Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PERUBAHAN SOSIAL DAN KEBUDAYAAN

Disusun dan Diajukan Untuk Tugas Terstruktur Dengan Mata Kuliah

IAD ,ISD,IBD

KELOMPOK 3 :

Lailatul Janah

Audy Natasya

Huzayfi Dilha Putri

Dosen Pembimbing:

Tri Salina M.Pd

JURUSAN EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) KERINCI

TAHUN 2022
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setiap masyarakat manusia selama hidup pasti mengalami


perubahan-perubahan.Perubahan mana dapat berupa perubahan yang tidak
menarik dalam arti kurang mencolok. Ada pula perubahan-perubahan yang
pengaruhnya terbatas maupun yang luas, serta ada pula perubahan-
perubahan yang lambat sekali, akan tetapi ada juga yang berjalan dengan
cepat. Perubahan-perubahan hanya akan dapat diketemukan oleh
seseorang yang sempat meneliti susunan dan kehidupan suatu masyarakat
pada suatu waktu dan membandingkannya dengan susunan dan kehidupan
masyarakat tersebut pada waktu yang lampau. Seseorang yang tidak dapat
menelaah susunan dan kehidupan masyarakat desa di indonesia misalnya,
akan berpendapat bahwa masyarakat tersebut statis , tidak maju dan tidak
berubah. Pernyataan demikian didasarkan pada pandangan sepintas yang
tentu saja kurang mendalam dan kurang teliti.Karena tidak ada suatu
masyarakat pun yang berhenti pada suatu titik tertentu sepanjang masa.
Orang orang desa sudah mengenal perdagangan, alat-alat transport
modern, bahkan dapat mengakui berita-berita menggenai daerah lain
melalui radio, televisi, dan sebagainya yang kesemuanya belum dikenal
sebelumnya.

Perubahan-perubahan masyarakat dapat mengenai nilai-nilai sosial,


norma-norma sosial, pola-pola prilaku organisasi, susunan lembaga
kemasyarakatan, lapisan-lapisan dalam masyarakat, kekuasaan dan
wewenang, interaksi sosial dan lain sebagainya. Karena luasnya bidang
dimana mungkin terjadi perubahan-perubahan tersebut maka bilamana
seseorang hendak membuat penelitian perlulah terlebih dahulu ditentukan
secara tegas, perubahan apa yang dimaksudnya dasar penelitiannya
mungkin tak akan jelas, apabila hal tersebut tidak dikemukakan terlebih
dahulu.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Pengertian perubahan sosial dan budaya
2. Bentuk-bentuk perubahan sosial dan budaya
3. Faktor penyebab perubahan sosial dan budaya
4. Faktor Penghambat Perubahan Sosial Budaya
5. Proses Perubahan Sosial Budaya
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian perubahan sosial dan budaya


Beberapa pakar mengemukakan pengertian perubahan sosial
diantanya sebgai berikut:
1. Menurut Selo Soemardjan, perubahan sosial adalah perubahan-
perubahan yang terjadi pada lembaga-lembaga kemasyarakatan
di dalam suatu masyarakat yang mempengaruhi sistem
sosialnya. Unsur-unsur yang termasuk ke dalam sistem sosial
adalah nilai-nilai, sikap-sikap dan pola perilakunya diantara
kelompok-kelompok dalam masyarakat. Selain itu Kingsley
davis mendefinisikan perubahan sosial sebagai perubahan yang
terjadi pada struktur dan fungsi masyarakat.
2. William F Ogburn berusaha memberikan pengertian tertentu,
walau tidak memberi definisi tentang perubahan-perubahan
sosial. Dia mengemukakan ruang lingkup perubahan-perubahan
sosial meliputi unsur-unsur kebudayaan baik material maupun
yang immaterial, yang ditekankan adalah pengaruh besar
unsur-unsur kebudayaan material terhadap unsur-unsur
immaterial.
3. Gillin dan gillin mengatakan perubahan-perubahan sosial
sebagai suatu variasi dari cara-cara hidup yang telah diterima,
baik karena perubahan-perubahan kondisi geografis,
kebudayaan material, komposisi penduduk ideologi maupun
karena adanya difusi ataupun penemuan-penemuan baru dalam
masyarakat. Secara singkat Samuel Koening mengatakan
bahwa perubahan sosial menunjuk pada modifikasi-modifikasi
yang terjadi dalam pola-pola kehidupan manusia.
Dengan demikian, secara umum dapat disimpulkan bahwa
perubahan sosial adalah perubahan unsur-unsur sosial dalam masyarakat,
sehingga terbentuk tata kehidupan sosial yang baru dalam masyarakat.
Perubahan dalam masyarakat dapat mengenai nilai-nilai sosial, norma-
norma sosial, pola-pola perilaku, organisasi, susunan lembaga
kemasyarakatan, lapisan-lapisan dalam masyarakat, kekuasaan dan
wewenang, interaksi sosial, dan lain sebagainya. Perubahan budaya adalah
perubahan unsur-unsur kebudayaan karena perubahan pola pikir
masyarakat sebagai pendukung kebudayaan.Unsur-unsur kebudayaan yang
berubah adalah sistem kepercayaan/religi, system mata pencaharian hidup,
sistem kemasyarakatan, sistem peralatan hidup dan tehnologi, bahasa,
kesenian, serta ilmu pengetahuan.

B. Bentuk-bentuk perubahan sosial dan budaya


Perubahan sosial dan budaya dapat dibedakan kedalam beberapa
bentuk yaitu :
1. Perubahan Lambat (Evolusi)

Perubahan evolusi adalah perubahan-perubahan sosial yang terjadi


dalam proses lambat, dalam waktu yang cukup lama dan tanpa ada
kehendak tertentu dari masyarakat yang bersangkutan. Perubahan-
perubahan ini berlangsung mengikuti kondisi perkembangan masyarakat,
yaitu sejalan dengan usaha-usaha masyarakat dalam memenuhi kebutuhan
hidupnya sehari-hari. Dengan kata lain, perubahan sosial terjadi karena
dorongan dari usaha-usaha masyarakat guna menyesuaikan diri terhadap
kebutuhan-kebutuhan hidupnya dengan perkembangan masyarakat pada
waktu tertentu. Contoh, perubahan sosial dari masyarakat berburu menuju
ke masyarakat agrarishan sosial masyarakat berburu menuju ke masyarakat
agraris.
Menurut Soerjono Soekanto, terdapat tiga teori yang mengupas
tentang evolusi, yaitu:

 Unilinier Theories of Evolution: menyatakan bahwa


manusia dan masyarakat mengalami perkembangan sesuai
dengan tahap-tahap tertentu, dari yang sederhana menjadi
kompleks dan sampai pada tahap yang sempurna.
 Universal Theory of Evolution: menyatakan bahwa
perkembangan masyarakat tidak perlu melalui tahap-tahap
tertentu yang tetap. Menurut teori ini, kebudayaan manusia
telah mengikuti suatu garis evolusi yang tertentu.
 Multilined Theories of Evolution: menekankan pada
penelitian terhadap tahap perkembangan tertentu dalam
evolusi masyarakat. Misalnya, penelitian pada pengaruh
perubahan sistem pencaharian dari sistem berburu ke
pertanian.
1. Perubahan cepat ( Revolusi)

Perubahan revolusi merupakan perubahan yang berlangsung


secara cepat dan tidak ada kehendak atau perencanaan
sebelumnya.Secara sosiologis perubahan revolusi diartikan sebagai
perubahan-perubahan sosial mengenai unsur-unsur kehidupan atau
lembaga- lembaga kemasyarakatan yang berlangsung relatif cepat.
Dalam revolusi, perubahan dapat terjadi dengan direncanakan atau
tidak direncanakan, dimana sering kali diawali dengan ketegangan atau
konflik dalam tubuh masyarakat yang bersangkutan.

Revolusi tidak dapat terjadi di setiap situasi dan kondisi


masyarakat. Secara sosiologi, suatu revolusi dapat terjadi harus
memenuhi beberapa syarat tertentu, antara lain adalah :

Ada beberapa keinginan umum mengadakan suatu perubahan.


Di dalam masyarakat harus ada perasaan tidak puas terhadap keadaan,
dan harus ada suatu keinginan untuk mencapai perbaikan dengan
perubahan keadaan tersebut.

 Adanya seorang pemimpin atau sekelompok orang yang


dianggap mampu memimpin masyarakat tersebut.
 Pemimpin tersebut dapat menampung keinginan-keinginan
tersebut, untuk kemudian merumuskan serta menegaskan
rasa tidak puas dari masyarakat, untuk dijadikan program
dan arah bagi geraknya masyarakat.
 Pemimpin tersebut harus dapat menunjukkan suatu tujuan
pada masyarakat. Artinya adalah bahwa tujuan tersebut
bersifat konkret dan dapat dilihat oleh masyarakat. Selain
itu, diperlukan juga suatu tujuan yang abstrak, misalnya
perumusan sesuatu ideologi tersebut.
 Harus ada momentum untuk revolusi, yaitu suatu saat di
mana segala keadaan dan faktor adalah baik sekali untuk
memulai dengan gerakan revolusi. Apabila momentum
(pemilihan waktu yang tepat) yang dipilih keliru, maka
revolusi dapat gagal.

Contoh dari perubahan Revolusi adalah: Kemerdekaan


Indonesia merupakan revolusi dari Negara terjajah menjadi Negara
merdeka.

1. Perubahan yang dikehendaki

Perubahan yang direncanakan adalah perubahan-


perubahan yang diperkirakan atau yang telah direncanakan
terlebih dahulu oleh pihak-pihak yang hendak mengadakan
perubahan di dalam masyarakat. Pihak-pihak yang
menghendaki suatu perubahan dinamakan agent of change,
yaitu seseorang atau sekelompok orang yang mendapat
kepercayaan dari masyarakat sebagai pemimpin satu atau
lebih lembaga-lembaga kemasyarakatan.Oleh karena itu,
suatu perubahan yang direncanakan selalu di bawah
pengendalian dan pengawasan agent of change. Secara
umum, perubahan berencana dapat juga disebut perubahan
dikehendaki. Misalnya, untuk mengurangi angka kematian
anak-anak akibat polio, pemerintah mengadakan gerakan
Pekan Imunisasi Nasional (PIN) atau untuk mengurangi
pertumbuhan jumlah penduduk pemerintah mengadakan
program keluarga berencana (KB).

2. Perubahan yang tidak direncanakan atau tidak


dikehendaki

Perubahan yang tidak direncanakan biasanya berupa


perubahan yang tidak dikehendaki oleh masyarakat.Karena
terjadi di luar perkiraan dan jangkauan, perubahan ini
sering membawa masalah-masalah yang memicu kekacauan
atau kendala-kendala dalam masyarakat. Oleh karenanya,
perubahan yang tidak dikehendaki sangat sulit ditebak
kapan akan terjadi. Misalnya, kasus banjir bandang di
Sinjai, Kalimantan Barat. Timbulnya banjir dikarenakan
pembukaan lahan yang kurang memerhatikan kelestarian
lingkungan.Sebagai akibatnya, banyak perkampungan dan
permukiman masyarakat terendam air yang mengharuskan
para warganya mencari permukiman baru.

C. Faktor-faktor penyebab perubahan sosial dan budaya

Faktor yang menyebabkan perubahan sosial dan budaya bukanlah


merupakan faktor yang tunggal, tetapi menyangkut hal yang
kompleks.banyak faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan dalam
masyarakat. Soeryono Soekanto menyebutkan adanya faktor internal dan
eksternal yang menyebabkan terjadinya perubahan dalam masyarakat.
1. Faktor Internal
a. Peruabahan jumlah penduduk
Bertambahnya jumlah penduduk yang sangat cepat di pulau
jawa, menyebabkan terjadinya perubahan dalam struktur
masyarakatnya, terutama tentang hal yang menyangkut
lembaga-lembagakemasyarakatan. Lembaga sistem hak milik
atas tanah mengalami perubahan-perubahan. Orang mengenal
hak milik individual atas tanah, sewa tanah, gadai tanah, bagi
hasil, dan sebagainya, yang sebelumnya tidak
dikenal .sebaliknya,berkurangnya penduduk disebabkan karena
berpindahnya penduduk dari desa ke kota atau dari satu daerah
ke daerah lain (misalnya transmigrasi). Perpindahan penduduk
tersebut mangakibatkan kekosongan misalnya dalam bidang
pembagian kerja atau stratifikasi sosial yang selanjutnya dapat
memperngaruhi lembaga-lembaga kemasyrakatan.
b. Teknologi
Teknologi dapat mempengaruhi perkembangan masyarakat
yaitu dapat mempengaruhi sebagian dari pikiran dan perilaku
manusia yang akan membawa perubahan sosial budaya dalam
kehidupannya. Contoh: teknologi dalam industri tekstil dapat
mempengaruhi cara berpakaian serta mode atau gaya
berpakaian manusia. Dengan demikian sesungguhnya
keberadaan teknologi telah banyak membantu atau
memudahkan aktivitas manusia dan juga mengubah kehidupan
manusia menuju keadaan yang lebih baik. Namun, dalam
kenyataannya, teknologi juga dapat membawa pengaruh ke
arah yang kurang baik dan justru dapat menyebabkan masalah
baru yang lebih parah. Contoh : teknologi komunikasi seperti
dalam bentuk tayangan telivisi, jika tidak dapat diadaptasi
dengan baik secara langsung dapat mengubah pola kehidupan
sehari-hari masyarakat, misalnya gaya hidup, kekerasan, dan
lainya.
2. Faktor Eksternal
a. Lingkungan Alam
Perubahan lingkungan alam fisik (bukan karena faktor
manusia) dapat membawa perubahan pada kehidupan sosial
budaya suatu masyarakat. Bencana alam yang dahsyat dapat
mengubah struktur sosial budaya masyarakat setempat. Contoh
banjir dan gempa. Gempa dan gelombang tsunami yang
memporak porandakan Aceh, menyebabkan beberapa
penduduk yang bermata pencaharian sebagai nelayan
dievakuasi atau akhirnya pindah ke dataran tinggi sehingga
beralih profesi sebagai petani dan mencoba untuk menekuni
pertanian di daerah tersebut.
b. Kontak kebudayaan dengan masyarakat lain
Kontak kebudayaan antar masyarakat akan menyebabkan
pengaruh positif dan negatif. Contoh: kontak kebudayaan
Indonesia dengan kebudayaa barat (Eropa). Pengaruh positif
yang di dapat oleh masyarakat Indonesia antara lain berupa
transformasi ilmu pengetahuan dan teknologi. Adapun
pengaruh negatif yang diperoleh bangsa Indonesia dapat
berupa sikap sekelompok anak muda di dalam masyarakat
Indonesia yang kebarat-baratan (westernis).
D. Faktor penghambat perubahan sosial budaya

Faktor-faktor penghambat perubahan sosial dan budaya

1. Kurangnya Hubungan dengan Masyarakat Lain

Masyarakat yang kurang berhubungan dengan masyarakat lain


mengalami perubahan yang lamban. Hal ini dikarenakan masyarakat
tersebut tidak mengetahui perkembangan masyarakat lain yang dapat
memperkaya kebudayaan sendiri. Mereka terkukung dalam kebudayaan
mereka dan polapola pemikiran yang masih sederhana. Contohnya suku-
suku bangsa yang masih tinggal di pedalaman.

2. Masyarakat yang Bersikap Tradisional

Umumnya masyarakat tradisional memegang kuat adat istiadat yang


ada. Mereka menolak segala hal baru yang berkenaan dengan kehidupan
sosial. Adat dan kebiasaan diagung-agungkan. Sikap ini menghambat
masyarakat tersebut untuk maju.

3. Pendidikan yang Rendah

Masyarakat yang berpendidikan rendah umumnya tidak dapat


menerima hal-hal baru. Pola pikir dan cara pandang mereka masih bersifat
sederhana. Mereka umumnya enggan mengikuti gerak perubahan yang
ada. Artinya, masyarakat statis dan tidak mengalami perubahan yang
berarti.

4. Prasangka Buruk terhadap Unsur Budaya Asing

Sikap demikian sering dijumpai pada masyarakat yang pernah dijajah


oleh bangsa asing. Pengalaman-pengalaman tempo dahulu menyebabkan
mereka senantiasa berprasangka buruk terhadap budaya asing. Akibatnya,
mereka menolak segala hal baru terutama berasal dari bangsa asing,
walaupun akan membawa perubahan ke arah yang lebih baik.

5. Adat atau kebiasaan

Adat atau kebiasaan merupakan pola-pola perilaku bagi anggota


masyarakat di dalam memenuhi segala kebutuhan pokoknya. Apabila
kemudian ternyata pola-pola perilaku tersebut efektif lagi didalam
memenuhi kebutuhan pokok, krisis akan muncul. Mungkin adat atau
kebiasaan yang mencakup bidang kepercayaan, system mata pencaharian,
pembuatan rumah, cara berpakaian tertentu, begitu kokoh sehingga sukar
untuk di rubah

E. Proses-proses perubahan sosial dan budaya


1. Saluran-saluran perubahan sosial dan budaya

Saluran-saluran perubahan sosial dan kebudayaan (avenue or channel


of change) merupakan saluran-saluran yang dilalui oleh suatu proses
perubahan. Umumnya saluran-saluran tersebut adalah lembaga-lembaga
kemasyarakatan dalam bidang pemerintahan, ekonomi, pendidikan,
agama,rekreasi dan seterusnya. Apabila lembaga-lembaga kemasyarakatan
tersebut sebagai suatu sistem sosial digambarkan, maka coraknya sebagai
berikut:

 Organisasi politik
 Organisasi keagamaan
 Organisasi pendidikan
 Organisasi ekonomi
 Organisasi hukum
Lembaga-lembaga kemasyarakatan tersebut di atas merupakan suatu
struktur apabila mencakup hubungan antar lembaga-lambaga
kemasyarakatan yang mempunyai pola-pola tertentu dankeserasian
tertentu.
Dengan singkat dapatlah dikatakan bahwa saluran tersebut berfungsi agar
sesuatu perubahan dikenal, diterima, diakui serta dipergunakan oleh
khalayak ramai, atau dengan singkat, mengalami proses
institutionalization (pelembagaan).
2. Ketidak serasian perubahan-perubahan dan ketertinggalan budaya

Apabila terdapat unsur-unsur yang tidak mempunyai hubungan yang


erat, maka tak ada persoalan mengenai tidal adanya keseimbangan lajunya
perubahan-perubahan. Misalnya suatu perubahan dalam cara bertani, tidak
begitu pengaruh terhadap tarian-tarian tradisional, akan tetapi sistem
pendidikan anak-anak mempunyai hubungan yang erat dengan
dipekerjakannya tenaga-tenaga wanita pada industri, misalnya, apabila
dalam hal ini terjadi ketidakserasian, maka kemungkinan akan terjadi
kegoyahan dalam hubungan antara-antara unsur-unsur tersebut diatas,
sehingga keserasian masyarakat terganggu.

Suatu teori yang terkenal di dalam sosiologi mengenai perubahan


dalam masyarakat adalah teori ketertinggalan budaya (cultural lag) dari
William F.Ogburn, teori tersebut mulai dengan kenyataan bahwa
pertumbuhan kebudayaan tidak selalu sama cepatnya dalam keseluruhanya
seprti di uraikan sebelumnya, akan tetapi ada bagian yang tumbuh cepat,
sedangkan ada bagian lain yang tumbuhnya lambat. Perbedaan antara
kemajuan dari berbagai bagian dalam kebudayaan dari suatu masyarakat,
dinamakan cultural lag (artinya ketertinggalan kebudayaan), juga suatu
ketertinggalan (lag) terjadi apabila laju perubahan dari dua unsur
masyarakat atau kebudayaan (mungkin juga lebih) yang mempunyai
korelasi, tidak sebanding sehingga unsur yang satu tertinggal oleh unsur
lainnya.
BAB III

KESIMPULAN

Setiap masyarakat manusia selama hidup pasti mengalami perubahan-


perubahan.Perubahan mana dapat berupa perubahan yang tidak menarik dalam
arti kurang mencolok. Ada pula perubahan-perubahan yang pengaruhnya terbatas
maupun yang luas, serta ada pula perubahan-perubahan yang lambat sekali, akan
tetapi ada juga yang berjalan dengan cepat. Perubahan-perubahan hanya akan
dapat diketemukan oleh seseorang yang sempat meneliti susunan dan kehidupan
suatu masyarakat pada suatu waktu dan mebandingkanya dengan susunan dan
kehidupan masyarakat tersebut pada waktu yang lampau. Seseorang yang tidak
dapat menelaah susunan dan kehidupan masyarakat desa di indonesia misalnya,
akan berpendapat bahwa masyarakat tersebut statis , tidak maju dan tidak berubah.

Perubahan-perubahan masyarakat dapat mengenai nilai-nilai sosial,


norma-norma sosial, pola-pola prilaku organisasi, susunan lembaga
kemasyarakatan, lapisan-lapisan dalam masyarakat, kekuasaan dan wewenang,
interaksi sosial dan lain sebagainya. Perubahan dalam masyarakat memang telah
ada sejak zaman dahulu.Namun dewasa ini perubahan-perubahan tersebut berjalan
dengan sangat cepatnya, sehingga membingungkan manusia yang
menghadapinya.Perubahan-perubahan mana sering berjalan secara konstan.Ia
tersebut memang terikat oleh waktu dan tempat. Akan tetapi karena sifatnya yang
berantai, maka perubahan terlihat berlangsung terus, walau diselingi keadaan di
mana masyarakat mengadakan reorganisasi unsur-unsur struktur masyarakat yang
terkena perubahan.

Anda mungkin juga menyukai