Tugas ini diajukan untuk memenuhi Ujian Akhir Semester Mata Kuliah Sosiologi
Dosen Pengampu : Dr. Suroyo, M.Pd
Disusun oleh Hilda Ainishifa (1905111160) , Monica Ramadhani Chania (1905112706),
Sofia Kristin Silalahi (1905112953)
Sebelum menjelaskan lebih jauh tentang perubahan sosial budaya kita berangkat dari
pemikir Aguste Comte.Pemikiran komte dikenal dengan aliran positivistic, memandang bahwa
masyarakat harus menjalani berbagai tahap evolusi yang masing-masing tahap tersebut
dihubungkan dengan pola pemikiran tertentu. Selanjutnya Comte menjelaskan bahwa setiap
kemunculan tahap baru akan diawali dengan pertentangan antara pemikiran tradisional dengan
pemikiran yang bersifat profresif. Sebagaimana Spencer yang menggunakan analogi
perkembangan makhluk hidup, comte menyatakan bahwa dengn adanya pembagian kerja
masyarakat akan menjadi semakin kompleks, terdeferensiasai dan terspesialisasi Dinamika
peradaban manusia dalam sejarahnya selalu tumbuh dan berkembang secara dinamis sejalan
dengan perubahanperubahan yang terjadi dalam setiap sejarah kehidupan manusia itu sendiri.
Sebagai makhluk yang terus mencari dan menyempurnakan dirinya, manusia senantiasa berusaha
dan berjuang memenuhi kebutuhan hidupnya untuk tetap eksis dan “survive” di tengah
kebersamaannya di tengah manusia lainnya. Perubahan pola pikir, pola sikap dan pola tingkah laku
manusia (yang bersifat rohaniah) lebih besar dipengaruhi oleh perubahan-perubahan kebudayaan
yang bersifat material.
A. PERUBAHAN SOSIAL
Pengertian Perubahan Sosial
Setiap kehidupan masyarakat senantiasa mengalami suatu perubahan. Perubahan-
perubahan pada kehidupan masyarakat merupakan fenomena sosial yang wajar , ini disebabkan
karena setiap manusia mempunyai kepentingan yang tak terbatas. Perubahan-perubahan akan
nampak setelah tatanan sosial dan kehidupan masyarakat yang lama dapat dibandingkan dengan
tatanan dan kehidupan masyarakat yang baru. Kehidupan masyarakat desa, dapat dibandingkan
antara sebelum dan sesudah mengenal surat kabar, listrik dan televisi.
Perubahan-perubahan terjadi bisa merupakan kemajuan atau mungkin juga suatu
kemunduran. unsur-unsur kemasyarakatan yang mengalami perubahan biasanya adalah mengenai
nilai-nilai sosial, norma sosial, pola-pola perikelakuan, organisasi sosial, lembaga-lembaga
kemasyarakatan, stratifikasi sosial, kekuasaan, tanggung jawab, kepemimpinan dan sebagainya.
Pada masyarakat maju atau pada masyarakat berkembang, perubahan-perubahan sosial dan
kebudayaan akan selalu berkaitan erat dengan pertumbuhan ekonomi.1
Perubahan merupakan proses yang terus menerus terjadi dalam setiap masyarakat. Proses
perubahan itu ada yang berjalan sedemikian rupa sehingga tidak terasa oleh mayarakat
pendukungnya. Perubahan sosial merupakan perubahan kehidupan masyarakat yang berlangsung
terus-menerus dan tidak akan pernah berhenti, karena tidak ada satu masyarakatpun yang berhenti
pada suatu titik tertentu sepanjang masa. Artinya, meskipun para Sosiolog memberikan klasifikasi
terhadap masyarakat statis dan dinamis, namun yang dimaksud masyarakat statis adalah
masyarakat yang sedikit sekali mengalami perubahan dan berjalan lambat, artinya di dalam
masyarakat statis tersebut tetap mengalami perubahan. Adapun masyarakat dinamis adalah
masyarakat yang mengalami berbagai perubahan yang cepat.2
c. Robert M MacIver :
Perubahan-perubahan sosial sebagai perubahan-perubahan dalam hubungan sosial (social
relationships) atau sebagai perubahan terhadap keseimbangan ( equilibrium ) hubungan sosial
1
Abdusyani, Sosiologi: Skematika, Teori, dan Penerapan, ( Jakarta: PT Bumi Aksara, 2012), h.162.
2
Nur Djazifah, Modul Pembelajaran Sosiologi : Proses Perubahan Sosial di Masyarakat, ( Yogyakarta: Lembaga
Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat,2012), h.3.
d. Selo Soemarjan :
Perubahan sosial adalah perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan dalam suatu
masyarakat yang mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk di dalamnya nilai, sikap dan pola
perilaku di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat.
e. William F. Ogburn :
Perubahan sosial menekankan pada kondisi teknologis yang menyebabkan terjadinya perubahan
pada aspek-aspek kehidupan sosial, seperti kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat
berpengaruh terhadap pola berpikir masyarakat.
f. Samuel Koening
Perubahan-perubahan sosial menunjuk pada modifikasi-modifikasi yang terjadi dalam pola-pola
kehidupan manusia.3
Berdasarkan pengertian-pengertian dari para ahli diatas, dapat diambil kesimpulan yang
dimaksud perubahan sosial adalah suatu proses pergeseran struktur atau tatanan didalam
masyarakat, yang meliputi pola pikir yang lebih inovatif, sikap, serta kehidupan sosialnya untuk
mendapatkan kehidupan yang lebih bermartabat
B. PERUBAHAN KEBUDAYAAN
Pengertian Kebudayaan
Kata " Kebudayaan" berasal dari kata Sansekerta yaitu “buddayah” , yaitu bentuk jamak
dari buddhi yang artinya budi atau akal. Dengan demikian kebudayaan dapat diartikan sebagai hal-
hal yang bersangkutan dengan akal. Selain itu kata budaya juga berasal dari kata budi-daya , yang
artinya nya daya dari budi.5 Konsep kebudayaan yang sangat sering digunakan oleh antropologi
dan telah tersebar ke masyarakat luas bahwa Antropologi bekerja atau meneliti apa yang sering
disebut dengan kebudayaan. seorang antropolog yang mencoba mengumpulkan definisi yang
pernah dibuat mengatakan ada sekitar 160 definisi kebudayaan yang dibuat oleh para ahli
Antropologi. akan tetapi dari sekian banyak definisi tersebut ada suatu persetujuan bersama di
antara para ahli antropologi arti istilah tersebut. Salah satu definisi kebudayaan dalam antropologi
dibuat seorang ahli bernama Ralph Linton yang memberikan definisi kebudayaan yang berbeda
dan pengertian kebudayaan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam bukunya yang berjudul The
Cultural Background of Personality, yang mengatakan : " Kebudayaan adalah seluruh cara
kehidupan dari masyarakat yang mana pun yang tidak mengenai sebagian dari cara hidup itu, yaitu
bagian yang oleh masyarakat dianggap lebih tinggi atau lebih diinginkan. Dalam arti cara hidup
seperti itu masyarakat kalau kebudayaan diterapkan pada cara hidup kita sendiri, maka tidak ada
sangkut-pautnya dengan main piano atau membaca karya sastra terkenal. Untuk seorang ahli ilmu
sosial, kegiatan seperti main piano itu merupakan elemen-elemen belakang dalam keseluruhan
kebudayaan kita. Keseluruhan ini mencakup kegiatan kegiatan duniawi seperti mencuci piring atau
menyetir mobil dan untuk tujuan mempelajari kebudayaan, hal ini sama kedudukannya dengan
"hal-hal yang lebih halus dalam kehidupan." Karena itu, bagi seorang ahli ilmu sosial tidak ada
masyarakat atau perorangan yang tidak berkebudayaan. Setiap masyarakat mempunyai
kebudayaan, bagaimanapun sederhananya kebudayaan itu dan setiap manusia adalah makhluk
berbudaya, dalam arti mengambil bagian dalam suatu kebudayaan.6
Sedangkan di Indonesia, definisi yang paling terkenal mengenai kebudayaan adalah definisi
yang diberikan oleh Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi yang merumuskan Kebudayaan
sebagai semua hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat. Semua karya, rasa, dan cipta dikuasai oleh
5
Koenjaraningrat, Pengantar Ilmu Antropologi , (Jakarta: PT Rineka Cipta, 1990), h.181.
6
Soerjono Soekanto, Mengenal Tujuh Tokoh Sosiologi. (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada), h.428.
karsa dari orang-orang yang menentukan kegunaannya agar sesuai dengan kepentingan sebagian
besar atau dengan seluruh masyarakat.
7
Perubahan Kebudayaan Menurut Para Ahli. Diakses pada tanggal 15 Desember
2021.http://fingerplans.blogspot.com/2012/09/perubahan-kebudayaan-menurut-para-ahli.html?m=1
adalah setiap penambahan pada pengetahuan sedangkan Invention adalah penerapan yang baru dari
sebuah pengetahuan. penemuan baru dibidang iptek telah mengubah kebudayaan manusia secara
besar-besaran. Revolusi industri di barat merupakan sebuah contoh yang luar yang berdampak pada
cara pandang, filsafat, watak, kesadaran, bahkan Lembaga kebudayaan politik
.
Difusi Kebudayaan
Difusi kebudayaan adalah proses penyebaran unsur kebudayaan satu individu ke individu
lainnya, serta dari satu masyarakat ke masyarakat lain. Penyeberan dari individu individu lain
dalam batas satu masyarakat disebut "difusi intra-masyarakat". Sedangkan penyebaran dari
masyarakat ke masyarakat disebut difusi intre-masyarakat. Difusi mengandung tiga proses , yang
dibedakan atas :
a. Proses penyajian unsur baru kepada suatu masyarakat
b. Penerimaan unsur baru
c. Proses integrasi
Akulturasi
Alkuturasi meliputi fenomena yang timbul sebagai hasil jika kelompok-kelompok manusia
yang mempunyai kebudayaan yang berbeda-beda bertemu dan mengadakan kontak secara
langsung dan terus-menerus yang kemudian menimbulkan perubahan dalam pola kebudayaan yang
asli dari salah satu kelompok atau pada kedua-duanya. akulturasi juga dipahami sebagai proses
ketika masyarakat yang berbeda-beda kebudayaan mengalami perubahan oleh bentuk yang
lama dan langsung, tetapi dengan tidak sampai kepada pencampuran yang kompleks dan bulat
dari kebudayaan itu.
Menurut Dr. Koenjaraningrat8, akulturasi adalah proses yang timbul bila suatu kelompok
manusia dengan suatu kebudayaan tertentu dihadapkan unsur dari suatu kebudayaan asing yang
berbeda sedemikian rupa sehingga unsur kebudayaan asing itu lambat laun diterima dan diolah ke
dalam kebudayaan sendiri tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian kebudayaan sendiri.
Asimilasi
Asimilasi adalah satu proses sosial yang telah lanjut dan ditandai oleh makin berkurangnya
perbedaan antara individu-individu dan antara kelompok-kelompok Dan makin arabnya persatuan
aksi, sikap, dan proses mental yang berhubungan dengan kepentingan dan tujuan yang sama.
8
Koentjaraningrat, Manusia dan Kebudayaan di Indonesia, (Jakarta: Penerbit Djambatan, 1971), h.149.
Faktor-faktor pendorong asimilasi , yaitu9 :
Faktor toleransi
Faktor adanya kemungkinan yang sama dalam bidang ekonomi,
Faktor adanya simpati terhadap kebudayaan yang lain
Faktor perkawinan campuran
9
Nurani Soyomukti, Pengantar Sosiologi: Dasar Analisis, Teori,& Pendekatan Perubahan Sosial,& Kajian-Kajian
Strategis, (Jakarta: Ar-Ruzz Media, 2016), h.444-446.
10
Ibid., h.443.
11
Baharuddin, Bentuk-Bentuk Perubahan Sosial dan Perubahan Kebudayaan, h.182.
Kingsley Davis berpendapat bahwa perubahan sosial merupakan bagian dari perubahan
kebudayaan.12 Perubahan dalam kebudayaan mencakup semua bagian nya seperti kesenian, ilmu
pengetahuan, teknologi, filsafat dan lainnya. Bahkan perubahan-perubahan dalam bentuk serta
aturan aturan organisasi sosial. sebagai contoh dikemukakannya perubahan pada logat bahasa Arya
setelah terpisah dari induknya. Akan tetapi, perubahan-perubahan tersebut tidak mempengaruhi
organisasi sosial masyarakatnya. Perubahan-perubahan tersebut lebih merupakan perubahan
kebudayaan ketimbang perubahan sosial.
Ruang lingkup perubahan kebudayaan lebih luas. tentunya ada unsur-unsur kebudayaan
yang dapat dipisahkan dari masyarakat namun perubahan-perubahan dalam kebudayaan tidak perlu
mempengaruhi sistem sosial. seorang sosiologi akan lebih memperhatikan perubahan kebudayaan
yang bertitik tolak dan timbul dari organisasi sosial serta mempengaruhinya. pendapat tersebut
dapat dikembalikan pada pengertian sosiologi tersebut tentang masyarakat dan kebudayaan.
Masyarakat menurut Kingsley Davis adalah sistem hubungan dalam arti hubungan antara
organisasi dengan organisasi bukan hubungan antara sel-sel.13 Kebudayaan dapat dikatakan jika
mencakup segenap cara berpikir dan bertingkah laku yang timbul karena Interaksi yang bersifat
komunikasi seperti menyampaikan buah pikiran secara simbolis bukan karena warisan yang
berdasarkan keturunan.14 Apabila diambil definisi kebudayaan dari Taylor yang mengatakan bahwa
kebudayaan adalah suatu kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral,
hukum adat istiadat dan setiap kemampuan serta kebiasaan manusia sebagai warga masyarakat,
perubahan perubahan kebudayaan merupakan setiap perubahan dari unsur-unsur tersebut.
Sebenarnya dalam kehidupan sehari-hari seringkali tidak mudah untuk menentukan letak
garis pemisah antara perubahan sosial dan perubahan kebudayaan. Ini disebabkan karena tidak ada
masyarakat yang tidak mempunyai kebudayaan dan sebaliknya tidak mungkin ada kebudayaan
yang tidak terjelma dalam suatu masyarakat. dengan demikian meskipun secara teoritis dan analitis
pemisahan antara pengertian pengertian tersebut dapat dirumuskan. Di dalam kehidupan nyata
garis pemisah tersebut sukar dapat dipertahankan. Hal yang jelas adalah perubahan-perubahan
sosial dan kebudayaan mempunyai satu aspek yang sama yaitu dua-duanya bersangkut-paut dengan
suatu penerimaan cara-cara baru atau suatu perbaikan dalam cara suatu masyarakat memenuhi
12
Kingsley Davis, Human Society , ( New York : The MacMillan Company, 1960), h.622,633.
13
Ibid., h.26.
14
Ibid., h.3,4.
kebutuhan kebutuhannya.15 Penjelasan ini lebih menegaskan lagi tetapi kesukaran kita meletakkan
garis pemisah antara perubahan sosial dan perubahan kebudayaan.
15
Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi, Setangkai Bunga Sosiologi, ( Jakarta: Yayasan Badan Penerbit Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia, 1964), h.18.
16
Soerjono Soekanto dan Budi Sulistyowati, Sosiologi Suatu Pengantar, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2015),
h.267.
17
Ankie M.Hoogvelt, The Sociology Of Developing Societes. ( London: The MacMillan Ltd, 1976), h.9.
Social proces : the circulation of various rewards, facilities, and personal in an existing
structure.
Segmentation : the proliferation struktur units that do not differqualitatively from existing
units.
Structural change : the emerge of qualitatively new complexes of roles and organization
Changes in groups stucture : the shifts in the composition of groups, the level of
consciousness of groups, and the relations Aming the groups on society.
18
Soekanto. 1989. Teori Sosiologi tentang Perubahan Sosial. Ghalia Indonesia. Jakarta.
E. PENYEBAB DAN FAKTOR TERJADINYA PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA
Faktor Internal Penyebab Perubahan Sosial
Horton (2000) kemudian memilah faktor-faktor internal penyebab terjadinya perubahan sosial
yang terjadi pada suatu masyarakat. Faktor internal atau yang bersumber dalam masyarakat itu
sendiri yang menyebabkan terjadinya perubahan sosial yaitu terdiri dari perubahan penduduk,
penemuan baru, konflik, dan pemberontakan.19
Perubahan penduduk, setiap anggota masyarakat pasti mengalami proses sosial, di
antaranya adalah interaksi sosial dan sosialisasi.
Penemuan-penemuan baru, penemuan baru menjadi suatu faktor dalam perubahan sosial
jika hasil penemuan tersebut didayagunakan. Manakala suatu pengetahuan baru
dimanfaatkan untuk mengembangkan teknologi, biasanya akan disusul oleh perubahan
yang besar (Horton, 2000).
Konflik dalam Masyarakat, adanya perbedaan-perbedaan dalam masyarakat, seperti
perbedaan ciri-ciri fisik, kepentingan, pendapat, status sosial,konflik dapat terjadi antar
individu, antar kelompok, antara individu dengan kelompok, dan antargenerasi. Suatu
konflik yang kemudian disadari akan memecahkan ikatan sosial biasanya akan diikuti
dengan proses akomodasi yang justru akan menguatkan ikatan sosial. Jika demikian,
biasanya akan terbentuk suatu keadaan yang berbeda dengan keadaan sebelum terjadi
konflik (Horton, 2000).
19
Horton, Paul B & Chester L.Hun. (ed). 2000. Sosiologi Jilid II. Jakarta: Erlangga
20
Soerjono Soekanto. (ed). 2003. Judul : Sosiologi Suatu Pengantar. Penerbit PT Raja Grafindo Persada : Jakarta.
tersebut. betapa tidak, perang pasti akan melibatkan seluruh komponen masyarakat dan
akan membawa perubahan dalam masyarakat tersebut, baik besar maupun kecil.
Pengaruh kebudayaan masyarakat lain, di era globalisasi sekarang ini, pengaruh
kebudayaan masyarakat lain merupakan suatu hal yang tidak bisa dielakkan lagi. Adanya
hubungan kerja sama antar negara serta sarana komunikasi dan informasi yang semakin
canggih, seperti televisi, radio, dan internet memudahkan pengaruh kebudayaan
masyarakat lain masuk dalam suatu negara. Akibatnya muncul perubahan pada masyarakat
yang menerima pengaruh kebudayaan itu.
(Horton 2000) kemudian menambahkan beberapa faktor yang turut menjadi penentu dan kadar
perubahan sosial, yaitu:21
a. Lingkungan fisik, sepanjang sejarah, banyak kelompok manusia mengubah lingkungan fisik
mereka dengan melakukan migrasi.
b. Struktur Sosial, struktur masyarakat memengaruhi kadar perubahan masyarakat secara halus dan
pengaruhnya tidak dapat dilihat secara langsung.
c. Sikap dan nilai-nilai, bagi kita, perubahan merupakan suatu hal yang biasa dan wajar selayaknya
air yang mengalir. Hal itu berbeda dengan kebanyakan orang Barat yang memiliki kebanggaan
apabila dapat melakukan perubahan, dalam arti menghasilkan penemuan-penemuan baru, serta
bersikap progresif dan tidak ketinggalan zaman.Selain itu, masyarakat yang berubah secara cepat
dapat memahami perubahan sosial. Para anggota masyarakatnya bersikap skeptis dan kritis
terhadap beberapa bagian dari kebudayaan tradisional mereka dan selalu berupaya melakukan
eksperimeneksperimen baru. Sikap seperti itu sangat merangsang saran dan penerimaan perubahan
di kalangan anggota masyarakat.
d. Kebutuhan yang dianggap perlu, kebutuhan bersifat subjektif. Kebutuhan dianggap nyata jika
orang merasa bahwa kebutuhan itu memang nyata. Jika orang belum merasa butuh, maka orang
akan tetap menolak perubahan, dan hanya kebutuhan yang dianggap perlu oleh masyarakat yang
memegang peran menentukan. Beberapa penemuan praktis terabaikan hingga saat masyarakat
membutuhkan kegunaan dari penemuan tersebut.
21
Horton, Paul B & Chester L.Hun. (ed). 2000. Sosiologi Jilid II. Jakarta: Erlangga
1) Faktor – faktor Pendorong
Kontak dengan Kebudayaan lain
Masyarakat yang mengalami kontak dengan kebudayaan lain ( sebagai kebudayaan baru )
cenderung akan terpengaruh oleh kebudayaan tersebut sehingga menghasilkan perubahan
dalam kehidupan masyarakatnya. Proses tersebut berlangsung melalui difusi ( diffusion ) yaitu
proses penyebaran unsur-unsur kebudayaan ke individu atau masyarakat lain.
Sistem Pendidikan Formal yang Maju
Pendidikan akan memberikan nilai-nilai tertentu kepada manusia, terutama dalam membuka
pikirannya, menerima hal - hal baru, maupun cara berfikir secara ilmiah. Pendidikan
mengajarkan manusia untuk dapat berfikir secara obyektif, rasional dan melihat ke masa
depan, berusaha menciptakan kehidupan yang lebih maju.
Sikap menghargai Hasil Karya Seseorang dan keinginan untuk maju
Sikap positif masyarakat terhadap berbagai karya yang dihasilkan oleh anggota masyarakatnya
merupakan indikasi bahwa masyarakat tersebut ingin maju lewat karya-karya baru warganya.
Kenyataan ini dapat mendorong masyarakat untuk selalu berprestasi melalui berbagai
penemuan-penemuan baru lewat hasil karya mereka yang diharapkan dapat membawa
perubahan dan kebaikan dalam kehidupan masyarakatnya.
Toleransi terhadap perbuatan menyimpang yg bukan merupakan delik (pelanggaran
hukum)
Adanya sikap toleransi terhadap penyimpangan yang terjadi di masyarakat dalam bentuk
penyimpangan dari kebiasaan – kebiasaan hidup masyarakatnya ( akan tetapi bukan
penyimpangan dalam arti delik / pelanggaran hukum ) menyebabkan masyarakat memiliki
keberanian untuk melakukan hal-hal yang menyimpang / berbeda dari kebiasaan - kebiasaan
yang ada, sehingga terjadi perubahan di dalam kehidupan masyarakatnya.
Sistem Pelapisan Masyarakat ( Stratifikasi Sosial ) yang terbuka
Sistem pelapisan masyarakat yang terbuka merupakan sistem yang memberikan peluang atau
kesempatan kepada setiap warga masyarakat untuk mengalami mobilitas sosial vertikal secara
luas, dimana setiap warga masyarakat memiliki kesempatan untuk meraih prestasi dan
memiliki kedudukan/status sosial yang lebih tinggi.
Penduduk yang Heterogen
Di dalam masyarakat yang terdiri dari kelompok-kelompok sosial yang mempunyai perbedaan
latar belakang kebudayaan, ras, ideologi dan sebagainya, mempermudah terjadinya konflik-
22
Herimanto dan Winarno. (2009). Ilmu Sosial & Budaya Dasar. Jakarta. PT. Bumi Akasara.
konflik dalam masyarakat, sehingga sering muncul goncangan- goncangan yang mendorong
terjadinya perubahan kehidupan masyarakat.
Ketidakpuasan masyarakat terhadap berbagai bidang kehidupan
Ketidak puasan yang berkembang di masyarakat dan telah berlangsung lama, dapat mendorong
munculnya sebuah revolusi atau pemberontakan.
Orientasi ke masa depan
Masyarakat yang mampu berfikir ke arah masa depan ( memiliki Vis, Misi dan tujuan hidup
yang jelas ) akan terdorong untuk mewujudkan cita - cita masa depannya, sehingga tumbuh
sebagai masyarakat yang dinamis, kreatif, yaitu masyarakat yang selalu berusaha
menghasilkan penemuan - penemuan baru yang akan merubah kehidupan masyarakatnya
menuju terwujudnya masyarakat yang dicita-citakan.
23
Bambang Tejokusumo. 2015. “Perubahan Sosial Masyarakat Kecamatan Rembang Kabupaten Purbalingga
AkibatGlobalisasi”.Geoedukasi.4(1):41-48.
24
M. Nasor .2013. “Teknik Komunikasi dalam Perubahan Sosial”. Ijtimaiyya. 6 (1): 69-80.
25
Tri Wahyu Widiastuti 2009. “Peranan Perubahan Sosial terhadap Macam Alat Bukti dalam RUU KUHAP”. Wacana
Hukum. 8 (1): 14-24
26
Ali Amran. 2012. “Dakwah dan Perubahan Sosial”. Hikmah. 6 (1): 69-84
perubahan yang terjadi sebagai dampak dari modernisasi. Perubahan-perubahan yang sifatnya
positif harus diterima dengan tangan terbuka. Sementara perubahan sosial yang merugikan nilai-
nilai budaya masyarakat dan bangsa harus diantisipasi.Segala perubahan yang dialami oleh
masyarakat terjadi karena adanya faktor-faktor yang mempengaruhi. Faktor-faktor tersebut ada
yang berasal dari luar dan dalam masyarakat itu sendiri.27
27
Ellya Rosana. 2015. “Modernisasi dalam Perspektif Perubahan Sosial”. Al-Adyan. 10 (1): 67-82.
atau elemen elemen tertentu, sehingga menimbulkan tercerai-berainya sistem. Contohnya adalah
dalam suatu organisasi partai politik, ada kelompok yang orientasi politiknya tidak sejalan dengan
kebijakan partai, maka kemudian memisahkan diri, atau membentuk partai baru. Proses
disorganisasi inilah yang merupakan suatu proses perubahan.
Reorganisasi merupakan proses pembentukan norma-norma dan nilai nilai baru untuk
menyesuaikan diri dengan lembaga kemasyarakatan yang mengalami perubahan. Artinya ada
proses adaptasi dari bagian-bagian organisasi atau masyarakat terhadap konsep organisasi baru
28
Salman Yoga. (2019) „Perubahan Sosial Budaya Masyarakat Indonesia dan Perkembangan Teknologi Komunikasi‟,
Jurnal Al-Bayan: Media Kajian dan Pengembangan Ilmu Dakwah, 24(1). Hal 30
Ilustrasi kehidupan dan gaya hidup di era Internet ( Sumber : Kompas.com)
Dengan adanya ilustrasi pada gambar diatas bisa kita ketahui bahwa perubahan sosial dan
kebudayaan yang dilakukan oleh manusia secara tidak langsung memberikan dampak pada
perkembangan teknologi. Adanya perubahan sosial masyarakat menuju arah yang lebih
baik menciptakan generasi-generasi yang turut andil dalam perkembangan teknologi. Bisa
kita ketahui bahwasannya pada saat ini segala hal sudah menggunakan teknologi yang
sudah semakin berkembang dan semakin canggih sehingga memudahkan kehidupan
masyarakat.
Perubahan Pada Pendidikan. Perubahan sosial yang terjadi pada suatu masyarakat sangat
berpengaruh pada pendidikan, namun tidak semua perubahan sosial yang terjadi berdampak
positif, tetapi ada juga perubahan sosial yang menghasilkan akibat buruk bagi dunia
pendidikan, berikut sisi positif dan negatif dari suatu perubahan sosial terhadap pendidikan:
a. Dampak Positif Sisi positif dari sebuah perubahan sosial bagi pendidikan adalah dapat
meningkatkan taraf pendidikan dalam kehidupan masyarakat sehingga dapat menghasilkan
manusia yang siap menghadapi perubahan sosial tersebut.
b. Dampak Negatif Sedangkan dari sisi negatif dari suatu perubahan sosial terhadap
pendidikan adalah ketidaksiapan pendidikan menerima perubahan yang begitu cepat dan
drastis, artinya lembaga pendidikan harus lebih siap dalam menghadapi perubahan sosial
yang semakin berkembang dan terus menerus berubah.
Apalagi dengan berkembangnya teknologi yang begitu pesat yang membuat banyak
pengaruh budaya dari luar yang merasuk pada kehidupan dan cara hidup. Siaran televisi
dan akses internet yang sudah bisa dilakukan dimana saja, menjadi tantangan tersendiri bagi
dunia pendidikan untuk mengantisipasinya, jika kita tidak siap terhadap perubahan tersebut
maka siapa pun akan tergusur, tetapi tidak jika para pegiat pendidikan senantiasa berinovasi
dan berkreasi dalam mengantisipasi perubahan tersebut, dengan menggunakan fasilitas
teknologi tersebut.29Pengaruh perubahan sosial yang lainnya terhadap pendidikan adalah
terjadinya transformasi pemikiran dalam pendidikan, seiring dengan perubahan-perubahan
sosial yang terjadi dalam masyarakat, pendidikan juga mengalami perubahan
29
Syamsidar (2015) ‘Dampak Perubahan Sosial Budaya Terhadap Pendidikan’, Al-Irsyad Al-Nafs Jurnal Bimbingan
Penyuluhan Islam, 2(1), pp. 105-106
DAFTAR PUSTAKA
Referensi Buku
Abdusyani. (2012). Sosiologi: Skematika, Teori, dan Penerapan. Jakarta : PT Bumi Aksara.
Davis, Kingsley . (1960). Human Society .New York : The MacMillan Company.
Djazifah, Nur. (2012). Modul Pembelajaran Sosiologi : Proses Perubahan Sosial di Masyarakat.
Yogyakarta: Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat.
Herimanto dan Winarno. (2009). Ilmu Sosial & Budaya Dasar. Jakarta. PT. Bumi Akasara.
Hoogvelt, A.M. (1976). The Sociology Of Developing Societes.London: The MacMillan Ltd.
Horton, Paul B & Chester L.Hun. (ed). 2000. Sosiologi Jilid II. Jakarta: Erlangga
Soekanto. 1989. Teori Sosiologi tentang Perubahan Sosial. Ghalia Indonesia. Jakarta.
Soekanto, Soerjono. (ed). 2003. Sosiologi Suatu Pengantar. Penerbit PT Raja Grafindo Persada :
Jakarta
Soekanto, Soerjono. (2011). Mengenal Tujuh Tokoh Sosiologi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Soekanto, Soerjono., & Sulistyowati, Budi. (2015). The Sociology Of Developing Societes.
London: The MacMillan Ltd.
Soemardjan, Selo,. & Soemardi, Soelaeman. (1964). Setangkai Bunga Sosiologi. Jakarta: Yayasan
Badan Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Soyomukti, Nurani. (2016). Pengantar Sosiologi: Dasar Analisis, Teori,& Pendekatan Perubahan
Sosial,& Kajian-Kajian Strategis. Jakarta: Ar-Ruzz Media.
Referensi Jurnal
Amran, Ali. 2012. “Dakwah dan Perubahan Sosial”. Hikmah. 6 (1): 69-84 http://repo.iain-
padangsidimpuan.ac.id/202/1/Ali%20Amran1.pdf
Nasor, M. 2013. “Teknik Komunikasi dalam Perubahan Sosial”. Ijtimaiyya. 6 (1): 69-80.
https://media.neliti.com/media/publications/69600-ID-teknik-komunikasi-dalam-perubahan-
sosial.pdf
Rosana, Ellya. 2015. “Modernisasi dalam Perspektif Perubahan Sosial”. Al-Adyan. 10 (1): 67-82.
http://ejournal.radenintan.ac.id/index.php/alAdyan/article/view/1423
Syamsidar (2015) „Dampak Perubahan Sosial Budaya Terhadap Pendidikan‟, Al-Irsyad Al-Nafs
Jurnal Bimbingan Penyuluhan Islam, 2(1), pp. 105-106. http://journal.uin-
alauddin.ac.id/index.php/Al-Irsyad_Al-Nafs/article/download/2566/2406
Widiastuti, Tri Wahyu. 2009. “Peranan Perubahan Sosial terhadap Macam Alat Bukti dalam RUU
KUHAP”. Wacana Hukum. 8 (1): 14-24. https://media.neliti.com/media/publications/23538-ID-
peranan-perubahan-sosial-terhadap-macam-alat-bukti-dalam-ruu-kuhap.pdf
Yoga, S. (2019) „Perubahan Sosial Budaya Masyarakat Indonesia dan Perkembangan Teknologi
Komunikasi‟, Jurnal Al-Bayan: Media Kajian dan Pengembangan Ilmu Dakwah, 24(1).
https://www.jurnal.ar-raniry.ac.id/index.php/bayan/article/download/3175/3003
http://fingerplans.blogspot.com/2012/09/perubahan-kebudayaan-menurut-para-
ahli.html?m=1.Diakses pada tanggal 15 Desember 2021.
http://mirror.unpad.ac.id/bse/Kurikulum_2006/12_SMA/Kelas_12_sosiologi_3_aman_nur_hidayah
_grendy.pdf. Diakses pada 15 Desember 2021
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5847542/apa-itu-modernisasi-yuk-kenali-pengertian-ciri-
ciri-dan-dampaknya. Diakses pada 16 Desember 2021
https://www.kompas.com/skola/read/2021/04/09/142234669/dampak-kemajuan-teknologi-di-
bidangsosial-dan-budaya?page=all. Diakses pada 16 Desember 2021