Pada topik 1 kita sudah belajar tentang perjalanan Pendidikan Nasional yang
menggambarkan bagaimana perkembangan pendidikan di Indonesia sebelum dan sesudah
kemerdekaan. Di zaman kolonial, masyarakat Hindia Belanda memiliki kekuasaan dan
diskriminasi, dimana pendidikan dan pengajaran hanya diperuntukkan bagi rakyat keturunan
bangsawan dan orang-orang yang dapat membantu usaha belanda. Dan hanya diberi pengajaran
membaca, menulis dan berhitung hanya seperlunya saja agar dapat memenuhi kebutuhan dan
tujuan mereka. Dari hal tersebutlah muncul tokoh-tokoh pendidikan yang membawa pendidikan
Indonesia ke arah yang lebih baik. Dengan berdirinya sekolah Budi Utomo dan perjuangan
Kartini menegakkan sekolah untuk perempuan. Selanjutnya pada tahun 1922 lahir sekolah taman
siswa di Yogyakartayang diinisiasi oleh Ki Hajar Dewantara sebagai gerbang emas untuk
kemerdekaan dan kebebasan kebudayaan bangsa. Ki Hadjar Dewantara berpendapat bahwa
tujuan pendidikan adalah memerdekakan manusia, selamat dan bahagia. Hingga saat ini
pemikiran-pemikiran dan perjuangan Ki Hajar Dewantara telah membawa pendidikan Indonesia
ke arah yang lebih baik.
Hal terpenting yang harus dilakukan seorang guru adalah memberikan teladan (ing
ngarso sung tulodho), membangun semangat (ing madyo mangun karso) danmemberikan
dorongan (tut wuri handayani) kepada anak. KHD juga menegaskan bahwa kitamedidik siswa
harus sesuai dengan tuntutan kodrat alam dan zamannya sendiri. artinya, carabelajar dan
interaksi murid abad ke-21 tentunya sangar berbeda dengan para peserta didikpertengahan dan
akhir abad ke 20. Pemikiran Ki Hajar Dewantara ini masih dan terus digunakanuntuk
perkembangan pendidikan Indonesia, dan sangat relevan dengan pembelajaran
kurikulummerdeka.
Pancasila sebagai Entitas dan Identitas Bangsa Indonesia dan perwujudan Profil Pelajar
Pancasila pada Pendidikan yang Berpihak pada Peserta Didik dalam Pendidikan Abad ke-
21Pancasila sebagai entitas dan identitas bangsa Indonesia yang memiliki keragaman baik
dariagama, suku, ras, kebudayaan, etnis, sosisial, dan bahasa. Seiring zaman yang terus
berkembang hingga memasuki Abad-21, tidak boleh melunturkan penerapan nilai pancasila di
dalam kehidupan sehari-hari. Pancasila harus diwariskan kepada generasi muda bangsa
Indonesia.
Melalui pendidikan abad 21 yang berpihak pada peserta didik, artinya pembelajaran yang
diberikan harus disesuaikan dengan kebutuhan dan karakter peserta didik dan sesuai dengan
kecakapan abad 21 ini. Kecakapan tersebut mencakup berpikir kritis, kreatif, kolaboratif,
dankomunikatif. Selain itu wujud dari nilai-nilai pancasila yang diterapkan dalam lingkungan
sekolah yaitu profil pelajar pancasila yang memiliki enam elemen dalam Profil Pelajar Pancasila,
yaitu:berakhlak mulia, berkebinekaan global, mandiri, bergotong royong, bernalar kritis, dan
kreatif.
Lalu apa kaitan dari topik-topik tersebut? Sebagai kesimpulan yang bisa saya tarik dari
topik I , II, III, IV adalah bahwa pada abad ke-21, pendidikan Indonesia sudah banyak
mengalami perubahan terutama dalam pendidikan sebagai jawaban atas tantangan baru. Kita
sebagai guru profesional memiliki tanggung jawab untuk melanjutkan perjuangan para pejuang
pendidikan Indonesia dengan menjadi seorang guru membantu, membimbing, mengarahkan
peserta didik belajar agar mampu menjalani pembelajaran sesuai dengan tuntutan zaman tanpa
meninggalkan identitas bangsa Indonesia. Salah satu cara untuk melakukan ini adalah dengan
menerapkan merdeka belajar. Kita sebagai guru harus menciptakan lingkungan belajar yang
memerdekakan peserta didik, dimana siswa diberi kebebasan untuk mengeksplorasi minat dan
ide mereka sendiri. Dan guru juga dapat membantu peserta didik untuk membangun pengetahuan
mereka sendiri dari berbagai sumber,dengan guru berperan sebagai fasilitator untuk
mengarahkan mereka. Guru juga dapat membantu peserta didik untuk menguasai kecakapan
abad 21 dan membentuk karakter Profil Pelajar Pancasila.