Anda di halaman 1dari 19

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini menggunakan

penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah suatu metode yang

menguji teori-teori tertentu dengan cara meneliti hubungan antar variabel.

Variabel-variabel ini diukur biasanya menggunakan instrumen penelitian,

sehingga data yang tersusun atas angka-angka bisa dianalisis berdasarkan

pada prosedur statistik.1

Metode kuantitatif dikenal juga sebagai metode positivism karena

berdasarkan pada filsafat positivism. Metode ini merupakan metode ilmiah

sebab metode ini telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu konkrit dan

empiris, objektif, terukur, rasional dan sistematis. Metode ini disebut juga

metode discovery, karena dengan penggunaan metode ini dapat

menemukan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi baru.2

Metode dalam penelitian ini menggunakan metode regresi linear

sederhana. Regresi adalah metode atau teknik analisis hipotesis penelitian

untuk menguji ada atau tidaknya pengaruh variabel satu dengan variabel

lain yang dinyatakan dalam bentuk persamaan matematik (regresi).

Regresi linear sederhana adalah bentuk regresi linear dengan melibatkan

1
Juliansyah Noor, Metode Penelitian, (Jakarta: Prenadamedia Group, 2011), hal.38
2
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabet, 2012),
hal.7
variabel dependen dan variabel independen dengan tujuan untuk

memudahkan dalam melakukan penelitian.3

B. Data dan Jenis Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data

sekunder. Data sekunder merupakan data yang diperoleh melalui catatan,

buku, dan majalah berupa laporan keuangan publikasi perusahaan, laporan

pemerintah, artikel-artikel buku-buku sebagai teori dan lain sebagainya.

Sumber data yang tidak langsung memberikan data pada saat

pengumpulan data.4

Data sekunder akan sangat bermanfaat sebagai sarana pendukung

dari suatu persoalan yang akan diteliti, sebagai pembanding dalam suatu

proses penanganan permasalahan, untuk mengetahui kondisi-kondisi yang

terjadi selama kurun waktu tertentu dan dari data sekunder ini tidak jarang

dapat dimunculkan beberapa inovasi baru sebagai solusi dalam

penanganan permasalahan yang diteliti.5

Dalam penelitian ini data sekunder diperoleh dari laporan

keuangan yang diterbitkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam

website resminya.Data yang digunakan yaitu data pada akhir bulan

Desember 2016 hingga Desember 2019.

3
Erwan Agus Purwanto dan Dyah Ratih Sulistyastuti, Metode Penelitian Kuantitatif
Untuk Administrasi Publik dan Masalah-masalah Sosial Edisi Kedua, (Yogyakarta: Gramedia,
2017), hal. 195.
4
Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif..., hal.115.
5
Andi Supagat, Statistika dalam Kajian Deskriptif, Inferensi, dan Nonparametrik,
(Jakarta: Prenadamedia Group, 2014), hal. 2

34
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data time

series. Seluruh data yang diperoleh dalam penelitian ini merupakan data

sekunder yang diperoleh situs resmi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yakni

www.ojk.go.id. Data yang digunakan berupa data time series (runtutan

waktu) bulanan mulai Januari 2016 hingga Desember 2019 dengan skala

industri.

C. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling

1. Populasi

Populasi adalah suatu hal yang esensial dan memerlukan perhatian

yang sangat teliti jika peneliti ingi menyimpulkan suatu hasil yang

dapat dipercaya dan tepat untuk area atau objek penelitiannya. 6

Populasi adalah wilayah umum yang terbentuk dari objek yang

memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari.7

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan

oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. 8

Populasi akan memberikan gambaran yang tepat tentang berbagai

kejadian, namun dalam jumlah yang besar, daerah yang luas, variasi

yang banyak. Populasi yang digunakan hendaklah benar dan sesuai

6
Wiratma Sujarweni, Metodologi Penelitian Bisnis dan Ekonomi, (Yogyakarta: Pustaka
Baru Press, 2018), hal. 114.
7
Andi Supagat, Statistika dalam Kajian Deskriptif, Infensi dan Nonparametrik, (Jakarta:
Prenadamedia group, 2014), hal.2.
8
Sugiono, Statistika untuk Penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2011), hal. 61.

35
dengan karakteristik yang ditentukan, sedangkan sampel yang

digunakan hendaklah mewakili populasi tersebut.9

Populasi bukan hanya orang, tetapi juga dapat berupa objek dan

benda-benda alam yang lain. Populasi bukan hanya sekedar jumlah

yang ada pada objek/subjek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh

karakteristik/sifat yang memiliki oleh objek/subjek yang diteliti.Dalam

penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh data laporan

keuangan Ban Umum Syariah Indonesia yang terdaftar dalam Otoritas

Jasa Keuangan (OJK).

Populasi yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah seluruh

BUS di Indonesia berdasarkan dengan data statistik perbankan syariah

yang terdaftar di OJK yakni berjumlah sebanyak 14 bank.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian dari populasi yang terpilih dan mewakili

populasi dalam jumlah yang terbatas pada masing-masing

karakteristiknya yang ditentukan oleh peneliti.10 Sampel adalah bagian

dari jumlah dan karakteristik populasi, apabila populasi dalam jumlah

besar dan peneliti tidak mungkin untuk mempelajari semua yang ada

pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu,

maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi

di mana kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi.

9
A. Muri Yusuf, Metodologi Penelitian Kuantitatif..., hal. 144.
10
Sugiono, Statistika untuk Penelitian..., hal. 61.

36
Untuk itu, sampel yang diambil dari populasi harus benar-benar

representatif (mewakili).

Dalam penelitian tertentu yang berskala kecil yang hanya

memerlukan beberapa orang sebagai objek penelitiaan, atau dalam

beberapa penelitian kuantitatif yang dilakukan terhadap populasi atau

objek yang berjumlah sedikit (kecil). Objek penelitian yang berjumlah

kecil biasanya disebut dengan sampel total, yakni keseluruhan populasi

dijadikan sebagai sampel penelitian. Hal ini dikarenakan keseluruhan

dari objek penelitian tersebut dapat dijangkau oleh peneliti.

Karena jumlah populasi yang digunakan dalam penelitian ini hanya

berjumlah 14 BUS di Indonesia, maka sampel yang diambil peneliti

adalah keseluruhan dari jumlah poulasi yang digunakan, yakni

berjumlah 14 BUS yang ada di Indonesia.

3. Teknik Sampling

Adapun metode pengambilan sampel yang digunakan dalam

penlitian ini adalah non probability sampling dengan menggunakan

teknik purposive sampling, purposive sampling merupakan penentuan

sampel dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan-pertimbangan

yang dilakukan yaitu dengan mempertimbangkan tahun yang akan

dijadikan sampel dan Bank Umum Syariah yang memiliki kelengkapan

data berdasarkan variabel yang diteliti.11

11
Sugiono, Statistika untuk Penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2011), hal. 70.

37
Adapun sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 48

data yang meliputi 14 Bank Umum Syariah di Indonesia dengan data

seluruh laporan keuangan keseluruhan rasio Non Performing

Financing (NPF) dan total produk pembiayaan di Bank Umum Syariah

yang terfokus pada data perbulan selama empat tahun dari tahun 2016-

1019.

D. Definisi Operasional Variabel

Penelitian ini membahas pengaruh Non Performing Financing (NPF)

terhadap total pembiayaan. Variabel dependen adalah total pembiayaan

sebagai alat untuk menilai profitabilitas Bank Umum Syariah yang

dianalisis menggunakan indicator rasio keuangan yang tercatat di statistik

perbankan syariah. Rasio keuangan yang digunakan yaitu Non Performing

Financing (NPF).

NPF adalah rasio yang digunakan untuk mengetahui pembiayaan

bermasalah yang ditanggung oleh bank berdasarkan dari total pembiayaan

yang disalurkan. Berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia Nomor

9/29/DPbs tanggal 7 Desember 2007, NPF dapat dihitung dengan

menggunakan rumus:

NPF X 100%.12

12
Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, (Bandung: CV Alfabeta, 2005),hal. 250

38
NPF merupakan variabel independen dan nilai NPF diperoleh dari

Statistik Perbankan Syariah bulanan mulai Januari 2016 hingga Desember

2019 dan skala pengukuran dalam nilai NPF menggunakan skala rasio.

E. Desain dan Model Penelitian

Model penelitian adalah abstraksi dan kenyataan-kenyataan yang

sedang diteliti. Dalam penelitian ini sesuai dengan judul yang diambil

maka model penelitian dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar III.1
Desain dan Model Penelitian

Total

NPF (X) Produk Pembiayaan

(Y)
Sumber: Dari Berbagai Sumber

F. Instrumen Penelitian Dan Skala Pengukuran

Tabel III.1
Instrumen Penelitian dan Pengukuran Skala

Variabel Indikator Pengukuran Rasio

Asset Quality Non NPF = Rasio

(Kualitas Performing

Asset) Financing

(X1)

Sumber: Dari berbagai sumber

Dalam penelitian ini yang diperoleh oleh penelitian berasal dari

data historis Statistik Perbankan Syariah Tahun 2016-2019 yang data

39
sudah public pada website Otoritas Jasa Keuangan. Selain itu peneliti

melengkapi berbagai literaturnya, jurnal-jurnal dari situs resmi dan

sumber-sumber lainnya. Setelah menemukan data, data tersebut di rekap

berdasarkan tahunnya untuk memudahkan peneliti dalam melakukan

penelitian. Untuk mendapatkan hasil yang akurat data tersebut diuji

menggunakan Eviews9 sebagai instrumennya dan menggunakan jenis

regresi linear sederhana.13

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara yang dapat digunakan

oleh peneliti untuk mengumpulkan data,14 teknik pengumpulan data adalah

sekumpulan informasi yang digunakan untuk menjawab permasalahan

penelitian ataupun data sebagai bahan mentah yang perlu diolah sehingga

menghasilkan informasi, baik penelitian kualitatif maupun penelitian

kuantitatif.

Adapun teknik pengumpulan data tidak langsung diajukan pada

subjek penelitian, dengan melalui penelusuran dokumen-dokumen.Teknik

pengumpulan data bertujuan untuk mencari dara dengan menggunakan

langsung maupun tidak langsung atau lebih dikenal dengan data sekunder

dan data primer.

Data sekunder merupakan data tidak langsung yang sudah diolah

dari instansi yang menjadi objek penelitian.Data sekunder adalah data

yang sudah diolah yang sudah ada pada laporan keuangan tanpa

13
NurulDiniRizkia, “PengaruhPremi,…,hlm. 47-48.
14
A. Muri Yusuf, Metodologi Penelitian Kuantitatif..., hal. 150.

40
mengambil langsung ke masyarakat. Data primer adalah sebaliknya, data

ini merupakan data langsung yang belum diolah sama sekali oleh instansi.

Data primer merupakan data murni dari masyarakat secara langsung.

Data yang baik dalam proses penelitiannya adalah data yang dapat

dipercaya kebenarannya, tempat dan waktu serta mampu mencakup ruang

lingkup yang luas. Jenis data dapat dikumpulkan melalui wawancara,

observasi, dan dokumentasi.15Adapun dalam penelitian ini peneliti

menggunakan studi dokumentasi.

1. Studi Dokumentasi

Studi Dokumentasi merupakan sebuah metode pengumpulan data

yang dilakukan dengan cara mengumpulkan berbagai macam dokumen

yang berkaitan dengan penelitian. Dokumen di sini dapat berupa

dokumen pemerintah, hasil penelitian, foto-foto, laporan keuangan, serta

hasil karya seseorang dan lain sebagainya.Dokumen tersebut dapat

menjadi suatu sumber data pokok dan dapat pula hanya menjadi data

penunjang dalam masalah penelitian.16

Dalam teknik pengumpulan data ini, peneliti menggunakan

teknik studi dokumentasi dengan cara mengumpulkan, mencatat,

mengkaji data dari data sekunder yang telah dikumpulkan dari Statistik

15
Sambas Ali muhidin dan Maman Abdurrahman, Analisis Korelasi, Regresi, dan Jalur
dalam Penelitian, (Bandung: Pustaka Setia, 2009), hal. 19.
16
Defri, “Pengaruh Capital Adequecy Ratio (CAR), Liquiditas dan Efisiensi Operasional
terhadap Profitabilitas Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI”, dalam Jurnal Manajemen,
Vol. 01, No. 1, Padang 2012, hal.5.

41
Perbankan Syariah di Indonesia yang diperoleh dari Otoritas Jasa

Keuangan (OJK) dalam website resminya.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan data-data laporan

keuangan Bank Umum Syariah pada tahun 2016-2019 sebagai data yang

akan diteliti yang sudah tercatat dalam dokumentasi Otoritas Jasa

Keuangan. Data-data tersebut dapat diakses melelaui website resmi

www,ojk.go.id.

H. Analisis Data

Analisis data merupakan salah satu langkah dalam penelitian yang

berperan dalam menentukan ketepatan hasil akhir penelitian. 17 Teknik

analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif merupakan statistik yang memiliki fungsi untuk

mendeskripsikan atau menggambarkan berbagai karakteristik data

yang berasal dari satu sampel.18Statistik deskriptif adalah metode

statistik yang berusaha menggambarkan berbagai karakteristik data,

seperti beberapa rata-ratanya, seberapa jauh data-data bervariasi, dan

lain sebagainya.19

Deskripsi yang menggambarkan sekumpulan data secara visual

dapat dilakukan dengan dua cara:20

17
Nanang Martono, Metode Penelitian Kuantitatif..., hal. 84
18
Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian..., hal. 163
19
V. Wiratna Sujarweni, Metodologi Penelitian Bisnis.., hal. 136.
20
Muhammad, Metode Penelitian Ekonomi Islam Pendekatan Kuantitatif, (Jakarta: PT.
Raja Grafindo Persada, 2013), hal. 200.

42
a. Deskripsi dalam bentuk tulisan atau teks merupakan bagian

penting yang dapat menununjukkan isi data secara menyeluruh

karena dapat dilakukan dengan cara yang mudah. Seperti mean

(rata-rata) data, standar varian data, dan lain sebagainya.

b. Deskripsi dalam bentuk gambar atau grafik dimana suatu data

dapat ditunjukkan dalam bentuk yang mudah untuk dilihat dan

dibaca serta untuk melengkapi deskripsi dalam bentuk tulisan

agar tampak lebih impresif dan komunikatif untuk para

penggunanya.

Pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejarah

mana NPF yang akan mempengaruhi total produk pembiayaan

pada Bank Umum Syariah di Indonesia periode tahun 2016-

2019.

2. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menguji nilai yang

dihasilkn dari model terdistribusi secara normal atau tidak.Yang

diuji dari uji normalitas bukanlah masing-masing variable

independen dan dependen, tetapi nilai residual yang diperoleh dari

model regresi. Model yang baik yaitu memiliki nilai residual yang

terdistribusi secara normal. Uji normal merupakan bagian dari uji

asumsi klasik (uji persyartan) dalam analisis regresi. Uji normal

43
probability plot ada pula yang menyebutnya dengan uji p p-plot

merupakan salah satu alternatif yang cukup efektif untuk

mendeteksi apakah model regresi yang akan di analisis dalam

sebuah penelitian berdestribusi normal atau tidak.21

Teknik dalam uji normalitas ini, dilakukan pada nilai

residual dalam model regresi dan bukan untuk masing-masing data

varibael penelitian.Model regresi yang baik seharusnya memiliki

nilai resedual yang normal.22 Uji normalitas dilakukan untuk

mengetahui apakah dalam model regresi variabel terikat dan

variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak,

model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal

ataum endekati normal.23Data yang baik dan layak digunakan

dalam penelitian adalah data yang memiliki distribusi normal. Uji

normalitas dapat dilakukan dengan menggunakan Jarque Bera.

Pengambilan keputusannya digunakan pedoman jika nilai Sig. <

0,05 maka distribusi data adalah tidak normal. Begitu sebaliknya,

jika nilai Sig. > 0,05 maka distribusi data adalah normal.24

Dalam pengujian normalitas dapat dijadikan dengan kriteria

pengujian sig <0,05 maka data tersebut golongan normal, sig >0,05

maka data tersebut tergolong tidak normal. Jika diatas 0,05 maka

21
V. Wiratni Sujarweni, Metodologi Penelitian Bisnis dan Ekonomi, (Yogyakarta:
Pustaka Bru Press, 2018), hal. 15.
22
Wing Wahyu Winarno, Analisis Ekonometrika dan Statistika dengan Eviews,
(Yogyakarta: UPP STIM YPKN, 2015), hal. 543.
23
Nur Hakiki Siregar, “Pengaruh Saham Syariah..., hlm. 66.
24
Ibid, hlm. 66.

44
data tersebut dikatakan tidak normal, jika dibawah 0,05 maka data

dikatakan normal.25

b. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi berencana untuk mengenali faktor-faktor

yang membingungkan dalam satu periode terkait atau sebaliknya

dalam faktorfaktor campur aduk lainnya.26Variabel pengganggu

tersebut yaitu variabel yang mempengaruhi variabel lainnya.Pada

suatu metode dikatakan tidak mengganggu autokorelasi apabila

faktor pengaruh pada variabel yang mempengaruhi pada suatru

periode dalam waktu pengamatan tidak terpengaruhi oleh periode

lainnya.

Pengujian ini untuk menguji ada atau tidaknya kolerasi

antar variabel yang satu dengan variabel sebelumnya. Untuk

mendeteksi autokorelasi dengan menggunakan nilai Durbin

Watson dengan menggunakan rumus: Angka D-W dibawah 4 - du

berarti tidak ada autokorelasi. Angka D-W diatas 4 – du berarti ada

autokorelasi.27

Uji autokolerasi dilakukan untuk mengetahui apakah ada

kolerasi antara kesalahan pada periode sebelumnya pada model

regresi linear yang digunakan. Pengujian dalam autokolerasi

tentunya bisa ditelaah dengan mencoba pengamatan terhadap pola

25
A. Muri Yusuf, Metodologi Penelitian Kuantitatif, … hal. 131.
26
Erwan Agus Purwanto dan Dyah RAtih Sulistyastuti, Metode Penelitian Kuantitatif
Untuk Administrasi Publik dan Masalah-Masalah Sosial Edisi Kedua, (Yogyakarta: Gava Media,
2017), hal. 200.
27
V. Wiratna Sujarweni, Metodologi Penelitian…, hal. 188

45
alur (Lagrange Multiplier) LM Test yang diperoleh melalui

aplikasi eviews. Jika nilai Prob. Chi-Square (yang Obs*R-

squared)> 0,05 maka tidak terjadi masalah autokolerasi.

Autokorelasi merupakan hubugan antara kelompok sampel

dan data pengamatan yang telah disusun berdasarkan waktu hingga

muncul suatu data yang dipengaruhi oleh data

sebelumnya.Autokorelasi timbul pada regresi yang menggunakan

dataa berkala (time series).28

Suatu model dinyatakan baik apabilah tidak memiliki

masalah autokorelasi sering digunakan teknik dengan uji DW tes

atau Durbin Watson dan alat yang digunakan yaitu menggunakan

eviews 9.Uji Durbin Watson merupakan uji yang paling sering

digunakan dalam penelitian. Untuk meliat ada tidaknya

autokorelasi, Nilai d akan berada di kisaran 0 sampai 4, maka tidak

terjadi autokorelasi dan jika di antara 0 sampai 1,10 maka data

mengandung autokerlasi positif.29

c. Uji Hetereoskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas adalah antara ada perselisihan pada

satu pengamatan periode ke periode lainnya dengan varian yang

sama. Pengujian ini untuk menguji perbedaan antara periode

persepsi dengan periode pengamatan yang lain. Uji

28
M. Iqbal Hasan, Pokok-pokok Materi Statistik 2 (Statistik Inferensi), (Jakarta: Bumi
kasara, 1999), hal. 272.
29
Duwi Priyatno, SPSS Handbook Analisis Data, Olah Data, & Penyelesaian Kasus-
kasus Statistik, (Jakarta: Media Kom, 2016), hal. 109.

46
heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakan dalam model

regresi terjadi perbedaan atau ketidaksamaan varian dari residual

satu pengamatan ke pengamatan lainnya.Model regresi yang baik

adalah tidak terjadi heteroskedastisitas.30

Uji heterokedastisitas mempunyai tujuan untuk melihat

apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari

residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lainnya. Model

regresi yang baik adalah yang memiliki nilai homokesdatisitas dan

bukan heterokesdatisitas. Untuk mengetahui ada atau tidaknya

gejala heterokesdatisitas dapat dilakukan berbagai uji. Uji yang

dapat dilakukan adalah dengan metode grafik, uji glejser. Jika

signifikansi dari nilai probabilitas lebih kecil dari 0.05 maka model

tersebut mengandung heterokedastisitas, dan apabila signifikansi

dari nilai probabilitas lebih besar dari 0.05 maka model tersebut

tidak mengandung heterokedastisitas.31

Perbedaan antara homoskedastisitas dan heteroskedastisitas

dilihat dari sumber yang menjadi penyebab varian menjadi variabel

yang tidak sama:

30
Ghazali, Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program SPSS (Vol.V), (Semarang:
Badan Penerbit Universitas Diponegoro 2007), hal. 104.
31
Kharissa Dinna Kartika, Pengaruh Saham Syariah..., hlm. 56.

47
1) Mengumpulkan informasi dengan secara langsung

menunjukkan sesuatu yang sangat mirip dan variasi yang lebih

sederhana.32

2) Model yang buruk khususnya dengan menghilangkan faktor-

faktor signifikan dari model dan memasukkan faktor-faktor

yang tidak signifikan ke dalam model.

d. Uji Hipotesis

1. Uji Parsial (Uji T-test)

Pada dasarnya uji statistik t memberi seberapa jauh

secara individual suatu variable X (independen) dalam

menerangkan variable Y (dependen). Dalam melakukan uji t,

apabila jumlah degree of freedom yaitu 20 atau lebih dari 20,

dan derajat kepercayaan sebesar 0,5 atau 5% maka H0 bisa

ditolak apabila nilai uji t lebih besar dari 2 (dalam nilai

absolute).33

Membandingkan nilai t yang dihitung dengan tabel,

apabila dari statistik t hitung lebih tinggi dibandingkan dengan

nilai t tabel, penerimaan hipotesis alternatif yang membuktikan

bahwa secara individual suatu variable X dapat berpengaruh

terhadap variable Y.

32
Jonni J Manurung, Adler Haymans, dkk, Ekonometrika Teori…, hal. 119
33
Jonathan Sarwono, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif, (Yogyakarta: Graha
Ilmu, 2006), edisi pertama, hal. 169.

48
Untuk mengetahui hubungan variabel bebas terhadap

variabel terkait secara individu.Dengan signifikannya 5%.Uji

koefisien regresi secara sendiri adalah uji yang memberikan

petunjuk seberapa jauh pengaruh variabel X terhadap variabel

Y secara individualnya.

H0: Ada pengaruh antara variabel x terhadap variabel y

Ha: Tidak ada pengaruh antara variabel x terhadap variabel y

dalam pengujian uji t dapat diujikan dengan kriteria pengujian34

H0: Apabila nilai Sig. t tabel < 0,05 maka H0 ditolak, yang

artinya terdapat pengaruh antara variabel independent dan

dependen.

Ha: Apabila nilai Sig. t tabel > 0,05 maka H0 diterima, yang

artinya tidak terdapat pengaruh antara variabel independent dan

dependen.

e. Analisis Regresi Linear Sederhana

Analisis regresi linier sederhana digunakan secara unik

untuk satu variabel otonom (bebas) terhadap satu variabel

lingkungan, alat yang dapat digunakan untuk mengantisipasi

kepentingan masa depan yang bergantung pada informasi masa lalu

atau untuk memutuskan dampak dari satu variabel otonom

(independen) terhadap variabel terikat. independen adalah


34
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif…, hal. 274

49
memanfaatkan kekambuhan langsung. 35 Rumus Regresi Linier

Sederhana yaitu Y = α+ẞx. Y = koordinat y, α = titik potong y, ẞ

= kemiringan, x = koordinat x.

Regresi linear sederhana adalah regresi linear di mana

sebuah variabel terikat (Y) dihubungkan dengan variabel bebas

(X). Regresi linear sederhana pada penelitian digunakan untuk

mengetahui pengaruh antara satu variabel independen dengan satu

variabel dependen yang ditampilkan dalam bentuk persamaan

regresi.36

Fungsi regresi linear dapat dinyatakan dalam hubungan

matematis oleh: Y = A+BX. Pada kenyataannya tidak demikia,

sebab yang mempengaruhi Y bukan hanya X, tetapi ada fakor lain

yang dimasukan dalam persamaan, faktor tersebut secara

keseluruhan disebut sebagai “kesalahan” (Diatrubance error).

Perbedaan regresi linear sederhana dengan regresi linear berganda

terletak pada jumlah variabel independen yang dimasukaan dalam

model regresi. Variabel independen dilambangkan dengan X dan

variabel dependen dilambangkan dengan Y. Secara umum bentuk

persamaan garis regresinya adalah:

35
Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif, Dilengkapi Dengan Perbandingan
Manual dan SPSS, (Jakarta: Prenadamedia Group, 2013), hlm. 284
36
Priyatno Duwi, Belajar Cepat Olah Data Statistik dengan SPSS, (Yogyakarta: C.V
Andi Offset, 2012), hal.90.

50
Y = a+bX+ɛ

Keterangan:

Y= Variabel terikat (variabel yang diduga)

X = Variabel bebas

a = Konstanta

b= Koefisien regresi

ɛ = Nilai Residu

51

Anda mungkin juga menyukai