Anda di halaman 1dari 16

1RISET KUANTITATIF

Perspektif Metode Penelitian Pendidikan

(Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, R&D)

Dosen pengampu :

Romiaty,S.Psi, M.Pd, Psikolog

Kelompok ; 1

Elsa Lorena Br Ginting AFB 118027

Iretti Agustin AFB 118 026

Angela Oktarina AFB 118 013

Yeriana AFB 118 009

Olivia Apriyeandini AFB 118 038

UNIVERSITAS PALANGKA RAYA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

BIMBINGAN DAN KONSELING

Daftar Isi
Daftar isi……………………………………………………………….2

Perspektif Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,


Kualitatif, R&D)………………………………………...2

A. Pengertian Metode Penelitian Pendidikan………………………….3

B. Jenis-jenis Metode Pendidikan……………………………………..4

C. Pengertian Metode Pendidikan Kualitatif dan Kunatitatif…………5

D. Perbedaan Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif…………………….6

E. Kapan Penelitian Kualitatif Digunakan……………………………..9

F. Jangka Waktu Penelitian Kuantitatif………………………………11

G. Apakah Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dapat


digabungkan……………………………………………………….11

H. Kompetensi Peneliti Kualitatif dan Kuntitatif………………………12

I. Ruang Lingkup Penelitian Pendidikan……………………………….14

2
Perspektif Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan
Kuantitatif, Kualitatif, R&D)

A. Pengertian Penelitian Pendidikan

(Abdul Manad, 2014) Penelitian atau penyelidikkan secara sistematis


memerlukan metode-metode. Metodelogi penelitian berisi pengetahuan yang
mengkaji mengenai metode yang digunakandalam penelitian.Adalah cara ilmiah
untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan,
dibuktikandan dikembangkan suatu pengetahuan sehingga dapatdigunakan untuk
memahami, memecahkan dan menganti-sipasi masalah yang bersangkutan dari
data alami danmempunyai akurasi yang mendalam,

(Abdul Manad, 2014) Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk


mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti
kegiatan penelitian didasarkanpada ciri-ciri keilmuan yaitu: rasional, empiris, dan
sistematis.

Rasional yaitu pengetahuan disusun dengan meng-gunakan pikiran dan


masuk akal (ada penalaran). Logika menjadi tumpuan. Rasionalisme memberikan
konsistensi pengetahuan. Empiris adalah pendekatan memisahkan pengetahuan
berdasarkan fakta/fenomena dengan yang tidak berdasarkan fakta. Rasionalisme
harus didukung oleh empirisme. Sistematis yaitu proses yang dilakukan dalam
penelitian menggunakan langkah-langkah tertentu yang logis. Valid: derajat
ketepatan antara data sesungguhnya terjadi pada obyek dengan data yang dapat
peneliti. Kalau data reliabel dan objektif, maka hasilpenelitian akan valid.
Reliabilitas: Derajat konsistensi data pada waktu tertentu. Data yang reliable
belum tentu valid.Namun data yang valid pasti reliable dan objektif. Validitas data
diperoleh dengan menggunakan instrumen valid, sumber data yang tepat dan
cukup jumlahnya, serta metode pengumpulan dan analisis data yang benar. Data

3
yang reliable diperoleh dari instrumen yang reliable dan penelitiannya dilakukan
dengan berulang-ulang. Data yang objektif diperoleh dari jumlah sample sumber
data yang mendekati jumlah populasi. Data yang diperoleh dari penelitian dapat
digunakan untuk memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah.
Memahami: memperjelas suatu masalah. Memecahkan: meminimalkan atau
menghilangkan masalah. Mengantisipasi: Mengupayakan agar masalah
tidakterjadi yang menghalangi kebenaran dalam penyelidikandan normatif.

B. Metode- Metode Penelitian

Dalam (Lilya Susanti, 2016) ada bererapa metode penelitian, yaitu :

1. Penelitian Dasar (Basic Research)

Adalah pencarian terhadap sesuatu karena ada perhatian dan keingintahuan


terhadap hasil suatu aktivitas. Penelitian dasar dikerjakan tanpa memikirkan ujung
praktisatau titik terapan. Hasil dari penelitian dasar adalah pengetahuan umum dan
pengertian-pengertian-pengertian tentang alam serta hukum-hukumnya.

2. Penelitian Terapan

Penyelidikan yang hati-hati, sistematik dan terus menerus terhadap suatu


masalah dengan tujuan untu digunakan dengan segera untuk keperluan tertentu.
Hasil penelitian tidak perlu sebagai suatu penemuan baru, tetapi merupakan
aplikasi baru dari penelitian yang telah ada. Penelitian terapan akan memerinci
penemuan penelitian dasar untuk keperluan praktis dalam bidang-bidang tertentu.
Penelitian terapan memilih masalah yang ada hubungannya dengan keinginan
masyarakat serta untuk memperbaiki praktik-praktik yang ada. Langkah dalam
melaksanakan penelitian terapan.

3. Penelitian Eksperimental

Penelitian eksperimental merupakan penelitian yang memanipulasi atau

4
mengontrol situasi alamiah dengan cara membuat kondisi buatan (artificial
condition). Pembuatan kondisi ini dilakukan oleh si peneliti. Dengan demikian,

penelitian eksperimen adalah penelitian yang dilakukan dengan mengadakan


menipulasi terhadap objek penelitian, serta adanya kontrol yang disengaja
terhadap objek penelitian tersebut

4. Penelitian Deskriptif

Metode deskriptif adalah metode dalam meneliti status sekeompok


manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu
kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif adalah untuk
membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat
mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki.

C. Pengertian Metode Penelitian Kuntitatif dan Kualitatif

1. Pengertian metode penelitian kuantitatif

Metode penelitian kuantitatif merupakan suatu cara yang digunakan untuk


menjawab masalah penelitian yang berkaitan dengan data berupa angka dan
program statistik. Untuk dapat menjabarkan dengan baik tentang pendekatan dan
jenis penelitian, populasi dan sampel, instrumen penelitian, teknik pengumpulan
data, dan analisis data dalam suatu proposal dan/atau laporan penelitian
diperlukan pemahaman yang baik tentang masing-masing konsep tersebut ,
( Wahidmurni, 2017)

Penelitian kuantitatif menggunakan instrumen (alat pengumpul data) yang


menghasilkan data numerikal (angka). Analisis data dilakukan menggunakan
teknik statistik untuk mereduksi dan mengelompokan data, menentukan hubungan
serta mengidentifikasikan perbedaan antar kelompok data. Kontrol, instrumen,

5
dan analisis statistik digunakan untuk menghasilkan temuan-temuan penelitian
secara akurat. Dengan demikian kesimpulan hasil uji hipotesis yang diperoleh
melalui penelitian kuantitatif dapat diberlakukan secara umum,
(Wahudmurni,2017)

2. Pengertian metode penelitian kualititatif

Penelitian kualititatif adalah penelitian yang dilakukan dengan pengamatan


partisipatif dan wawancancara mendalam. Meskipun data penelitian yang dimiliki
serupa dengan uraian kalimat , akan tetapi prosesnya tidak dilakukan secara
pengamatan partisipatif, maka penelitian itu bukan penelitian kualitatif ,(Helmuth
Y Bunu , 2015).

Kirk & Miller, dalam Helmuth Y Bunu ( 2015), mendefinisikan bahwa


penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang
secara fundamental tergantung dari pengamatan pada manusia baik dalam
kawasannya maupun dalam peristilahannya.

Penelitian kualitatif adalah penelitian yang mengahasilkan prosedur


analisis yang tidak menggunakan prosedur analisis statistik atau cara kuantifikasi
lainnya. Jelas bahwa pengertian ini mempertentangkan penelitian kualitatif yaitu
dengan menonjolkan bahwa usaha kuantifikasi apapun tidak perlu digunakan pada
penelitian kualitatif, (Helmuth Y Bunu, 2015: 16)

Penelitian kualitatif didasarkan pada upaya membangun pandangan


mereka yang diteliti yang rinci, dibentuk dengan kata-kata , gambaran holistitik
dan rumit. defenisi ini lebih melihat perspektif dalam penelitian yaitu memandang
sesuatu upaya membangun pandangan subjek penelitian yang inci, dibentuk
dengan kat-kata, gambaran holistic dan rumit. (Helmuth Y Bunu,2015:16).

D. Perbedaan penelitian kualitatif dan penelitian kuantitatif

Perbedaan-perbedaan yang mendasar yang terdapat dalam pendekatan


kualitatif dan kuantitaif menurut Parsudi Suparlan dalam Helmuth ( 2015: 21) :

6
Kualitatif Kuantitatif
Sasaran kajian atau penelitian adalah Sasaran kajian atau penelitian adalah
kejala-kejala sebagai saking terkait kejala-kejala yang diperlakukan
satu sama lain dalam hubungan- sebagai satuan-satuan individu yang
hubungan fungsional dan yang secara keseluruhan merupakan sebuah
keseluruhannya merupakan sebuah atau universe.
kesatuan yang bulat dan yang
menyeluruh dan bulat dan holistic
dan sistematis. Pentingnya konteks
dari gejala-gejala yang diamati.
Satuan-satuan individu tidak dipilah- Satuan-satuan individual dipilah-pilah
pilah atau diklasifikasi dalam dan digolongkan ke dalam variabel-
variabel-variabel. Satuan-satuan variabel , atau satuan-satuan golongan
individu dari gejala-gejala yang dengan ciri-ciri tertentu, sesuai dengan
diperlakukan sebagai bagian dari kepentingan penelitian. Variabel
fungsional dari sistemnya, bertingkat, dipisahkan dari konteksnya.
dan berada dalam hubungan-
hubungan hirisontal maupun vertical.
Harus dijelaskan dari keberadaan Keberadaan sebuah variabel bukan
gejala-gejala yang ada di dalam karena didukung oleh keberadaan
sistemnya sistemnya, tetapi didukung oleh teori
metodologi yang di gunakan peneliti
Data yang dikumpulkan adalah data Data yang dikumpulkan adalah data
dalam bentuk narasi dan angka-angka kuantitatif atau dalam bentuk angka-
( data sensus, misalnya). Data angka
analisis untuk dijadikan bukti-bukti
yang perlu diinterpretasi untuk
digunakan mendukung kebenaran
dari hipotesa yang digunakan dalam
penelitian.
Hipotesa dalam pendekatan kualitatif Hipotesa dalam pendekatan kuntitatif
hipotesa kerja adalah hipotesa uji.
Tidak ada konsep sampel, kecuali Karena besarnya populasi maka dalam
pada tahap-tahap pertama pemilihan penelitian kuantitaif digunakan sampel

7
setting masalah penelitian. atau satuan jumlah terbatas dari
populasi yang secara metodologi
mempunyai ciri-ciri yang sama karena
itu merupakan presentasi atau wakil
dari populasi.

1. Penelitian kualitatif

Metode kualitatif paling cocok digunakan untuk mengembangkan teori


yang dibangun melalui data yang diperoleh melalui lapangan. Dengan metode
kualitatif peneliti pada tahap awalnya melakukan penjelajahan, selanjutnya
melakukan pengumpulan data yang mendalam sehingga dapat ditemukan
hipotesis yang berupa hubungan antar gejala. Hipotesis tersebut selanjutnya
diverifikasi dengan pengumpulan data yang lebih mendalam. Bila hipotesis
terbukti, maka akan menjadi tesis atau teori. Berikut contoh penggunaak
penelitian secara kualitatif.

Strategi Digunakan untuk Data Model


Penelitian Memahami individu, Catatan lapangan,
lapangan: studi kelompok, wawancara
kasus Lembaga, latar terstruktur,
tertentu secara wawancara
mendalam mendalam
Etnografi Memahami budaya Catatan lapangan,
atau aspek hasil partisipasi
kebudayaan dalam observasi,
kehidupan interview, dan
masyarakat social rekaman
Intraksionis me- memahami makna Catatan lapangan, Pospositivis
simbolik perilaku manusia hasil partisipasi
dalam kehidupan observasi, yang
motif,wawasan, ditrasposisikan
internalisasi nilai sebagai symbol

8
dari sesuatu
Naturalistic Memahami Catatan lapangan,
inquiry fenomena interaksi wawancara
perilaku, tipe dalam terstruktur,
latar natural wawancara
mendalam
Etnometodologi Memahami gejala Dialog dan
kemanusiaan dan partisipasi dalam
esensi maknanya interkas
dalam suatu
kelompok sosial
masyarakat/individu.
Etnografi teks Memahami Teks individual: konstruktivis
karakeristik catatan harian,
kehidupan sosial pengalaman
masyarakat pribadi, teks
berdasarkan teks orang lain.
sebagai penulisan
pengalaman
Sumber : ( Helmuth,2015)

E. Kapan Metode Kuantitatif dan Kualitatif Digunakan

Menurut Ahmand (2013) metode kuantitatif digunakan apabila:

1. Bila masalah yang merupakan titik tolak penelitian sudah jelas. Masalah adalah
gap antara fakta dan kenyataan, antara aturan dan pelaksanaan, antara teori dan
praktik, antara rencana dan pelaksanaan.

2. Bila peneliti ingin mendapatkan informasi yang lebih luas dari populasi tetapi
tidak mendalam untuk melakukan generalisasi dari suatu populasi.

3. Bila ingin mengetahui pengaruh perlakuan tertentu dengan yang lain. Apabila
sudah ada perlakuan yang terpola di masyarakat maka penelitian kuatitatif
dapat mengukurnya.

9
4. Bila peneliti bermaksud menguji hipotesis penelitian dapat berupa deskriptif,
komparatif, dan asosiatif.

5. Bila peneliti ingin mendapatkan data akurat yang dinilai dengan angka-angka
atau statistik.

6.Bila ingin menguji terhadap adanya keragu-raguan tentang validitas


pengetahuan, teori, dan produk tertentu.

Menurut Ahmand (2013) metode kualitatif digunakan apabila:

1. Bila masalah penelitian belum jelas, masih menebak, dan malah masih gelap.
Melalui penjelajahan, dan observasi serta berada pada lokasi dan mengalami
pembauran dengan informan maka ditemukan masalah yang jelas tersebut.

2. Untuk memahami makna dibalik data yang tampak. Ada asumsi peneliti semula
namun bisa menjadi lebih jelas. Teknik wawancara mendalam dan intens tanpa
perlakua, observasi berperan serta, dan dokumentasi.

3.Untuk memahami interaksi sosial. Penelitian kualitatif mementingkanproses


dimana peneliti ikut terlibat dan menjadi pemeran kunci selain informan.

4. Memahami perasan orang lain. Memahami perasaan orang lain dengan masuk
ke dalam kehidupan mereka untuk menemukan makna di balik perasaan itu.

5. Untuk memastikan kebenaran data. Data yang diisi oleh responden dapat diuji
kebenarannya dengan observasi dan wawancara mendalam. Menggunakan
Teknikgabungan untuk menverifikasi datanya sehingga lebih akurat.

6. Meneliti sejarah perkembangan. Meneliti sejarah perkembangan kehdupan


seseorang atauh tokoh masyarakat dapat ditelusuri dengan metode kualitatif.
Metode studi kasus, fenomonologi, etnografi dan lainnya dapat menemukan
makna yang mendalam.

F. Jangka Waktu Penelitian Kualitatif

10
Jangka waktu penelitian kualitatif cukup lama, karena tujuan penelitian
kualitatif adalah bersifat penemuan. Bukan sekedar pembuktian hipotesis seperti
dalam penelitian kuantitatif. Namun demikian kemungkinan jangka penelitian
berlangsung dalam waktu yang pendek, bila telah ditemukan sesuatu dan datanya
sudah jenuh. Ibarat mencari provokator atau mengurai masalah, atau memahami
makna, kalau semua itu dapat ditemukan dalam satu minggu, dan telah diuji
kredibilitasnya, maka penelitian kualitatif dinyatakan selesai, sehingga tidak
memerlukan waktu yang lama (Wahidmurni 2017).

G. Apakah Penelitian kualitatif dan Penelitian Kuantitatif Dapat


Digabungkan

Penelitian yang menggabungkan pendekatan kuantitatif dan kualitatif


belum banyak dilakukan. Namun, perkembangan ilmu-ilmu sosial khususnya
pendidikan telah membuka kesempatan untuk memunculkan perrpaduan antara
keduanya. (Strauss & Corbin dalam Ahmad, 2013) menyatakan bahwa suatu
penelitian dapat saja memakai metodologi yang menggabungkan pendekatan
kualitatif dan kuantitatif. Salah satu jenis penelitian yang memerlukan.
Penggabungan pendekatan kualitatif dan kuantitatif adalah penelitian-peneli-tian
kebijakan. (Brannen, dalam Ahmand 2013) mencetuskan tiga acuan pokok dalam
memadukan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Ketiga acuan itu adalah:

1. Penelitian kuantitatif sebagai fasilisator penelitian kualitatif; maksuddari acuan


ini adalah: a.Penelitian kuantitatif memberikan data latar belakang yang
terukur untuk mengaitkannya dengan studi-studi skala kecil. Ini seringkali
diambil dari data-data statistik atau sensus. b.Survei kuantitatif dapat
memberikan landasan bagi data kasus darikelompok-kelompok tertentu yang
akan melandasi studi intensif dalam penelitian kualitatif.

2. Penelitian kualitatif sebagai fasilitator penelitian kuantitatif berarti penelitian


kualitatif berperan sebagai penunjang.Penelitian kualitatifmempunyai fungsi
tertentu yaitu:

11
a. sebagai sumber hipotesis yang akan diuji secara kuantitatif
b. sebagai pengembang dan pemandu instrumen-instrumen penelitian
kuantitatif seperti kuesioner, skala dan indekspengukuran
c. serta sebagai pembanding temuan-temuan kuantitatif.

3. Penelitian yang mempergunakan kedua pendekatan dengan bobot sama kedua


pendekatan dilakukan untuk saling mengisi kesenjangan yang muncul pada
saat survei lapangan, analisis,atau pelaporan. Gabungan antara keduanya
dapatberakhir dengan pemisahan penelitian kualitatif dan kuantitatif tetapi
tetap berhubungan. Dalam penelitian pendidikan sering dijumpai dua
pendekatan digunakan bersama-sama terhadap masalah yang sama. Terkait
dengan hal tersebut, (Sudjana dalam Ahmand 2013) berpendapat bahwa
pendekatan tersebut sebenarnya bertolak dari asumsi yang berbeda, sehingga
untuk persoalan yang sama sulit menggunakan metode dengan asumsi yang
berbeda. Namun pemecahan masalah melalui studi yang berbeda cukup
bermanfaat dalam memperkaya alternatif pemecahan masalahnya, sehingga
lebih komprehensif sifatnya. Sering ditemukan pemaparan data kualitatif
menggunakan statistik deskriptif serta temuan kualitatif dan kuantitatif
disajikan bersama-sama.

H. Kompetensi Peneliti Kualitatif dan Kuantitatif

a. Kompetensi peneliti kuantitatif

Kompetensi peneliti menurut Sugiono dalam Wahidmurni 2017,


kompetensi yang dimiliki seorang peneliti kuantitatif, adalah:

1. Memiliki wawasan yang luas dan mendalam tentang bidang pendidikan


yang akan di teliti. 
2 Mampu melakukan analisi masalah secara akurat, sehingga dapat
ditemukan masalah penelitian pendidikan yang betul-betul masalah. 

12
3. Mampu menggunakan teori pendidikan yang tepat sehingga dapat
digunakan untuk memperjelas masalah yang diteliti, dan merumuskan
hipotesis penelitian. 
4. Memahami berbagai jenis metode penelitian kuantitatif, seperti metode
survey, eksperimen, action research, xpost facto, evaluasi dan R&D.  
5. Memahami teknik-teknik sampling, seperti probability sampling dan
nonprobality sampling dan mampu menghitung dan memilih jumlah
sampel yang representatif dengan sampling error tertentu 
6. Mampu menysusun instrumen baik test maupun nontest untuk
mengukur berbagai variabel yang diteliti, mampu menguji validitas
dan reliabilitas instrumen.  
7. Mampu mengumpulkan data dengan kuesioner, maupun dengan
wawancara observasi dan dokumentasi. 
8. Bila pengumpulan data dilakukan oleh tim, maka harus mampu
mengorganisasikan tim peneliti dengan baik.  
9. Mampu menyajikan data, mengulas data secara kuantitatif untuk
menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis penelitian yang
telah dirumuskan. 
10. Mampu memberikan interpretasi terhadap data hasil penelitian maupun
hasil pengujian hipotesis.  
11. Mampu membuat laporan secara sistematis, dan menyampaikan hasil
penelitian ke pihak-pihak terkait. 
12. Mampu membuat abstraksi hasil penelitian dan membuat artikel untuk
dimuat ke dalam jurnal ilmiah.  
13. Mampu mengkomunikasikan hasil penelitian kepada masyarakat luas. 

b. Kompetensi peneliti kualitatif

Kompetensi peneliti menurut Sugiono dalam Wahidmurni 2017,


kompetensi yang dimiliki seorang peneliti kualitatif adalah:

1. miliki wawasan yang luas dan mendalam tentang bidang pendidikan yang
akan di teliti.

13
2. Mampu menciptakan rapport kepada setiap orang yang ada pada situasi
sosial yang akan di teliti. Menciptakan rapport berarti mampu membangun
hubungan yang akrab dengan setiap orang yang ada pada konteks sosial.
3. Memiliki kepekaan untuk melihat setiap gejala yang ada pada obyek
penelitian (situasi sosial).
4. Mapu menggali sumber data dengan observasi partisipan dan wawancara
mendalam secara tringgulasi, serta sumber-sumber lain.
5. Mampu menganalisi data kualitatif secara induktif berkesinambungan
mulai dari analisis deskriptif, domain, komponen sosial, dan tema
kultural/budaya.
6. Mampu menguji kredibilitas, dependabilitas, konfirmabilitas dan
trasferabilitas hasil penelitian.
7. Mampu menghasilkan temuan pengetahuan, mengkonstruksi fenomena,
hipotesis atau ilmu baru.
8. Mampu membuat laporan secara sistematis, jelas, lengkap dan rinci.
9. Mampu membuat abstraksi hasil penelitian dan membuat artikel untuk
dimuat ke dalam jurnal ilmiah.
10. Mampu mengkomunikasikan hasil penelitian kepada masyarakat luas.

I. Ruang Lingkup Penelitian Pendidikan

Ruang lingkup penelitian pendidikan luas sekali karena pendidikan sendiri


merupakan bidang kajian yang terkait erat dengan beberapa disiplin ilmu lain
seperti psikologi, sosiologi, antropologi, politik, dan ekonomi. Banyak sekali
konsep atau teori pendidikan yang dikembangkan dengan mendapatkan inspirasi
atau berlandaskan berbagai bidang ilmu tersebut. Contoh dalam hal ini adalah
pengkajian konsep intelegensia, pengembangan sumber daya manusia, difusi,
otoritas, efektivitas biaya, konsep diri, dan budaya dalam praktik pendidikan di
lapangan.Penelitian pendidikan semula berorientasi pada pendekatan
behavioristik.Hal ini tampak jelas dari pengaruh disiplin ilmu psikologi yang
digunakan untuk uji pengukuran berbagai aspek belajar-mengajar. Meskipun

14
demikian, akhir-akhir ini tampak ada kecenderungan bahwa penelitian pendidikan
menoleh pada pendekatan lain yang digunakan dalam ilmu sosial. Pendekatan
seperti observasi-partisipatif dalam antropologi serta analisis ekonomi
pendidikanmerupakan beberapa contoh yang menunjukkan adanya kecenderungan
tersebut

Penggunaan berbagai konsep dan pendekatan dari berbagai disiplin ilmu


memperkaya khasanah penelitian pendidikan. Hal tersebut membuka
kemungkinan satu aspek pendidikan dikaji dari berbagai pendekatan yang berbeda
sehingga peluang untuk mendapatkan gambaran yang lebih utuh semakin terbuka
lebar. Salah satu contoh mengenai hal iniadalah kajian dalam
pendidikanmatematika.Kajian dalam bidang tersebut dapat dilakukan dengan
pendekatan survei kebutuhan atau kelayakan kurikulum yang akan digunakan,
pendekatan observasi langsung terhadap interaksiantara guru dan siswa di kelas,
atau pendekatan eksperimental mengenai efek berbagai jenis bahan ajar dan
terhadap prestasi siswa.

Daftar Pustaka

Bunu, Y , Helmuth , 2015 , Metodologi Penelitian Kuaitatif


Kontemporer , Surabaya : Jenggala Pustaka Utama

15
Fawid , Achmad , 2013 , RESEARCH DESIGN Pendekatan Kualitatif ,
dan Mixed . Yogyakarta : PUSTAKA PELAJAR

Manab, Abdul . 2015 . PENELITIAN PENDIDIKAN Pendekatan


Kualitatif . Yogyakarta : KALIMEDIA

Wahidmurni . 2017 . PEMAPARAN METODE PENELITIAN


KUALITATIF . UIN Maulana Malik Malang

Wahidmurni . 2017 . PEMAPARAN METODE PENELITIAN


KUANTITATIF. UIN Maulana Malik Malang

16

Anda mungkin juga menyukai