Anda di halaman 1dari 4

Devin Nuranggaputra Ramadhani

08
XII IPS 2

RANGKUMAN MATERI PERUBAHAN SOSIAL

Hakikat dan Karakteristik Perubahan Sosial


Hakikat Perubahan Sosial
Perubahan Sosial mempunyai makna yang luas dan mencakup berbagai segi kehidupan, seperti
ekonomi, sosial, dan politik. Karena itu perubahan sosial budaya yang terjadi didalam suatu
masyarakat menyangkut nilai, pola perilaku, organisasi sosial, pelapisan sosial, kekuasaan, serta
segi kemasyarakatan lainnya.
Berikut adalah pandangan beberapa tokoh tentang perubahan sosial:
Selo Soemardjan
Menyatakan bahwa perubahan sosial adalah perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan
didalam suatu masyarakat yang memengaruhi sistem sosialnya, termasuk nilai-nilai, sikap, dan
perilaku didalam kelompok-kelompok dalam masyarakat.
George Ritzer
Menyatakan bahwa perubahan sosial mengacu pada variasi-variasi hubungan antar individu,
kelompok, organisasi, kultur dan masyarakat pada waktu tertentu.
William F. Ogburn
Menyatakan bahwa perubahan sosial menekankan pada kondisi teknologis yang menyebabkan
terjadinya perubahan pada aspek-aspek kehidupan sosial, seperti kemajuan ilmu pengetahuan
dan teknologi yang sangat berpengaruh terhadap pola pikir masyarakat.
Karakteristik Perubahan Sosial
Perubahan Sosial tidak lepas dari perubahan kebudayaan. Kingsley Davis mengatakan bahwa
perubahan sosial merupakan bagian dari perubahan kebudayaan. Perubahan dalam kebudayaan
mencakup semua bagiannya, yaitu kesenian, ilmu pengetahuan, teknologi, filsafat, bahkan
perubahan dalam bentuk serta aturan organisasi sosial. Sebagai contoh, perubahan pada bidang
teknologi komunikasi dalam bentuk telegram menjadi telepon seluler (handphone).
Secara umum, kecenderungan masyarakat untuk berubah sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor
berikut:
Rasa tidak puas terhadap keadaan dan situasi yang ada.
Timbulnya keinginan untuk mengadakan perbaikan.
Kesadaran akan adanya kekurangan dalam kebudayaan sendiri sehingga berusaha untuk mengadakan
perbaikan.
Adanya usaha masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan keperluan, keadaan, dan kondisi baru
yang timbul sejalan dengan perubahan masyarakat.
Banyaknya kesulitan yang dihadapi yang memungkinkan manusia berusaha untuk mengatasinya.
Sikap terbuka dari masyarakat untuk hal-hal baru, baik yang datang dari dalam maupun dari luar
masyarakat.
Tingkat kebutuhan masyarakat yang semakin kompleks dan adanya keinginan untuk meningkatkan
taraf hidup.
Sistem pendidikan yang memberikan nilai-nilai tertentu bagi manusia untuk meraih masa depan yang
lebih baik.
Teori-teori Perubahan Sosial
Teori Siklus
            Teori siklus melihat perubahan sebagai sesuatu yang berulang-ulang. Apa yang terjadi
sekarang pada dasarnya memiliki kesamaan atau kemiripan dengan apa yang terjadi sebelumnya.
Dalam pola perubahan ini tidak tampak batas-batas antara pola hidup primitif, tradisional, dan
modern. Perubahan siklus merupakan perubahan yang menyerupai spiral.
Pola perubahan ini dapat digambarkan seperti bagan berikut:

Didalam perubahan menurut teori siklus, tidak ada batas yang jelas antara pola hidup primitif, tradisional dan modern.
 
Arnold Toynbee melihat bahwa peradaban muncul pada beradaban primitif melalui proses
perlawanan dan respons masyarakat terhadap kondisi yang merugikan mereka. Peradaban
tersebut meliputi kelahiran, pertumbuhan, kemandegan, dan disintegrasi karena pertempuran
antara kelompok-kelompok yang memperdebatkan kekuasaan.
Sedangkan Pitirim A. Sorokin berpandangan bahwa semua peradaan besar berada dalam siklus
tiga sistem kebudayaan yang berputar tanpa akhir. Ketiga sistem kebudayaan tersebut adalah
sebagai berikut:
Kebudayaan Ideasional (ideational culture)
Kebudayaan ini didasari oleh nilai atau perasaan dan kepercayaan terhadap unsur adikodrati
(supernatural)
Kebudayaan Idealistis (idealistic culture)
Kebudayaan ini berisi kepercayaan pada unsur adikodrati dan resionalitas berdasarkan fakta
saling bergabung dalam menciptakan masyarakat yang ideal.
Kebudayaan Indrawi (sensational culture)
Dalam kebudayaan ini, hal yang dapat diindra merupakan tolak ukur dalam kenyataan dan tujuan
hidup.
Teori Perkembangan
Penganut teori ini percaya bahwa perubahan dapat diarahkan ke arah titik tujuan tertentu, seperti
perubahan dari masyarakat tradisional ke masyarakat modern yang kompleks. Masyarakat
tradisional menggunakan peralatan yang dibuat dari bahan seadanya melalui proses pembuatan
secara manual. Teknologi ini kemudian berkembang menjadi teknologi canggih yang pada
intinya bertujuan memudahkan pekerjaan manusia.
Pola perubahan ini dapat digambarkan seperti bagan berikut:
Perubahan sosial menurut pola linier, masyarakat berkembang dari semula primitif, tradisional, dan menjadi modern. Teori ini dilihat
dari sudut pandang masyarakat modern.
Teori ini dikenal dengan teori perkembangan linier. Teori perkembangan dibagi menjadi dua,
yaitu teori evolusi dan teori revolusi. Penganut teori evolusi berpendapat bahwa masyarakat
secara bertahap berkembang dari primitif, tradisional, menuju ke masyarakat modern yang
kompleks dan maju. Tokoh dari teori ini adalah Agus Comte, ia melihat bahwa masyarakat
bergerak dalam tiga tahap perkembangan yaitu:
Tahap teologis (theological stage), di mana masyarakat diarahkan oleh nilai-nilai spiritual.
Tahap metafisik (methaphysical stage) merupakan tahap peralian dari kepercayaan terhadap unsur
spiritual menuju prinsip-psinsip abstrak yang berperan sebagai dasar perkembangan budaya
Tahap positifis atau alamiah (positive stage) dimana masyarakat diarahkan oleh kenyataan yang
didukung oleh prinsip-prinsip ilmu pengetahuan.
Teori Gerakan Sosial
            Menurut Szarompka, gerakan sosial mempunyai beberapa komponen, yaitu sebagai
berikut:
Adanya kolektivitas orang yang bertindak bersama.
Kolektivitasnya tersebar, tetapi derajatnya lebih rendah dibanding organisasi formal.
Adanya tujuan bersama, yaitu perubahan dalam masyarakat.
Tindakannya mempunyai derajat spontanitas yang tinggi, tidak melembaga dan bentuknya tidak
konfesional.
Berikut adalah jenis-jenis gerakan sosial yang diklasifikasikan oleh David Aberle (Sunarto,
2004).
Alternative Movement
Gerakan ini bertujuan mengubah sebagian perilaku seseorang
Redemptive Movement
Gerakan ini bertujuan untuk merubah menyeluru perilaku seseorang
Reformative Movement
Gerakan ini bertujuan untuk merubah masyarakat dilihat dari ruang lingup dan segi-segi tertentu
saja.
Transformative Movement
Gerakan ini bertujuan untuk mengubah masyarakat secara menyeluruh.
Teori Modernisasi
Teori modernisasi melihat bahwa perubahan negara-negara terbelakang akan mengikuti jalan
yang sama dengan negara industri di Barat. Cara tersebut adalah melalui proses industrialisasi,
sehingga negara terbelakang menjadi negara berkembang. Teori ini melihat bahwa negara
terbelakang mempunyai banyak kekurangan sehingga harus menanggulangi kekurangan yang
dimiliki untuk mencapai tahap tinggal landa (take off).
Eva Etzioni-Halevy dan Amitai Etzioni melihat bahwa dalam masa perubahan atau transisi,
sebuah negara akan mengalami revolusi demografi dengan ciri-ciri yaitu:
Menurunnya angka kematian dan kelahiran
Menurunnya ukuran dan pengaruh keluarga
Terbukanya sistem stratifikasi
Peralihan dari struktur feodal ke birokrasi
Menurunnya pengaruh agama
Beralihnya fungsi pendidikan dari keluarga dan komunitas ke sistem pendiidkan formal
Munculnya kebudayaan massa
Munculnya perekonomian pasar dan industrialisasi
Faktor Penyebab Perubahan Sosial
Faktor Internal
Bertambah atau berkurangnya jumlah penduduk
Penemuan-penemuan baru
Pertentanga masyarakat (konflik sosial)
Terjadinya pemberontakan atau revolusi
Faktor dari Luar
Lingkungan fisik yang ada disekitar manusia
Peperangan
Pengaruh kebudayaan masyarakat lain
Faktor-faktor Pendorong dan Penghambat Perubahan Sosial
Faktor Pendorong Perubahan Sosial
Kontak dengan kebudayaan lain
Sistem pendidikan formal yang maju
Sikap menghargai hasil karya seseorang dan keinginannya untuk maju
Toleransi
Sistem lapisan masyarakat yang terbuka
Penduduk yang heterogen
Ketidakpuasan masyarakat terhadap bidang-bidang kehidupan tertentu
Orientasi ke masa depan
Adanya nilai bahwa manusia harus berikhtiar untuk memperbaiki hisupnya
Faktor Penghambat Perubahan Sosial
Kurangnya hubungan dengan masyarakat lain menyebabkan suatu masyarakat tidak mengetahui
perkembangan yang terjadi di masyarakat lain yang dapat memperkaya kebudayaan masyarakat
tersebut.
Perkembangan IPTEK yang terlambat yang disebabkan oleh kehidupan masyarakay yang tertutup.
Sikap masyarakat yang masih mengagungkan tradisi lampau dan cenderung konservatif.
Adanya kepentingan yang sudah tertanam kuat (vased interest). Orang selalu mengidentifikasi diri
dengan usaha dan jasa-jasanya.
Hambatan-hambatan yang ideologis.
Prasangka terhadap hal-hal yang baru atau asing artau sikap yang tertutup, terutama yang datang dari
barat.

Demikian adalah rangkuman materi tentang “Perubahan Sosial dan Dampaknya” jika terdapat
kekurangan bisa komen di kolom komentar yang tersedia. Kritik dan saran anda sangatlah
diperlukan.

Anda mungkin juga menyukai