(CAR) dan Non Performing Financing (NPF) Terhadap Profitabilitas BPRS Di Provinsi Daerah
Yogyakarta, Skripsi , Program studi Akutansi, Jurusan Pendidikan Akutansi , Fakultas Ekonomi,
Universitas Negeri Yogyakarta. 2018. Hal. 18.
32
Kuncoro dan Suhardjono, Manajemen Perbankan, (Yogyakarta: Penerbit BPFE 2002),
hal.45.
29
Financing (NPF) merupakan rasio yang digunakan untuk mengetahui
(NPF) semakin tinggi pula resiko yang dihadapi bank. Variabel NPF
30
signifikan terhadap besarkecilnya pemberian kredit. Oleh karena itu
semakin besar kredit non lancar maka jumlah kredit yang dapat
E. Hipotesis
Hipotesis 1:
tahun 2016-2019
35
A. Muri Yusuf, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Penelitian
Gabungan,(Jakarta: PT. Kencana, 2017), hal. 131.
31
Hipotesis 2:
periode 2016-2019.
32