Anda di halaman 1dari 36

MUL

AI
BAB 1

KONSEP
SUB BAB 1

PERUBAHAN
SOSIAL
Pengertian

Faktor Penyebab

Teori
Perubahan Sosial
Proses Perubahan

Bentuk-Bentuk

Dampaknya
HOME
FAKTOR PENYEBAB PERUBAHAN
SOSIAL
Faktor Internal Faktor eksternal
1)Penduduk 1)Alam
2)Teknologi dan Penemuan Baru 2)Pengaruh
3)Ekonomi kebudayaan lain
4)Konflik (Pertentangan) 3)Peperangan
5)Pemberontakan / Revolusi
 

HOME
HOME

Teori
Perubahan Sosial

Teori
Teori Teori Teori
Perkemban Teori
Evolus Fungsi Konfli
gan / Siklus
ioner onal k
Linear
TEORI PERUBAHAN SOSIAL
A. TEORI PERKEMBANGAN / TEORI LINEAR

Teori ini percaya bahwa


perubahan sosial dapat
diarahkan ke titik tujuan
tertentu, seperti perubahan
dari masyarakat tradisional
ke masyarakat yang modern.
Contohnya:
Perkembangan bangsa
Indonesia dari zaman
penjajahan, mempertahankan
kemerdekaan, sampai
BACK dengan saa­t ini.
­
TEORI PERUBAHAN SOSIAL BACK
B. TEORI EVOLUSI
Teori evolusi dikembangkan oleh Charles Darwin di abad 19. Ilmuwan yang lahir pada tahun 1809
itu menarik sisi evolusi biologis ke dalam teori perubahan sosial. Menurutnya, masyarakat akan
bergerak ke arah tertentu.

Misalnya, pada evolusi sosial awal, masyarakat maju akan menuju tingkat yang lebih tinggi, dan
lebih tinggi lagi setelah itu. Hasil yang terlihat adalah masyarakat memiliki peradaban yang lebih
baik seiring perjalanan waktu. Mereka memiliki sikap dan perilaku budaya yang lebih maju dari
sebelumnya.

Penganut teori ini salah satunya Auguste Comte, yang berjuluk “Bapak Sosiologi". Menurutnya,
perkembangan masyarakat terjadi menggunakan metode ilmiah.

Sejalan dengan itu, Emile Durkheim melihat masyarakat bergerak dari struktur sosial sederhana ke
struktur sosial lebih kompleks. Baik Comte maupun Durkheim, berpendapat, semua masyarakat
melewati urutan tahapan evolusi yang sama dalam mencapai takdir yang sama.
TEORI PERUBAHAN SOSIAL
C. TEORI SIKLUS
Teori ini beranggapan bahwa perubahan
sosial pada masyarakat merupakan
sesuatu yang tidak dapat direncanakan
atau diarahkan. Misalnya perubahan
mode pakaian atau gaya hidup.
 
Seperti gaya hidup, teori ini
beranggapan bahwa perubahan sosial
bisa saja terulang kembali. Misalnya pada
waktu tahun 1970an, scooter digandrungi
oleh anak muda. Sekarang pada 2018
kegandrungan anak muda
BACK
terhadap scooter mulai bangkit kembali.
TEORI PERUBAHAN SOSIAL
D. TEORI FUNGSIONAL
Teori Fungsionalis menyatakan bahwa ketidakpuasan
masyarakat terhadap keadaan sosial yang sedang berlaku
merupakan penyebab utama terjadinya perubahan sosial.
Ketidakpuasan ini tidak dirasakan oleh semua anggota
masyarakat, sebagian anggota masyarakat tidak
menginginkan perubahan.
Tapi, jika lebih banyak yang menginginkan perubahan,
biasanya perubahan akan terjadi, tetapi apabila hanya
kelompok minoritas dengan kekuatan kecil yang
menginginkan perubahan, maka perubahan tersebut sulit
BACK
untuk tercapai.
TEORI PERUBAHAN SOSIAL
E. TEORI KONFLIK

Salah satu teori yang berpengaruh Prinsip dasar teori konflik :


adalah teori konflik yang digagas oleh 1. Konflik, pertentangan, dan
Karl Marx. Marx berpendapat bahwa perubahan sosial selalu ada
perubahan sosial tercipta akibat adanya dalam masyarakat
pertentangan antar kelas atau konflik.
2. Konflik dan perubahan sosial
Dalam contoh yang diberikan dalam
selalu melekat dalam struktur
bukunya “Das Capital”, Marx melihat
konflik antara 2 kelas sosial, yaitu
masyarakat
kaum borjuis dan kaum proletar. 3. Konflik sosial merupakan proses
Dimana kaum borjuis adalah orang yang sosial yang sifatnya konstan,
kaya dan punya uang sedangkan kaum sedangkan perubahan sosial
proletar adalah para buruh, baik buruh sebagai akibat konflik
pabrik, buruh, bangunan, buruh
kantoran, juga buruh lainnya.
BACK
HOME

Proses Perubahan Sosial

Akomodas
Difusi Akulturasi Asimilasi
i
PROSES PERUBAHAN SOSIAL
A. DIFUSI

Difusi adalah proses penyebaran unsur-unsur kebudayaan dari satu individu ke


individu yang lain, dari satu golongan ke golongan yang lain, atau dari satu
masyarakat ke masyarakat lain.

Masuknya unsur-unsur baru ke dalam suatu masyarakat dapat terjadi melalui:


1) Pementasan damai (penetration pacifique), yaitu masuknya unsur baru kedalam
masyarakat tanpa tanpa paksaan dan kekerasan. Misalnya masuknya kebudayaan islam
ke masyarakat Indonesia. 
2) Perembesan dengan kekerasan (penetration violente), yaitu masuknya unsur baru
kedalam masyarakat yang diwarnai dengan paksaan dan kekerasan sehingga terkadang
merusak kebudayaan setempat. 
3) Simbiotik, yaitu proses masuknya unsur-unsur kebudayaan ke atau dari dalam
masyarakat yang hidup berdampingan.
BACK
Contohnya:
1. Candi Borobudur merupakan perpaduan
kebudayaan India dengan kebudayaan
Indonesia;
2. Musik Melayu bertemu dengan music
Spanyol menghasilkan musik keroncong.
BACK
 contoh dari asimilasi,
1. penggunaan bahasa Jawa dan aksennya yang kental oleh
etnis Tionghoa yang ada di daerah suku Jawa, sehingga
saat berbicara, bahasa Ibu atau bahasa asli etnis
Tionghoa nggak lagi terdengar.
Hal itu membuktikan bahwa logat atau aksen bahasa Jawa
dapat berbaur pada masyarakat etnis Tionghoa yang ada di
Jawa.
BACK
AKOMODASI
Akomodasi atau dikenal pula dengan
sebutan adaptasi. Akomodasi dapat
berarti keadaan atau proses. Sebagai
suatu keadaan, akomodasi menunjuk
kepada adanya keseimbangan dalam
interaksi antara individu dengan
kelompok sehubungan dengan norma-
norma dan nilai-nilai sosial yang berlaku
di masyarakat.
Bentuk-bentuk akomodasi adalah sebagai berikut:

Konsiliasi

Akomodasi
Mediasi
Abritrasi
Kompromi
BACK

Koersi
BACK
BACK
BACK
BACK
BACK
Perubahan Sosial Evolusi
Waktunya
Perubahan Sosial Revolusi

Bentuk Perubahan Sosial


Perubahan Sosial yang Dikehendaki
Sudut pandang
masyarakat
Perubahan Sosial yang tidak
dikehendaki

Perubahan Sosial Besar


Pengaruhnya
Perubahan Sosial Kecil

Perubahan Sosial Progress


Arah
Perkembangannya
Perubahan Sosial Regress
Perubahan sosial berdasarkan waktunya
1. Perubahan Sosial Lambat (Evolusi)
Perubahan evolusi membutuhkan waktu
lama untuk terjadi karena harus melalui
tahapan-tahapan dari sederhana menjadi
maju, contohnya yang terjadi pada Suku
Anak Dalam atau Suku Kubu di Jambi.
Mereka dulu sangat menolak berbagai
perubahan sosial yang ada. Tetapi, perlahan,
mereka mulai menerima ilmu pengetahuan
dengan mengizinkan banyak relawan dan
peneliti untuk mengajarkan membaca,
menulis, dan berhitung pada anak-anak.
Meski demikian, sampai hari ini mereka Suku Anak Dalam
masih mematuhi hukum adatnya.
2. Perubahan Sosial Cepat (Revolusi)
Sementara itu, revolusi adalah sebutan bagi
perubahan yang berlangsung dengan sangat
cepat. Revolusi mengubah dasar dari
kehidupan pokok di masyarakat. Salah satu
contohnya yang pernah mengubah dunia
adalah Revolusi Industri di Eropa, saat itu
pabrik yang bekerja dengan alat tradisional
digantikan dengan mesin-mesin
besar. Syarat terjadinya evolusi harus ada
tujuan konkret yang dapat dicapai.
Artinya, tujuan itu dapat dilihat oleh
masyarakat dan dilengkapi oleh suatu
ideologi tertentu.
1. Perubahan yang Dikehendaki
Perubahan yang dikehendaki adalah perubahan-
perubahan yang dilakukan atas dasar perencanaan
matang dari pihak yang menginginkan
perubahan/memiliki wewenang. Contoh dari perubahan
yang dikehendaki adalah :
1. Penerapan program KB
2. Penerapan PPKM
2. Perubahan yang Tidak Dikehendaki
Sementara itu, perubahan yang tidak
dikehendaki adalah perubahan sosial yang ada di luar
jangkauan masyarakat dan umumnya beriringan dengan
perubahan yang dikehendaki. Perubahan tidak terencana
sering membawa masalah dan kekacauan pada
masyarakat. Contoh dari perubahan sosial tidak
dikehendaki adalah relokasi seluruh masyarakat Suku
Anak Dalam di Jambi dan Riau, karena kebakaran hutan
Sumatra yang diakibatkan oleh penggundulan hutan dan
pembakaran hutan dilakukan secara sengaja. 
1. Perubahan Sosial Progress 
Suatu perubahan sosial yang menuju ke arah kemajuan, sehingga
memberikan keuntungan bagi kehidupan masyarakat. Contohnya yaitu
meningkatnya pembangunan listrik hingga ke pelosok desa, semakin canggih
dan berkembangnya teknologi, dan lain-lain.
2. Perubahan Sosial Regress
Suatu perubahan sosial yang menuju ke arah kemunduran, sehingga dapat
merugikan kehidupan masyarakat. Contohnya yaitu adanya terorisme atau
pengeboman massal yang menimbulkan kematian/korban jiwa dan rusaknya
sarana infrastruktur masyarakat, penyalahgunaan obat-obat terlarang atau
narkotika, dan lain-lain.
1. Perubahan Sosial Kecil
Perubahan yang tidak menyangkut seluruh unsur masyarakat dan tidak
mengubah lembaga sosial yang ada di lingkungan sosial. Perubahan
sosial kecil tidak memberi dampak yang besar bagi kehidupan sosial, salah
satu contohnya adalah perubahan mode pakaian.
2. Perubahan Sosial Besar
Perubahan yang menyangkut masyarakat secara luas dan membawa
pengaruh yang berarti bagi kehidupan sosial. Contoh perubahan sosial
besar adalah Industrialisasi, pergeseran dari masyarakat agraris ke
masyarakat industri.

HOME
HOME

Anda mungkin juga menyukai