Anda di halaman 1dari 2

KONEKSI ANTAR MATERI

Pada topik 1 membahas tentang Perjalanan Pendidikan Nasional dari Perspektif Ki Hadjar Dewantar.
KHD merupakan pejuang yang bergerak untuk memerdekakan bangsanya melalui pendidikan dan
pengajaran rakyat bumiputera. Pendidikan yang ada pada masa kolonial tidak mencerdaskan,
melainkan mendidik manusia untuk tergantung pada nasib dan bersikap pasif Keinginan untuk
merdeka harus dimulai dengan mempersiapkan kaum bumi putra yang bebas, mandiri, dan
pekerja keras. Sehingga generasi muda harus dipersiapkan agar kelak menjadi bangsa yang
mandiri, sadar akan kemerdekaan, sehingga kemerdekaan itu dimiliki oleh orang yang terdidik
dan memiliki jiwa yang merdeka. Pemikiran Ki Hadjar Dewantara tersebut ingin mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta menjadi bangsa yang mandiri.

Pada topik 2, membahas tentang Dasar-Dasar Pendidikan KHD . KHD menjelaskan bahwa tujuan
pendidikan yaitu: menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat
mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun
sebagai anggota masyarakat. KHD hendak mengingatkan pendidik bahwa pendidikan anak
sejatinya menuntut anak mencapai kekuatan kodratnya sesuai dengan alam dan zaman. Kodrat
zaman, pendidikan saat ini menekankan pada kemampuan anak untuk memiliki Keterampilan
Abad 21 sedangkan dalam memaknai kodrat alam maka konteks lokal sosial budaya. Budi pekerti
juga dapat diartikan sebagai perpaduan antara kognitif, afektif, dan psikomotor. Oleh karena itu,
seorang pendidik diharapkan mampu mendidik peserta didik dengan memegang semboyan dari
KHD yakni, ing ngarsa sung tuladha (dimuka memberi contoh), ing madya mangun karsa (di
tengah membangun cita-cita), tut wuri handayani (mengikuti dan mendukungnya). Prroses
pembelajaran menurut KHD disesuaikan dengan perkembangan peserta didik.

Pada topik 3 membahas tentang Identitas Manusia Indonesia. Bagi masyarakat Indonesia,
keragaman merupakan nilai yang khas dan menjadi salah satu identitas bangsa Indonesia.
Pertama, keragaman Indonesia merupakan anugerah alamiah yang sudah ada sejak sebelum
terbentuknya negara Indonesia. Kedua, masyarakat Indonesia beragam dalam hal pengalaman
hidup, budaya, bahasa, ras, suku, bahasa, kepercayaan, tradisi, dan berbagai ungkapan simbolik.
Semuanya itu memuat nilai-nilai yang menjiwai dinamika hidup bersama dengan corak yang
berbeda-beda. Dengan kata lain, keragaman merupakan nilai kemanusiaan Indonesia yang
menjadi identitas bangsa dan budaya Indonesia. Pancasila sebagai identitas bangsa Indonesia
dan sekaligus manusia Indonesia.

Pada topik 4 membahas tentang Pancasila Sebagai Pondasi Indonesia. Pancasila menjadi entitas dan
identitas bangsa Indonesia dalam kebhinekaan dalam setiap latar belakang kehidupan sosial-
budaya, ekonomi dan agama. Pancasila memuat nilai-nilai yang perlu dilestarikan dan diwariskan
dari generasi ke generasi melalui pendidikan. Oleh karena itu, Pendidikan Nasional Indonesia
bermuara pada Profil Pelajar Pancasila (PPP) sebagai perwujudan manusia Indonesia yang kuat
dengan nilai-nilai luhur budaya yang menjadi akar pendidikan dalam upaya memaknai dan
menghayati nilai-nilai kemanusiaan.

KESIMPULAN

Dapat disimpulkan bahwa dalam usaha mewujudkan Profil Pelajar Pancasila di pembelajaran abad
21 yang berpusat pada peserta didik, tentunya perlu peran pendidik untuk menuntun peserta
didik sesuai dengan tuntutan zaman dan perkembangan teknologi serta menumbuhkan Profil
Pelajar Pancasila ini. Peran pendidik yang pertama dalam terkait dengan Profil Pelajar Pancasila
ini adalah mengenali dan menjalankan profil ini terlebih dahulu.

KATA KUNCI

Sebagai calon guru professional kita harus dapat menuntun peserta didik sesuai dengan
perkembangan zamannya dan melaksanakan proses pembelajaran yang berpihak pada peserta
didik.

Anda mungkin juga menyukai