Anda di halaman 1dari 3

Pancasila sebagai Entitas dan Identitas Bangsa Indonesia dan

perwujudan Profil Pelajar Pancasila pada Pendidikan yang


Berpihak pada Peserta Didik dalam Pendidikan Abad ke-21

Oleh: Renzy Ayu Rohmatillah (2398011589)

Entitas merupakan sesuatu yang keberadaannya unik dan berbeda. Bentuknya tidak harus
dalam bentuk fisik. Pancasila sebagai entitas bangsa Indonesia merupakan keberagaman dari
nilai yang terkandung dalam Pancasila itu sendiri (Widisuseno, 2014). Lalu identitas dapat
diartikan sebagai cerminan diri yang membedakannya dengan negara lain. Pancasila sebagai
identitas Bangsa Indonesia dapat dimaknai sebagai pembeda yang memiliki ciri khas yang
berbeda dengan bangsa lain karena masyarakat Indonesia selalu bercermin terhadap nilai-nilai
atau pedoman yang ada pada Pancasila. Upaya pemahaman tersebut dilakukan melalui proses
pendidikan. Pendidikan akan berperan besar dalam membuat masyarakat Indonesia di sekolah
atau disebut dengan peserta didik untuk melestarikan Pancasila sebagai entitas dan identitas
bangsa Indonesia yang tidak dimiliki oleh negara lain (Sutiyono, 2018).

Tantangan yang dihadapi dalam menghayati Pancasila sebagai entitas dan identitas bangsa
Indonesia di bidang pendidikan adalah menanamkan nilai-nilai Pancasila dan membuat peserta
didik dapat menerapkannya di kehidupan sehari-hari. Pengaruh dari berbagai tayangan dan
konten yang didapatkan oleh peserta didik berdampak besar terhadap sikap mereka. Sehingga
begitu penting untuk memberikan pondasi yang kuat tentang nilai-nilai pancasila kepada para
peserta didik agar tidak mudah terpengaruh dengan hal-hal buruk yang dapat merusak sikap
mereka.

Menanamkan nilai Pancasila sebagai entitas dan identitas bangsa Indonesia melalui bidang
pendidikan adalah dengan menerapkan kurikulum pendidikan yang sesuai (Maftuh, 2008).
Indonesia saat ini menerapkan kurikulum merdeka sebagai bentuk untuk memenuhi kebutuhan
peserta didik dengan memerdekakan mereka. Kurikulum merdeka diterapkan sebagai langkah
yang dirasa efektif untuk mengembangkan kompetensi abad 21 melalui penguatan karakter
(Kurniati dkk., 2022). Nilai-nilai Pancasila diaplikasikan pada profil pelajar Pancasila. Penguatan
karakter yang berdasarkan nilai-nilai Pancasila dilaksanakan melalui kegiatan P5 (Projek
Penguatan Profil Pelajar Pancasila) dan pada setiap proses pembelajaran. Profil Pelajar Pancasila
merupakan sejumlah karakter dan kompetensi yang diharapkan untuk diraih oleh peserta didik,
yang didasarkan pada nilai-nilai luhur Pancasila. Kegunaan dari Profil Pelajar Pancasila adalah
menerjemahkan tujuan dan visi pendidikan ke dalam format yang lebih mudah dipahami oleh
seluruh pemangku kepentingan pendidikan, menjadi kompas bagi pendidik dan pelajar
Indonesia, dan sebagai tujuan akhir segala pembelajaran, program, dan kegiatan di satuan
pendidikan. Terdapat 6 dimensi dan elemen Profil Pelajar Pancasila yakni beriman, bertakwa
kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, mandiri, bergotong royong,
bernalar kritis, dan kreatif.

Penanaman nilai-nilai Pancasila pada peserta didik perlu menyesuaikan dengan


pembelajaran abad 21. Proses pembelajaran abad 21 berfokus pada pembangunan sumber daya
manusia. Adanya kemajuan IPTEK dan globalisasi menyebabkan segala informasi dapat diakses
secara mudah (Kurniawatik dkk., 2021). Pada proses pembelajaran seorang guru dapat
memanfaatkan teknologi yang ada untuk mendukung pembelajaran. Peserta didik juga diberi
kemerdekaan untuk dapat memanfaatkan segala sumber belajar yang dapat diakses melalui
pemanfaatan teknologi. Disini peran guru yakni sebagai fasilitator dan mengarahkan apabila
peserta didik dirasa perlu untuk diarahkan. Hal ini merupakan wujud pembelajaran yang
berpihak pada peserta didik dan menyesuaikan pembelajaran dengan jaman peserta didik bukan
malah disesuaikan dengan guru.
Sumber referensi :

Kurniawatik, A. T., Khaerunnisa, K., & Tasya, T. (2021). Melek Information and Communications
Technology (ICT) Pada Masyarakat Pedesaan Di Era Globalisasi. Cebong Journal, 1(1), 1–9.

Kurniati, P., Kelmaskouw, A. L., Deing, A., Bonin, B., & Haryanto, B. A. (2022). Model proses inovasi
kurikulum merdeka implikasinya bagi siswa dan guru abad 21. Jurnal Citizenship Virtues,
2(2), 408–423.

Maftuh, B. (2008). Internalisasi nilai-nilai Pancasila dan nasionalisme melalui pendidikan


kewarganegaraan. Jurnal Educationist, 2(2), 134–144.

Sutiyono, S. (2018). Reformulasi Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan Untuk Menguatkan


Nasionalisme Warga Negara Muda Di Wilayah Perbatasan. Citizenship Jurnal Pancasila Dan
Kewarganegaraan, 6(1), 1–16.

Widisuseno, I. (2014). Azas Filosofis Pancasila Sebagai Ideologi Dan Dasar Negara. Humanika,
20(2), 62–66.

Anda mungkin juga menyukai