Disusun Oleh
Siti Masitho
NIM 2286108010028
JAWABAN :
2
tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat
kuantitatif atau statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang ditetapkan.
3
PERTANYAAN :
2. APA ITU POPULASI ?
JAWABAN :
➢ Populasi merupakan keseluruhan (universum) dari objek penelitian yang dapat
berupa manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, gejala, nilai, peristiwa, sikap hidup,
dan sebagainya yang menjadi pusat perhatian dan menjadi sumber data
penelitian. Apabila kita lihat definisi tersebut, pengertian populasi bisa sangat
beragam sehingga kita harus mendefinisikan populasi tersebut dengan jelas dan
tepat.
Berikut ini adalah contoh suatu populasi:
• Populasi Mahasiswa Universitas Padjadjaran (Unpad)
• Populasi Mahasiswa Fakultas Pertanian (Faperta)
• Populasi Mahasiswa Agroteknologi, Faperta, Unpad
• Populasi Mahasiswa Agroteknologi Angkatan 2009, Faperta, Unpad
• Populasi Mahasiswa Agroteknologi Kelas A, Angkatan 2009, Faperta, Unpad
Apabila kita perhatikan contoh populasi di atas, pengertian populasi di sana bersifat
relatif, pendefinisiannya tergantung dari si Peneliti, apakah dia ingin mengetahui Populasi
Mahasiswa Unpad secara keseluruhan ataukah hanya tertarik pada populasi mahasiswa
Agroteknologi angkatan 2009 saja.
Dengan demikian, batasan ruang lingkup dari populasi yang akan diteliti harus
didefinisikan dengan jelas dan tepat, karena semua kesimpulan yang nantinya akan
4
diperoleh dari hasil penarikan contoh (sampel) hanya berlaku untuk populasi yang
dimaksud, bukan untuk populasi yang berada diluar batasan ruang lingkup yang diberikan.
“Populasi dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Agroteknologi Angkatan 2009, Faperta
Unpad, yang masih aktif”
Pendefinisian populasi seperti ini sudah jelas batas ruang lingkupnya, sehingga
kesimpulan apapun yang diberikan terhadap suatu sampel yang diambil dari populasi
tersebut hanya berlaku untuk populasi yang dibatasi oleh Mahasiswa Agroteknologi
Angkatan 2009, Faperta, Unpad, yang masih aktif kuliah dan tidak berlaku untuk
mahasiswa lainnya yang berada diluar ruang lingkup tersebut. Jadi hanya menggambarkan
keadaan rata-rata nilai IPK mahasiswa pada ruang lingkup tersebut.
5
lainnya, sehingga kita bisa mengatakan bahwa populasi tersebut keadaannya
heterogen. Untuk mengatasi populasi yang heterogen dalam melakukan penelitian,
perlu adanya pengelompokan berdasarkan karakteristiknya, sehingga dari populasi
yang ada digrupkan dalam beberapa kelompok, yang nantinya kelompok-kelompok
tersebut akan hogomen dalam kelompoknya, tetapi kelompok-kelompok tersebut
sangat heterogen diantara kelompkonya. Pada pemisalan sebelumnya, kelompok
identik dengan Fakultas.
❖ Populasi tak hingga: populasi dikatakan tak hingga bilamana anggota populasinya
tidak dapat diperkirakan atau tidak dapat diketahui jumlahnya, dengan kata lain,
batas-batasnya tidak dapat ditentukan secara kuantitatif, misalnya:
• Air di lautan
• Banyaknya pasir yang ada di Pantai Pangandaran.
• Banyaknya anak yang menderita kekurangan gizi
• Kedalaman suatu danau yang diukur dari berbagai titik
Namun demikian, dalam praktek kehidupan sehari-hari banyak kita jumpai adanya
populasi terhingga dianggap sebagai populasi tak terhingga, dan hal seperti ini
dibenarkan secara statistika, misalnya banyaknya orang Indonesia yang merokok,
banyaknya penduduk Indonesia sekarang, dan sebagainya
PERTANYAAN
3. APA ITU SAMPEL ?
JAWABAN
6
❖ sampel merupakan bagian dari populasi yang dipilih dengan menggunakan aturan-
aturan tertentu, yang digunakan untuk mengumpulkan informasi/data yang
menggambarkan sifat atau ciri yang dimiliki populasi.
Dari definisi tersebut jelas bahwa sampel yang kita ambil digunakan untuk
menggambarkan karakteristik suatu populasi, atau dengan kata lain, sampel digunakan
untuk menggeneralisasi suatu populasi. Dengan demikian, sampel harus betul-betul
bersifat representatif sehingga dapat mewakili dan mencerminkan karakteristik populasi
dari mana sampel itu diambil.
Jenis-Jenis sampel
Dalam proses pemilihan sampel ada dua faktor penentu yang berperan yaitu:
• Ada atau tidak adanya faktor pengacakan, dan
• Peran orang yang memilih (mengambil) sampel tersebut.
Pada proses pengambilan sampel dengan menggunakan faktor pengacakan
didalamnya termasuk unsur-unsur peluang, sedangkan peran dari orang pemilih
sampel dapat bersifat obyektif dan dapat pula bersifat subyektif.
Yang dimaksud dengan sikap obyektif dalam memilih sampel adalah suatu cara
pemilihan sampel yang menggunakan metode tertentu yang jelas, sehingga
penarikan sampel tersebut bila dilakukan oleh orang lain akan diperoleh hasil yang
tidak jauh berbeda dari penarikan sampel sebelumnya, dalam menduga sifat atau
ciri populasinya. Jadi dengan pengambilan sampel dengan menggunakan metode
tertentu dan jelas, akan diperoleh sampel yang konsisten, artinya bila pengambilan
sampel dilakukan secar berulang-ulang terhadap populasi yang sama hasilnya tetap
7
terkendali dalam arti tetap menggambarkan sifat atau ciri dari populasinya,
walaupun hasilnya tidak persis sama antara yang satu dengan yang lainnya.
Sifat subyektif dalam memilih sampel adalah suatu pemilihan sampel dengan
melibatkan pertimbangan pribadi dari pengambil sampel untuk mengambil sampel
yang baik menurut versinya sendiri (versi peneliti). Dengan demikian sampel yang
diperoleh merupakan sampel yang berbias, apalagi orang yang memilih cotnoh
sampel mempunyai latar belakang yang kurang terhadap konsep statistika
khususnya konsep tentang teori penarikan sampel.
❖ Teknik Sampling
Teknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel yang akan
digunakan dalam penelitian, terdapat berbagai teknik sampling yang digunakan. Teknik
sampling pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu Probability
Sampling dan No probability Sampling
• Simple Random Sampling
Dikatakan simpel (sederhana) karena pengambilan anggota sampel dari populasi
dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu.
Cara demikian dilakukan bila anggota populasi dianggap homogen.
• Sampling Sistematis
Sampling sistematis adalah teknik pengambilan sampel berdasarkan urutan dari
anggota populasi yang telah diberi nomor urut. Misalnya anggota populasi yang
terdiri dari 100 orang. Dari semua anggota itu diberi nomor urut, yaitu nomor 1
sampai dengan 100. Pengambilan sampel dapat dilakukan dengan nomor ganjil
saja, genap saja, atau kelipatan dari bilangan tertentu.
• Sampling Kuota
Sampling kuota adalah teknik untuk menentukan sampel dari populasi yang
mempunya ciri-ciri tertentu sampai jumlah yang diinginkan. Sebagai contoh akan
melakukan penelitian tentang pendapat masyarakat dalam urusan izin mendirikan
bangunan. Jumlah sampel yang ditentukan 500 orang. Kalau pengumpulan data
belum didasarkan pada 500 orang tersebut, maka penelitian dipandang belum
selesai, karena belum memenuhi kuota yang ditentukan.
• Sampling Insidental
Sampling Insidental adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu
siapa saja yang secara kebetulan/insidental bertemu dengan peneliti dapat
8
digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok
sebagai sumber data.
• Sampling Purposive
Sampling Purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan
tertentu. Misalnya akan melakukan penelitian tentang kualitas makanan, atau penelitian
tentang kondisi politik di suatu daerah, maka sampel sumber datanya adalah orang yang
ahli politik. Sampel ini lebih cocok digunakan untuk penelitian kualitatif, atau
penelitian-penelitian yang tidak melakukan generalisasi.
• Sampling Jenuh
Sampling Jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi
digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil,
kurang dari 30 orang, atau penelitian yang ingin membuat generalisasi dengan
kesalahan yang sangat kecil. Istilah lain sampel jenuh adalah sensus, di mana semua
anggota populasi dijadikan sampel.
• Snowball Sampling
Di bagian depan dalam bab ini telah dikemukakan terdapat dua teknik sampling,
yaitu Probability Sampling dan No probability Sampling. Probability Sampling adalah
teknik sampling yang memberi peluang sama kepada anggota populasi untuk dipilih untuk
menjadi anggota sampel. Cara demikian sering disebut dengan random sampling, atau cara
pengambilan sampel secara acak.
9
jumlah sampelnya = 80. Bila sampel tidak strata, maka pengambilan sampel tidak perlu
memperhatikan strata yang ada pada sampel.
Karena teknik pengambilan sampel adalah random, maka setiap anggota populasi
mempunyai peluang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel.
Agar hasil penelitian dari sampel benar-benar dapat mencerminkan sifat atau
keadaan populasinya, maka sampel itu harus benar-benar representatif, yaitu
mencerminkan ciri-ciri kondisi populasinya.Dalam bahasa lain, sampel harus benar-benar
mewakili populasinya. Jadi, jika populasinya beragam (dalam aspek tertentunya), maka
sampelnya pun harus beragam pula seperti populasinya.
PERTANYAAN:
4. APA ITU VARIABEL ?
JAWABAN :
❖ Variabel adalah konsep yang memiliki keragaman nilai.Tentang hal ini perlu
diperhatikan bahwa variabel penelitian bukanlah dikembangkan atau dirumuskan
berdasarkan angan-angan atau intuisi peneliti, tetapi harus ditetapkan berdasarkan
kajian pustaka
10
❖ RAGAM VARIABEL
1. Keragaman Variabel Menurut Kedudukan Atau Fungsinya
• Variabel pengaruh adalah variabel yang keberadaanya dalam kerangka
berpikir bersifat menentukan atau mempengaruhi variabel terpengaruh
• variabel terpengaruh adalah variabel yang keberadaanya senantiasa
dipengaruhi atau tergantung pada tiap-tiap atau keseluruhan variabel-
variabel pengaruh.
2. Keragaman variabel menurut skala pengukurannya
• Skala nominal
• Skala ordinal
Berbeda dengan skala nominal skala ordinal adalah skala pengukuran yang
disamping menunjukkan perbedaan juga menunjukkan jenjang atau
tingkatan tetapi jarak antar skala atau jenjang/skala tidak sama. Pengukuran
skala ini juga dapat menggunakan nilai skor, tapi skor yang diberikan juga
tidak boleh dijumlahkan, dikurangkan, dibagi atau dikalikan
11
Yang dimaksud dengan definisi variabel adalah pengertian yang diberikan kepada
setiap variabel penelitian termasuk indikator parameternya.
• Berdasarkan banyak nilai, ada variabel dikotomi (dua nilai) atau politomi
(banyak nilai). Sedangkan dalam penelitian variabel dibagi dalam tiga
kategori yaitu: (1) variabel bebas dan tidak bebas, (2) variabel aktif dan
atribut, dan (3) variabel kontinyu dan diskret.
PERTANYAAN
5. BERIKAN CONTOH HASIL PENGUJIAN HIPOTESIS!
JAWABAN :
• Hipotesis atau hipotesa merupakan suatu penyataan yang sifatnya sementara, atau
kesimpulan sementara atau dugaan yang bersifat logis tentang suatu populasi.
Hipotesis penelitian kuantitatif dinyatakan dengan berbagai simbol, yaitu Ho
(hipotesis nol) dan Ha (hipotesis alternatif). Jika Ho ditolak, maka dapat dipastikan
Ha diterima. Begitu pula sebaliknya.
Terdapat dua tipe hipotesis tersebut, yaitu hipotesis terarah dan hipotesis tidak terarah.
• Hipotesis terarah dibuat oleh peneliti yang menyatakan jika variabel bebas, maka
berpengaruh pada variabel tergantung.
• Sementara itu, hipotesis tidak terarah adalah hipotesis yang ditulis peneliti dan
belum meyakini adanya pengaruh tersebut.
12
Hipotesis tanpa arah merupakan rumusan (kalimat) hipotesis yang berisi pernyataan hanya
mengenai adanya hubungan atau hanya ada perbedaan, tanpa menjelaskan arah hubungan
di antara variabel yang diteliti, misalnya berarah positif (+) atau berarah negatif (-).
• Sebagai misal, hipotesis tanpa arah “Ada hubungan yang signifikan antara
Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar Siswa”. Dalam contoh tersebut tidak
dijelaskan arah hubungan (apakah berarah hubungan positif atau negatif) di antara
variabel motivasi belajar dengan prestasi belajar siswa.
• Contoh lain, hipotesis yang berbunyi “Ada perbedaan yang signifikan prestasi
belajar siswa berdasar motivasi belajar”. Dalam hipotesis ini juga tidak disertakan
penjelasan motivasi belajar mana yang memiliki prestasi belajar tinggi.
2. Hipotesis Searah
Hipotesis Penelitian:
• H0: Tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan dengan pengetahuan masyarakat
tentang Down Syndrome.
• Ha: Ada hubungan antara tingkat pendidikan dengan pengetahuan masyarakat tentang
Down Syndrome.
13
Dalam ilmu statistik, hipotesis merupakan pernyataan parameter populasi. Parameter
populasi ini menggambarkan variabel yang ada dalam populasi, dihitung menggunakan
statistik sampel. Dengan demikian, jenis penelitian yang sudah pasti membutuhkan
hipotesis adalah penelitian kuantitatif. Sedangkan pada penelitian kualitatif belum tentu
memiliki hipotesis. Kalaupun ada adalah hipotesis kira-kira. Oleh karena itu sebelum ke
lapangan, peneliti hendaknya harus atau telah merumuskan hipotesis penelitiannya.
Kegunaan lain dari hipotesis penelitian adalah:
a. Penelitian yang memiliki hipotesis yang kuat merupakan petunjuk bahwa peneliti
telah mempunyai cukup pengetahuan untuk melakukan penelitian tersebut
b. Memberikan arah pada pengumpulan dan penafsiran data
c. Memberi petunjuk tentang prosedur apa saja yang harus diikuti dan jenis data
seperti apa yang harus dikumpulkan
d. Memberikan kerangka dalam rangka melaporkan kesimpulan penelitian
• Sebuah perusahaan alat olah raga mengembangkan jenis batang pancing sintetik
yang dikatakan mempunyai kekuatan dengan nilai tengah 8 kg dan simpangan baku
0,5 kg. Ujilah hipotesis bahwa µ = 8 kg lawan alternatifnya µ ≠ 8 kg, bila suatu
contoh acak 50 batang pancing itu setelah dites memberikan kekuatan nilaitengah
7,8 kg gunakan taraf nyata 0,01Jawab :1. H0 : µ = 8 kg2. H1 : µ ≠ 8 kg3. α = 0,014.
Wilayah kritik : z < 2,575 dan z > 2,575, sedangkan dalam hal ini
14