NIM : 23102460191
RANGKUMAN
Pendidikan merupakan hal yang sangat berpengaruh dalam menuntun anak agar
dapat menjadi individu yang merdeka. Oleh karena itu sebelum kita dapat mendidik
seorang individu kita harus mengetahui bagaimana perjalanan pendidikan yang terjadi
di Indonesia. Berikut adalah rangkuman perjalanan pendidikan nasional di Indonesia:
zaman kolonial Indonesia telah dijajah oleh beberapa negara, negara tersebut
mempengaruhi pendidikan yang berada di Indonesia. Beberapa negara yang
berpengaruh terhadap pekembangan pendidikan di Indonesia yakni:
Jepang merupakan negara yang menjajah Indonesia dengan jangka waktu yang
cukup pendek yakni dari 17 Maret 1942 sampai 17 Agustus 1945. Jepang juga
memberikan pendidikan di Indonesia dengan tujuan untuk berperang. Masyarakat
diajarkan bergotong-royong untuk membangun pertahanan untuk perang, masyarakat
juga diajarkan untuk mengumpulkan hasil alam untuk bahan pangan perang. Sisi positif
yang dapat diambil dari pendidikan yang diberikan oleh Jepang adalah pendidikan
untuk bertahan dari peperangan yang dapat terjadi kapanpun. Dari pendidikan yang
telah diberikan oleh negara yang pernah menjajah Indonesia, dapat disimpulkan bahwa
pendidikan yang diberikan merupakan pendidikan yang bertujuan untuk mencapai
tujuan dari masing-masing negara.
4. Pendidikan di Indonesia setelah kemerdekaan
Keberadaan Abad ke-21 ditandai dengan adanya era revolusi industri 4.0 yang
mana pada abad ke-21 menjadikan abad keterbukaan atau abad globalisasi. Pada saat
ini Indonesia memasuki dan bahkan sedang berjalan era revolusi industri 4.0. Pada
pembelajaran ini tidak lagi berfokus terhadap penerapan kebudayaan lagi namun,
berfokus terhadapat kemampuan berpikir kritis dan pemecahan masalah, kecakapan
komunikasi, kreativitas dan inovasi, serta kolaborasi. Pada zaman ini teknologi
merupakan sarana utama dalam pelaksanaan proses pembelajaran. Sebagai seorang
guru, kita perlu meningkatkan kemampuan adaptasi teknologi serta dapat
memanfaatkan teknologi untuk mengembangkan pembelajaran sehingga akan
membentuk siswa atau peserta didik yang memiliki kecakapan di era Abad ke-21
anak -- anak kita dengan cara yang sesuai dengan tuntutan alam dan zamannya
(dari sini juga saya merefleksi bahwa saya harus terus belajar menyesuaikan dengan
perkembangan zaman agar saya bisa mengajar peserta didik sesuai dengan zamannya)
tahun pelajar -- pelajar kita terus terancam oleh sistem penilaian dan penghargaan yang
intelektualitas. Mereka belajar tidak untuk perkembangan hidup kejiawaannya,
sebaliknya mereka belajar hanya untuk dapat nilai -- nilai yang tinggi dalam raport --
sekolahnya atau supaya mendapatkan ijazah. (disini saya merefleksi diri bahwasanya
ketika saya menjadi seorang guru saya berusaha untuk menanamkan kepada peserta
didik bahwa nilai adalah bukan segalanya melainkan proses pembelajaran itulah yang
sebaik-baiknya. Proses pembelajaran disini dimaksudkan proses pembelajaran yang
jujur, berkpribadian baik sehingga dari proses pembelajaran ini rahirlah generasi --
generasi penerus bangsa yang berakhlak mulia yang tentunya sesuai dengan profil
pelajar pancasila
Pernyataan Ki Hadjar Dewantara juga merupakan suatu refleksi diri bagi saya
"Pendidik itu menuntun tumbuh atau hidupnya kekuatan kodrat yang ada pada
anak -- anak agar dapat memperbaiki lakunya. Hidup dan tumbuhnya kodrat anak
(bukan dasarnya)"
Dari sini saya merefleksi diri ketika nanti menjadi seorang guru kita harus tau apa yang
menjadi kompetensi dari dalam diri anak didik saya lalu dari sanalah saya berangkat
untuk mengembangkan potensi dirinya bukan menuntut peserta didik untuk menjadi
pribadi yang bukan sebenarnya pada dirinya tetapi, tidak memaksakan apa yang
menjadi keinginan saya supaya dilakukan oleh peserta didik namun apa yang menjadi
kodratnya apa yang menjadi bakat dan mintanya itulah sebisa mungkin akan saya
arahkan untuk mengembangkan potensi mereka, supaya peserta didik mencapai
keselamatan dan kebahagiaan dalam mencapai tujuannya seperti pernyataan Ki Hadjar
Dewantara tersebut.