Anda di halaman 1dari 3

Filosofi Pendidikan Indonesia

Topik 4 – Koneksi Antar Materi


“Pancasila Sebagai Fondasi Pendidikan Indonesia”

Nama : Muhammad Adib Rizal


Nim : X9023083643

Instruksi : Mahasiswa membuat sebuah kesimpulan dan pesan kunci dengan mengaitkan
pemahaman dari Topik IV dengan Topik I, Topik II dan Topik III. Sejauh mana topik tentang
Pancasila sebagai Entitas dan Identitas Bangsa Indonesia dan perwujudan Profil Pelajar Pancasila
pada Pendidikan yang Berpihak pada Peserta Didik dalam Pendidikan Abad ke-21.

Topik 1 (Perjalanan Pendidikan Nasional)


Pendidikan Sebelum Kemerdekaan
1. Pada 1854 beberapa bupati menginisiasi untuk mendirikan sekolah kabupaten yang hanya
mendidik calon pegawai.
2. Pada 1854 juga lahirlah sekolah Bumi Putera yang mengajarkan membaca, menulis, dan
berhitung secukupnya.
3. Pada tahun 1908 lahirlah organisasi Boedi Oetomo,
4. Pada tahun 1993 lahirlah taman siswa di Yogyakarta yang didirikan oleh Ki Hajar
Dewantara (Gerbang Emas Pendidikan Nasional)
Pendidikan Setelah Kemerdekaan / Masa kini
1. Setelah kemerdekaan masyarakat Indonesia lebih mudah untuk mendapatkan pendidikan,
pemerintah juga sudah banyak membangun dan membuka sekolahan sehingga seluruh
masyarakat Indonesia yang membutuhkan pendidikan sudah bisa sekolah.
2. Pembelajararan abad 21 merupakan pembelajaran yang mengintrgrasikan kemampuan
literasi, kecakapan, pengetahuan, keterampilan dan sikap, serta penguasaan terhadap
teknologi.
Topik 2 (Dasar Pendidikan Ki Hajar Dewantara)
1. KHD menjelaskan bahwa Pendidikan dan Pengajaran merupakan usaha persiapan dan
persediaan untuk segala kepentingan hidup manusia, baik dalam hidup manusia, baik
dalam bermasyarakat maupun hidup berbudaya dalam arti yang seluas-luasnya.
2. KHD juga menjelaskan bahwa kunci utama untuk menciptakan manusia yang beradab
adalah dengan adanya pendidikan.
3. KHD menegaskan juga bahwa mendidikanak dengan cara yang sesuai dengan tuntutan
alam dan zamannya sendiri. Misalnya, pendidikan abad 21 dan abad ke 20 tentunya sudah
sangat berbeda maka sebagai pendidik harus menyesuaikan perkembangan zaman.
4. Pendidikan dapat menjadi ruang berlatih dan tumbuhnya nilai-nilai kemanusiaan yang
dapat diteruskan atau diwariskan.
5. Proses pembelajaran yang diharapkan KHD yaitu, manusia Indonesia yang berbudi pekerti
adalah yang memiliki kekuatan batin dan berkarakter. Artinya pendidikan diarahkan untuk
berpendirian teguh untuk berpihak pada nilai-nilai kebenaran.
6. Kemudian, manusia di Indonesia yang maju pikirannya adalah yang cerdas kognisi dan
kecerdasannya itu membebaskan dirinya dari kebodohan dan pembodohan dalam berbagai
jenis dan bentuknya.
7. Manusia di Indonesia yang mengalami kemajuan pada tataran fisik atau tubuh adalah yang
tidak semata sehat secara jasmani, namun mampu mengendalikan dorongan-dorongan
tuntutan tubuh dampaknya adalah mencerdaskan kognisi seseorang sehingga ia
terbebaskan dari belenggu “kebodohan”
Topik 3 (Identitas Manusia Indonesia)
Pada Topik 3 membahas mengenai identitas manusia Indonesia yang berkesinambungan
dalam proses pembelajaran. Pendidikan di Indonesia pada saat ini mengacu pada Profil Pelajar
Pancasila yaitu : Beriman, bertakwa kepada tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia,
berkebhinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, kreatif.
Dijelaskan juga bahwa :
1. Pancasila merupakan intisari yang merangkum nilai-nilai, jiwa,dan semangat yang
dihidupi oleh orang-orang Indonesia yang selalu menjunjung tinggi nilai gotong-royonh.
Hal ini juga ditegaskan oleh Ki Hajar Dewantara.
2. Dengan menggali nilai-nilai luhur yang sudah dihidupi masyarakat di kepulauan nusantara,
Soekarno menjadikan Pancasila sebagai Identitas bangsa Indonesia dan sekaligus manusia
Indonesia
3. Pendidikan adalah proses untukmelestarikan keragaman, menemuan nilai-nilai yang
menyatukan keragaman, dan melawan segala bentuk yang merongrong kesatuan
Topik 4 (Pancasila Sebagai Fondasi Pendidikan Indonesia)
1. Para pendiri bangsa telah menggali nilai-nilai filsafat hidup berbangsa yang dirumyskakn
dalam dasar negara Pancasila.
2. Pancasila merupakan dasar filosofis pendidikan pada umumnya dan pendidikan agama di
Indonesia yang berkontribusi bagi kesatuan hidup berbangsa dalam kemajemukan
Indonesia.
3. Nilai-nilai Pancasila menjadi dasar pengembangan paradigma transformative untuk
melestarikan kemajemukan budaya, agama, ras, dan suku ditengah tantangan dan ancaman
keterpecahan hidup berbangsa.
Kesimpulan
Tentunya pendidikan di Indonesia selalu mengalami perubahan seiring berjalannya waktu dan
perkembangan zaman. Hal itu sudah terjadi dari pendidikan sebelum merdeka hingga pendidikan
setelah merdeka. Indonesia terus menyesuaaikan system pendidikan agar tidak tertinggal dengan
berkembangnya teknologi. Meskipun pendidikan terus berubah-ubah dengan mengikuti
perkembangan zaman dan saat ini pendidikan sudah berbasis dengan teknologi, pendidikan di
Indonesia tetap berpedoman pada Pancasila sebagai landasan dan tetap memerhatikan identitas
manusia dalam pendidikan.

Anda mungkin juga menyukai