Anda di halaman 1dari 7

Nama Kelompok:

 Balqis Putri Ramadani ( 1905110918 )


 Hilda Ainishifa ( 1905111160 )

UAS HISTORIOGRAFI

Dosen Pengampu: Piki Setri Pernantah, M.Pd

ANALISIS HISTORIOGRAFIS TERHADAP BUKU-BUKU TEKS PELAJARAN

SEJARAH SMA

BUKU 1

Judul Buku : Sejarah Indonesia SMA/MA Kelas XI Semester I

Pengarang Buku : Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI

Penerbit Buku : Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemdikbud

Tahun Terbit : 2014

Ketebalan Buku : 221 hlm

ISBN : 978-602-282-107-6
LATAR BELAKANG MASALAH

Pendidikan merupakan bagian penting dalam berkembangnya sumber daya manusia, dengan
pendidikan manusia akan terbebas dari keterbelakangan. Maka dari itu pendidikan memiliki
posisi penting dalam menciptakan dan menghasilkan sumber daya manusia yang dapat berpikir
cerdas, maju, kritis, terbuka dan kreatif. Agar mendapatkan kualitas pendidikan yang baik perlu
dilakukan pembaharuan dalam bidang pendidikan. Dalam hal ini pemerintah memiliki
wewenang untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Menurut Mulyasa (2013) menyatakan
bahwa langkah pemerintah dalam melakukan peningkatan dan pembaharuan pendidikan salah
satu diantaranya yaitu adanya penyempurnaan kurikulum dengan tujuan menciptakan generasi
penerus bangsa yang berkualitas dan unggul.

Penyelenggaraan pendidikan merupakan suatu keharusan. Pendidikan dan pembelajaran selalu


diorientasikan pada pencapapaian kompetensikompetensi tertentu, baik berkaitan dengan
pengembangan kecerdasan spiritual, intelektual, emosional, sosial, maupun kreatif. Untuk
mencapai hal tersebut, diperlukan media yang relevan dengan subtansi berbagai kecerdasan
tersebut. Media yang dimaksud adalah kurikulum.

Menurut Nasution (2008: S) "Kurikulum adalah suatu rencana yang disusun untuk melancarkan
proses belajar mengajar dibawah bimbingan dan tanggung jawab sekolah atau lembaga
pendidikan beserta stafnya". Kurikulum sebagai sebuah rancangan pendidikan mempunyai
kedudukan yang sangat strategis dalam seluruh aspek kegiatan pendidikan. Mengingat
pentingnya peranan kurikulum di dalam pendidikan dan dalam perkembangan kehidupan
manusia, maka dalam penyusunan kurikulum tidak bisa dilakukan tanpa menggunakan landasan
yang kokoh dan kuat.

Kurikulum merupakan sarana untuk mencapai program pendidikan yang dikehendaki. Sebagai
sarana, kurikulum tidak akan berarti jika tidak ditunjang ole sarana dan prasarana yang
diperlukan seperti sumber-sumber belajar dan mengajar yang memadai, kemampuan tenaga
pengajar, metodologi yang sesuai, serta kejernihan arah serta tujuan yang akan dicapai.
Pelaksanaan suatu kurikulum lidak terlepas dari arah perkembangan suatu masyarakat.
Perkembangan kurikulum di Indonesia pada zaman pasca kemerdekaan hingga saat ini terus
mengalami perubahan sesuai dengan tuntutan zaman serta terus akan mengalami penyempurnaan
dalam segi muatan, pelaksanaan, dan evaluasinya.

Indonesia telah beberapa kali melakukan perubahan kurikulum salah satunya pada tahun ajaran
2013/2014 pemerintah telah melakukan pergantian kurikulum yaitu dari kurikulum KTSP menjadi
kurikulum 2013. Dengan berubahnya kurikulum ini berdampak pada beberapa komponen
pendidikan, seperti perubahan pada buku teks di setiap mata pelajaran. Menurut Nafiah &
Sudirman (2016) menyatakan bahwa kurikulum akan memberikan arahan atau rambu-rambu
mengenai cara bagaimana peserta didik harus belajar. Penyempurnaan kurikulum dilakukan agar
sistem pendidikan nasional selalu relevan dan kompetitif. Namun penyempurnaan dilakukan
sejalan undang-undang pendidikan nasional yang menekan perlunya peningkatan standar
nasional pendidikan sebagai acuan kurikulum secara berencana dan berkala (Rohman,2015:3)
Kurikulum di Indonesia telah mengalami sepuluh kali perubahan, yaitu kurikulum 1947,
kurikulum 1952 yang disebut dengan rencana pelajaran terurai 1952, kurikulum 1964 yang disebut
sebagai rencana pendidikan 1964, kurikulum 1968, kurikulum 1975, kurikulum 1984, kurikulum
1994 yang disebut CBSA dan suplemen Kurikulum 1999, serta kurikulum Berbasis Kompetensi
pada tahun 2004 yang terakhir adalah perubahan kurikulum 2006 dengan sistim kurikulum tingkat
satuan pendidikan (KTSP) menjadi kurikulum 2013.

Pada tahun 2013, Menteri Pendidikan telah mengesahkan kurikulum baru yang diberi nama
kurikulum 2013. Kurikulum ini sudah diterapkan di sekolah-sekolah percontohan Indonesia,
artinya belum semua sekolah menerapkan kurikulum 2013. Adanya penerapan kurikulum 2013,
telah mempengaruhi pola perkembangan buku teks pelajaran. Buku teks merupakan buku acuan
mata pelajaran untuk melaksanakan dan melancarkan proses belajar mengajar bagi guru dan juga
siswa. Bagi para siswa buku teks adalah buku yang bersifat penting dan fungsional. Menurut
Tarigan dalam Arraman & Hazmi (2018) buku teks bagi siswa berguna untuk mendapatkan
informasi pengetahuan dan dengan adanya buku teks yang baik dan benar sangat membantu
siswa dalam memperluas wawasan pengetahuan yang siswa dapatkan dalam interaksi yang
dilakukan didalam kelas.

Buku pelajaran atau Buku Teks merupakan buku pegangan yang digunakan oleh guru dalam
mengajar, selain itu buku teks juga digunakan oleh siswa sebagai buku penunjang kegiatan
pembelajaran baik di sekolah maupun di luar sekolah. Buku teks juga dijadikan sebagai
pegangan pokok terhadap sebuah mata pelajaran di sekolah. Dalam buku teks terdapat uraian
informasi yang jelas dan terperinci mengenai mata pelajaran yang tepat dan sesuai dengan
bidang studinya, dalam buku teks juga terdapat bahanbahan pelajaran yang telah dirancang dan
disusun secara rapi serta terdapat bahan evaluasi bagi siswa berupa soal-soal.

Adanya buku teks pada mata pelajaran sejarah tidak hanya mempermudah siswa untuk mencari
materi namun juga dapat mempermudah guru dalam menyampaikan materi.Tanpa adanya buku
teks pelajaran sejarah guru sejarah sulit untuk menyampaikan materi. Kurangnya materi yang
diketahui seorang guru, namun karena tuntutan materi yang sudah disuguhkan setiap buku
pelajaran (Nafiah dan Sudirman,2016:3) Perubahan kurikulum dari KTSP ke Kurikulum 2013
menyebabkan buku teks juga berubah. Perubahan buku teks ini mempengaruhi banyak penerbit
yang menerbitkan buku tidak sesuai dengan standar kualitas buku teks. Standar kualitas buku
tersebut meliputi komponen kelayakan isi, komponen kebahasaan, dan komponen penyajian
buku. Isi yang disajikan oleh setiap buku teks pelajaran sejarah berbeda-beda. Sehingga
menyababkan terjadinya perbadaan cara penulisan sejarah Indonesia di dalam antar buku teks
yang berbeda penerbit. Banyak buku teks pembelajaran sejarah yang tidak sesuai dengan tata
cara penulisan sejarah atau Historiografi.
PEMBAHASAN

Analisis Buku 1

 Fakta
Fakta merupakan bahan utaman yang digunakan sejarahwan untuk menulisakan kembali
peristiwa penting masalalu. Fakta adalah kejadian yang telah terjadi sebagai sejarah
dalam artian objektif tidak mungkin lagi diulang atau dialami kembali, akan tetapi bekas-
bekasnya bisa diungkapkan dan bisa diaktualisasikan. Dalam buku Sejarah Indoneisia
oleh Kemendikbud RI memaparkan fakta-fakta sejarah berupa gambar-gambar bekas
peninggalan Kolonialisme dan Imperialisme yang dilakukan oleh bangsa barat. Pada bab
I dijelaskan mengenai latar belakang yang menyebabkan Bangsa Barat mulai melakukan
penjelajahan yang pada akhirnya menyebabkan timbulkan Kolonialisme dan
Imperialiseme Bangsa Barat di Nusantara. Penjelajaran Bangsa Barat ke Dunia Timur
bertujuan untuk mencaari rempah-rempah yang biasanya mereka sebit sebagai “ Mutiara
dari Timur”. Salah satu faktor yang menyebabkan dilakukannya penjelajahan samudra
oleh bangsa barat adalah karena berhasil direbutknya Konstantinopel oleh Turki Usmani
(1453) sehingga Turki menutup perdagangan untuk Bangsa Barat yang menyebabkan
mereka kekuranngan akan rempah-rempah yang biasanya mereka dapatkan dari
perdagangan di Konstantin. Tujuannya tidak semata-mata mencari keuntungan melalui
perdagangan rempah-rempah tetapi ada tujuan yang lebih luas. Tujuannya yaitu seperti
Gold, Glory, Gospel atau dikenal juga sebagai motivasi 3G. Terdapat 4 negara bararat
yang pertama kali memulai penjelajahan samudra yaitu Spanyo, Portugis, Belanda, dan
Inggris. Portugis dan Spanyol bermusuhan memperebutkan wilayah Maluku sebagai
penghasil pusat rempah-rempah, sampai akhirnya terbentuklah perjanjian saragosa yang
menyebutkan potrugis yang berhak melakukan perdagangan di Maluku dan
mengharuskan Spanyol untuk kembali ke Filipina. Pelayaran pertama Bangsa Belanda
yaitu dipimpin oleh Cornelis de Houtman tahun 1596 beserta armadanya berhasil
mencapai Kepulauan Nusantara. Ia dan rombongan mendarat di Banten. Inggris sampai
ke Nusantara seleah berhasil menguasai India dan mendirikan kongsi dagang di sana.
Dari India inilah para pelaut dan pedagang Inggris berlayar ke Kepulauan Nusantara
untuk meramaikan perdagangan rempah-rempah. Pada tahun 1811 pernah memegang
kendali kekuasaan di Tanah Hindia. Dikarekanakn timbulnya persaingan dagang antar
sesama pedagang Belanda, akhirnya dibentuklah kongsi dagang Belanda di Indoneisa
yang diberinama VOC. VOC mengeluarkan kebijakan dan aturan yang menyiksa dan
menyengsarakan rakyat Indoneisa. Pada Bab II menjelaskan mengenai Perang melawan
Kolonialisme yang dilakukan VOC. Dikarenakan kezaliman VOC yang mengeruk dan
memaksa rakyaat untuk menjual hasil kebun dengan harga yang murah dengan
menggunkan cara yang keji. Tak hanya itu Belanda juga menerapkan taktik politik devide
et impera yaitu politik adu domba agar antar kerajaan satu dengan kerajaan lainnya saling
berberang dan bermusuhan. Karena kekejaman ini rakyat mulai muak dan banyak daerah
yang mulai melakukan pemberontakan terhadap VOC. Mulai dari wilayah Aceh, Maluku,
Mataram, Riau bahkan orang-orang cina juga ikut melakukan pemberontakan
dikarenakan kebijakan yang menyengsarakan semua kalangan di Nusantara. Salah satu
perang yang sangat merugikan pemerintah Belanda yaitu perang Diponegoro. Perang ini
disebut sebagai perang jawa dan terbesar karna karena pangeran diponegoro berhasil
mengerahkan kekuatan di seluruh wilayah Jawa, dan merupakan perang terbesar di pulau
Jawa (yang juga terjadi di seluruh wilayah pulau Jawa). Bab III menjelaskan mengenai
timbulnya ruh kebangsaan dan nasionalisme yang dimulai dengan politik balas budi yang
dilakukan oleh pemerintah Belanda. Oleh karena itu, tmlailah timbulnya kaum terpelajar
di kalangan indonesia. Mulai Banyak organisasi yang menyuarakan pendapat intelektual.
Para pemuda sudah sadar akan persatuan dan kesatuan yang akan menguatkan bangsa
Indonesia untuk mengusir penjajahan dan berdiri sebagai bangsa yang merdeka.

 Kronologis
Kronologi dalam lingkup sejarah bisa diartikan sebagai penentuan urutan waktu suatu
kejadian di masa lampau. Sebuah kronologi dapat disesuaikan berdasarkan waktu
terjadinya suatu sejarah. Pada buku teks ini seriap bab nya sudah di urutkan berdasarkan
kronologis kejadian peristiwa. Seperti awal mula kedatangan bangsa Belanda di
Indonesia tahun 1596, lalu di tahun 1602 Belanda mendirikan kongsi dangang di
Nusantara, dan kebubaran VOC pada tahun 1799. Urutan tahun ini merupakan kronologis
peristiwa sejarah yang dijelaskan secara berurutan.

 Metode
Berdasarkan hasil analisa, metode yang digunakan dalam penulisan buku ini adalah
metode deskriptif. Metode deskriptif adalah metode yang menyajikan gambaran lengkap
mengenai setting sosial atau dimaksudkan untuk eksplorasi dan klarifikasi mengenai
suatu fenomena atau kenyataan sosial. Metode deskriptif memiliki tujuan untuk bisa
menggambarkan suatu fenomena sosial sebagai objek. Didalam buku ini perlawanan-
perlawanan rakyat terhadap Belanda, dan bagaimana kedatangan Belanda tersebut
memberikan dampak terhadap Indonesia di deskripsikan secara jelas kondisinya.
Kemudian juga terdapat pembelajaran mengenai berharganya persatuan dan kesatuan
bagi bangsa untuk melawan kolonialisme.Terakhir, di deskripsikan pula bagaimana nilai-
nilai perjuangan yang harus di teladani oleh generasi muda pada saat ini. Buku ini
menjelaskan implementasi teladan nilai-nilai kemerdekaan pada realita kehidupan sosial
masyarakat pada saat ini serta menggambarkan pentingnya pembelajaran sejarah untuk
membangun bangsa dan negara.

 Sumber
Sumber yang digunakan dalam penulisan buku ini berdasarkan buku buku dan literatur
lainya. Seharusnya sumber dalam penulisan buku sejarah ini menggunkan Arsip sejarah
sebagai penguat fakta dari peristiwa yang diceritakan. Berikut adalah sumber yang
digunakan buku sejarah ini

 Aspek Ruang dan Waktu


Spasial atau ruang merupakan tempat terjadinya suatu peristiwa sejarah. Sedangkan
temporal atau waktu ini berhubungan dengan kapan peristiwa tersebut terjadi. Buku teks
ini memaparkan beberapa aspek ruang dan waktu dalam suatu peristiwa. Contoh yang
dapat diambil dari ruang dan waktu yang terdapat di buku ini yaitu dari aspek ruang
Portugis berhasil menguasi Malaka, sedangkan aspek waktunya dijelaskan terjadi pada
tahun 1511.

 Kelengkapan Ilustrasi
Buku ini terdapat beberapa gambar ilustrasi akan tetapi hanya foto gambaran/ilustrsi,
bukan foto sesungguhnya. Hal ini karna peristiwa itu terjadi saat abad-abad camera
belum di temukan sebagai alat potret. Sehingga hanya dapat di gambarkan melalui
ilustrasi. Akan tetapi setelah abad ke 20 mulalah terdapat gambar-gambar asli yang
dipaparkan.

Anda mungkin juga menyukai