Anda di halaman 1dari 18

DINAMIKA

KEHIDUPAN SOSIAL
Pengertian Dinamika

• Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KKBI)


Dinamika berarti gerak (dari dalam), Tenaga yang
menggerakkan, Semangat.
• Dinamika adalah sesuatu yang mengandung arti
tenaga kekuatan, selalu bergerak, berkembang dan
dapat menyesuaikan diri secara memadai terhadap
keadaan.
• Dinamika juga berarti adanya interaksi dan
interdependensi antara anggota kelompok dengan
kelompok secara keseluruhan. Sebagaimana
menurut Drs. Soelaiman Joesoyf (1986),
memberikan batasan bahwa : “Perubahan secara
besar maupun secara kecil atau perubahan secara
cepat atau lambat itu sesungguhnya adalah suatu
dinamika, artinya suatu kenyataan yang
berhubungan dengan perubahan keadaan
Defenisi Sosial menurut para
ahli:
• ENDA M. C Sosial adalah cara tentang bagaimana
para individu saling berhubungan 
• LENA DOMINELLI Sosial adalah merupakan
bagian yang tidak utuh dari sebuah hubungan
manusia sehingga membutuhkan pemakluman atas
hal-hal yang bersifat rapuh di dalamnya. 
• PETER HERMAN Sosial adalah sesuatu yang
dipahami sebagai suatu perbedaan namun tetap
merupakan sebagai satu kesatuan 
Dinamika Kehidupan Sosial
• Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Dinamika Sosial adalah
gerak masyarakat secara terus-menerus yang menimbulkan
perubahan dalam tata hidup masyarakat yang bersangkutan.
• Dalam Kamus Sosiologi, Dinamika Sosial diartikan sebagai
gerak perubahan situasi di dalam masyarakat sebagai akibat
dari proses sosial yang terjadi dalam masyarakat tersebut.
Dengan kata lain bahwa Dinamika sosial merupakan suatu
kumpulan manusia yang anggotanya mempunyai kesadaran
akan adanya kesamaan dan saling berinteraksi tetapi tidak
terlibat dalam suatu ikatan organisasi.
Teori-Teori tentang Dinamika
Sosial 
1. Teori evolusi ( evolutionary theory ) Teori ini berpijak
pada teori evolusi Darwin dan dipengaruhi oleh pemikiran
Herbert Spencer. Tokoh yang berpengaruh pada teori ini
adalah Emile Dhurkein dan Ferdinand Tonnies. Dhurkeim
berpendapat bahwa perubahan karena evolusi
mempengaruhi cara pengorganisasian masyarakat,
terutama yang berhubungan dengan kerja.
lanjutan

• Sedangakan Tonnies memandang bahwa masyarakat


berubah dari masyarakat yang sederhana yang
mempunyai hubungan yang erat dan kooperatif
menjadi tipe masyarakat besar yamg memiliki
hubungan yang terspesialisasi dan impersonali.
Artinya dengan adanya perubahan sosial membuat
masyarakat menjadi lebih individual dan sifat
kemasyarakatannya semakin berkurang. Ini dapat
dilihat pada masyarakat perkotaan. 
2. Teori konflik ( Conflict Theory ) Menurut teori ini
konflik berasal dari pertentangan kelas antara
kelompok tertindas dan kelompok penguasa
sehingga akan mengarah pada perubahan sosial.
Teori ini berpedoman pada pemikiran Karl Marx
yang menyebutkan bahwa konflik sosial merupakan
sumber yang paling penting dan berpengaruh dalam
semua perubahan sosial. 
Ralf Dahrendorf berpendapat bahwa semua
perubahan sosial merupakan hasil dari konflik kelas
di masyarakat. Iya yakin bahwa konflik dan
pertentangan selalu ada dalam setiap bagian
masyarakat.
3. Teori fungsionalis
(Functionalist Theory)
• Teori fungsionalis berusaha melacak penyebab
perubahan sosial sampai ketidakpuasan masyarakat
akan kondisi sosialnya yang secara pribadi
mempengaruhi mereka. Teori ini berhasil
menjelaskan perubahan sosial yang tingkatnya
moderat.
4. Teori Siklis (Cyclical Theory)
• Teori ini mempunyai sudut pandang yang menarik dalam
melihat perubahan sosial. Teori ini beranggapa bahwa
perubahan sosial tidak dapat dikendalikan sepenuhnya oleh
siapapun bahkan orang-orang a hli sekalipun. 
• Oswald Spengler mengemukakan bahwa setiap masyarakat
berkembang melalui 4 tahap perkembangan seperti
pertumbuhan manusia, yaitu : Masa kanak-kanak, remaja,
dewasa dan tua. Beliau merasa bahwa masyarakat barat
telah mencapai masa kejayannya pada masa dewasa yaitu
selama jaman pencerahan pada abad XVIII.
Dinamika sosial dipengaruhi oleh faktor internal yang
dan faktor eksternal yang memberikan pengaruh pada
masyarakat yang bersangkutan. 

• 1. Faktor Internal 
a. Bertambahnya atau berkurangnya penduduk
Pertumbuhan penduduk yang cepat dapat
menyebabkan perubahan dalam struktur masyarakat
seperti munculnya kelas sosial yang baru dan profesi
yang baru. Selain itu pertambahan jumlah penduduk
juga mengakibatkan bertambahnya kebutuhan-
kebutuhan seperti sandang, pangan, dan papan.
b. Adanya penemuan baru (discovery) Penemuan baru
dalam masyarakat di bidang ilmu pengetahuan dan
teknologi mengakibatkan terjadinya perubahan
sosial. Misalnya, penemuan traktor untuk membajak
sawah telah mengubah cara masyarakat membajak
sawah. Penemuan baru yang menyebabkan
perubahan dalam masyarakat dibedakan menjadi dua
yaitu discovery dan invention.  Discovery adalah
penemuan unsur kebudayaan baru, baik berupa alat
maupun gagasan yang diciptakan oleh seorang
individu atau kelompok. Adapun invention adalah
penemuan baru yang sudah diakui, diterima serta
diterapkan masyarakat. 
c. Pertentangan (konflik) masyarakat Dalam interaksi
sosial di masyarakat yang heterogen dan dinamis,
pertentangan-pertentangan (konflik) mungkin saja
terjadi baik antara individu dengan individu,
individu dengan kelompok, dan kelompok dengan
kelompok. masyarakat tradisional ke masyarakat
modern akan selalu terjadi pertentangan, misalnya
golongan muda yang ingin mengadopsi budaya
asing, golongan tua yang tetap mempertahankan
tradisi lama. Konflik ini akan menimbulkan
perubahan nilai-nilai, pola perilaku dan interaksi
yang baru di masyarakat tersebut. 
d. Terjadinya pemberontakan (revolusi)
Revolusi adalah perubahan yang
sangat cepat dan mendasar yang
dilakukan oleh individu atau
kelompok. Revolusi akan berpengaruh
besar pada struktur masyarakat dan
lembaga-lembaga kemasyarakatan.
2. Faktor Eksternal 

a. Lingkungan Fisik Sangat jelas bahwa lingkungan


fisik mampu memberikan perubahan baik lambat
maupun cepat pada masyarakat. Misalnya, bencana
alam (gempa bumi, gunung meletus, banjir, dan
lain-lain) mengakibatkan manusia yang terkena
musibah akan berpindah tempat untuk mencari
tempat aman. 
b. Peperangan antara satu negara dan negara
lain bisa menyebabkan terjadinya
perubahan-perubahan baik pada lembaga
kemasyarakatan maupun struktur
masyarakatnya. Pada umumnya, yang
menang akan memaksakan nilai-nilai dan
cara-cara lembaga masyarakat yang
dianutnya kepada negara yang kalah. 
c. Pengaruh Kebudayaan Lain Interaksi yang dilakukan oleh
manusia di segala penjuru dunia telah mengakibatkan
campurnya atau berbaurnya kebudayaan pendatang dengan
kebudayaan asli.
Menurut Soerjono Soekanto, apabila salah satu atau kedua
kebudayaan yang bertemu mempunyai teknologi yang lebih
tinggi maka yang terjadi adalah proses imitasi berupa peniruan
unsur-unsur budaya lain. Peniruan ini juga dapat mengakibatkan
hilangnya kebudayaan asli dan digantikan kebudayaan asing
atau terjadi percampuran dua kebudayaan. Misalnya,
kebudayaan Hindu yang datang lebih dulu dibanding
kebudayaan Islam mengakibatkan percampuran dua kebudayaan
itu menjadi satu melalui peran Wali Songo seperti wayang. 

Tugas
• Studi Kasus Dinamika kehidupan sosial
1. Kesenjangan Sosial 9. Lingkungan Hidup
2. Kemiskinan 10. Korupsi
3. Pengangguran 11. Hukum
4. Kriminalitas
5. Penyakit menular (Corona)
6. Kenakalan Remaja
7. Aliran sesat
8. Konflik sara

Anda mungkin juga menyukai