Anda di halaman 1dari 4

KONEKSI ANTAR MATERI TOPIK 4 FILOSOFI PENDIDIKAN

Nama : Christina Hutabarat

NPM : 221446556

Rumpun : Bahasa

“Mahasiswa membuat sebuah kesimpulan dan pesan kunci dengan mengaitkan pemahaman dari
Topik IV dengan Topik I, Topik II dan Topik III. Sejauh mana topik tentang Pancasila sebagai Entitas
dan Identitas Bangsa Indonesia dan perwujudan Profil Pelajar Pancasila pada Pendidikan yang
Berpihak pada Peserta Didik dalam Pendidikan Abad ke-21.”

Topik I Perjalanan Pendidikan Nasional

Pada topik 1 kita sudah belajar tentang perjalanan Pendidikan Nasional yang menggambarkan
bagaimana perkembangan pendidikan di Indonesia sebelum dan sesudah kemerdekaan. Di
zaman kolonial, masyarakat Hindia Belanda memiliki kekuasaan dan diskriminasi, dimana
pendidikan dan pengajaran hanya diperuntukkan bagi rakyat keturunan bangsawan dan orang-
orang yang dapat membantu usaha belanda. Dan hanya diberi pengajaran membaca, menulis
dan berhitung hanya seperlunya saja agar dapat memenuhi kebutuhan dan tujuan mereka. Dari
hal tersebutlah muncul tokoh-tokoh pendidikan yang membawa pendidikan Indonesia ke arah
yang lebih baik. Dengan berdirinya sekolah Budi Utomo dan perjuangan Kartini menegakkan
sekolah untuk perempuan. Selanjutnya pada tahun 1922 lahir sekolah taman siswa di Yogyakarta
yang diinisiasi oleh Ki Hajar Dewantara sebagai gerbang emas untuk kemerdekaan dan kebebasan
kebudayaan bangsa. Ki Hadjar Dewantara berpendapat bahwa tujuan pendidikan adalah
memerdekakan manusia, selamat dan bahagia. Hingga saat ini pemikiran-pemikiran dan
perjuangan Ki Hajar Dewantara telah membawa pendidikan Indonesia ke arah yang lebih baik.
Seluruh rakyat Indonesia berhak mendapatkan pendidikan penuh dan terus berkembang
beriringan dengan perkembangan zaman. Bukan hanya layanan pendidikan yang sekarang ini
mudah diakses tetapi terdapat banyak jenis-jenis pelajaran yang ada di setiap penyedia
pendidikan di Indonesia. Begitupun dengan media pembelajaran yang digunakan lebih
bervariatif. Pembelajaran pada abad ini mengintegrasikan kemampuan literasi, kecakapan
pengetahuan, keterampilan, sikap, dan penguasaan terhadap teknologi.

Topik II Dasar-dasar Pendidikan KI Hajar Dewantara

Dasar-dasar pemikiran ki hajar dewantara memberikan gambaran kepada kita bahwa


banyak hal-hal yang dapat mendorong peserta didik untuk terus belajar. Berdasarkan pemikiran
Ki Hajar Dewantara pendidikan dan pengajaran adalah hal yang saling berkaitan dan tidak dapat
dipisahkan, namun itu merupakan dua hal yang berbeda. Pendidikan bertujuan untuk menuntun
segala kodrat yang ada pada anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan
yang setinggi-tingginya. Sedangkan Pengajaran merupakan bagian dari proses pendidikan
dengan membagikan ilmu dan kecakapan hidup bagi anak. Pendidikan dan pengajaran juga tidak
terpisahkan dari budi pekerti, dimana keluarga dan guru berperan penting untuk membentuk
budi pekerti peserta didik. Hal terpenting yang harus dilakukan seorang guru adalah memberikan
teladan (ing ngarso sung tulodho), membangun semangat (ing madyo mangun karso) dan
memberikan dorongan (tut wuri handayani) kepada anak. KHD juga menegaskan bahwa kita
medidik siswa harus sesuai dengan tuntutan kodrat alam dan zamannya sendiri. artinya, cara
belajar dan interaksi murid abad ke-21 tentunya sangar berbeda dengan para peserta didik
pertengahan dan akhir abad ke 20. Pemikiran Ki Hajar Dewantara ini masih dan terus digunakan
untuk perkembangan pendidikan Indonesia, dan sangat relevan dengan pembelajaran kurikulum
merdeka.

Topik III Identitas Manusia Indonesia

Identitas manusia Indonesia mencakup nilai, jiwa, hasrat, martabat, sosialitas,


relasionalitas, genitas, dialogalitas, tradisi yang berasal dari diri manusia dan lingkungannya. Ciri
khas dari identitas manusia indonesia yaitu keberagaman. Keberagaman ini yang mengandung
nilai kemanusiaan yang kaya dan layak untuk dilesatikan. Beberapa hal yang ditegaskan sebagai
nilai kemanusiaan khas Indonesia yaitu kebhinekatunggalikaan, nilai – nilai pancasila, dan
religiuitas. Untuk menyatukan semua keberagaman ini maka perlu pendidikan. Pendidikan
Indonesia berperan penting untuk membangun paradigma berpikir, bersikap, dan berprilaku
sebagai bangsa Indonesia.

Topik IV Pancasila Sebagai Fondasi Pendidikan Indonesia

Pancasila sebagai Entitas dan Identitas Bangsa Indonesia dan perwujudan Profil Pelajar
Pancasila pada Pendidikan yang Berpihak pada Peserta Didik dalam Pendidikan Abad ke-21
Pancasila sebagai entitas dan identitas bangsa Indonesia yang memiliki keragaman baik dari
agama, suku, ras, kebudayaan, etnis, sosisial, dan bahasa. Seiring zaman yang terus berkembang
hingga memasuki Abad-21, tidak boleh melunturkan penerapan nilai pancasila di dalam
kehidupan sehari-hari. Pancasila harus diwariskan kepada generasi muda bangsa Indonesia.
Melalui pendidikan abad 21 yang berpihak pada peserta didik, artinya pembelajaran yang
diberikan harus disesuaikan dengan kebutuhan dan karakter peserta didik dan sesuai dengan
kecakapan abad 21 ini. Kecakapan tersebut mencakup berpikir kritis, kreatif, kolaboratif, dan
komunikatif. Selain itu wujud dari nilai-nilai pancasila yang diterapkan dalam lingkungan sekolah
yaitu profil pelajar pancasila yang memiliki enam elemen dalam Profil Pelajar Pancasila, yaitu:
berakhlak mulia, berkebinekaan global, mandiri, bergotong royong, bernalar kritis, dan kreatif.

Lalu apa kaitan dari topik-topik tersebut?

Sebagai kesimpulan yang bisa saya tarik dari topik I , II, III, IV adalah bahwa pada abad ke-
21, pendidikan Indonesia sudah banyak mengalami perubahan terutama dalam pendidikan
sebagai jawaban atas tantangan baru. Kita sebagai guru profesional memiliki tanggung jawab
untuk melanjutkan perjuangan para pejuang pendidikan Indonesia dengan menjadi seorang guru
membantu, membimbing, mengarahkan peserta didik belajar agar mampu menjalani
pembelajaran sesuai dengan tuntutan zaman tanpa meninggalkan identitas bangsa Indonesia.
Salah satu cara untuk melakukan ini adalah dengan menerapkan merdeka belajar. Kita sebagai
guru harus menciptakan lingkungan belajar yang memerdekakan peserta didik, dimana siswa
diberi kebebasan untuk mengeksplorasi minat dan ide mereka sendiri. Dan guru juga dapat
membantu peserta didik untuk membangun pengetahuan mereka sendiri dari berbagai sumber,
dengan guru berperan sebagai fasilitator untuk mengarahkan mereka. Guru juga dapat
membantu peserta didik untuk menguasai kecakapan abad 21 dan membentuk karakter Profil
Pelajar Pancasila.

Anda mungkin juga menyukai