KELOMPOK 9 KDPNF
Anggota Kelompok :
1. Aqila Yumna (2301030084)
2. Dina Aulia Ariani (2301030085)
3. Intan Nur Aini (2301030086)
4. Domingus J Rabani (1201419088)
A. Teori Perubahan
Pengembangan Masyarakat merupakan suatu peristiwa yang tidak dapat dihindari, dan akan
selalu terjadi pada setiap lapisan Masyarakat. Untuk menghindari dampak ikutan dan dampak
lanjutan yang tidak dikehendaki, pengembangan Masyarakat mensyaratkan perencanaan dan
pengelolaan secara prima, dan mensyaratkan pula pemanfaatan teori-teori secara tepat guna dan
berdaya guna selaras dengan dinamika Masyarakat itu sendiri.
Pemahaman terhadap teori-teori perubahan sosial dan pengembangan Masyarakat memberikan
implikasi terhadap perencaan dan pengelolaan program pendidikan non formal.perubahan sosial
merupakaan perubahan kepercayaan dan nilai-nilai yang dipegang oleh orang-orang dalam suatu
Masyarakat dan cara-cara mereka bertindak dan berperilaku.
Untuk memenuhi berbagai jenis perubahan sosial, paling tidak dapat dianalisis dari dua macam
pendekatan, yaitu perubahan sosial dilihat dari segi bentuk dan arah perubahan; dan perubahan
sosial didekati oleh sebab-sebab yang mendasarinya. Pendekatan pertama mendasarkan pada teori
linier dan siklikal, sedangkan pendekatan yang kedua mendasarkan pada teori struktural fungsional
dan teori konflik. Karakteristik dari masing-masing teori :
1. Teori Linier
Teori ini memandang perubahan berjalan sesuai dengan aturan dan arahnya dapat
dikenali, misalnya Masyarakat dianggap telah berkembang dari bentuk yang lebih
sederhana menuju kepada bentuk yang lebih kompleks, dari bentuk makhluk yang bersifat
kolektif menuju kepada sifat individual.
Teori ini memandang bahwa perubahan Masyarakat terjadi dalam garis lurus, seolah-olah
perubahan itu diarahkan oleh kekuatan yang mendasarinya, contoh dari teori linier adalah
pendekatan evolusioner, teori perubahan evolusioner didasarkan pada keyakinan bahwa
Masyarakat berkembang dengan cara sama seperti halnya yang dilakukan oleh sistem
biologis di dunia ilmiah. Dengan mengambil gagasan Charles Darwin tentang seleksi alam
bahwa tatanan sosial manusia mempunyai kemampuan yang berbeda untuk survive, seperti
halnya yang dimiliki oleh hewan ataupun tanaman.
2. Teori Siklikal
Teori ini menolak asumsi dari teori linier yang menyatakan bahwa perubahan terjadi
secara beragam dan arahnya dapat dikenali. Penganut dari teori ini memandang bahwa
perubahan Masyarakat pertama kali terjadi dalam satu arah, selanjutnya pada arah yang
lain, pola perubahan terjadi seperti pertumbuhan biologis, yaitu suatu periode
perkembangan yang diikuti dengan kematangan, penurunan potensi dan pada akhirnya
mati.
4. Teori Konflik
Berbeda dengan teori struktural fungsional, teori konflik memandang bahwa konflik
merupakan kejadian yang normal di dalam sistem sosial, tatanan sosial, ketegangan dan
perubahan di dalam sistem sosial itu merupakan hasil dari perjuangan antar anggota
Masyarakat karena mereka bersaing untuk menilai sumberdaya. Apabila individu atau
kelompok terjadi sebuah konflik dengan yang lainnya, hanya ada dua kemungkinan
hasilnya, yaitu di satu pihak salah satu mengalahkan yang lain dan memperoleh posisi
dominan, dan di pihak lain keduanya memperoleh keseimbangan perkembangan kekuatan
yang sama sehingga menciptakan stabilitas sosial.
B. Sumber-Sumber Perubahan
Sejumlah sumber-sumber perubahan Masyarakat yang dapat dikenali adalah sebagai berikut :
2. Perubahan Lingkungan
Segala usaha pemberdayaan Masyarakat akan sia-sia apabila tidak memperoleh dukungan
dari pimpinan atau tokoh-tokoh Masyarakat setempat.
7. Fostering self-confidence
Tujuan utama pemberdayaan Masyarakat adalah membangun rasa percaya diri Masyarakat.
Rasa percaya diri merupakan modal utama Masyarakat untuk berswadaya.
Masyarakat perlu diberdayakan untuk menetapkan suatu program yang akan dilakukan.
Program aksi tersebut perlu ditetapkan menurut skala prioritas, yaitu rendah, sedang, dan
tinggi. Tentunya program dengan skala prioritas tinggilah yang perlu didahulukan
pelaksanaannya.