Disusun oleh:
Kelas C/Semester 5
T.A 2023/2024
DAFTAR ISI
Daftar Isi................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan ................................................................................................... 18
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan memiliki sejarah panjang dan beragam di Indonesia,
mencerminkan perjalanan sejarah dan perkembangan budaya bangsa ini.
Sebelum abad ke-20, pendidikan di Indonesia lebih bersifat lokal dan
didasarkan pada tradisi-tradisi keagamaan serta kearifan lokal. Namun, pada
awal abad ke-20, masa penjajahan Belanda membawa perubahan signifikan
dalam sistem pendidikan.
Pemerintah kolonial Belanda mendirikan sekolah-sekolah yang
didesain untuk mencetak tenaga kerja terampil untuk memenuhi kebutuhan
administrasi kolonial dan pelayanan masyarakat. Selain itu, ada upaya untuk
menyebarkan budaya Belanda kepada penduduk pribumi. Hal ini menciptakan
kesenjangan pendidikan antara orang Belanda dan penduduk pribumi, yang
pada gilirannya memicu perlawanan dan pergerakan untuk memperjuangkan
hak pendidikan yang lebih baik.
Setelah perjuangan panjang dan berdarah, Indonesia meraih
kemerdekaan pada tahun 1945. Pada periode pasca-kemerdekaan, pendidikan
di Indonesia mengalami transformasi besar. Pemerintah pusat mulai
membangun sistem pendidikan nasional yang inklusif, mencakup
pembangunan sekolah-sekolah baru dan penyediaan akses pendidikan untuk
semua warga negara.
Dalam beberapa dekade terakhir, Indonesia telah mencapai kemajuan
yang signifikan dalam sektor pendidikan. Berbagai program pembangunan
dan reformasi pendidikan telah diperkenalkan untuk meningkatkan kualitas
pendidikan, termasuk peningkatan standar guru, kurikulum yang lebih
relevan, dan peningkatan akses pendidikan tinggi.
1
2
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu landasan histori pendidikan Indonesia?
2. bagaimana keberlangsungan pendidikan pada zaman purba?
3. bagaimana keberlangsungan pendidikan kolonial belanda?
4. bagaimana keberlangsungan pendidikan pada zaman penggerakan
kebangsaan?
5. bagaimana keberlangsungan pendidikan pada zaman militerisme jepang?
6. bagaimana keberlangsungan pendidikan Indonesia tahun 1945-1969 dan
masa PJP ke 1( 1969-1993)?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui landasan histori pendidikan Indonesia.
2. Untuk mengetahui keberlangsungan pendidikan pada zaman purba.
3. Untuk mengetahui keberlangsungan pendidikan pada zaman kolonial
belanda.
4. Untuk mengetahui keberlangsungan pendidikanpada zaman penggerakan
kebangsaan.
5. Untuk mengetahui keberlangsungan pendidikan pada zaman militerisme
jepang.
6. Untuk mengetahui keberlangsungan pendidikan Indonesia tahun 1945-1969
dan masa PJP ke 1( 1969-1993).
BAB II
PEMBAHASAN
1
Amos Neolesa Dan Grace Amialia, Landasan Pendidikan (Depok: Kencana, 2017), 1-3.
2
Yeni Nuraeni, Ilmu Pendidikan (Padang: Global Eklusif Teknologi, 2022), 47.
3
4
1. Zaman Realisme
Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan alam yang didukung oleh
penemuan-penemuan ilmiah baru, pendidikan diarahkan pada kehidupan dunia
dan bersumber dari keadaan dunia pula, Menurut aliran ini, pengetahuan yang
benar diperoleh tidak hanya melalui penginderaan semata tetapi juga melalui
persepsi penginderaan.
2. Zaman Rasionalisme
Aliran ini memberikan kekuasaan pada manusia untuk berfikir sendiri
dan bertindak untuk dirinya, karena itu latihan sangat diperlukan
pengetahuannya sendiri dan bertindak untuk dirinya. Paham ini muncul
karena masyarakat dengan kekuatan akalnya dapat menumbangkan kekuasaan
Raja Perancis yang memiliki kekuasaan absolut.
3. Zaman Nasionalisme
Zaman nasionalisme muncul pada abad ke-19 sebagai upaya
membentuk patriot-patriot bangsa dan mempertahankan bangsa dari kaum
imperialis. Tokoh-tokohnya adalah La Chatolais (Perancis), Fichte (Jerman),
dan Jefferson (Amerika Serikat). 3
Landasan historis pendidikan Nasional Indonesia tidak terlepas dari
sejarah bangsa indonesia itu sendiri. Bangsa Indonesia terbentuk melalui suatu
proses sejarah yang cukup panjang sejak zaman kerajaan Kutai, Sriwijaya,
Majapahit sampai datangnya bangsa lain yang menjajah serta menguasai
bangsa Indonesia. Beratus-ratus tahun bangsa Indonesia dalam perjalanan
hidupnya berjuang untuk menemukan jati dirinya sebagai suatu bangsa yang
merdeka. mandiri serta memiliki suatu prinsip yang tersimpul dalam
pandangan hidup serta filsafat hidup bangsa. Pada akhimya bangsa Indonesia
menemukan jati dirinya, yang di dalamnya tersimpul ciri khas, sifat dan
karakter bangsa yang herbeda dengan bangsa lain. Para pendiri negara kita
3
Ibid., 70.
5
4
Elsa Ariestika, Landasan Pendidikan (Banyumas: Pena Persada Kerta Utama, 2023), 64.
5
Amos Neolaka, Isu-Isu Kritis Pendidikan (Jakarta: Prenadamedia Group, 2019), 6.
6
besi atau kepada dukun jumlahnya sangat terbatas, utamanya adalah anak-anak
mereka sendiri.6
6
Hapsari Sri, Pengantar Konsep Ilmu Pendidikan (Batam: Rey Media Grafika, 2023), 70.
7
Rifa’i, Sejarah Pendidikan Nasional Dari Masa Klasik Hingga Modern.(Yokyakarta:Ar-ruzz
Media,2019), 130.
8
Daryono, Konsep Dan Aplikasi Landasan Pendidikan Dalam Sekolah Penggerak (Lembaga Academic
& Research Institute, pasuruan,2020), 135.
7
usaha pendidikan bagi kalangan Bumi Putera. Sampai akhir tahun 1940 jumlah
penduduk bangsa Indonesia 68.632.000, sedangkan yang bersekolah hanya
3,32%.
9
Samsul Nizar, Sejarah Social Dan Dinamika Intelektual Pendidikan Islam Di Nusantara, ( Jakarta:
Kencana, 2013), 263.
9
10
Sadulloh And Setiasih, “Landasan Historis Pendidikan.” (Bandung,Upi Pres,2017), 206.
10
11
Ibid., 206.
11
program pendidikan militer seperti PETA untuk pemuda, serta barisan murid-
murid Sekolah Rakyat (Seinen-tai) dan Sekolah Lanjutan (Gakuto-tai).
2. Sistem pendidikan yang bersifat dualistik, yang sebelumnya membedakan
sekolah untuk anak-anak bangsa Belanda dan anak-anak Bumi Putera,
dihapuskan selama masa pendudukan Jepang. Sekolah menjadi lebih terbuka
bagi seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Meskipun demikian, hanya ada
satu jenis sekolah rendah yang disebut Sekolah Rakyat 6 tahun (Kokumin
Gakko) untuk semua masyarakat, dan Sekolah Desa tetap ada dengan nama
yang diubah menjadi Sekolah Pertama. Struktur pendidikan yang baru
mencakup Sekolah Rakyat 6 tahun, Sekolah Menengah 3 tahun, Sekolah
Menengah Tinggi 3 tahun, dan Perguruan Tinggi.
3. Sistem pendidikan menjadi lebih inklusif dan merakyat, yang mencerminkan
prinsip "Demokrasi Pendidikan." Perubahan ini juga dipengaruhi oleh
kebutuhan kemenangan perang Jepang. Selain itu, bahasa Indonesia pertama
kali digunakan sebagai bahasa pengantar di sekolah dan sebagai bahasa
ilmiah, bersama dengan bahasa Jepang, sementara bahasa Belanda dilarang
digunakan.12
12
Elsa Eriestika, Landasan Pendidikan, 77.
12
13
Haetami, Manajemen Pendidikan Pada Era Perkembangan Teknologi ( Sukabumi: Jejak
Publisher,2023), 64.
14
14
Ibid.,65.
15
15
Elsa Eriestika, Landasan Pendidikan, 80.
16
16
Waini Rasyidin, Dan Suyitno, Landasan Pendidikan, ( Bandung:Upi Press, 2017), 191-192.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dapat di simpulkan bahwa pada zaman Purba: Pendidikan dalam
masyarakat primitif cenderung bersifat informal, berfokus pada pembelajaran
keterampilan bertahan hidup dan nilai-nilai budaya.Zaman Kolonial Belanda:
Belanda memperkenalkan sistem pendidikan formal dengan tujuan
menghasilkan pegawai pribumi yang setia pada pemerintah kolonial. Ini
menciptakan kesenjangan pendidikan antara pribumi dan Belanda. Pergerakan
Kebangsaan: Perjuangan kemerdekaan Indonesia diwarnai oleh gerakan-
gerakan intelektual seperti Budi Utomo yang mengadvokasi pendidikan
nasional yang lebih inklusif dan berlandaskan budaya Indonesia.Masa
Militerisme Jepang: Selama pendudukan Jepang, pendidikan nasional
mengalami perubahan signifikan dengan penghapusan sistem pendidikan
kolonial dan penekanan pada pendidikan patriotisme dan bahasa Jepang.
Zaman Pendidikan Indonesia Tahun 1945-1969: Pasca-kemerdekaan,
Indonesia mencoba membangun sistem pendidikan nasional yang inklusif dan
berlandaskan Pancasila. Pendidikan diarahkan untuk memenuhi kebutuhan
pembangunan nasional. Masa PJP 1: Pendidikan dan Kebudayaan Jakarta
Raya 1 (PJP 1) mencerminkan upaya pemerintah untuk mengintegrasikan
pendidikan dan kebudayaan dalam konteks perkembangan ibu kota, Jakarta.
Ini menekankan peran pendidikan dalam memperkuat identitas kebangsaan.
Secara keseluruhan, sejarah pendidikan di Indonesia mencerminkan
perubahan dan evolusi dalam hal tujuan, kurikulum, dan pendekatan yang
digunakan dalam sistem pendidikan, dari masa kolonial hingga era pasca-
kemerdekaan. Transformasi ini mencerminkan perjuangan dan upaya untuk
membangun pendidikan yang lebih inklusif dan relevan bagi bangsa
Indonesia.
18
DAFTAR RUJUKAN
Ariestika, Elsa. Landasan Pendidikan. Banyumas: Pena Persada Kerta Utama. 2023.
Eriestika, Elsa Dan Ari Gurandi. Ruang Lingkup Landasan Pendidikan, Banyumas:
Pena Persada Kerta Utama. 2023.
Neolaka, Amos Dan Grace Amialia. Landasan Pendidikan .Depok: Kencana. 2017.
19