Anda di halaman 1dari 46

Perubahan Sosial Budaya

Pengertian perubahan sosial


 William F Ogburn
Ruang lingkup perubahan-perubahan sosial meliputi
unsur-nsur kebudayaan baik yang material maupun yang
immaterial, yang ditekankan adalah pengaruh besar
unsur-unsur kebudayaan materiil terhadap unsur-unsur
immaterial.
 Gillin dan Gillin
Perubahan-perubahan sosial sebagai suatu variasi dari
cara-cara hidup yang telah diterima, baik karena
perubahan-perubahan kondisi geografis, kebudayaan
material, komposisi penduduk, ideologi maupun karena
adanya difusi ataupun penemuan-penemuan baru dalam
masyarakat.
 Mac Iver
Memfokuskan pada adanya pembedaan antara
utilitarian elements dengan cultural elements yang
dilandaskan pada kepentingan-kepentingan
manusia baik primer maupun sekunder.
 Samuel Koenig
Perubahan sosial menunjuk pada modifikasi-
modifikasi yang terjadi dalam pola-pola kehidupan
manusia. Modifikasi-modifikasi mana terjadi karena
sebab-sebab intern maupun sebab-sebab ekstern.
 Selo Soemarjan
Perubahan sosial sebagai perubahan-perubahan
pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam
suatu masyarakat yang mempengaruhi sistem
sosialnya, termasuk di dalamnya nilai-nilai, sikap
dan pola perilaku di antara kelompok-kelompok
dalam masyarakat. Penekanan definisi ini tertumpu
pada lembaga-lembaga kemasyarakatan sebagai
himpunan pokok manusia, dimana perubahan yang
terjadi akan mempengaruhi segi-segi struktur
masyarakat lainnya.
 Kingsley Davis
Perubahan sosial sebagai perubahan-
perubahan yang terjadi dalam struktur dan
fungsi masyarakat.
Sumber-sumber Perubahan
Sosial Budaya
 Faktor internal
Faktor internal ini disebut juga dengan istilah faktor
sosiogenik; artinya masyarakat itu sendirilah yang
merupakan sumber perubahan sosial. Yang
dimaksud dengan masyarakat di sini bisa kolektif
dan bisa individual. Faktor internal ini masih dapat
dibedakan lagi menjadi : faktor internal manifest
atau yang disengaja (intended) dan yang laten atau
tidak disengaja (unintended).
 Faktor Eksternal
Faktor eksternal merupakan faktor-faktor yang
terdapat di luar masyarakat yang menyebabkan
terjadinya perubahan sosial. Yang termasuk dalam
faktor eksternal yaitu : sifat kependudukan,
perubahan lingkungan, penjajahan dan agama.
Bentuk-bentuk perubahan
sosial budaya
 Perubahan Lambat dan Perubahan Cepat
 Perubahan Kecil dan perubahan Besar
 Perubahan yang dikehendaki (intended change)
atau perubahan yang direncanakan (planned
change) dan perubahan yang tidak dikehendaki
(unintended change) atau perubahan yang
tidakdirencanakan (unplanned change).
Faktor pendorong dan
penghambat perubahan
 Faktor pendorong
 Kontak dengan budaya lain.
 Sistem Pendidikan Formal yang maju
 Sikap menghargai hasil karya
seseorang dan keinginan-keinginan
untuk maju.
 Toleransi terhadap perbuatan-
perbuatan yang menyimpang
(deviation), yang bukan merupakan
delik
 Sistem terbuka lapisan masyarakat
( open stratification )
Faktor Penghambat
 Kurangnya hubungan dengan masyarakat
lain
 Perkembangan ilmu pengetahuan yang
terlambat.
 Sikap masyarakat yang sangat tradisional.
 Adanya kepentingan-kepentingan yang
telah tertanam dengan kuat atau vested
interests.
 Rasa takut akan terjadinya kegoyahan
pada integrasi kebudayaan.
 Prasangka terhadap hal-hal baru atau
asing atau sikap yang tertutup.
 Hambatan-hambatan yang bersifat
ideologis.
 Adat atau kebiasaan.
 Nilai bahwa hidup ini pada hakikatnya
buruk dan tidak mungkin diperbaiki.
Teori Perubahan Sosial

Ibnu Khaldun
 Khaldun melukiskan sejarah alamiah
kekaisaran yang dibangun cepat atau
lambat akan hancur. Menurut tiga
generasi atau lima tingkatan, yaitu :
 Nomaden berhasil menghancurkan
seluruh penentangnya dan
mendirikan kerajaan baru
 Terjadinya konsiliasi kekuatan karena
penguasa baru memperkokoh
pengendaliannya atas kawasan yang
baru dikuasainya.
 Tingkat kesenangan dan kesentosaan.
Pengalaman untuk meningkatkan
kemewahan dimulai dan terjadilah
pengembangan kebudayaan
 Di tingkat ini kedamaian terus berlanjut
ditandai oleh penekanan upaya pada
pemeliharaan kebudayaan yang telah
dicapai di masa lalu ketimbang
pengembangan kebudayaan baru.
Tradisionalisme menandai tingkat
keempat ini.
 Tingkat kehancuran, raja menghambur-
hamburkan uang negara untuk
membiayai kemewahan dirinya dan
lingkungan di dalamnya.
Ia memagari dirinya sendiri dengan
orang-orang yang tidak mampu
menangani masalah negara. Ia terasing
dari rakyatnya dan mulai kehilangan
dukungan dan simpati serdadunya.
Pada tingkat ini negara akan hancur.
Pemikiran mendalam dari karya Ibnu
Khaldun antara lain :
 Metode historis menawarkan pendekatan
terbaik untuk memahami perubahan
sosial
 Faktor yang menyebabkan perubahan
sosial banyak dan beraneka ragam.
Faktor tunggal (kepribadian dan
teknologi) tidacak mampu menerangkan
perubahan sosial secara memadai.
 Bentuk-bentuk organisasi sosial yang
berbeda, menciptakan tipe kepribadian
yang berbeda pula.
 Konflik adalah mekanisme mendasar dari
perubahan
 Berbagai faktor psikologi sosial
kepemimpinan, kepribadian, kekompakan
kelompok membantu kita dalam
memahami penyebab dan akibat dari
konflik antar kelompok
Talcott Parsons

a. Teori Tindakan
b. Sistem Sosial
c. Paradigma empat fungsi
 Adaptasi dengan lingkungan tertentu

 Goal-gratification; penentuan tujuan


atau pencapaian tujuan yang mencakup
kebijakan-kebijakan kelompok
selanjutnya.
 Integrasi kelompok sebagai suatu
sistem sosial
 Serta pelestarian pola sebagai
kepedulian terhadap pola-pola nilai laten
atau struktur terdalam kelompok itu
c. Teori masyarakat
d. Evolusi Masyarakat
Neil Smelser
 Variabel dependen dalam perubahan
sosial yaitu :
 Berkaitan dengan jumlah populasi dari
satu unit sosial, seperti perubahan
proporsi dalam golongan penduduk.
 Tingkat perilaku penduduk dalam jangka
waktu tertentu, seperti perubahan dalam
angka kriminalitas.
 Struktur sosial atau pola-pola interaksi
antar individu, seperti perubahan dalam
hubungan kekuasaan dalam kesatuan
sosial tertentu.
 Pola-pola kebudayaan
 variabel independen dalam
perubahan sosial yaitu :
 Keadaan struktural untuk berubah
 Dorongan untuk berubah

 Mobilisasi untuk berubah

 Pelaksanaan kontrol sosial


William F. Ogburn

 Evolusi perubahan dipengaruhi


oleh 4 faktor yaitu :
 Penemuan
 Pengumpulan

 Penyebaran

 Penyesuaian

 Cultural Lag = ketertinggalan


kebudayaan
Max Weber

 Birokrasi
 Legitimasi
 Etika Protestan
 Kapitalisme
Emile Durkheim

 Durkheim mengklasifikasi dan


menganalisis perihal bunuh diri
(suicide).
 Bunuh diri egoistik

 Bunuh diri anomie

 Bunuh diri altruistik


Dampak Perubahan Sosial pada
Kehidupan Masyarakat

 1. Pengertian Modernisasi
 Menurut Piotr Sztompka ( 2004),
konsep modernisasi dalam arti
khusus yang disepakati teoritisi
modernisasi di tahun 1950-an dan
tahun 1960-an, didefinisikan
dalam 3 (tiga) cara yaitu : historis,
relatif, dan analisis.
Historis

Menurut definisi historis, modernisasi sama


dengan Westernisasi atau Amerikanisasi.
Dalam hal ini modernisasi dilihat sebagai
gerakan menuju ciri-ciri masyarakat yang
dijadikan model. Seperti pendapat tiga tokoh
berikut :
1.) Eisenstadt
Secara histories modernisasi adalah proses
perubahan menuju tipe sistem sosial,
ekonomi, dan politik yang telah maju di
Eropa Barat dan Amerika Utara dari abad
ke-17 hingga 19 dan kemudian menyebar ke
negara Eropa lain dan dari abad ke-19 dan
20 ke negara Amerika Selatan, Asia, dan
Afrika.
2.) Wilbert Moore
Modernisasi adalah transformasi total
masyarakat tradisional atau pra-modern ke
tipe masyarakat teknologi dan organisasi
sosial yang menyerupai kemajuan dunia
Barat yang ekonominya makmur dan
situasi politiknya stabil.
3.) Chodak
 Modernisasi adalah contoh khusus dan
penting dari kemajuan masyarakat, contoh
usaha sadar yang dilakukan untuk
mencapai standar kehidupan yang lebih
tinggi.
Relatif

 Dalam pengertian relatif, modernisasi


berarti upaya yang bertujuan untuk
menyamai standar yang dianggap
modern baik oleh rakyat banyak oleh elit
penguasa. Namun, standar ini berbeda-
beda tergantung pada “sumber” atau
“pusat rujukan” tempat asal prestasi yang
dianggap modern.
Analisis

 Dalam definisi analisis, mempunyai ciri


lebih khusus yaitu melukiskan dimensi
masyarakat modern dengan maksud
untuk ditanamkan dalam masyarakat
tradisional atau masyarakat pra-modern.
Syarat-syarat suatu modernisasi secara
umum menurut Soerjono Soekanto, adalah :

 Cara berpikir ilmiah


 Sistem administrasi sosiall yang baik,
yang benar-benar mewujudkan birokrasi
 Adanya sistem pengumpulan data yang
baik dan teratur dan terpusat pada
suatu lembaga atau badan tertentu
 Penciptaan iklim yang favourable dari
masyarakat terhadap modernisasi
dengan cara penggunaan alat-alat
komunikasi massa, dimana hal ini
dilakukan secara bertahap karena
berkaitan dengan sistem kepercayaan
masyarakat (belief system)
 Tingkat organisasi yang tinggi, di satu
sisi berarti disiplin, sementara di sisi lain
berarti pengurangan kemerdekaan
 Sentralisasi wewenang dalam
perencanaan sosial (social planning)
Ciri-ciri masyarakat modern
menurut Alex Inkeles:

 Keterbukaan dan kesadaran


menerima pengalaman-pengalaman
baru
 Bersikap demokratis, dan
menghargai
keberagaman/kemajemukan
 Mempunyai perspektif/pandangan ke
depan
 Aktif dalam berbagai upaya
perubahan menuju kemajuan
 Kesadaran untuk mempelajari setiap
fenomena alam
 Tidak menggantungkan pada nasib
 Menghormati harga diri orang lain
 Pengembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi
 Keyakinan untuk mencapai keadilan
Globalisasi

 Dalam kamus ilmiah populer, “globalisasi”


diartikan sebagai pengglobalan
(penyatuan) seluruh aspek kehidupan di
dunia ini. Penyatuan ini dilakukan melalui
upaya penyeragaman yang mendunia
meliputi seluruh negara yang ada.. Ketika
suatu istilah baru menjadi populer, hal ini
sering kali meliputi suatu perubahan
penting sebagai bagian dari dunia ini. Ide
baru ini dibutuhkan untuk menggambarkan
kondisi baru.
 Globalisasi mengharuskan
pergerakan barang dan jasa antar
negara di seluruh dunia bergerak
bebas dalam perdagangan, tanpa
halangan apapun. Bukan hanya
barang dan jasa, tetapi juga
teknologi, pola konsumsi,
pendidikan, nilai budaya, dan lain-
lain. Jargon globalisasi muncul dari
neoliberalisme yang memiliki agenda
restrukturisasi perekonomian dunia.
 Prinsip dari neoliberalisme adalah
menolak campur tangan negara
dalam bidang perekonomian,
membuka pasar seluas mungkin
tanpa menghiraukan masalah
kedaulatan, keadilan dan Hak Asasi
Manusia. Neoliberalisme tidak akan
peduli pada nasib para buruh yang
bekerja di pabrik-pabrik MNCs-TNCs
di negara-negara miskin
berkembang.
Modernisasi dan globalisasi menghasilkan
dua jenis dampak yaitu :

 Dampak positif : mengarah pada


kemajuan dengan menuju
terciptanya masyarakat yang adil
dan sejahtera
 Dampak negatif : mengarah pada
kemunduran, ditandai dengan
adanya tindak kriminalitas, konflik
sosial, deprivasi sosial serta
berbagai masalah sosial lainnya
 Akibat perubahan yang terjadi tidak
jarang terdapat beberapa gejala
sosial lainnya yang bisa diamati yaitu
:
 Anomie, yaitu keadaan dimana
seseorang sudah tidak mempunyai
pegangan apapun dalam menjalani
kehidupan. Nilai-nilai yang ada sudah
mulai luntur bahkan hilang sama sekali.
Sebagai contoh : maraknya Pornografi
dan menculnya berbagai kasus bunuh
diri pada anak dan remaja akhir-akhir
ini.
 Culture shock (kegoncangan
budaya), yaitu keadaan dimana
seseorang atau masyarakat tidak
siap menerima kebudayaan baru /
asing yang tiba-tiba datang.
Apabila hal ini tidak diantisipasi
sebelumnya maka seseorang atau
masyarakat tersebut akan
mengalami kegoncangan jiwa
atau mental dalam menyikapi pola
hidup yang berbeda.
 Sudah seharusnyalah sebagai
bangsa yang mempunyai tradisi
ketimuran, kita tetap
mempertahankan nilai-nilai gotong-
royong, keramahan, kesopanan,
keagamaan yang menunjang dalam
pola perilaku dalam kehidupan
sehari-hari, meskipun harus dengan
tegas menghadapi berbagai godaan
yang terus saja menerpa, baik dari
modernisasi, westernisasi,
liberalisasi dan sebagainya
 Culture lag (ketertinggalan
budaya/ketimpangan budaya),
kondisi dimana salah satu
komponen budaya tidak bisa
menyesuaikan diri (beradaptasi)
dengan komponen budaya lainnya
yang sudah mengalami
perubahan terlebih dahulu.
 Sebagai contoh : seseorang terbiasa
merokok si sembarang tempat, ketika ia
pergi ke Jakarta dimana terdapat aturan
dari Pemda untuk tidak boleh merokok
di tempat umum, dan apabila melanggar
maka akan dikenai denda Rp. 50.000,-.
Sehingga ketika orang tersebut belum
bisa mengikutinya karena belum
terbiasa atau beradaptasi di Jakarta,
maka dia akan terkena denda tersebut.
Proses-proses perubahan Sosial
Budaya
a. Penyesuaian masyarakat terhadap
perubahan dapat dilakukan melalui:
1.) Penyesuaian dari lembaga-lembaga
kemasyarakatan
2.) Penyesuaian dari individu yang ada di
masyarakat
b. Saluran-saluran perubahan sosial budaya
Bentuk-bentuk saluran perubahan sosial
budaya biasanya berupa lembaga
kemasyarakatan dalam bidang
pemerintahan, ekonomi, politik,
pendidikan, agama, dan sebagainya.
c. Organisasi, Disorganisasi dan Reorganisasi
1.) Organisasi
Organisasi merupakan kesatuan dari
bagian-bagian yang merupakan bagian dari
satu kebulatan, yang sesuai dengan
fungsinya masing- masing.
2.) Disorganisasi (disintegrasi)
Adalah proses berpudarnya norma-norma dan
nilai-nilai dalam suatu masyarakat
dikarenakan terjadinya perubahan lembaga-
lembaga kemasyarakatan.
3.) Reorganisasi (Reintegrasi)
Adalah proses pembentukan
norma-norma dan nilai-nilai baru untuk
menyesuaikan diri dengan lembaga
kemasyarakatan yang mengalami
perubahan.
Arah Perubahan Sosial Budaya

 Perubahan dalam suatu masyarakat


ditandai dengan arah menuju pada sesuatu
yang baru, meninggalkan faktor-faktor
yang diubah. Arah perubahan sosial
budaya dapat menuju pada hal yang baru
sama sekali, namun kadang ada yang
sudah ada pada masa lampau.
 Perubahan sosial budaya terjadi di setiap
bagian kehidupan manusia. Mau-tidak mau,
suka tidak suka, kita harus menyesuaikan
diri terhadap perubahan tersebut.
Perubahan-perubahan yang sifatnya positif,
harus kita terima dengan tangan terbuka.
Sementara perubahan sosial budaya yang
merugikan nilai-nilai budaya masyarakat
dan bangsa harus kita tanggulangi. Upaya
penanggulangan perubahan negatif bisa
dilakukan dengan pengembangan
pendidikan moral dan agama. Keduanya
menuntun bangsa kita untuk menunjukan
eksistensinya sebagai bangsa yang
mempunyai budaya adiluhung.
DAFTAR PUSTAKA

 Soekanto, Soerjono, 1984, Teori


Sosiologi tentang Perubahan Sosial,
Ghalia Indonesia, Jakarta
 ________________, 1985, Konsep-
konsep Dasar dalam Sosiologi,
Rajawali, Jakarta
 Soekanto, Soerjono, 2002, Sosiologi
Suatu Pengantar, Rajawali Press,
Jakarta
 Weber, Max, 1962, Basic Concept in
sociology, The Citadel Press, New
Jersey
 Parsons, Talcott, 1985, Esei-esei Sosiologi
Talcott Parsons, Aksara Persada, Jakarta
 Ritzer, George, 1966, Modern Sociological
Theory, University of Maryland
 Sztompka, Piotr, 2004, Sosiologi
Perubahan Sosial, Prenada, Jakarta
 Lauer, Robert H., 2003, Perspektif tentang
Perubahan Sosial, Rineka Cipta, Jakarta
 Fakih, Mansour, 2001, Runtuhnya Teori
Pembangunan dan Globalisasi, Pustaka
Pelajar-Insist, Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai