Anda di halaman 1dari 2

FILOSOFI PENDIDIKAN INDONESIA

MARIA AMBROSIA DESNI SAHUL


NIM: 2301190147
KELAS: MATEMATIKA B

TOPIK 1 Elaborasi Pemahaman


1. Apa langkah awal melepaskan ‘belenggu’ pada Pendidikan Indonesia dalam
upaya mewujudkan Pendidikan yang memerdekakan peserta didik?
2. Sebagai seorang guru, mengapa kita perlu melepaskan diri dari ‘belenggu’
praktik-praktik Pendidikan yang belum memerdekakan peserta didik?
3. Bagaimana melepaskan diri dari ‘belenggu’ praktik-praktik Pendidikan yang
belum memerdekakan peserta didik?

Jawaban
1. Langkah awal seorang guru untuk melepaskan ‘belenggu’ pada pendidikan Indonesia
dalam upaya mewujudkan pendidikan yang memerdekakan peserta didik ialah
dengan mengingat kembali perjuangan dan perjalanan pendidikan oleh Ki Hajar
Dewantara dan tujuan pendidikan yang telah digagaskannya, karena seorang guru
merupakan ujung tombak untuk menerapkan prinsip pendidikan yang telah digagas
Ki Hajar. Menurut beliau Pendidikan mampu menjadi alat mobilisasi politik yang
beradab sekaligus penyejahtera manusia dengan meningkatkan sumber dayanya. Jadi
gagasan Ki Hajar Dewantara merupakan sebuah konsepsi pendidik an yang mampu
menjawab permasalahan generasi muda dan tantangan bangsa serta mampu
melepaskan belenggu pada pendidikan dalam upaya memerdekakan peserta didik
dalam proses belajar.
2. Seorang guru perlu melepaskan diri dari ‘belenggu’ praktik-praktik pendidikan yang
belum memerdekakan peserta didik agar guru dapat mengembangakan minat dan
bakatnya secara merdeka, sehingga mampu memberikan hasil yang optimal bagi
peserta didiknya. Karena guru yang cerdas, kreatif, berbudi luhur dan professional
dapat mengantarkan peserta didik menjadi manusia yang cerdas, berkarakter baik,
mengembangkan minat dan bakatnya sesuai dengan kemampuannya dan juga
berbudaya d engan cara yang merdeka tanpa adanya paksaan atau tekanan. Selain itu
guru yang telah terlepas dari ‘belenggu’ praktik pendidikan yang belum merdeka
merupakan pondasi yang kokoh untuk membangun kemandirian dan kreativitas
peserta didik. Dengan membebaskan diri dari praktik yang membelenggu ini juga
guru dapat mencipakan lingkungan belajar yang lebih inklusif, memberdayakan
peserta didik untuk berpikir kritis, kreatif dan mendorong eksplorasi intelektual. Hal
ini membantu menciptakan generasi yang lebih siap menghadapi tantangan dunia
modern.
3. Cara untuk dapat melepaskan diri dari ‘belenggu’ praktik-praktik pendidikan yang
belum memerdekakan peserta didik ialah sebagai seorang gueru kita perlu mengenali
dan memperhatikan kebutuhan belajar individu peserta didik dengan sunguh-
sungguh. Dimulai dari observasi dan analisis awal kebutuhan belajar peserta didik
dan pelaksanaan pembelajaran yang mengakomodasi kebutuhan belajar peserta didik
hingga pada asesmen dan pengayaan atau remidial.

Anda mungkin juga menyukai