Anda di halaman 1dari 6

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN

BIMBINGAN KLASIKAL

SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2019/2020

Dosen Pengampu : Drs. Sunaryo A,I. M.Pd

Kelompok 2:
1. ANGELA OKTARINA AFB 118 013
2. ALFIANA FIRA SYAHARANI AFB 116 012
3. INDAH SRI UTAMI AFB 118 010
4. RINI MAULIDA N AFB 118 002
5. WAHIDATUN NUR AISYAH AFB 118 040
6. RAHMANIAH AFB 117 005

UNIVERSITAS PALANGKA RAYA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

2019
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)
BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2019/2020

A Komponen Layanan Dasar


B Bidang Layanan Pribadi & Belajar
C Topik/Tema Meningkatkan kemandirian siswa dalam belajar
Layanan
D Fungsi Layanan Pemahaman dan pengembangan
E Tujuan Umum Peserta didik diharapkan menjadi lebih mandiri dalam mencari
materi belajar, memberi kebiasaan siswa untuk lebih giat
belajar, baik untuk mengisi waktu luang (senggang) dengan
hal-hal yang konstruktif.
F Tujuan Khusus 1. Memupuk rasa tanggungjawab dalam segala tugas
pekerjaan, sebab dalam metode ini siswa-siswa harus
mempertanggungjawabkan segala sesuatu (tugas) yang
telah dikerjakan.
2. Memberikan tugas yang bersifat praktis.
G Sasaran Layanan Siswa
H Materi Layanan 1. Pengertian hoax
2. Ciri-ciri berita hoax
3. Tujuan penyebaran berita hoax
4. Cara menghadapi hoax
I Waktu 1 Kali Pertemuan x 45 Menit
J Sumber Materi 1.https//www.dinamikakepri.com/2016/04/apa-tujuan-
membuat-dari-pemberitaan.html?m=1
2.https://dkis.cirebonkota.go.id/2018/04/09/mengenal-lebih-
jauh-hoax/
K Metode/Tehnik Resitasi
L Media/Alat Buku pelajar an, sumber-sumber dari internet dan
semacamnya.
M Pelaksanaan
Tahap Uaraian Kegiatan
1. Tahap Awal/ 1. Guru bk menanyakan kabar peserta didik
Pendahuluan 2. Guru bk membuka kegiatan dengan salam dan berdoa
3. Guru bk menjelaskan tenang kegiatan bimbinhgan
kelompok dan tujuannya
4. Guru bk memperkenalkan diri secara terbuka dilanjut
perkenalan oleh peserta didik
5. Guru bk menanyakan kesiapan peserta didik

2. Tahap Inti 6. Guru bk menjelaskan materi tentang hoax


7. Guru bk mendorong tiap anggota untuk terlibat aktif
8. Peserta didik memberikan respon seputar hoax
9. Guru bk menjadi pengarah dan menyelesaikan masalah
10.Guru bk memberikan soslusi dan meresum hasil diskusi
3. Tahap Penutup 11.Guru bk mengajak peserta didik membuat kesimpulan yang
berkaitan dengan materi layanan
12.Peserta didik memberikan kesan-kesan tentang bimbingan
kelompok
13.Guru bk merencanakan kegiatan lanjutan
14.Guru bk mengakhiri kegiatan dengan berdoa dan salam
N Evaluasi
1. Evaluasi Proses Guru bk atau konselor melakuakan evaluasi dengan
memperhatikan proses yang terjadi :
1. Melakukan Refleksi hasil, setiap peserta didik menuliskan
dikertas yang sudah disiapakan.
2. Sikap peserta didik sangat antusias mengikuti kegiatan
kelompok
3. Peserta didik menyampaikan pendapat dengan baik
4. Cara peserta didik memberikan penjelasan dari pertanyaan
guru bk

2. Evaluasi Hasil Evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal antara lain :


1. Merasakan suasana pertemuan : menyenangkan /kurang
menyenagkan / tidak menyenagkan
2. Topik yang dibahas ; sangat penting/kurang peting /tidak
penting
3. Cara guru bk menyampaikan : mudah dipahami tidak
muadah/sulit dipahami
4. Kegiatan yang diikuti : menarik/kurang menarik/tidak
menarik untuk dikuti

Palangka Raya, 18 April 2019


Mengetahui
Guru Pamong Pemberi Layanan

Prof. Dr. Helmuth Y. Bunu, M.pd Kelompok 2


A. PENGERTIAN METODE RESITASI
Metode resitasi adalah metode penyajian bahan di mana guru memberikan tugas
tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar dan tugas yang diberikan kepada siswa dapat
dilakukan di dalam kelas, di halaman sekolah, di laboratorium, di perpustakaan, atau di mana
saja asal tugas itu dapat dikerjakan. Tugas atau resitasi tidak sama dengan pekerjaan rumah,
tetapi jauh lebih luas dari itu, karena tugas dapat dilaksanakan di rumah, sekolah,
perpustakaan, dan di tempat lainnya. Tugas atau resitasi dapat merangsang anak untuk aktif
belajar baik secara individu maupun secara kelompok.
Teknik pemberian tugas atau resitasi, biasanya digunakan dengan tujuan agar siswa
memiliki hasil belajar yang lebih mantap, karena siswa melaksanakan latihan-latihan selama
melakukan tugas, sehingga pengalaman siswa dalam mempelajari sesuatu dapat lebih
terintegrasi. Menurut Zakiah Daradjat, bahwa metode pemberian tugas adalah suatu cara
dalam proses belajar mengajar bilamana guru memberi tugas tertentu dan murid
mengerjakannya, kemudian tugas tersebut dipertanggungjawabkan kepada guru.

Dari pengertian tentang metode resitasi di atas, maka penulis dapat uraikan bahwa
metode resitasi merupakan suatu cara dari guru dalam proses belajar mengajar untuk
mengaktifkan siswa dalam belajar, baik di sekolah maupun di rumah untuk
dipertanggungjawabkan oleh siswa kepada guru.

B. LANGKAH-LANGKAH METODE RESITASI

Dijelaskan oleh Mulyasa (2007 : 113) bahwa agar metode pemberian tugas terstruktur
dapat berlangsung secara efektif, guru perlu memperhatikan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Tugas harus direncanakan secara jelas dan sistematis, terutama tujuan penugasan dan
cara pengerjaannya.
2. Tugas yang dberikan harus dapat dipahami peserta didik, kapan mengerjakannya,
bagaimana cara mengerjakannya, berapa lama tugas tersebut harus dikerjakan, secara
individu atau kelompok, dan lain-lain.
3. Apabila tugas tersebut berupa tugas kelompok, perlu diupayakan agar seluruh anggota
kelompok dapat terlibat secara aktif dalam proses penyelesaian tugas tersebut, terutama
kalau tugas tersebut diselesaikan di luar kelas.
4. Perlu diupayakan guru mengontrol proses penyelesaian tugas yang dikerjakan oleh
peserta didik. Jika tugas diselesaikan di luar kelas, guru bisa mengontrol proses
penyelesaian tugas melalui konsultasi dari peserta didik. Oleh karena itu dalam
penugasan yang harus diselesaikan di luar kelas, sebaiknya peserta didik diminta untuk
memberikan laporan kemajuan mengenai tugas yang dikerjakan.
5. Berikanlah penilaian secara proporsional terhadap tugas-tugas yang dikerjakan peserta
didik. Penilaian yang diberikan sebaiknya tidak hanya menitikberatkan pada produk
(ending), tetapi perlu dipertimbangkan pula bagaimana proses penyelesaian tugas
tersebut. Penilaian hendaknya diberikan secara langsung setelah tugas diselesaikan, hal
ini disamping akan menimbulkan minat dan semangat belajar peserta didik, juga
menghindarkan bertumpuknya pekerjaan peserta didik yang harus diperiksa.

C. PROSEDUR METODE RESITASI

Bellack dan kawan-kawan (Moedjiono dan Dimyati, 1992/1993), mengemukakan adanya


rangkaian kegiatan yang diulang secara terus menerus dalam pemakaian metode pemberian
tugas. Rangkaian kegiatan yang digambarkan oleh Bellack dan kawan-kawan tersebut
adalah:

1) Guru menggambarkan secara singkat tentang topik atau isu yang didiskusikan.
2) Guru meminta suatu respons atau jawaban dari siswa tentang suatu
pertanyaan/permasalahan.
3) Seorang siswa merespons atau menjawab pertanyaan/permasalahan.
4) Guru menanggapi jawaban-jawaban siswa.

Langkah-langkah dalam pemakaian metode pemberian tugas adalah sebgaai berikut:


1) Fase pemberian tugas(persiapan).
a. Merumuskan masalah (scope and sequenes) dengan jelas.
b. Mengemukakan tujuan pelaksanaan tugas.
c. Menentukan jenis tugas (kelompok/individu).
d. Memberikan penjelasan atau pengarahan sebelum pengarahan tugas.
e. Memberikan petunjuk/sumber yang dapat membantu pekerjaan siswa.
f. Menentukan limit waktu pelaksanaan.
2) Fase pelaksanaan tugas.
a. Mengadakan bimbingan/pengawasan dalam pelaksanaan tugas.
b. Memberikan motivasi/dorongan sehingga anak mau bekerja.
c. Memberikan pelayanan kebutuhan.
d. Diusahakan/dikerjakan oleh siswa sendiri, tidak menyuruh orang lain.
e. Dianjurkan agar siswa menctat hasil-hasil yang ia peroleh dengan baik dan
sistematik.
3) Fase pertanggungjawaban tugas.
a. Pelaporan secara lisan/tulisan, tindakan/demonstrasi.
b. Melaksanakan penilaian hasil pelaksanaan tugas.
c. Melaksanakan penilaian proses dan hasil pelaksanaan.
d. Mendiskusikan kesulitan-kesulitan yang tidak dapat diselesaikan oleh siswa selama
pelaksanaan tugas.

D. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN METODE RESITASI


Metode resitasi memiliki kelebihan dan kekurangannya. Segi positif atau kelebihannya
yaitu :
1) Baik sekali untuk mengisi waktu luang (senggang) dengan hal-hal yang konstruktif.
2) Memupuk rasa tanggung jawab dalam segala tugas pekerjaan, sebab dalam metode ini
murid-murid harus mempertanggungjawabkan segala sesuatu (tugas) yang telah
dikerjakan.
3) Memberi kebiasaan murid untuk giat belajar.
4) Memberikan tugas murid yang bersifat praktis, umpamanya membuat laporan tentang
kegiatan peribadatan di daerah masing-masing, kegiatan amaliah sosial dan sebagainya.
Sedangkan sisi negatif atau kelemahannya yaitu:
1) Seringkali tugas di rumah itu di kerjakan oleh orang lain, sehingga murid tidak tahu
menahu tentang tugas itu, yang berarti pelajaran tidak dapat tercapai.
2) Sulit untuk memberikan tugas karena perbedaan individual anak dalam kemampuan dan
minat belajar.
3) Seringkali murid tidak mengerjakan tugas dengan baik, cukup hanya menyalin hasil
pekerjaan temannya.
4) Apabila tugas itu terlalu banyak/berat, akan mengganggu keseimbangan mental murid
yang bersangkutan.

Anda mungkin juga menyukai