Anda di halaman 1dari 19

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Metode penelitian merupakan cara yang dilakukan peneliti dalam

menganalisis data untuk memberikan solusi terhadap suatu kondisi yang

bermasalah. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk

mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Untuk mencapai tujuan

tersebut diperlukan suatu metode yang relevan dengan tujuan yang ingin dicapai.

Sebagaimana diungkapkan Sugiyono: “Metode penelitian merupakan cara ilmiah

untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan,

dikembangkan, dan dibuktikan pada suatu pengetahuan tertentu sehingga pada

gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi

masalah”.1

Penulis menggunakan metode penelitian kuantitatif karena penelitian

mempunyai tujuan mencari hubungan antar variabel seperti membandingkan

sampel-sampel atau kelompok-kelompok tertentu yang berkaitan dengan hasil

penelitian, sama seperti pada penelitian eksperimen, sebagaimana pendapat

Suharsimi Arikunto “Pada dasarnya pendekatan kuantitatif menggunakan

angka-angka sebagai ukuran datanya, tujuannya adalah untuk memeberikan

deskriptif statistic, hubungan atau penjelasan”. 2 Hal ini dilakukan guna

1
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
(Bandung: Alfabeta. 2012). 2.
2
Suharsimi Arikunto, 1998,Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek,(Jakarta : Rieneka
Cipta).56.

24
25

data-data yang telah diperoleh dapat menghasilkan suatu kesimpulan yang

berlaku umum di dalam suatu parameter.

Penelitian ini dilakukan guna untuk mendapatkan hasil yang akurat

dan pasti, dengan langkah peneliti terjun langsung, berinteraksi dan

melakukan kegiatan sosial lainnya dengan pihak-pihak yang terkait demi

mendapatkan kesimpulan yang sesuai dari apa yang ada di Pondok Pesantren

Roudlotul Athfal Kemlagi Mojokerto sekarang ini.

B. Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini antara lain :

1. Memilih Masalah yang akan diteliti

2. Menentukan Fokus Masalah yang Akan Diteliti

3. Menentukan Teori yang diperlukan

4. Merumuskan Hipotesis

5. Pengumpulan Data Meliputi :

a. Menentukan jenis penelitian

b. Menetapkan subjek dan objek penelitian

c. Memilih metode pengumpulan data

d. Menyusun instrumen penelitian

e. Menetapkan analisis data yang digunakan

6. Pelaporan
26

C. Populasi dan sampel penelitian

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. 3 Sedangkan menurut

Sugiyono dalam karyanya yang berjudul Statistika untuk Penelitian

menyatakan bahwa “populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas

objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya.”4 Populasi ini mencakup santri di pondok pesantren yang

berjumlah 65 orang.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. 5 Sedangkan

menurut Sugiyono sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang

dimiliki oleh populasi. Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin

memelajari semua yang ada pada populasi, maka peneliti dapat menggunakan

sampel yang diambil dari populasi itu. Sampel yang dipelajari, kesimpulannya

akan dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk itu, sampel yang diambil dari

populasi harus betul-betul representative (mewakili). 6Adapun sampel yang

diambil dalam penelitian ini sebanyak 65 santri. Sehingga penelitian ini

termasuk penelitian populasi.

3
Suharsimi Arikunto, Prosedur penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka Cipta,
2010), 173.
4
Sugiyono, Statistik untuk Penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2010), 61
5
Suharsimi Arikunto, Prosedur penelitian (Suatu Pendekatan Praktik), 174.

6
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, 118
27

D. Variabel dan Definisi Operasional

Variabel adalah karakteristik yang dapat diamati dari sesuatu (objek)

dan mampu memberikan bermacam-macam nilai atau beberapa kategori. Jika

apa yang kita amati berubah dari waktu ke waktu hingga menimbulkan

perbedaan antara subjek yang satu dengan subjek yang lain, maka objek-objek

tersebut dinyatakan bervariasi. Dan objek yang bervariasi disebut

variabel.7Sedangkan menurut Kidder dalam bukunya Sugiyono menyatakan

bahwa variabel adalah suatu kualitas dimana peneliti mempelajari dan menarik

kesimpulan darinya.

Berdasarkan pengertian-pengertian di atas, maka dapat disimpulkan

bahwa variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,

objek, atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.8

Menurut hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lain maka

macam-macam variabel dalam penelitian dapat dibedakan menjadi variabel

independen (variabel bebas) dan variabel dependen (variabel terikat).

1. Variabel Independen (variabel bebas)

Variabel ini sering disebut sebagai variabel stimulus, predictor,

antecedent. Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang

7
Riduwan dan H. Sunarto, Pengantar Statistika (untuk Penelitian Pendidikan, Sosial, Ekonomi
Komunikasi dan Bisnis), (Bandung: Alfabeta, 2013), hlm. 8.

8
Sugiyono, Statistika unntuk penelitian, 3.
28

menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). 9

Variabel bebas (X) dalam penelitian ini adalah pendidikan Islam toleran,

dengan indikatornya sebagai berikut:

a) Penerimaan

b) Penghargaan

c) Menghormati

d) Saling mengerti

e) Kesadaran dan Kejujuran

2. Variabel Dependen (variabel terikat)

Variabel ini sering disebut variabel output, kriteria, konsekuen. Variabel

terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena

adanya variabel bebas.10 Variabel terikat (Y) dalam penelitian ini adalah sistem

nilai, indikatornya sebagai berikut:

a) Jiwa keikhlasan

b) Jiwa kesederhanaan

c) Jiwa kesanggupan menolong didri sendiri ataupun orang lain

d) Jiwa ukhuwah diniyah yang demokratis diantara santri

e) Jiwa bebas

E. Teknik Pengumpulan Data

Sebagian besar tujuan penelitian adalah untuk memperoleh data yang

relevan, dapat dipercaya dan dapat dipertanggung-jawabkan. Dalam

9
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, 61.

10
Sugiyono, Statistika unntuk penelitian, 4.
29

penyusunan skripsi ini yang menjadi sumber data penelitian adalah data primer.

Data primer merupakan data yang diperoleh secara langsung dari Santri di

Pondok Pesantren Roudlotul Athfal Kemlagi Mojokerto.

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis

dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data.

Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini,

teknik sampling yang digunakan adalah sebagai berikut :

a) Wawancara (Interview)

Penulis memperoleh data dengan cara melakukan tanya jawab secara

langsung untuk meminta keterangan mengenai hal yang berhubungan dengan

masalah yang diteliti. Wawancara yang akan dilakukan adalah menggunakan

panduan wawancara terstruktur dengan teknik wawancara tertutup dan data

yang diperlukan antara lain tentang :

1) Profil Pondok Pesantren Roudlotul Athfal Kemlagi Mojokerto.

2) Visi dan Misi Pondok Pesantren Islami Roudlotul Athfal Kemlagi

Mojokerto.

3) Struktur organisasi Pondok Pesantren Roudlotul Athfal Kemlagi

Mojokerto.

4) Kondisi Objektif Pondok Pesantren Roudlotul Athfal Kemlagi

Mojokerto.

5) Gambaran baik secara umum maupun khusus tentang pembelajaran

Pendidikan toleransi dipondok Pesantren Roudlotul Athfal Kemlagi

Mojokerto.
30

Adapun pihak – pihak yang akan peneliti jadikan sebagai narasumber

dari metode ini adalah :

1). Pengasuh Pondok Pesantren Roudlotul Athfal Beratkulon Kemlagi

Mojokerto.

2). Ketua Pondok Pesantren Roudlotul Athfal Beratkulon Kemlagi

Mojokerto.

4). Asatidz, Asatidzah pengampu pembelajaran di Pesantren Roudlotul

Athfal Beratkulon Kemlagi Mojokerto.

b) Observasi

Observasi adalah suatu cara pengumpulan data dengan pengamatan

langsung dan pencatatan secara sistematis terhadap obyek yang akan diteliti.

Metode Observasi ini ada dua cara yaitu observasi partisipan dan observasi

non partisipan. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode observasi

partisipan, dimana peneliti juga ikut mengambil peran dalam kegiatan yang

berlangsung di Pondok Pesantren dan untuk mendapatkan pengalaman secara

langsung dari aktivitas tersebut sehingga informasi yang diperoleh menjadi

lebih mendalam. Metode observasi ini juga digunakan untuk mengamati dan

mencatat mengenai Pembelajaran Pendidikan Islam Toleran di Pondok

Pesantren Roudltoul Athfal Kemlagi Mojokerto.

c) Angket (Kuesioner)
31

Dalam penelitian ini metode yang digunakan untuk memperoleh

informasi dari responden adalah berbentuk kuesioner. Menurut Sugiyono

kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden

untuk dijawab, jenis kuisioner yang digunakan adalah kuisioner tertutup, yaitu

kuesioner yang sudah disediakan jawabannya.11

Penyusunan Kuesioner penelitian menggunakan Skala Likert untuk

mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang

mengenai fenomena sosial.

Adapun data yang akan digali menggunakan teknik ini adalah Sistem Nilai di

Pondok Pesantren Roudlotul Athfal Kemlagi Mojokerto

E. Instrumen penelitian

Instrument penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh

peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan

hasilnya lebih baik. Variasi jenis instrumen penelitian adalah angket, checklist

(sheet-list) atau daftar centang, pedoman wawancara, pedoman pengamatan.12

Adapun istrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Instrument interview (wawancara)

Wawancara yang akan dilakukan adalah wawancara tertutup yaitu

dengan pedoman wawancara yang sudah disusun dengan rinci sehingga

pewawancara tinggal membubuhkan tanda cheklist. Metode ini digunakan

11
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek, ,(Jakarta:Rineka Cipta,
2006)143.
12
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian suatu pendekatan Praktek, ,(Jakarta:Rineka
Cipta,1998).160.
32

untuk menemukan data tentang profil dan sarana prasarana di pondok

pesantren Roudlotul Athfal. Penelitian ini menggunakan teknik wawancara

tertutup. Adapun instrument penelitian yang digunakan pada teknik

pengumpulan data interview adalah wawancara dengan guru yang

bertanggung jawab tentang pembelajaran agama pada siswa untuk mengetahui

bagaimana pendidikan Islam toleran di Pondok Pesantren Roudlotul Athfal

Kemlagi Mojokerto.

2. Instrument Observasi

Observasi biasa diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan dengan

sistematik fenomena-fenomena yang diselidiki. Observasi dalam penelitian

dapat dilakukan dengan dua cara yaitu observasi sistematis dan non sistematis.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode observasi terstruktur.

Observasi terstruktur adalah observasi yang telah dirancang secara

sistematis, tentang apa yang akan diamati, kapan dimana tempatnya. Ada yang

perlu di perhatikan dalam observasi terstruktur yaitu:

a. Isi pengamatan observasi lebih sempit dan terarah

b. Mencatat pengamatan, cara mencatat pengamatan tidak mempunyai

standar tertentu

c. Meningkatkan realibilitas pengamatan dengan cara menjaga beberapa

halyeng mempengaruhi eror pengamatan

d. Hubungan antara pengamat dan yang di amati

3. Instrument Angket
33

Metode angket adalah metode pengumpulan data yang

menggunakan pertanyaan secara tertulis dan harus dijawab secara tertulis

pula oleh orang yang diteliti. dengan metode angket ini penulis

mengharapkan dapat memperoleh keterangan mengenai variabel-variabel

yang diinginkan oleh penulis dalam melengkapi penelitian yang kemudian

penulis menjadikan sebagai acuan dasar untuk selanjutnya mengelola data

hasil angket tersebut dan menjadikannya sebagai kesimpulan dari tujuan

penulisan skripsi ini.

G. Teknik Analisis Data

1. Uji Validitas

Validitas atau kesahihan menunjukkan pada kemampuan suatu

instrument (alat pengukur) mengukur apa yang harus diukur (…. a valid

measure if it succesfully measure the phenomenon), seseorang yang ingin

mengukur tinggi harus memakai meteran, mengukur berat dengan timbangan,

meteran, timbangan merupakan alat ukur yang valid dalah kasus tersebut.

Dalam suatu penelitian yang melibatkan variabel/konsep yang tidak bisa

diukur secara langsung, maslah validitas menjadi tidak sederhana, di dalamnya

juga menyangkut penjabaran konsep dari tingkat teoritis sampai tingkat

empiris (indikator), namun bagaimanapun tidak sederhananya suatu instrumen

penelitian harus valid agar hasilnya dapat dipercaya.

Teknik yang digunakan untuk uji validitas adalah korelasi product

moment dari person. Analisa ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel
34

bebas mempunyai hubungan dengan variabel terikat Rumus yang digunakan

adalah sebagai berikut:

N (∑ xy) − ( ∑ x)( ∑ y )
2 2 2 2
r= √{ N . ∑ x − (∑ x) }{ N . ∑ y − (∑ y) }
Dimana:

r = Koefisien korelasi

N = Jumlah sampel

X = Skor tiap butir pertanyaan

Y = Skor total

Kriteria pengukuran validitas adalah jika rhitung > rtabel, maka data yang

diperoleh adalah valid.

2. Uji Reliabilitas

Dalam penelitian ini reliabilitas diukur dengan metode konsistensi

interval dengan teknik reabilitas alpha. Kriterianya bila koefisisen reliabilitas

> dari r table maka data dapat dikatakan reliable. Dapat dihitung dengan

rumus :

r 2
∑ ab ¿
t =¿
(K)
K −1(1−
at 2 )
Dimana :

ri = Realibilitas instrument

K = Banyaknya butir pertanyaan

Ab2 = Jumlah Variance butir

At 2 = Varian total
35

3. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas muncul apabila kesalahan atau residual dari

model yang diamati tidak memiliki varian yang konstan dari satu observasi ke

observasi lainnya.13 Untuk mengetahui adanya gejala ini maka dapat dilakukan

dengan menggunakan teknik glejser yaitu dengan melakukan analisis regresi

dengan menggunakan nilai residual sebagai variabel dependen yang diperoleh

dari analisis regresi kemudian membandingkan nilai t hitung dengan nilai t

table (thitung > ttabel)

Pengujian ini digunakan untuk melihat apakah variabel penganggu

mempunyai varian yang sama atau tidak. Heteroskedastisitas mempunyai

suatu keadaan bahwa varian dari residual suatu pengamatan kepengamatan

yang lain berbeda. salah satu metode yang digunakan untuk menguji ada

tidaknya heterokedastisitas akan mengakibatkan penaksiran koefisien-koefisen

regresi menjadi tidak efisien. Hasil penaksiran akan menjadi kurang dari

semestinya. Heterkedastisitas bertentangan dengan salah satu asumsi dasar

regresi linier, yaitu bahwa variasi residual sama untuk semua pengamatan atau

disebut homokedastisitas.14

Dasar anlisisnya adalah sebagai berikut :

a) Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola

tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian

menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi

heteroskedastisitas
13
Kuncoro Mudrajad, Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi, ( Jakarta : Erlangga,2009), 112.
14
Gujaran Damodar N, Dasar-Dasar Ekonometrika Buku 1, edisi e-5 (Jakarta : Salemba
Empat,2010).53.
36

b) Jika ada pola yang jelas, serta titik-titk menyebar diatas dan

dibawah angka 0 maka pada sumu Y, maka tidak terjadi

heteroskedastisitas.

3. Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dua model regresi

variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal

atau tidak. Model regresi yang baik adalah yang memilki distribusi normal

atau mendekati normal. Pada prinsipnya normalitas dapat di deteksi dengan

melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan

melihat histogram dari residualny. Untuk menguji normalitas data salah satu

cara yang digunakan adalah dengan melihat normal probability plot yang

membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusi normal

akan membentuk satu garis lurus diagonal dan plotting data akan

dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data sesungguhnya akan

mengikuti garis diagonalnya.15

Uji normalitas bisa dilakukan dengan dua cara yaitu dengan normal P-P

Plot dan Tabel Kolmogorov smirnov. Yang paling umum figunakan adalah

normal P-P Plot. Pada normal P-P Plot prinsipnya normalitas dapat dideteksi

dengan melihat peneybaran data (titik) pada sumbu diagonal grafik atau

drngan melihat histogram dari residualnya.

Dasar pengambilan keputusan :

15
Ghozali Imam, Aplikasi Analisis Multivariate dongan program SPSS (Semarang : Bp-
Universitas Diponegoro,2006), 74.
37

a) Jika data menyebar sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis

diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi

normal, maka model regresi memenuhi asums normalitas.

b) Jika data menyebar jauh garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah

garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola

distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi

normalitas.16

4. Autokorelasi

Secara harfiah autokorelasi berarti adanya korelasi anatar pelanggan

observasi satu dengan observasi lain yang berlainan waktu. Dalam kaitannya

denagn asumsi metode kuadrat terkecil (OLS), autokorelasi merupakan

korelasi anatara satu residual dengan residual yang lain sedangkan satu asumsi

penting metode OLS berkaitan dengan residual adalah tidak adanya hubungan

antara residual satu dengan residual yang lain. Dengan kata lain, autokorelasi

terjadi karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama

lain. Apabila terdapat masalah autolorelasi, untuk mengatasinya maka perlu

dilakukan tindakan perbaikan yaitu transformasi variabel dengan

menggunakan metode estimasip (rho) yang didasarkan pada statistic Durbin

Watson.

Untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi dalam penelitian ini

dilakukan dengan menggunakan uji Durbin Watson (DW) atau sering disebut

uji statistic d. apabila ada nilai DW berada sekitar angka 2 atau antara 1,54-

16
Ghozali Imam, Aplikasi Analisis Multivariate dongan program SPSS, (Semarang : Bp-
Universitas Diponegoro,2006).110-112.
38

2,90 berarti model regresi kita aman dari kondisi heteroskedastisitas atau

apabila nilai DW terletak antara dU dan 4-dU maka disimpulkan tidak ada

autokorelasi. Autokorelasi menunjukkan bahwa ada korelasi antara error

dengan error periode sebelumnya dumana pada asumsi klasik hal ini tidak

boleh terjadi. Permasalahan autokorelasi hanya relevan digunakan jik data

yang dipakai adalah data time series, sedangkan untuk data cross-section tidak

perlu dilakukan.

Keputusan ada tidaknya autokorelasi adalah :

a) Bila nilai DW berada siantara dU sampai dengan 4-dU maka

koefisien autokorelasi sama dengan nol yang artinya tidak ada

autokorelasi.

b) Bila nilai DW lebih kecil daripada dL, koefisien autokorelasi

lebih besar daripada nol yang artinya ada autokorelasi positif.

c) Bila nilai DW terletak anatar dL dan dU, maka tidak dapat

disimpulkan.

d) Bila nilai DW lebih besar daripada 4-dL, koefisien autokorelasi

lebih besar daripada nol yang artinya ada autokorelasi negative.

e) Bila nilai DW terletak diantara 4-dU dan 4-dL maka tidak dapat

disimpulkan SY.

5. Linieritas
39

Pasangan nilai X dan Y yang diwujudkan dalam bentuk titik (X,Y)

disebut koordinat. Kalau koordinat-koordinat ini dihubungkan satu sama lain

secara berurutan maka akan terbentuk satu garis, maka garis lurus tersebut

dinamakan fungsi linier. Namun kalau tidak membentuk garis lurus, garis

regresinya dinamakan fungsi non- linier. Fungsi linier dapat menunjukkan

bentuk hubungan yang positif atau negatif.

Secara geometris linieritas dapat diartikan sebagai garis lurus yang

bisa memiliki nilai positif atau negatif. Suatu linieritas regresi dikatakan

positif manakala setiap kenaikan variabel bebas (X) selalu diikuti dengan

kenaikan variabel terikat (Y) sehingga garisnya bergerak dari kiri bawah ke

kanan atas. Sebaliknya, jika setiap kenaikan variabel bebas (X) selalu diikuti

dengan penurunan variabel terikat (Y) sehingga garisnya bergerak dari kiri

atas ke kanan bawah, maka linieritasnya dikatakan negatif. Linieritas regresi

juga dapat dibedakan menjadi linieritas variabel dan linieritas parameter.

Linieritas parameter muncul karena adanya parameter βo sebagai nilai (Y)

manakala nilai (X) = 0 atau manakala nilai (X) konstan yang sekaligus juga

bisa menunjukkan titik perpotongan antara fungsi linier dengan sumbu Y

sehingga sering disebut sebagai intersep Y yang bisa memiliki nilai positif,

negatif atau sama dengan nol. Jika intersep positif berarti nilai Y lebih besar

dari nol sehingga titik perpotongan antara fungsi linier dengan sumbu Y akan

berada diatas sumbu X, namun jika negatif berarti nilai Y lebih kecil dari nol

sehingga titik perpotongan antara fungsi linier dan sumbu Y akan berada

dibawah sumbu X. Jika intersep Y sama dengan nol maka titik perpotongan
40

fungsi linier dengan sumbu Y akan berada tepat dititik pertemuan antara

sumbu Y dengan sumbu X atau pada titik nol.

Disini, penulis akan menguji liniaeritas hubungan variabel pendidikan

Islam toleran (X) dan variabel system nilai (Y). Uji linieritas untuk

mengetahui linier atau tidaknya hubungan antar variabel adalah dengan

menggunakan alat bantu SPSS versi 20.0.

6. Uji Hipotesis

Dalam menganalisa data analisa untuk mencari koefisien korelasi yang

menunjukkan kuat lemahnya hubungan antara variabel x dengan variabel y,

menggunakan rumus:

rxy=
∑ xy
N . SD x−SD Y

Keterangan:

rxy =Koefisien korelasi antara gejala X dan gejala Y

xy =Jumlah produc dari Variabel X dan Variabel Y

N =Jumlah sampel yang diteliti (Number of Cases)

SDx =Standard dari Deviasi x

SDy =Standard dari Deviasi y17

Jika rTabel Product Moment </>robservasi artinya pernyataan-pernyataan

kuesioner tersebut mempunyai validitas (kesahihan) atau pernyataan dapat

melakukan fungsi ukurannya. Hipotesis Kerja diterima dan Hipotesis

Nihil ditolak dan sebaliknya. Sedangkan untuk mengetahui pada

hubungan fungsional ataupun kausal satu variabel independen dengan


17
Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, ( Jakarta: CV Rajawali Pers, 2000), 183
41

satu variabel dependen dalam penelitian ini, penulis menggunakan

penghitungan Regresi linier sederhana dengan rumus:

Dimana:

Y = Variabel dependen yang diprediksikan

a = Konstanta

b = Koefisien regresi X terhadap Y

X = Variabel independen yang mempunyai nilai tertentu

Koefisien regresi (b) akan bernilai positip apabila nilai X berbanding

lurus terhadap nilay Y, sebaliknya b akan bernilai negatip apabila nilai X

berbanding terbalik terhadap nilai Y. Nilai a dan b dapat dicari dengan

persamaan berikut:

Keterangan :

a = Konstanta

b = Koefesien regresi

n =Jumlah sampel

x =Variabel bebeas

y =Variabel terikat

∑x =Jumlah variabel x
42

∑y=Jumlah variabel y

H. Jadwal Penelitian

Tabel 3.2 Matrik Kegiatan Penelitian

Minggu
NO KEGIATAN Maret2019 April2019 Mei2019 Jun 2019
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1 Pengajuan Judul
2 Pengajuan Proposal √
Menghadap Kepala Sekolah
3 Menyampaikan Surat Ijin √
Penelitian
Konsultasi Ke Pondok
4 √
Pesantren
5 Persiapan Penelitian √
6 Bertatap Muka dengan Siswa √
7 Membuat Instrumen √
8 Menyebarkan Instrumen √
9 Mengumpulkan Data √
10 Pengumpulan Data √
11 Analisis Data
Penyusunan Laporan
12 √
Penelitian
13 Munaqosah √

Anda mungkin juga menyukai